/0/13134/coverbig.jpg?v=9d80efd0e0ccd9371498b582e62c4aa6)
Keluarga Clarissa hancur, ibu dan adiknya dibunuh bahkan ayahnya disiksa. Hingga harta yang diwariskan oleh ayahnya kepada dia dirampas sejak Clarissa berumur tujuh tahun oleh pamannya sendiri. Tak terima dengan perlakuan sang paman yang jahat, Clarissa dihantui dendam dan ingin membalaskan perbuatan pamannya berkali-kali lipat. Clarissa mempersiapkan diri hingga beranjak dewasa, dia bergabung dalam kelompok mafia dan dibantu oleh pria yang ia cintai. Clarissa ingin melihat pamannya membayar semua perbuatan jahatnya itu. Mampukah Clarissa melawan pamannya? Dapatkah Clarissa menyelamatkan ayahnya dari siksaan sang paman?
"Paman ....!" Clarissa berteriak saat dirinya melihat Bram tergeletak, dalam keadaan dada yang berlumuran darah.
Brak ....!
Barang bawaan Clarissa jatuh saat dia melihat Bram terluka. Seketika kakinya terasa lema, bahkan dia melangkah mendekati Bram dengan langkah gontai melihat keadaan Bram seperti itu. Dengan deraian air mata Clarissa meraih tangan Bram. "Paman, apa yang terjadi? Mengapa Paman bisa seperti ini? Siapa yang melakukan semua ini, Paman? Katakan kepada Clarissa."
"Pergilah, Clarissa." Suara Bram terdengar sangat berat menahan sakit di sisa hidupnya. "David Lee telah mengetahui keberadaan kamu."
"Aku tidak mungkin meninggalkan Paman dalam keadaan seperti ini. Kita ke rumah sakit saja Paman, agar Paman bisa sembuh, dan kita lawan David bersama-sama," ucap Clarissa. Dia tidak bisa meninggalkan Bram begitu saja. Apalagi selama ini yang merawat dia adalah Bram.
"Pergilah Clarissa! Pikirkan ayahmu yang saat ini masih setia menunggumu. Jangan pikirkan diriku jika kamu masih menganggapku sebagai seorang paman. Pergilah!" bentak Bram kepada Clarissa. Dia tidak mau jika David Lee mengetahui keberadaan Clarissa.
Clarissa menutup matanya sejenak. Antara ingin pergi atau tetap diam di samping Bram. Dia ingin sekali Bram tetap hidup, melawan David bersama-sama.
Clarissa menggelengkan kepalanya. Dia tetap ingin menemani Bram, apapun yang terjadi.
"Clarissa ... waktuku tidak lama lagi. Biarkanlah orang yang hampir mati ini menjemput ajalnya. Asalkan kamu tetap hidup, dan membalaskan dendamku kepada orang bengis itu," ucap Bram lemah. Dia sudah kehabisan tenaga untuk berbicara.
"Tapi ...."
"Pergilah, Clarissa!" bentak Bram memotong perkataan Clarissa.
Clarissa mencoba bangkit meninggalkan Bram sendirian di dalam rumah sederhana, yang atapnya hanya terbuat dari tanah liat. Dia menoleh ke belakang melihat keadaan Bram. Air matanya tak henti menetes saat melihat senyum Bram. Clarissa pergi meninggalkan Bram sendirian di rumah yang selama ini menjadi saksi dia berlatih bela diri.
Clarissa melangkah, dan terus melangkah tanpa dia tahu kemana arah tujuannya. Bahkan saat ini dia sama sekali tidak membawa uang sepeserpun. Uangnya habis untuk membeli bahan makanan dari supermarket tadi. Clarissa selalu memikirkan Bram. Hingga tanpa sadar dia berhenti di tengah jalan.
Clarissa hanya mampu menutup matanya saat sebuah mobil Ferrari hitam akan menabraknya. Namun, saat dia membuka mata, mobil itu berhenti tepat di depan matanya, dengan jarak yang hanya sejengkal.
Tidak berapa lama keluarlah seorang pemuda tampan dari dalam mobil tersebut dengan menggunakan pakaian serba hitam, dan kaca mata hitam.
Clarissa memperhatikan sosok pemuda tersebut. Dia merasa pernah melihat pemuda itu. Namun, dia lupa di mana dia pernah melihatnya. Perlahan dia mencoba mengingat pemuda yang saat ini berjalan ke arahnya, tetapi tiba-tiba pandangannya menjadi buram berwarna hitam, dan gelap, membuat tubuh Clarissa terjatuh tepat di dekapan pemuda tersebut.
Pemuda itu membawa Clarissa ke mansion. "Siapa wanita ini? Kenapa dia ada di tengah jalan?" ucap pemuda yang memiliki nama Leonardo Shu itu.
Tiba di mansion, semua pengawal heran melihat bosnya membawa seorang wanita cantik dalam keadaan pingsan. Biasanya, dia tidak pernah peduli kepada seorang wanita.
"Maaf, Tuan? Siapa gerangan wanita itu? Kenapa dia bisa anda bawa kemari?" tanya salah satu pelayan yang bekerja di mansion Leonardo.
Seketika memancarkan mata elangnya yang tajam, Leonardo menatap salah satu pelayannya yang berani lancang bertanya kepadanya. "Siapa kamu? beraninya kamu menanyakan hal itu kepadaku. Aku adalah bosmu, apa pun yang aku lakukan bukanlah urusanmu!" bentak Leonardo membawa Clarissa ke dalam kamar.
Leonardo menatap wajah Clarissa dengan sangat intens. Ada rasa kasihan kepada gadis yang baru saja dia temui itu. Dia merasa gadis itu terlalu banyak pikiran. Sehingga, dia ingin bunuh diri.
Leonardo mengambil sebuah minyak kayu putih untuk wanita yang saat ini telah berbaring di atas ranjang. Dia ingin wanita itu segera sadar, dan langsung pergi dari Mansion. Dia tidak mau ada seseorang yang mengganggu hidupnya. Walaupun dia merasa sangat kasihan kepada wanita tersebut.
Clarissa mencium aroma yang menurutnya tidak sedap hingga dia terbangun. Matanya tertuju kepada seseorang yang saat ini ada di depannya. Dia langsung terduduk saat ada orang asing menatap wajahnya dingin.
"Siapa kamu? Sedang apa kamu di sini?" tanya Clarissa yang tidak sadar saat ini dia sedang di tempat siapa.
Kedua sudut bibir Leonardo tertarik mendengar ucapan Clarissa. "Coba kamu perhatikan saat ini kamu sedang berada di mana. Agar kamu tidak asal bicara."
Leonardo menatap wajah Clarissa dengan sangat tajam. Namun, tatapan itu tidak membuat Clarissa takut sama sekali. Dengan santai dia menatap sekelilingnya.
"Jadi aku berada di tempatmu? Baiklah aku akan pergi. Minggirlah," ucap Clarissa berusaha bangkit dari tempat tidur Leonardo.
Leonardo mengernyitkan dahi. Dia merasa aneh dengan wanita yang belum dia kenal itu. Wanita itu terlihat santai berhadapan dengannya. Bahkan tidak merasa bersalah sama sekali.
"Kamu mengusirku? Siapa kamu berani mengusir diriku? Apakah kamu tidak takut denganku?" tanya Leonardo kepada Clarissa.
"Untuk apa aku takut kepada kamu, Tuan? Sedangkan aku tidak mengenalmu," ucap Clarissa. Dia pura-pura tidak tahu siapa Leonardo. Namun sebenarnya dia sudah mengingat siapa Leonardo.
"Tetap berada di sini atau aku akan membunuhmu!" bentak Leonardo. Entah mengapa dia merasa penasaran dengan Clarissa. Dia merasa Clarissa beda dari wanita yang pernah dia jumpai sebelumnya.
Clarissa sedikit heran dengan sikap Leonardo kepadanya. Namun, dia mencoba tidak peduli, setidaknya dia bisa masuk ke dalam geng mafia yang dipimpin oleh Leonardo, jika dia bisa mendekati pemuda itu. Tapi, dia tidak ingin Leonardo curiga.
"Saya tidak pernah takut dengan ancaman seseorang, Tuan. Jika aku ingin pergi, maka aku akan tetap pergi," ucapnya membalas tatapan Leonardo Shu.
"Siapa kamu? Kenapa kamu terlihat santai saat seseorang akan membunuhmu!" Leonardo sangat penasaran dengan Clarissa.
"Aku adalah gadis biasa yang sudah kehilangan seluruh keluarganya. Jadi, mati adalah hal yang tidak patut ditakuti untukku."
Leonardo berdiri melangkah sedikit menjauh dari Clarissa. Dia mencoba membelakangi Clarissa.
"Jadi oleh karena itu, kamu mencoba mengakhiri hidupmu di tengah jalan tadi," ucap Leonardo menoleh ke arah Clarissa.
Clarissa hanya tersenyum simpul mendengarkan ocehan Leonardo. Dia tidak menyangka jika Leonardo berpikir kalau dirinya sengaja berhenti di tengah jalan untuk bunuh diri. Padahal yang sebenarnya dia tidak pernah berpikir sampai sejauh itu.
"Mungkin apa yang anda katakan itu benar, Tuan. Lalu kenapa anda tidak menabrak aku, tadi? Seharusnya anda tabrak aku. Agar aku bisa menyusul keluargaku." Clarissa sengaja berpura-pura putus asa di depan Leonardo, agar Leonardo bersimpati kepadanya.
Leonardo mendekati Clarissa dengan mata elangnya. Mata itu memancarkan aura pembunuh di hadapan Clarissa. Namun, tetap saja Clarissa terlihat santai di depan Leonardo. Dia ingin tahu apa yang akan Leonardo lakukan kepadanya
frdyjhlkjnlk';koiuryuhg/hl;judfcvbn,m hoifuyertstuyiho fyuulyierfhgv tyu;ljhgb t6r8oiuhjhgcn etfgk,n iut6rfgbnbf yrfouoi6 ftiuhkjg dttj fyuk tuyk tutgn guighbjk
Novel ini berisi kompilasi beberapa cerpen dewasa terdiri dari berbagai pengalaman percintaan penuh gairah dari beberapa karakter yang memiliki latar belakang profesi yan berbeda-beda serta berbagai kejadian yang dialami oleh masing-masing tokoh utama dimana para tokoh utama tersebut memiliki pengalaman bercinta dengan pasangannya yang bisa membikin para pembaca akan terhanyut. Berbagai konflik dan perseteruan juga kan tersaji dengan seru di setiap cerpen yang dimunculkan di beberapa adegan baik yang bersumber dari tokoh protagonis maupun antagonis diharapkan mampu menghibur para pembaca sekalian. Semua cerpen dewasa yang ada pada novel kompilasi cerpen dewasa ini sangat menarik untuk disimak dan diikuti jalan ceritanya sehingga menambah wawasan kehidupan percintaan diantara insan pecinta dan mungkin saja bisa diambil manfaatnya agar para pembaca bisa mengambil hikmah dari setiap kisah yan ada di dalam novel ini. Selamat membaca dan selamat menikmati!
Arga adalah seorang dokter muda yang menikahi istrinya yang juga merupakan seorang dokter. Mereka berdua sudah berpacaran sejak masih mahasiswa kedokteran dan akhirnya menikah dan bekerja di rumah sakit yang sama. Namun, tiba-tiba Arga mulai merasa jenuh dan bosan dengan istrinya yang sudah lama dikenalnya. Ketika berhubungan badan, dia seperti merasa tidak ada rasa dan tidak bisa memuaskan istrinya itu. Di saat Arga merasa frustrasi, dia tiba-tiba menemukan rangsangan yang bisa membangkitkan gairahnya, yaitu dengan tukar pasangan. Yang menjadi masalahnya, apakah istrinya, yang merupakan seorang dokter, wanita terpandang, dan memiliki harga diri yang tinggi, mau melakukan kegiatan itu?
BACAAN KHUSUS DEWASA Siapapun tidak akan pernah tahu, apa sesungguhnya yang dipikirkan oleh seseorang tentang sensasi nikmatnya bercinta. Sama seperti Andre dan Nadia istrinya. Banyak yang tidak tahu dan tidak menyadari. Atau memang sengaja tidak pernah mau tahu dan tidak pernah mencari tahu tentang sensasi bercinta dirinya sendiri. Seseorang bukan tidak punya fantasi dan sensasi bercinta. Bahkan yang paling liar sekalipun. Namun norma, aturan dan tata susila yang berlaku di sekitranya dan sudah tertanam sejak lama, telah mengkungkungnya. Padahal sesungguhnya imajinasi bisa tanpa batas. Siapapun bisa menjadi orang lain dan menyembunyikan segala imajinasi dan sensasinya di balik aturan itu. Namun ketika kesempatan untuk mengeksplornya tiba, maka di sana akan terlihat apa sesungguhnya sensasi yang didambanya. Kisah ini akan menceritakan betapa banyak orang-orang yang telah berhasil membebaskan dirinya dari kungkungan dogma yang mengikat dan membatasi ruang imajinasi itu dengan tetap berpegang pada batasan-batasan susila
Novel Ena-Ena 21+ ini berisi kumpulan cerpen romantis terdiri dari berbagai pengalaman romantis dari berbagai latar belakang profesi yang ada seperti CEO, Janda, Duda, Mertua, Menantu, Satpam, Tentara, Dokter, Pengusaha dan lain-lain. Semua cerpen romantis yang ada pada novel ini sangat menarik untuk disimak dan diikuti jalan ceritanya sehingga bisa sangat memuaskan fantasi para pembacanya. Selamat membaca dan selamat menikmati!
BERISI ADEGAN HOT++ Leo pria tampan dihadapan dengan situasi sulit, calon mertuanya yang merupakan janda meminta syarat agar Leo memberikan kenikmatan untuknya. Begitu juga dengan Dinda, tanpa sepengetahuan Leo, ternyata ayahnya memberikan persyaratan yang membuat Dinda kaget. Pak Bram yang juga seorang duda merasa tergoda dengan Dinda calon menantunya. Lantas, bagaimana dengan mereka berdua? Apakah mereka akan menerima semua itu, hidup saling mengkhianati di belakang? Atau bagaimana? CERITA INI SERU BANGET... WAJIB KAMU KOLEKSI DAN MEMBACANYA SAMPAI SELESAI !!
‘Ikuti terus jatuh bangun perjalanan Sang Gigolo Kampung yang bertekad insyaf, keluar dari cengkraman dosa dan nista hitam pekat. Simak juga lika liku keseruan saat Sang Gigolo Kampung menemukan dan memperjuangkan cinta sucinya yang sangat berbahaya, bahkan mengancam banyak nyawa. Dijamin super baper dengan segala drama-drama cintanya yang nyeleneh, alur tak biasa serta dalam penuturan dan penulisan yang apik. Panas penuh gairah namun juga mengandung banyak pesan moral yang mendalam.