Unduh Aplikasi panas
Beranda / Fantasi / Tunangan Kontrak Grand Duke
Tunangan Kontrak Grand Duke

Tunangan Kontrak Grand Duke

5.0
45 Bab
2.8K Penayangan
Baca Sekarang

Tentang

Konten

Ironi. Bagaimana mungkin aku hidup kembali dan menjadi salah satu karakter dalam novel yang pernah aku baca? Di saat aku pikir kehidupanku berakhir, ternyata aku merasuki tubuh seorang Putri Bangsawan dan menjadi Guinevere Corette Luvena (Cette), yang ditakdirkan mati di tangan Grand Duke dingin yang di akhir kisah akan merebut takhta dan membunuh Putra Mahkota. Grand Duke itu bernama Morrigan Cavelio Glenn (Morgan) yang mendapat julukan 'Pria Musim Dingin'. Saat aku sibuk membuat berbagai rencana untuk menghindarinya, Morgan mendatangiku dan memintaku untuk menjadi tunangan kontraknya. Apa dia gila?

Bab 1 Prolog

Di Kerajaan Feodora, setelah masa kejayaan Raja Chaperon berakhir, Raja yang dikenal bengis karena merebut takhta dengan cara melakukan pemberontakan dan membunuh ayahnya sendiri lalu naik ke atas takhta.

Tujuh tahun bertakhta, Raja Chaperon yang dikenal tidak memiliki sedikitpun rasa belas kasih, bahkan membuat kontrak dengan Raja Iblis —oleh para bawahannya yang merencanakan kudeta, kembali melakukan pemberontakan untuk menggulingkannya.

Pemberontakan itu dikepalai oleh adik Chaperon yang bernama Calliope.

Calliope yang merupakan seorang Sword Master bersama dengan para bangsawan dan dibantu oleh para Penyihir, Elf, Mage, Naga, bahkan para Spirit —bersatu untuk melawan Chaperon yang dibantu oleh Raja Iblis Biru.

Chaperon kalah. Calliope naik ke atas takhta menggantikan kakaknya.

Pemerintahan Calliope yang terlihat damai itu ternyata memiliki kelemahan.

Pemberontakan Calliope yang dibantu oleh para bangsawan saat menggulingkan kakaknya, terpecah menjadi dua faksi dengan dalih menentang Pangeran pertama untuk naik takhta.

Akhirnya, Raja Calliope membuat sebuah perjanjian darah, di mana yang berhak untuk menjadi Raja berikutnya menggantikan dia haruslah seorang Sword Master seperti dirinya.

***

Tiba-tiba ia berada ditempat yang asing. Ia memang memiliki keistimewaan bisa melihat emosi seseorang lewat aura tubuhnya.

Marah, sedih, kecewa, dan jenis emosi lainnya. Ia bisa mengotak-kotakkan manusia dari auranya. Ia bisa melihat warna aura yang menyeruak keluar dari tubuh manusia.

Namanya GYANDRA VEGA, wanita dua puluh lima tahun dan biasa dipanggil Jia.

Jia merupakan seorang wanita karir yang hidup sendirian tanpa orang tua dan saudara. Dulu ia memilikinya. Tapi ia memutuskan untuk membuang mereka dari hidupnya.

Terakhir kali yang ia ingat, Jia sedang duduk termenung sendirian di apartemen sederhana miliknya di lantai paling atas —tepatnya di atap sebuah gedung berlantai tujuh.

Di hadapannya berserakan beberapa botol bir. Ia sedang merasa hancur, pikirannya tidak waras karena menjadi wanita bodoh yang ditipu oleh kekasihnya.

Lelaki itu pergi dengan wanita lain membawa semua uang yang sudah mereka kumpulkan bersama untuk menikah.

Jia merasa dirinya sangat bodoh. Padahal ia bisa melihat auranya. Aura ketidaktulusan. Aura pembohong. Tapi karena dibutakan oleh perasaan, ia terus menepisnya.

Tidak sampai di situ saja. Jia yang tidak salah apa-apa malah dituduh sebagai selingkuhan yang sudah mengganggu hubungan orang lain. Padahal sudah jelas kalau Jia memiliki hubungan dengan laki-laki bernama FABIAN itu —sebelum lelaki itu mengenal selingkuhannya.

Beberapa orang yang mengetahui tentang kenyataan itu, ikut bungkam karena tidak mau terlibat masalah.

Sialnya, wanita yang didekati oleh Fabian merupakan keponakan pemilik tempat Jia bekerja. Akhirnya, Jia pun dipecat.

Jia yang tidak memiliki kekuatan dan kekuasaan hanya bisa pasrah. Sepertinya, memercayai seseorang adalah hal yang tabu untuknya. Ia bahkan tidak bisa menangis. Jadi ia minum alkohol saja untuk menemani perasaannya yang kacau.

Dua jam kemudian. Saat kesadaran Jia mulai menurun, ia merasakan aura kehadiran seseorang dari arah belakangnya.

Saat Jia hendak berbalik, orang itu dengan cepat mencekik lehernya. Jia tidak bisa melawan karena tenaganya sangat kuat. Dari situ Jia tahu bahwa orang yang mencekiknya merupakan seorang lelaki.

"Apakah dia Fabian? Teganya dia!" batin Jia dengan penuh putus asa.

Saat Jia hampir kehabisan napas dan tergeletak lemas. Lelaki itu mengangkat tubuhnya dan melemparkannya begitu saja dari atap gedung berlantai tujuh itu.

Sebelum melepaskan tubuh Jia, si lelaki membisikkan sesuatu di telinganya, "Jangan membenciku!" —lalu melemparkan tubuh Jia begitu saja seperti sampah.

Tubuh Jia melayang. Beberapa detik sebelum kematiannya, Jia sempat melihat sosok lelaki yang sangat tega menghempaskan tubuhnya itu.

"Dia bukan Fabian! Di-dia ...,AZIEL! Dia sepupu Fabian. Apa mungkin Fabian yang menyuruhnya?" Begitulah hal terakhir yang Jia ingat.

Anehnya, Jia melihat dari tubuh Aziel menyeruak aura berwarna abu-abu. Kalau Aziel sedang marah seharusnya aura tubuhnya berwarna merah atau hitam. Tapi kenapa abu-abu?

Aziel yang membunuh Jia. Tapi kenapa malah Aziel yang tampak merasa bersalah? Apa maksudnya?

Kemudian Jia menutup mata. Pasrah dengan apa pun yang akan terjadi.

Lanjutkan Membaca
img Lihat Lebih Banyak Komentar di Aplikasi
Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY