/0/13099/coverbig.jpg?v=5b4ef709bf259b032747cd07c5aa6bea)
"Puaskan saya, maka semua hutangmu, lunas!" ucap pria tampan itu pada Irna. "Anda gila ... sampai kapan pun, saya tidak akan pernah mau melayani anda!" bentak Irna pada pria tersebut, dengan wajah memerah padam saat mendengar perkataannya itu. ****** Irna Mutiara, gadis cantik bermata hazel itu harus rela menikah dengan bos di tempatnya bekerja hanya hutang yang dia lakukan. Namun, tidak pernah Irna bayangkan bila bosnya itu meminta hal tidak terduga kepada dirinya. Semua orang menganggap Daniel sang CEO seorang gay, karena tidak pernah mendengar gosip tentang dirinya yang menjalin hubungan kepada wanita mana pun.
"Puaskan saya, maka semua hutangmu, lunas!" ucap pria tampan itu, pada gadis yang berdiri dihadapannya itu.
"Anda gila ... sampai kapan pun, saya tidak akan pernah mau melayani anda!" bentak Irna dengan wajah berubah memerah padam, saat mendengar perkataan Sang CEO tersebut yang terlihat sangat arogan itu.
Irna tidak pernah menyangka bila sang atas itu akan meminta hal diluar pemikirannya itu.
"Kalau begitu, sekarang bayar semua hutangmu!" desak pria itu dengan datar.
"Ta– tapi ...
"Tapi apa? Saya sudah memberi kau dua pilihan, tapi kamu menolak pilihan yang pertama bukan. Jadi sekarang bayar semua hutangmu!" ucap pria itu, yang bernama Daniel.
"Saya mohon Pak, tolong beri saya keringanan." Irna mencoba mengiba kepada Sang Ceo itu.
"Tidak ada keringanan!" sahut Daniel dengan datar.
"Tapi saya tidak ada uang sebanyak itu, Pak!" ucap Irna dengan lesu.
"Saya tidak mau tahu, itu urusan kamu!" sahut Daniel.
Setelahnya Daniel pergi meninggalkan Irna sendiri, yang masih berdiri didalam ruangan kerjanya.
"Pikirkan baik-baik, sebelum memberi keputusan. Saya tidak menawarkan kesempatan untuk kedua kalinya ya." ucap Daniel, setelahnya ia menghilang di balik pintu Ceo itu.
Seketika Irna terduduk lemas, di atas marmer dingin tersebut. ia tidak menyangka bila utangnya akan membawanya ke jalan yang rumit seperti ini.
"Ini semua gara-gara ayah!" pekik Irna dengan kesal, ia menangis di dalam ruangan tersebut. Ia tidak tahu harus melakukan apa saat ini.
"Aku benci ayah, aku benci!" raungnya.
Tanpa Irna ketahui, bila Daniel sebenarnya memperhatikannya dari dalam ruang rapat itu. Semua orang yang melihat senyum seringai milik Daniel langsung bergidik ngeri. Mereka tidak berani mengganggu Sang Ceo tersebut dari pada berujung pemecatan secara tidak terhormat seperti beberapa karyawan terdahulu.
"Tuan, apa rapatnya bisa kita mulai?" tanya Sang Asisten Daniel, yang sudah cukup dekat dengan Daniel sendiri.
"Batalkan, saya masih mempunyai urusan yang lain." ucapnya, setelah itu ia beranjak dari duduknya pergi meninggalkan rapat penting itu begitu saja.
Sang Asisten yang sudah terbiasa akan perubahan tersebut, hanya bisa menghela napasnya saja. Akhirnya ia membubarkan rapat tersebut yang bahkan belum dimulai itu.
Daniel segera kembali menuju ruangnya dan ia ingin melihat secara langsung wanita itu menangis di hadapannya. Ia kan segera terus mendesak wanita itu untuk memilih pilihan ya, dan akan dirinya pastikan bila wanita itu akan memilih tawarnya yang pertama.
Namun, sayang baru saja dirinya memasuki ruangan tersebut, Irna sudah tidak ada di tempat. Ia segera mencari wanita itu ke sembarang arah.
"Pasti dia berada di toilet, awas saja kalau dia memakai toiletku tanpa ijin dariku." ancamnya pada Irna. Ia segera melangkahkan kakinya menuju toilet di dalam ruang itu.
Dan hasilnya nihil, tidak ada orang sama sekali.
"Kemana gadis itu?" gumam Daniel yang bertanya-tanya pada dirinya sendiri.
"Langga ...!" teriaknya pada Sang Asisten.
"Langga ...!" Daniel kembali berteriak memanggil itu Sang Asistennya itu.
"Iya Tuan, ada apa?" tanya Erlangga Sang Asisten Daniel itu.
"Kemana gadis itu pergi?" tanya Daniel pada Erlangga.
Erlangga yang mendengar pertanyaan tersebut, seketika langsung mengerutkan keningnya dalam-dalam. Gadis? Gadis siapa.
"Maaf Tuan, gadis siapa yang anda maksud?" tanya Erlangga yang tidak
"CK ... gadis yang baru saja berada di ruang saya, Langga!" sahut Daniel dengan kesal.
"Yang baru saja dari ruangan anda?" Erlangga mencoba mengingat-ingat kembali siapa gadis yang baru saja masuk kedalam ruangan Sang Ceo tersebut.
"Cih ... sepertinya kamu kurang liburan, sehingga kinerjamu menjadi turun." ejek Daniel pada Sang Asistennya itu.
"Ah ... tidak Tuan, sekarang saya sudah mengingatnya," sahut Erlangga dengan panik saat mendengar perkataan sang atasan.
"Lalu?" Daniel segera menaiki sebelah alisnya.
"Gadis itu sudah beberapa menit yang lalu Tuan," beritahu Erlangga pada Daniel.
"Cih ...
Akhirnya Daniel kembali mengerjakan pekerjaannya dengan uring-uringan.
Dua tahun setelah pernikahannya, Selina kehilangan kesadaran dalam genangan darahnya sendiri selama persalinan yang sulit. Dia lupa bahwa mantan suaminya sebenarnya akan menikahi orang lain hari itu. "Ayo kita bercerai, tapi bayinya tetap bersamaku." Kata-katanya sebelum perceraian mereka diselesaikan masih melekat di kepalanya. Pria itu tidak ada untuknya, tetapi menginginkan hak asuh penuh atas anak mereka. Selina lebih baik mati daripada melihat anaknya memanggil orang lain ibu. Akibatnya, dia menyerah di meja operasi dengan dua bayi tersisa di perutnya. Namun, itu bukan akhir baginya .... Bertahun-tahun kemudian, takdir menyebabkan mereka bertemu lagi. Raditia adalah pria yang berubah kali ini. Dia ingin mendapatkannya untuk dirinya sendiri meskipun Selina sudah menjadi ibu dari dua anak. Ketika Raditia tahu tentang pernikahan Selina, dia menyerbu ke tempat tersebut dan membuat keributan. "Raditia, aku sudah mati sekali sebelumnya, jadi aku tidak keberatan mati lagi. Tapi kali ini, aku ingin kita mati bersama," teriaknya, memelototinya dengan tatapan terluka di matanya. Selina mengira pria itu tidak mencintainya dan senang bahwa dia akhirnya keluar dari hidupnya. Akan tetapi, yang tidak dia ketahui adalah bahwa berita kematiannya yang tak terduga telah menghancurkan hati Raditia. Untuk waktu yang lama, pria itu menangis sendirian karena rasa sakit dan penderitaan dan selalu berharap bisa membalikkan waktu atau melihat wajah cantiknya sekali lagi. Drama yang datang kemudian menjadi terlalu berat bagi Selina. Hidupnya dipenuhi dengan liku-liku. Segera, dia terpecah antara kembali dengan mantan suaminya atau melanjutkan hidupnya. Apa yang akan dia pilih?
Jatuh cinta bisa terjadi pada siapa saja, tidak terkecuali pada istri orang. Itulah yang terjadi pada Alex Spencer, pria pengangguran yang hidup menumpang pada istrinya, Tracy. Pesona Tessa membuatnya jatuh cinta teramat jauh. Sedang, Tessa merupakan istri Kapten Pasukan Elit Angakat Darat Salvador, Leo Willborwn. Jika dibandingkan dengannya, jelas Leo jauh lebih baik dari segi apa pun. Hanya saja, Tessa sering kesepian saat suaminya pergi bertugas. Kesempatan itu pun Alex gunakan untuk menjerat Tessa dalam hasrat gilanya. Mampukah Tessa menahan derasnya godaan birahi?
Cerita rumah tangga dan segala konflik yang terjadi yang akhirnya membuat kerumitan hubungan antara suami dan istri
Setelah dua tahun menikah, Sophia akhirnya hamil. Dipenuhi harapan dan kegembiraan, dia terkejut ketika Nathan meminta cerai. Selama upaya pembunuhan yang gagal, Sophia mendapati dirinya terbaring di genangan darah, dengan putus asa menelepon Nathan untuk meminta suaminya itu menyelamatkannya dan bayinya. Namun, panggilannya tidak dijawab. Hancur oleh pengkhianatan Nathan, dia pergi ke luar negeri. Waktu berlalu, dan Sophia akan menikah untuk kedua kalinya. Nathan muncul dengan panik dan berlutut. "Beraninya kamu menikah dengan orang lain setelah melahirkan anakku?"
Warning! Banyak adegan dewasa 21+++ Khusus untuk orang dewasa, bocil dilarang buka!
Raina terlibat dengan seorang tokoh besar ketika dia mabuk suatu malam. Dia membutuhkan bantuan Felix sementara pria itu tertarik pada kecantikan mudanya. Dengan demikian, apa yang seharusnya menjadi hubungan satu malam berkembang menjadi sesuatu yang serius. Semuanya baik-baik saja sampai Raina menemukan bahwa hati Felix adalah milik wanita lain. Ketika cinta pertama Felix kembali, pria itu berhenti pulang, meninggalkan Raina sendirian selama beberapa malam. Dia bertahan dengan itu sampai dia menerima cek dan catatan perpisahan suatu hari. Bertentangan dengan bagaimana Felix mengharapkan dia bereaksi, Raina memiliki senyum di wajahnya saat dia mengucapkan selamat tinggal padanya. "Hubungan kita menyenangkan selama berlangsung, Felix. Semoga kita tidak pernah bertemu lagi. Semoga hidupmu menyenangkan." Namun, seperti sudah ditakdirkan, mereka bertemu lagi. Kali ini, Raina memiliki pria lain di sisinya. Mata Felix terbakar cemburu. Dia berkata, "Bagaimana kamu bisa melanjutkan? Kukira kamu hanya mencintaiku!" "Kata kunci, kukira!" Rena mengibaskan rambut ke belakang dan membalas, "Ada banyak pria di dunia ini, Felix. Selain itu, kamulah yang meminta putus. Sekarang, jika kamu ingin berkencan denganku, kamu harus mengantri." Keesokan harinya, Raina menerima peringatan dana masuk dalam jumlah yang besar dan sebuah cincin berlian. Felix muncul lagi, berlutut dengan satu kaki, dan berkata, "Bolehkah aku memotong antrean, Raina? Aku masih menginginkanmu."