/0/13692/coverbig.jpg?v=3bde81d5415eef8d12deb1546d869d4b)
Vivi Raminta mengalami masa yang sulit, dia terpaksa harus menerima perjodohan dengan Devo seorang Ceo yang dingin dan membuat dia kesal. Awalnya dia tidak bisa menerima perjodohan ini namun ibunya terus saja memaksa. Selain itu dia harus menerima kenyataan kekasihnya menikah dengan wanita yang lebih kaya, dia putus asa dan akhirnyan menerima perjodohann. Devo menerima perjodohan untuk menutupi perselingkuhannya dengan artis terkenal yaitu Karen. Berjalannya waktu perasaan cinta mereka berdua mulai tumbuh Devo dan Vivi mulai ada percikan cinta namun mereka enggan untuk menyadari. Dapatkah Devo meninggalkan Karen dan mencintai Vivi dan cinta mereka akan bersatu. Baca kelanjutannya dibab selanjutnya
Suara jam weker membangunkannya dan Vivi terbangun dia segera mematikan jam weker di meja. Vivi kembali tidur lagi dan dia mengambil selimut sambil kembali tidur. Ketukan pintu terdengar dalam hati Vivi mamanya pasti ingin membangunkannya padahal dia itu ingin tidur lagi malas jika harus bangun pagi.
"Vivi ayo bangun ini sudah jam berapa?" ucap Mama.
Vivi masih malas-malasan dalam hatinya dia sangat kesal jika harus bangun Pagi. Dia menutup kupingnya dengan selimut. Mama tahu kalau Vivi masih tidur padahal ini adalah hari yang penting buat Vivi.
"Vivi ayo bangun kamu lupa kalau hari ini kamu ada wawancara kerja," ucap Mama.
Vivi terkejut dia segera membuka mata, dia terbangun dan melihat kalender. Sekarang dia ada wawancara kerja yang penting. Dia segera berlari membuka pintu, dia, dia melihat mama dengan wajah kesal.
"Vivi kamu itu harus tahu kalau sekarang sudah jam berapa kenapa baru bangun sekarang?" tanya Mama dengan marah.
"Iya Mama ini aku juga lagi bangun, aku mau mandi dulu," ucap Vivi sambil memegang handuk.
"Kamu itu jangan sampai kamu telat wawancara kerja," ucap Mama.
"Iya mama," ucap Vivi.
Vivi pergi meninggalkan mamanya dan dia pergi ke kamar mandi. Mama hanya bisa geleng-geleng kepala melihat kelakuan Vivi. Setelah mandi Vivi tidak sarapan dia segera pergi ke halte bus. Di dalam Bus dia segera belajar dia tahu untuk masuk ke perusahaan ini sangat sulit dan saingannya juga banyak. Bus sampai di depan kantor dan dia segera turun. Ketika turun dari bus dia terjatuh sehingga membuat bajunya kotor. Dia sangat marah namun dia urungkan niatnya dia harus segera ke perusahaan itu tidak ada waktu lagi. Di dalam kantor dia melihat sudah banyak orang yang duduk menunggu giliran wawancara. Vivi duduk di sebelah perempuan yang cantik dan rapi selain itu wanita itu berbau wangi.
"Peserta selanjutnya Vivi Raminta," ucap karyawan wanita.
Vivi segera berjalan dan masuk ke dalam ruangan. Di dalam ruangan sudah ada tiga orang pria dan satu orang wanita. Vivi terlihat gugup dan cemas berhadapan dengan mereka. Salah satu pria memakai kaca mata menatap Vivi dengan tajam"Silahkan kamu perkenalkan diri kamu," ucap Pria itu.
Vivi menarik nafas panjang sambil berkata"Nama saya Vivi Araminta, usia saya 25 tahun," ucap Vivi.
Pria berkacamata itu berkata"Saya ingin kamu memperkenalkan diri yang tidak ada di cv ini, apakah kamu paham?" tanya Pria itu dengan ketus sambil memegang cv milik Vivi.
Vivi makin gugup dalam hatinya dia tidak tahu harus berbuat apa, apa lagi dia tidak ada persiapan. Vivi memejamkan mata dalam hatinya dia harus bisa walaupun dia merasa kecemasan sampai berkeringat.
"Maksud bapak bagaimana saya tidak paham?" tanya Vivi.
Pria itu menatap Vivi dengan sinis dengan tatapan mata tajam dalam hatinya pria itu wanita itu sepertinya ceroboh lagi pula bajunya ada kotoran dan penampilannya kurang rapi.
"Oke apa kelebihan dan kekurangan kamu?" tanya Pria itu.
"Kelebihan saya saya orang pekerja keras dan kekurangan saya yaitu saya kurang rapi," ucap Vivi dengan suara lirih sambil gemetaran.
Pria itu meletakkan Cv punya Vivi di meja dengan wajah ketus dan malas.
"Silahkan anda keluar dulu saja," ucap Pria itu.
Vivi segera keluar dari ruang wawancara dalam hatinya dia merasa sedih tidak bisa menjawab pertanyaan untuk wawancara kerja. Dia berjalan dengan lemas tatapan matanya kecewa. Dia keluar dari kantor dengan perasaan marah dengan pria kacamata itu. Perut Vivi keroncongan dan dia pergi ke restoran dekat kantor. Dia memesan ayam goreng dan es teh tanpa sengaja dia bertabrakan dengan pria itu sampai membuat baju pria itu kotor. Pria itu sangat kesal hingga dia menatap Vivi dengan tatapan mata tajam.
"Kamu itu kalau jalan hati-hati, ini baju kamu aku kotor," ucap pria itu.
"Maaf aku tidak sengaja lagipula aku tidak tahu kalau kamu di depanku," ucap Vivi.
Pria itu segera pergi meninggalkan Vivi tanpa sengaja Vivi melihat sebuah flashdisk dari kantong celananya. Dia mengejar pria itu namun pria itu sudah pergi naik mobil. Vivi menyimpan flashdisk itu di tasnya. Dia akan mengembalikan flashdisk ke pria itu lain waktu. Vivi segera membayar makanan dan pulang ke rumah. Sampai di rumah mamanya menatap Vivi dengan kebingungan sambil berkata"Vivi kamu berantakan sekali," ucap Mama sambil geleng-geleng kepala.
"Nanti aja mama aku akan cerita sekarang aku ingin istirahat dulu," ucap Vivi.
Vivi masuk ke dalam kamar dengan perasaan marah dia membanting tasnya ke kasur dalam hatinya dia tidak menyangka kalau dia akan gagal wawancara. Dia penasaran dengan pria itu sebenarnya dia itu siapa, dia tahu kalau pria itu tampan, tinggi namun kenapa sangat menyebalkan. Dia ingat flashdisk itu dan dia mengambilnya dan meletakkan di laci. Sekarang dia mandi sore dulu lagi pula badannya sudah bau.
Pria itu merapikan laporan di dia akan pulang namun dia terkejut ketika dia tidak menemukan flashdisk di kantong celananya. Dalam hatinya kemana flashdisk itu, dia segera mencari ke lacinya namun dia tidak menemukan. Dia mencari di bawah kursi namun tidak menemukannya. Dia ingat kalau dia tadi siang bertabrakan dengan wanita itu apakah mungkin wanita itu menemukan flashdisk itu. Pria itu segera mencari cv milik Vivi di tumpukan berkas. Sesudah mandi Vivi penasaran dengan isi flashdisk itu, dia merasa terkejut ketika melihat isi flashdisk itu ternyata foto liburan Pria itu dengan artis terkenal. Dia tahu kalau artis itu sudah punya tunangan dalam hatinya apakah mungkin Pria itu selingkuhan artis itu. Vivi melihat lagi foto itu dia yakin kalau pria itu adalah artis terkenal itu. Dalam hatinya dia tidak menyangka kalau Pria itu menjalin hubungan dengan wanita yang sudah bertunangan. Vivi mencari nama pria itu di kolom pencarian internet betapa terkejutnya kalau Pria itu adalah Ceo perusahaan terkenal. Dia hanya bisa menghela nafas melihat itu, ponselnya berdering dan Vivi melihat ponselnya ada telepon dari orang yang tidak di kenal, dia ragu ingin mengangkat teleponnya. Ponsel itu terus berdering dan dia mengangkat telepon itu.
["Halo apakah ini Vivi Raminta," ucap Pria itu.
"Iya ini saya dan ini siapa?" tanya Vivi.
"Saya Devo Armando, apakah kamu tadi siang bertabrakan dengan saya di restoran?" tanya Devo.
"Iya apakah kamu ingin menanyakan flashdisk ini," ucap Vivi.
Devo terkejut dengan ucapan Vivi dan dia berkata"Kamu menemukan flashdisk milikku dan apakah kita bisa bertemu?" tanya Devo.
"Iya kita bisa bertemu di mana?" tanya Vivi.
"Kita bertemu di café dan aku akan kirim alamatnya, aku harap kamu kembalikan flashdisk ku," ucap Devo.
"Iya aku tahu lagi pula tidak mungkin aku ambil milik kamu," ucap Vivi dengan kesal.
Suara jam weker membangunkannya dan Vivi terbangun dia segera mematikan jam weker di meja. Vivi kembali tidur lagi dan dia mengambil selimut sambil kembali tidur. Ketukan pintu terdengar dalam hati Vivi mamanya pasti ingin membangunkannya padahal dia itu ingin tidur lagi malas jika harus bangun pagi.
"Vivi ayo bangun ini sudah jam berapa?" ucap Mama.
Vivi masih malas-malasan dalam hatinya dia sangat kesal jika harus bangun Pagi. Dia menutup kupingnya dengan selimut. Mama tahu kalau Vivi masih tidur padahal ini adalah hari yang penting buat Vivi.
"Vivi ayo bangun kamu lupa kalau hari ini kamu ada wawancara kerja," ucap Mama.
Vivi terkejut dia segera membuka mata, dia terbangun dan melihat kalender. Sekarang dia ada wawancara kerja yang penting. Dia segera berlari membuka pintu, dia, dia melihat mama dengan wajah kesal.
"Vivi kamu itu harus tahu kalau sekarang sudah jam berapa kenapa baru bangun sekarang?" tanya Mama dengan marah.
"Iya Mama ini aku juga lagi bangun, aku mau mandi dulu," ucap Vivi sambil memegang handuk.
"Kamu itu jangan sampai kamu telat wawancara kerja," ucap Mama.
"Iya mama," ucap Vivi.
Vivi pergi meninggalkan mamanya dan dia pergi ke kamar mandi. Mama hanya bisa geleng-geleng kepala melihat kelakuan Vivi. Setelah mandi Vivi tidak sarapan dia segera pergi ke halte bus. Di dalam Bus dia segera belajar dia tahu untuk masuk ke perusahaan ini sangat sulit dan saingannya juga banyak. Bus sampai di depan kantor dan dia segera turun. Ketika turun dari bus dia terjatuh sehingga membuat bajunya kotor. Dia sangat marah namun dia urungkan niatnya dia harus segera ke perusahaan itu tidak ada waktu lagi. Di dalam kantor dia melihat sudah banyak orang yang duduk menunggu giliran wawancara. Vivi duduk di sebelah perempuan yang cantik dan rapi selain itu wanita itu berbau wangi.
"Peserta selanjutnya Vivi Raminta," ucap karyawan wanita.
Vivi segera berjalan dan masuk ke dalam ruangan. Di dalam ruangan sudah ada tiga orang pria dan satu orang wanita. Vivi terlihat gugup dan cemas berhadapan dengan mereka. Salah satu pria memakai kaca mata menatap Vivi dengan tajam"Silahkan kamu perkenalkan diri kamu," ucap Pria itu.
Vivi menarik nafas panjang sambil berkata"Nama saya Vivi Araminta, usia saya 25 tahun," ucap Vivi.
Pria berkacamata itu berkata"Saya ingin kamu memperkenalkan diri yang tidak ada di cv ini, apakah kamu paham?" tanya Pria itu dengan ketus sambil memegang cv milik Vivi.
Vivi makin gugup dalam hatinya dia tidak tahu harus berbuat apa, apa lagi dia tidak ada persiapan. Vivi memejamkan mata dalam hatinya dia harus bisa walaupun dia merasa kecemasan sampai berkeringat.
"Maksud bapak bagaimana saya tidak paham?" tanya Vivi.
Pria itu menatap Vivi dengan sinis dengan tatapan mata tajam dalam hatinya pria itu wanita itu sepertinya ceroboh lagi pula bajunya ada kotoran dan penampilannya kurang rapi.
"Oke apa kelebihan dan kekurangan kamu?" tanya Pria itu.
"Kelebihan saya saya orang pekerja keras dan kekurangan saya yaitu saya kurang rapi," ucap Vivi dengan suara lirih sambil gemetaran.
Pria itu meletakkan Cv punya Vivi di meja dengan wajah ketus dan malas.
"Silahkan anda keluar dulu saja," ucap Pria itu.
Vivi segera keluar dari ruang wawancara dalam hatinya dia merasa sedih tidak bisa menjawab pertanyaan untuk wawancara kerja. Dia berjalan dengan lemas tatapan matanya kecewa. Dia keluar dari kantor dengan perasaan marah dengan pria kacamata itu. Perut Vivi keroncongan dan dia pergi ke restoran dekat kantor. Dia memesan ayam goreng dan es teh tanpa sengaja dia bertabrakan dengan pria itu sampai membuat baju pria itu kotor. Pria itu sangat kesal hingga dia menatap Vivi dengan tatapan mata tajam.
"Kamu itu kalau jalan hati-hati, ini baju kamu aku kotor," ucap pria itu.
"Maaf aku tidak sengaja lagipula aku tidak tahu kalau kamu di depanku," ucap Vivi.
Pria itu segera pergi meninggalkan Vivi tanpa sengaja Vivi melihat sebuah flashdisk dari kantong celananya. Dia mengejar pria itu namun pria itu sudah pergi naik mobil. Vivi menyimpan flashdisk itu di tasnya. Dia akan mengembalikan flashdisk ke pria itu lain waktu. Vivi segera membayar makanan dan pulang ke rumah. Sampai di rumah mamanya menatap Vivi dengan kebingungan sambil berkata"Vivi kamu berantakan sekali," ucap Mama sambil geleng-geleng kepala.
"Nanti aja mama aku akan cerita sekarang aku ingin istirahat dulu," ucap Vivi.
Vivi masuk ke dalam kamar dengan perasaan marah dia membanting tasnya ke kasur dalam hatinya dia tidak menyangka kalau dia akan gagal wawancara. Dia penasaran dengan pria itu sebenarnya dia itu siapa, dia tahu kalau pria itu tampan, tinggi namun kenapa sangat menyebalkan. Dia ingat flashdisk itu dan dia mengambilnya dan meletakkan di laci. Sekarang dia mandi sore dulu lagi pula badannya sudah bau.
Pria itu merapikan laporan di dia akan pulang namun dia terkejut ketika dia tidak menemukan flashdisk di kantong celananya. Dalam hatinya kemana flashdisk itu, dia segera mencari ke lacinya namun dia tidak menemukan. Dia mencari di bawah kursi namun tidak menemukannya. Dia ingat kalau dia tadi siang bertabrakan dengan wanita itu apakah mungkin wanita itu menemukan flashdisk itu. Pria itu segera mencari cv milik Vivi di tumpukan berkas. Sesudah mandi Vivi penasaran dengan isi flashdisk itu, dia merasa terkejut ketika melihat isi flashdisk itu ternyata foto liburan Pria itu dengan artis terkenal. Dia tahu kalau artis itu sudah punya tunangan dalam hatinya apakah mungkin Pria itu selingkuhan artis itu. Vivi melihat lagi foto itu dia yakin kalau pria itu adalah artis terkenal itu. Dalam hatinya dia tidak menyangka kalau Pria itu menjalin hubungan dengan wanita yang sudah bertunangan. Vivi mencari nama pria itu di kolom pencarian internet betapa terkejutnya kalau Pria itu adalah Ceo perusahaan terkenal. Dia hanya bisa menghela nafas melihat itu, ponselnya berdering dan Vivi melihat ponselnya ada telepon dari orang yang tidak di kenal, dia ragu ingin mengangkat teleponnya. Ponsel itu terus berdering dan dia mengangkat telepon itu.
["Halo apakah ini Vivi Raminta," ucap Pria itu.
"Iya ini saya dan ini siapa?" tanya Vivi.
"Saya Devo Armando, apakah kamu tadi siang bertabrakan dengan saya di restoran?" tanya Devo.
"Iya apakah kamu ingin menanyakan flashdisk ini," ucap Vivi.
Devo terkejut dengan ucapan Vivi dan dia berkata"Kamu menemukan flashdisk milikku dan apakah kita bisa bertemu?" tanya Devo.
"Iya kita bisa bertemu di mana?" tanya Vivi.
"Kita bertemu di café dan aku akan kirim alamatnya, aku harap kamu kembalikan flashdisk ku," ucap Devo.
"Iya aku tahu lagi pula tidak mungkin aku ambil milik kamu," ucap Vivi dengan kesal.
Renata ibu muda yang rela melepas karirnya demi menjadi ibu rumah tangga. Awalnya suaminya Bram sangat mencintainya apalagi setelah dia melahirkan Putra tampan namun sikap suaminya berubah menjadi dingin. Renata sangat heran dengan sikap Bram yang jarang menyentuh dirinya. Di sisi lain Renata merasa tidak percaya diri dengan perubahan tubuhnya yang mulai gemuk. Penampilannya tampak kucel tidak seperti dulu lagi. Renata curiga Bram telah berselingkuh dengan seorang wanita yang tidak dia kenal. Dia mencoba menyelidiki ternyata Bram telah menikah dengan wanita yang bernama Pungky. Renata sakit hati dan ingin berubah. Renata ingin merubah dirinya menjadi lebih cantik, lebih langsing demi membalas dendam kepada Bram dan Pungky. Dia ingin cantik seperti masih gadis ketika dia belum menikah.
Siska mengalami kekerasa dalam rumah tangga suaminya sangat kasar. Siska menjadi tulang punggung keluarga karena suaminyan malas bekerja. Siska kabur dari rumah dan dia tanpa sengaja bertemu dengan Farhan. Farhan sedang ada masalah dengan istrinya yang tidak ingin punya anak dan dia lebih mementingkan karir. Istri Farhan memutuskan untuk kabur dari rumah selama enam bulan. Farhan merasa terdesak dengan desakan dari orangtuanya untuk mempunyai momongan. Farhan membantu Siska keluar dari kekejaman suaminya yang kasar dengan syarat dia harus mau menjadi istri keduanya demi mendapatkan keturunan . Siska terpaksa menyetujui menjadi istri kedua Farhan demi mendapatkan perlindungan darin suaminya. Siska berhasil bercerai dengan suaminya dan menikah dengan Farhan namun masalah lain datang istri Farhan kembali ke rumah. Dia tidak terima Farhan menikah lagi. Siska merasa bersalah telah menjadi orang ketiga dari pernikahahan mereka.
Bianca tumbuh bersama seorang ketua mafia besar dan kejam bernama Emanuel Carlos! Bianca bisa hidup atas belas kasihan Emanuel pada saat itu, padahal seluruh anggota keluarganya dihabisi oleh Emanuel beserta Ayahnya. Akan tetapi Bianca ternyata tumbuh dengan baik dia menjelma menjadi sosok gadis yang sangat cantik dan menggemaskan. Semakin dewasa Bianca justru selalu protes pada Emanuel yang sangat acuh dan tidak pernah mengurusnya, padahal yang Bianca tau Emanuel adalah Papa kandungnya, tapi sikap keras Emanuel tidak pernah berubah walaupun Bianca terus protes dan berusaha merebut perhatian Emanuel. Seiring berjalannya waktu, Bianca justru merasakan perasaan yang tak biasa terhadap Emanuel, apalagi ketika Bianca mengetahui kenyataan pahit jika ternyata dirinya hanyalah seorang putri angkat, perasaan Bianca terhadap Emanuel semakin tidak dapat lagi ditahan. Meskipun Emanuel masih bersikap masa bodo terhadapnya namun Bianca kekeh menginginkan laki-laki bertubuh kekar, berwajah tampan yang biasa dia panggil Papa itu, untuk menjadi miliknya.
Cerita Khusus Dewasa... Banyak sekali adegan panas di konten ini. Mohon Bijak dalam Membaca. Basah, Tegang, bukan Tanggung Jawab Autor. Menceritakan seorang pria tampan, bekerja sebagai sopir, hingga akhirnya, seorang majikan dan anaknya terlibat perang diatas ranjang.
"Jang, kamu sudah gak sabar ya?." tanya Mbak Wati setelah mantra selesai kami ucapkan dan melihat mataku yang tidak berkedip. Mbak Wati tiba tiba mendorongku jatuh terlentang. Jantungku berdegup sangat kencang, inilah saat yang aku tunggu, detik detik keperjakaanku menjadi tumbal Ritual di Gunung Keramat. Tumbal yang tidak akan pernah kusesali. Tumbal kenikmatan yang akan membuka pintu surga dunia. Mbak Wati tersenyum menggodaku yang sangat tegang menanti apa yang akan dilakukannya. Seperti seorang wanita nakal, Mbak Wati merangkak di atas tubuhku...
Selama tiga tahun pernikahannya dengan Reza, Kirana selalu rendah dan remeh seperti sebuah debu. Namun, yang dia dapatkan bukannya cinta dan kasih sayang, melainkan ketidakpedulian dan penghinaan yang tak berkesudahan. Lebih buruk lagi, sejak wanita yang ada dalam hati Reza tiba-tiba muncul, Reza menjadi semakin jauh. Akhirnya, Kirana tidak tahan lagi dan meminta cerai. Lagi pula, mengapa dia harus tinggal dengan pria yang dingin dan jauh seperti itu? Pria berikutnya pasti akan lebih baik. Reza menyaksikan mantan istrinya pergi dengan membawa barang bawaannya. Tiba-tiba, sebuah pemikiran muncul dalam benaknya dan dia bertaruh dengan teman-temannya. "Dia pasti akan menyesal meninggalkanku dan akan segera kembali padaku." Setelah mendengar tentang taruhan ini, Kirana mencibir, "Bermimpilah!" Beberapa hari kemudian, Reza bertemu dengan mantan istrinya di sebuah bar. Ternyata dia sedang merayakan perceraiannya. Tidak lama setelah itu, dia menyadari bahwa wanita itu sepertinya memiliki pelamar baru. Reza mulai panik. Wanita yang telah mencintainya selama tiga tahun tiba-tiba tidak peduli padanya lagi. Apa yang harus dia lakukan?
Seorang gadis SMA bernama Nada dipaksa untuk menyusui pria lumpuh bernama Daffa. Dengan begitu, maka hidup Nada dan neneknya bisa jadi lebih baik. Nada terus menyusui Daffa hingga pria itu sembuh. Namun saat Nada hendak pergi, Daffa tak ingin melepasnya karena ternyata Daffa sudah kecanduan susu Nada. Bagaimana kelanjutan kisahnya?