/0/13226/coverbig.jpg?v=3c6c7b73bc20e8f321b39cb87b0e342d)
Poligami yang dilakukan Farhan secara diam-diam melukai hati Salma, istri pertama Farhan. Akankah pernikahan Farhan dan Salma dapat bertahan ataukah muncul perceraian diantara keduanya.
Poligami yang dilakukan Farhan secara diam-diam melukai hati Salma, istri pertama Farhan. Akankah pernikahan Farhan dan Salma dapat bertahan ataukah muncul perceraian diantara keduanya.
Hasrat Poligami
Part 1
Jam dinding menunjukkan pukul 17.30. Sofia mengendarai mobilnya dengan kecepatan sedang dari rumahnya di area Halim menuju Stasiun Senen, ia akan menjemput keluarga Farhan yang baru saja tiba di Jakarta. Sebelumnya, Farhan telah mengirimkan pesan ke Sofia bahwa ia tengah dalam perjalanan ke Jakarta dengan kereta pagi dari Semarang.
Setelah mengantar Rania ke rumah neneknya, Sofia segera bersiap menuju ke stasiun sore itu.
Meski Farhan menolak tawaran Sofia untuk menginap di rumahnya, tetap saja Sofia memaksa agar Farhan menuruti keinginannya.
Sofia pun menyebutkan akan menjemput keluarga Farhan di stasiun dan akan menunggu di pintu keluar.
Mengetahui sang suami akan datang, Sofia telah menyiapkan hal yang spesial, ia menghabiskan waktunya sepulang kantor untuk ke salon. Ia tahu suaminya suka bila dirinya wangi, cantik dan seksi tentunya.
Ia memesan kamar hotel khusus untuk menyambut suaminya.
"Hai Farhan!" seru Sofia saat melihat sosok Farhan di pintu keluar. Ia terpaksa berpura-pura di depan Salma, meski ia ingin sekali memanggil Farhan dengan panggilan sayang dan memeluknya.
Farhan segera mendekat ke arah Sofia. Farhan memperkenalkan Salma pada Sofia.
"Salma, kenalkan ini Sofia,"ujar Farhan memperkenalkan teman kecilnya itu pada istrinya. Meski Salma sering mendengar nama Sofia, tapi baru kali ini keduanya bertemu.
Sofia yang ramah dan mudah akrab dengan orang lain mencoba membuka percakapan.
"Jam berapa dari Semarang, Mbak?"
"Jam 09.00 tadi, Mbak."
Sofia lalu membawa keluarga Farhan untuk makan di restoran seafood.
Sepanjang perjalanan menuju restoran kedua perempuan yang duduk di jok depan ini saling membuka diri dan membahas banyak hal.
Salma juga menyerahkan lumpia titipan ibu mertuanya untuk Sofia.
Melihat kedua perempuan itu asyik mengobrol, Farhan hanya mengamati sambil tersenyum. Ia mengambil foto kedua istrinya itu diam- diam.
"Alhamdulillah, yang akur ya dua istriku," kata batin Farhan.
Farhan menyembunyikan senyum bahagianya di balik masker yang ia pakai.
Sesampainya di restoran yang menyediakan berbagai menu aneka olahan seafood juga tersedia kolam ikan dan beberapa akuarium, hingga membuat kedua putri Farhan antusias.
Sasa dan Sisi pun terlihat asyik mengamati ikan- ikan besar yang berada di kolam ikan yang berada di dekat tempat duduk mereka.
Kedua putri Farhan itu sangat menikmati suasana restauran seafood yang bernuansa alam terbuka.
Sasa dan Sisi sangat senang, keinginan mereka untuk liburan ke Jakarta akhirnya terwujud. Farhan mengikuti pelatihan di Jakarta saat jadwal kedua anaknya libur sekolah, ia membawa serta keluarganya sekaligus untuk mewujudkan keinginan kedua putrinya.
Setelah makan malam, Sofia mengantar keluarga Farhan untuk menginap di rumahnya. Sesampai di rumah Sofia.
Sasa dan Sisi tercengang.
"Wah besar banget rumahnya Tante!"
"Wah ada kolam renangnya juga,"seru keduanya ssaat memasuki rumah Sofia.
"Kalian kalau mau berenang, silahkan."
"Boleh Tante?asyiiik!" ucap keduanya.
"Besok pagi Aku berenang ya Bu, Yah?"
"Iya, sekarang mandi dulu terus istirahat ya."
"Iya Yah." Keduanya patuh menuruti perintah Farhan.
Selama menunggu Farhan pelatihan, Salma dan kedua putrinya rencananya akan menginap di rumah Sofia. Farhan berencana setelah pelatihan selama dua hari, Farhan akan membawa keluarganya keliling Kota Jakarta.
Sofia yang sangat merindukan suaminya, harus berbesar hati melihat kebahagiaan keluarga kecil Farhan bersama istri pertamanya selama menginap di rumahnya.
Pelatihan versi Farhan bukanlah pelatihan yang sebenarnya. Hal itu adalah kedok untuk menutupi kebohongannya. Selama dua hari, Farhan menghabiskan waktunya pagi hingga sore bersama Sofia, istri mudanya di hotel. Hal itu keduanya lakukan agar Salma tak curiga.
Sesuai janjinya, setelah pelatihan selama dua hari, Farhan membawa keluarganya untuk mengunjungi Museum Fatahillah, Monas dan Dufan.
Farhan memilih menggunakan transportasi bus Transjakarta untuk mengunjungi tempat-tempat itu. Kedua putri Farhan sangat menikmati perjalanan, keduanya berdecak kagum saat melihat berbagai bentuk gedung-gedung pencakar langit di Jakarta.
Di Kota Tua Jakarta mereka melihat berbagai objek sejarah. Mereka juga berfoto dan menikmati kerak telor, kedua buah hati Farhan sangat menikmati liburan kali ini. Setelah dari museum, Farhan sekeluarga mengunjungi Monas.
Monumen yang berada di tengah Kota Jakarta itu pada ujungnya berlapis emas, mereka naik ke ujung monumen dengan menggunakan lift. Sesampai di atas kedua putri Farhan sangat senang karena bisa melihat Kota Jakarta dari atas, keduanya mencoba melihat dengan menggunakan teleskop.
Hari kedua pasca pelatihan Farhan membawa keluarganya mengunjungi Dufan. Di area ini berbagai macam atraksi dan tempat permainan tersedia. Mulai dari tornado, istana boneka hingga wahana misteri tersedia disini.
Setelah puas bermain, mereka makan di restoran.
"Terima kasih ya Yah udah bawa kita liburan,"ucap Sasa dan Sisi kompak. Keduanya lalu memeluk Farhan.
"Nanti kita liburan lagi ya, Yah... kalau Ayah libur," pinta si adik.
"Iya, insyaallah."
Melihat wajah senang di wajah kedua putrinya membuat Farhan dan Salma ikut merasa bahagia.
***
Salma tak pernah curiga dengan sikap baik Sofia, ia telah mengetahui tentang Sofia sebelumnya. Dahulu, Sofia adalah tetangga Farhan di Semarang, keluarga Farhan pun telah menganggap Sofia bagai anak mereka sendiri.
Salma pun juga tahu Sofia telah menjanda dengan satu putri, suaminya meninggal dalam kecelakaan pesawat. Tanpa pernah Salma ketahui, Sofia pun kini juga memiliki status yang sama sepertinya yaitu menjadi istri Farhan.
Farhan tak pernah menceritakan perihal itu pada Salma. Pun keluarga Farhan, hanya Ibu Farhan yang mengetahui kejadian ini, keluarga Farhan yang lain tak tahu- menahu akan hal itu.
Sebaliknya, keluarga Sofia sudah mengetahui hal ini sebelumnya, tapi mereka memilih untuk merahasiakan hal ini dari adik-adik Farhan.
Pagi hari saat Farhan bersiap untuk mengikuti pelatihan. Kedua putrinya telah bersiap berenang. Menggunakan kaos dan celana pendek, keduanya tak sabar ingin segera berenang.
Farhan sarapan bersama dengan kedua istrinya. Sembari menatap kedua putrinya yang tengah berenang, Farhan tersenyum bahagia.
"Sungguh, nikmat TuhanMu mana lagikah yang kau dustakan," ucap batin Farhan.
Sarapan yang diselingi obrolan ringan itu terasa hangat. Sofia yang telah bersiap berangkat bekerja itu hanya menghabiskan roti bakar dan teh hangat sebagai menu sarapannya.
Sofia berpura-pura sakit perut setelah sarapan. Ia berencana berangkat setelah Farhan berangkat.
Di dalam kamarnya, Sofia mengirimkan pesan pada sang suami.
[Ketemu di hotel ya sayang, love you]
Ia sangat merindukan suaminya setelah tiga bulan tak bertemu.
Selama dua tahun, Brian hanya melihat Evelyn sebagai asisten. Evelyn membutuhkan uang untuk perawatan ibunya, dan dia kira wanita tersebut tidak akan pernah pergi karena itu. Baginya, tampaknya adil untuk menawarkan bantuan keuangan dengan imbalan seks. Namun, Brian tidak menyangka akan jatuh cinta padanya. Evelyn mengonfrontasinya, "Kamu mencintai orang lain, tapi kamu selalu tidur denganku? Kamu tercela!" Saat Evelyn membanting perjanjian perceraian, Brian menyadari bahwa Evelyn adalah istri misterius yang dinikahinya enam tahun lalu. Bertekad untuk memenangkannya kembali, Brian melimpahinya dengan kasih sayang. Ketika orang lain mengejek asal-usul Evelyn, Brian memberinya semua kekayaannya, senang menjadi suami yang mendukung. Sekarang seorang CEO terkenal, Evelyn memiliki segalanya, tetapi Brian mendapati dirinya tersesat dalam angin puyuh lain ....
Selama tiga tahun pernikahannya dengan Reza, Kirana selalu rendah dan remeh seperti sebuah debu. Namun, yang dia dapatkan bukannya cinta dan kasih sayang, melainkan ketidakpedulian dan penghinaan yang tak berkesudahan. Lebih buruk lagi, sejak wanita yang ada dalam hati Reza tiba-tiba muncul, Reza menjadi semakin jauh. Akhirnya, Kirana tidak tahan lagi dan meminta cerai. Lagi pula, mengapa dia harus tinggal dengan pria yang dingin dan jauh seperti itu? Pria berikutnya pasti akan lebih baik. Reza menyaksikan mantan istrinya pergi dengan membawa barang bawaannya. Tiba-tiba, sebuah pemikiran muncul dalam benaknya dan dia bertaruh dengan teman-temannya. "Dia pasti akan menyesal meninggalkanku dan akan segera kembali padaku." Setelah mendengar tentang taruhan ini, Kirana mencibir, "Bermimpilah!" Beberapa hari kemudian, Reza bertemu dengan mantan istrinya di sebuah bar. Ternyata dia sedang merayakan perceraiannya. Tidak lama setelah itu, dia menyadari bahwa wanita itu sepertinya memiliki pelamar baru. Reza mulai panik. Wanita yang telah mencintainya selama tiga tahun tiba-tiba tidak peduli padanya lagi. Apa yang harus dia lakukan?
"Usir wanita ini keluar!" "Lempar wanita ini ke laut!" Saat dia tidak mengetahui identitas Dewi Nayaka yang sebenarnya, Kusuma Hadi mengabaikan wanita tersebut. Sekretaris Kusuma mengingatkan"Tuan Hadi, wanita itu adalah istri Anda,". Mendengar hal itu, Kusuma memberinya tatapan dingin dan mengeluh, "Kenapa tidak memberitahuku sebelumnya?" Sejak saat itu, Kusuma sangat memanjakannya. Semua orang tidak menyangka bahwa mereka akan bercerai.
Bayangkan menikah dengan seorang pria miskin hanya untuk menemukan bahwa dia sebenarnya tidak miskin. Katherine tidak tahu apa lagi yang harus diharapkan setelah dia dicampakkan oleh pacarnya dan akhirnya menikah dengan pria lain keesokan harinya. Suami barunya, Esteban, tampan, tetapi dia pikir kehidupan pernikahannya tidak akan istimewa sama sekali. Dia terkejut ketika menemukan bahwa Esteban sebenarnya sangat lengket. Anehnya, semua masalah yang dia temui setelah pernikahan diselesaikan dengan mudah. Ada sesuatu yang ganjil. Dengan curiga, dia bertanya padanya, "Esteban, apa yang terjadi di sini?" Sambil mengangkat bahu, Esteban menjawab, "Mungkin keberuntungan ada di pihakmu." Katherine memercayainya. Bagaimanapun, dia telah menikah dengan Esteban ketika pria itu akan bangkrut. Dialah pencari nafkah keluarga mereka. Mereka terus menjalani hidup sebagai pasangan sederhana. Jadi, tidak ada yang mempersiapkan Katherine untuk kejutan yang dia terima suatu hari. Suaminya yang sederhana tidak sesederhana itu! Dia tidak percaya bahwa dia benar-benar menikah dengan seorang miliarder. Sementara dia masih memproses keterkejutannya, Esteban memeluknya dan tersenyum. "Bukankah itu bagus?" Kathrine punya sejuta pertanyaan untuknya.
Setelah dijebak oleh pacar dan sahabatnya, Nadia akhirnya menghabiskan malam dengan orang asing yang misterius. Wanita ini benar-benar menikmati pertemuan yang tidak terduga, tetapi ketika dia bangun keesokan paginya, dia tidak bisa menahan perasaan buruk tentang apa yang dia lakukan. Namun, semua rasa bersalahnya terhapus ketika dia melihat wajah pria yang berbaring di sebelahnya. "Dia... tampan," bisiknya, terpesona dengan apa yang dilihatnya. Rasa bersalahnya dengan cepat berubah menjadi rasa malu, dan itu mendorongnya untuk meninggalkan sedikit uang kepada pria itu sebelum dia pergi. Kresna tercengang. 'Apakah wanita itu mencoba membayar saya? Seperti pelacur?’ pikirnya, tersinggung. "Minta manajer hotel untuk video pengawasan," perintahnya kepada asistennya dengan tegas, alisnya berkerut. Dia memiliki ekspresi tegas di wajahnya. "Aku ingin mencari tahu siapa yang ada di kamarku tadi malam." "Dan ketika saya menemukan wanita itu, saya akan memberinya pelajaran!" Ke mana cerita mereka akan pergi?
Hari itu adalah hari yang besar bagi Camila. Dia sudah tidak sabar untuk menikah dengan suaminya yang tampan. Sayangnya, sang suami tidak menghadiri upacara tersebut. Dengan demikian, dia menjadi bahan tertawaan di mata para tamu. Dengan penuh kemarahan, dia pergi dan tidur dengan seorang pria asing malam itu. Dia pikir itu hanya cinta satu malam. Namun yang mengejutkannya, pria itu menolak untuk melepaskannya. Dia mencoba memenangkan hatinya, seolah-olah dia sangat mencintainya. Camila tidak tahu harus berbuat apa. Haruskah dia memberinya kesempatan? Atau mengabaikannya begitu saja?
© 2018-now Bakisah
TOP