/0/13422/coverbig.jpg?v=8dbc5d2ea4081bab48f62d4af138b7d2)
Siska teramat kesal dengan suaminya yang begitu penakut pada Alex, sang preman kampung yang pada akhirnya menjadi dia sebagai bulan-bulannya. Namun ketika Siska berusaha melindungi suaminya, dia justru menjadi santapan brutal Alex yang sama sekali tidak pernah menghargainya sebagai wanita. Lantas apa yang pada akhirnya membuat Siska begitu kecanduan oleh Alex dan beberapa preman kampung lainnya yang sangat ganas dan buas? Mohon Bijak dalam memutuskan bacaan. Cerita ini kgusus dewasa dan hanya orang-orang berpikiran dewasa yang akan mampu mengambil manfaat dan hikmah yang terkandung di dalamnya
"Halo, maaf ini siapa ya?" Aku menyapa seseorang di ujung telepon sana yang nomornya sama sekali tidak kukenal.
"Siska, ini gua, Alex!" ujarnya singkat.
Seketika jantungku langsung berdebar-debar. Sekujur tubuhku serasa mati rasa, kaku laksana tersambar petir di siang bolong.
"Iya Bang, ada apa ya?" tanyaku agak gemetar setelah terdiam beberapa saat.
"Nanti jam satu malam, datang ke rumah gua lewat belakang. Datang dalam keadaan telanjang bulat. Saat gua ngeliat lu keluar dari pintu belakang rumah, harus udah bugil. Kalau lu gak mau, maka nyawa suami lu jadi taruhannya!" ancam Alex setelah itu menutup teleponnya.
Aku masih ternganga. Terbayang harus berjalan menyeberangi pekarangan belakang rumah sejauh dua puluh meteran dalam keadaan bugil di tengah malam buta. Preman kampung super bejad ini benar-benar sudah gila!
Ingin rasanya aku memaki dan menolaknya. Namun aku sangat takut dengan ancamannya. Alex punya banyak teman sesama preman yang bringas dan terekenal raja tega. Ancamannya bukan main-main, sewaktu-waktu mereka bisa dengan mudah menyakiti bahkan membunuh suamiku. Mas Bayu tidak mungkin mampu melawan gerombolan manusia biadab itu.
Bagaimana jika nanti malam ada yang melihatku kelayapan dalam keadaan begitu?
Apa yang yang akan Alex dan gerombolannya lakukan terhadapku?
Mengapa mereka tidak membunuhku sekalian?
Apa yang harus aku lakukan?
^*^
Seminggu yang lalu.
Tak pernah kubayangkan peristiwa itu akan menjadi serumit ini. Namaku Siska Maelastri, usia 24 tahun. Ibu rumah tangga, istri yang sangat mencintai suamiku. Mas Bayu, lelaki berusia 30 tahun, berpenampilan kalem dan menarik, dan pastinya sudah cukup mapan karena mempunyai pekerjaan tetap. Walau tidak memiliki jabatan mentereng.
Mas Bayu bekerja di salah satu perusahaan pertambangan emas ternama di Negeri ini. Dia juga memiliki bisnis sampingan yang sedang berkembang walau belum banyak membantu perekonomian keluarga. Namun aku sangat yakin, kejujuran dan keuletan dalam berusaha akan membawa kami meraih kesukseskan kelak.
Aku pun aktif dalam berbagai kegiatan ibu-ibu kompelks dan juga komunitas persatuan istri-istri karyawan di perusahaan suamiku bekerja. Sebelum menikah aku sempat menjadi tenaga honorer pemda selama dua tahun.
Kehidupan keluarga kami relatif standar dan stabil tak beda jauh dengan kehidupan rumah tangga muda golongan menengah pada umumnya. Kami menikah dengan jalan dijodohkan oleh Pak Yusuf, atasanku di kantor dulu. Beliau adalah suadara sepupu Mas Bayu. Walau terkesan dijodohankan, namun pada akhirnya kami bisa saling mencintai.
Saat pertama dikenalkan oleh Pak Yusuf kepada Mas Bayu, aku tidak menduga jika mereka sepupuan. Tampang mereka jauh berbeda, walau sama-sama menarik. Namun sejujurnya Pak Yusuf jauh lebih gagah dan ganteng diusianya yang lebih tua. Pada awalnya aku sangat tertarik dengan Pak Yusuf, namun sadar karena dia sudah berkeluarga.
Tak terasas pernikahanku dengan Mas Bayu sudah berjalan hampir dua tahun, namun masih belum dikaruniai momongan. Bukan karena kami sengaja menundanya, melainkan karena Mas Bayu mengalami banyak gangguan dalam kejantanan dan keperkasaannya. Sering disfungsi ereksi, bahkan terkadang sama sekali tidak berfungsi.
Kami relatif sering bercinta, tapi sepertinya sperma dia tidak sampai masuk ke rahim, sehingga tak mampu membuahi sel telurku. Saat rudal dia baru masuk setengahnya, terkadang sudah keluar duluan isinya. Hal seperti itu nyaris terjadi setiap kami melakukan hubungan intim. Berutung kami tinggal agak jauh dengan sanak saudara, sehingga tidak terlalu panas telinga mendengar pertanyaa 'Kapan punya anak?'
Untuk urusan cinta, perhatian dan kasih sayang, Mas Bayu juaranya. Hanya saja untuk urusan ranjang, aku harus benar-benar bersabar, ikhlas dan rela menerima dia apa adanya. Gairah seksualku yang terbilang sangat tinggi dan menggebu-gebu, terpaksa harus ditekan kuat-kuat karena suamiku tiidak sanggup mengimbanginya.
Tak ada gading yang tak retak. Harus aku akui jika suamiku memiliki banyak kelemahan dalam aktivitas ranjangnya. Pembawaannya saat di atas ranjang tidak sejantan dan sebergairah lelaki normal pada umumnya. Jauh sekali dengan ekspetasiku yang senantiasa menggambarkan para lelaki itu seperti yang kubaca di novel-novel dewasa atau yang pernah kutonton dalam film-film dewasa.
Kami menjalani hidup berumah tangga dengan sangat bahagia di sebuah rumah kontrakan yang relatif sederhana. Lingkungan sekitar pun terasa sangat tenang dan nyaman. Hubungan interaksi antar sesama warga kompleks pun cukup baik. Hanya saja selalu ada kekurangan di baliknya. Tak ada yang benar-benar sempurna di dunia ini. Kebahagiaan kami pun terkadang masih sering terusik.
Di belakang rumah kami tinggal seorang pemuda yang dijuluki sebagai preman kampung. Dia terkenal arogan, bersikap semena-mena dan semau gue kepada semua orang. Terlebih lagi kepada aku dan suamiku yaang notabene sebagai warga baru di kompleks itu.
Namanya Amri Alamsyah, tapi semua orang biasa memanggilnya Alex. Usianya mungkin sebaya denganku kisran dua empat tahun. Alex belum menikah, dan tinggal bersama neneknya yang sudah tua. Tidak banyak yang mengetahui silsilahh keluarganya, karena semua orang pun berusaha tidak terlalu dekat dengannya.
Kini Mas Bayu terkesan menjadi sangat takut kepada preman kampung itu. Bermula saat kami sedang jalan berdua, kebetulan berpapasan dengan Alex. Mas Bayu mencoba bersikap sopan kepadanya, namun Alex justru membentak dengan melontarkan kata-kata yang sangat kasar. Bahkan mengeplak kepala Mas Bayu di depan semua orang.
Saat itu Alex maksa meminta uang. Mas Bayu buru-buru menyerahkan selembar uang lima puluh ribu yang ada di kantongnya. Alex menolaknya karena dia meminta lima ratus ribu. Tentu saja kami tidak mampu memenuhi keinginannya.
"Bang tolonglah, kami kan hanya karyawan biasa yang gaji bulannnya hanya cukup buat makan sehari-hari saja." Mas Bayu mencoba bernegosiasi.
"Heh, lu pikir gua Lemabga Sosial? Terserah elu mau cukup atau kagak itu gaji. Yang pasti gua minta duit gope, sekarang juga!" Alex menjambak kerah baju Mas Bayu, hingga suamiku kesulitan bernapas.
"Bang, tolonglah kami, Bang." Aku mencoba melepaskan cengkeraman tangan Alex dari kerah baju suamiku. Wajah Mas Bayu benar-benar pucat.
"Heh, Siska! emang lu punya duirnya? Gak usah banyak bacot, sini mana!" Alex melepaskan cengkremannya dan berbalik seakan mau menyerangku. Bau alkhohol dari mulutnya kangsung menyergapku.
"Ti..tidak ada Bang. Kami hanya punya sisa lima puluh ribu lagi, itu pun jatah kami dua hari ke depan."
"Hahaha, dasar manusia-manusia pelit lu. Gua denger keluarga kalian itu orang-orang kaya di sana, bener kan?" Alex menyeringai menatap kami.
"Bohong Bang! Saya bahkan sudah tidak punya Bapak lagi." Entah mengapa aku masih bisa berbohong. Namun sebenarnya tidak terlalu salah, karena memang Bapakku sudah lama pergi dengan selingkuhannya entah kemana.
Alex beralih menatap suamiku, "Jadi gimana ini Bayu? Masa lu jadi suami kagak punya duit. buat apa lu kerja tiap hari. Mendingan lu jual aja istri lu yang cantik ini! gua yakin banyak yang minat!"
JEGER!
Bagai terkena petir ganas yang mendadak menyerang. Sekujur tubuhku mendadak kaku dan jiwaku terkesima. Sungguh biadab ucapan si Alex ini. Bbenar-benar telah merendahkan harkat dan martabatku sebagai seorang manusia yang juga seorang wanita baik-baik yang sudah bersuami.
Ingin rasanya aku mengamuk dan menangis sejadinya sambil merobek-robek mulutnya yang menjijikan itu. Namun apalah dayaku hanyalah seorang wanita. Mas Bayu pun yang sehausnya bisa melindungiku, bahkan hanya tertunduk ketakutan.
"Baaang, mohon diterima dulu ini, nan...nan...ti kita bisa bicarakan lagi lebih lanjut." Mas Bayu kembali bernegosasi sambil terus menydorkan uang lima puluh ribu pada Alex.
"Oke kali ini masih bisa gua maklumi. Nanti kita akan bicarakan lagi semuanya, Bayu!" Akhirnya Alex menerima uang yang disodorkan suamiku.
Untuk sesaat aku bisa menarik napas lega. Serasa baru saja keluar dari himpitan goa angker yang gelap gulita. Namun demikian tatapan mata Alex yang beringas kemerahan tak ayal membuat nyaliku nyaris terjatuh ke dasar lembah yang terdalam. Alex pun pergi meninggalkan kami sambil mengantongi uang suamiku.
"Sayang maafkan kelemahan suamimu ini," ucap Mas Bayu sambil merangkul bahuku. Lalu dia pun menyeka air mataku yang tak kusdari ternyata sudah mengalir deras membasahi pipiku.
"Mas janji untuk selanjutnya akan benar-benar melindungimu." lanjutnya.
"Aku sudah gak betah tinggal di sini Mas," jawabku lirih sambil terus melanngkah pulang ke rumah.
"Iya, secepatnya kita akan pindah dari sini, tapi mas harap kamu bersabar dulu ya, Sayang." Mas Bayu terus menghiburku sambil memapah tubuhku yang terasa limbung. Benar-benar tak terima dan sakit hati direndahkan oleh manusia yang bahkan aku senantiasa mengalah dan berbuat sopan kepadanya.
^*^
“Good, kamu juga bisa mengelaborasi tugas itu, yang penting misi utama tidak terabaikan. Ingat kita hanya waktu maksimal tujuh bulan!” “Siap komandan!” “Kamu mesti tahu bahwa Madam Elva tidak sembarangan ngambil anak buah. Dia bukan germo kelas bawah yang menipu anak gadis di kampung buat dijual di kota. Ya, mungkin dia pernah atau masih juga begitu sih, dengar-dengar jaringannya menyediakan buat semua pangsa pasar.” Nikita masih terdiam menyimak. “Itu nanti kamu cari tahu saja. Yang jelas banyak anak buahnya itu high class, dan punya profesi utama bukan hanya sebagai pelacur: Ada yang masih mahasiswi, wartawan, sekretaris, perawat, atau malah istri orang yang diabaikan suaminya. Kamu bisa paham kan tipe seperti apa orang-orang yang bekerja sama dengan kamu nantinya.” Kompol Rudy menambahkan,
‘Ikuti terus jatuh bangun perjalanan Sang Gigolo Kampung yang bertekad insyaf, keluar dari cengkraman dosa dan nista hitam pekat. Simak juga lika liku keseruan saat Sang Gigolo Kampung menemukan dan memperjuangkan cinta sucinya yang sangat berbahaya, bahkan mengancam banyak nyawa. Dijamin super baper dengan segala drama-drama cintanya yang nyeleneh, alur tak biasa serta dalam penuturan dan penulisan yang apik. Panas penuh gairah namun juga mengandung banyak pesan moral yang mendalam.
Novel ini berisi kumpulan beberapa kisah dewasa terdiri dari berbagai pengalaman percintaan panas dari beberapa tokoh dan karakter yang memiliki latar belakang keluarga dan lingkungan rumah, tempat kerja, profesi yang berbeda-beda serta berbagai kejadian yang diaalami oleh masing-masing tokoh utama dimana para tokoh utama tersebut memiliki pengalaman bercinta dan bergaul dengan cara yang unik dan berbeda satu sama lainnya. Suka dan duka dari tokoh-tokoh yang ada dalam cerita ini baik yang protagonis maupun antagonis diharapkan mampu menghibur para pembaca sekalian. Semua cerita dewasa yang ada pada novel kumpulan kisah dewasa ini sangat menarik untuk disimak dan diikuti jalan ceritanya sehingga menambah wawasan kehidupan percintaan diantara insan pecinta dan mungkin saja bisa diambil manfaatnya agar para pembaca bisa mengambil hikmah dari setiap kisah yan ada di dalam novel ini. Selamat membaca dan selamat menikmati!
BERISI BANYAK ADEGAN HOT! Rey pemuda berusia 20 tahunan mulai merasakan nafsu birahinya naik ketika hadirnya ibu tiri. Ayahnya menikah dengan wanita kembar yang memiliki paras yang cantik dan tubuh yang molek. Disitulah Rey mencari kesempatan agar bisa menyalurkan hasratnya. Yuk ikuti cerita lengkapnya !!
Kulihat ada sebuah kamera dengan tripod yang lumayan tinggi di samping meja tulis Mamih. Ada satu set sofa putih di sebelah kananku. Ada pula pintu lain yang tertutup, entah ruangan apa di belakang pintu itu. "Umurmu berapa ?" tanya Mamih "Sembilanbelas, " sahutku. "Sudah punya pengalaman dalam sex ?" tanyanya dengan tatapan menyelidik. "Punya tapi belum banyak Bu, eh Mam ... " "Dengan perempuan nakal ?" "Bukan. Saya belum pernah menyentuh pelacur Mam. " "Lalu pengalamanmu yang belum banyak itu dengan siapa ?" "Dengan ... dengan saudara sepupu, " sahutku jujur. Mamih mengangguk - angguk sambil tersenyum. "Kamu benar - benar berniat untuk menjadi pemuas ?" "Iya, saya berminat. " "Apa yang mendorongmu ingin menjadi pemuas ?" "Pertama karena saya butuh uang. " "Kedua ?" "Kedua, karena ingin mencari pengalaman sebanyak mungkin dalam soal sex. " "Sebenarnya kamu lebih tampan daripada Danke. Kurasa kamu bakal banyak penggemar nanti. Tapi kamu harus terlatih untuk memuaskan birahi perempuan yang rata - rata di atas tigapuluh tahun sampai limapuluh tahunan. " "Saya siap Mam. " "Coba kamu berdiri dan perlihatkan punyamu seperti apa. " Sesuai dengan petunjuk Danke, aku tak boleh menolak pada apa pun yang Mamih perintahkan. Kuturunkan ritsleting celana jeansku. Lalu kuturunkan celana jeans dan celana dalamku sampai paha.
Ketika Nadia mengumpulkan keberanian untuk memberi tahu Raul tentang kehamilannya, dia tiba-tiba mendapati pria itu dengan gagah membantu wanita lain dari mobilnya. Hatinya tenggelam ketika tiga tahun upaya untuk mengamankan cintanya hancur di depan matanya, memaksanya untuk meninggalkannya. Tiga tahun kemudian, kehidupan telah membawa Nadia ke jalan baru dengan orang lain, sementara Raul dibiarkan bergulat dengan penyesalan. Memanfaatkan momen kerentanan, dia memohon, "Nadia, mari kita menikah." Sambil menggelengkan kepalanya dengan senyum tipis, Nadia dengan lembut menjawab, "Maaf, aku sudah bertunangan."
Rumornya, Laskar menikah dengan wanita tidak menarik yang tidak memiliki latar belakang apa pun. Selama tiga tahun mereka bersama, dia tetap bersikap dingin dan menjauhi Bella, yang bertahan dalam diam. Cintanya pada Laskar memaksanya untuk mengorbankan harga diri dan mimpinya. Ketika cinta sejati Laskar muncul kembali, Bella menyadari bahwa pernikahan mereka sejak awal hanyalah tipuan, sebuah taktik untuk menyelamatkan nyawa wanita lain. Dia menandatangani surat perjanjian perceraian dan pergi. Tiga tahun kemudian, Bella kembali sebagai ahli bedah dan maestro piano. Merasa menyesal, Laskar mengejarnya di tengah hujan dan memeluknya dengan erat. "Kamu milikku, Bella."
Warning!!!!! 21++ Dark Adult Novel Ketika istrinya tak lagi mampu mengimbangi hasratnya yang membara, Valdi terjerumus dalam kehampaan dan kesendirian yang menyiksa. Setelah perceraian merenggut segalanya, hidupnya terasa kosong-hingga Mayang, gadis muda yang polos dan lugu, hadir dalam kehidupannya. Mayang, yang baru kehilangan ibunya-pembantu setia yang telah lama bekerja di rumah Valdi-tak pernah menduga bahwa kepolosannya akan menjadi alat bagi Valdi untuk memenuhi keinginan terpendamnya. Gadis yang masih hijau dalam dunia dewasa ini tanpa sadar masuk ke dalam permainan Valdi yang penuh tipu daya. Bisakah Mayang, dengan keluguannya, bertahan dari manipulasi pria yang jauh lebih berpengalaman? Ataukah ia akan terjerat dalam permainan berbahaya yang berada di luar kendalinya?