/0/14139/coverbig.jpg?v=087af2617fae9c09714a89540a9a4074)
Bagaimana rasanya bila dituduh dan difitnah melakukan sesuatu yang sama sekali tidak dilakukan? Itulah yang sedang menimpa Yusuf, dituduh akan mengambil dan memanipulasi seluruh harta kekayaaan Selia, sang istri dan juga tuduhan selingkuh membuatnya harus berada diantara dua pilihan yang sulit yaitu menandatangani surat gugatan cerai atau dipenjara. Masalah semakin sulit saat Yusuf bertemu dan terjebak pernikahan kontrak dengan Bella, janda beranak satu yang merupakan pengusaha sukses dan kaya tapi dingin, kejam dan tidak berbelas kasih karena trauma pengkhianatan mantan suaminya dimasa lalu.
Yusuf sengaja memarkir mobilnya diluar pekarangan rumah karena tidak ingin membuat Selia, istrinya curiga dan tahu kepulangannya. Sudah beberapa hari ini dia curiga telah terjadi sesuatu dengan Selia. Awalnya Yusuf menganggap hal itu biasa saja tapi melihat sikap Selia yang semakin mengacuhkannya membuat dirinya bertanya tanya apa yang sudah terjadi. Kecurigaan Yusuf semakin kuat setelah beberapa kali memergoki Selia berbicara sembunyi sembunyi dengan seseorang ditelepon dan ketika bertanya, Selia justru marah dan mengatakan itu bukan urusannya.
Yusuf melihat sebuah mobil lain yang sedang terparkir di garasi dan itu membuatnya bertanya.
"Siapa yang mengunjungi, Selia?"
Yusuf bergegas masuk dan tidak menemukan siapapun di ruang tamu tapi langsung terkejut saat mendengar suara suara yang mencurigakan dari kamarnya yang ada dilantai dua.
Pikiran pikiran buruk mulai menguasai kepalanya tentang apa yang dilakukan oleh Selia di kamar pribadi mereka dengan seorang laki laki.
Yusuf memastikan orang yang bersama Selia adalah laki laki karena beberapa kali suara tawanya bergema sampai ke lantai bawah.
Yusuf melangkah perlahan menaiki tangga menuju ke lantai dua dan setiap langkahnya dipenuhi dengan kecurigaan, kecemasan dan amarah yang mulai bergejolak dari dalam hatinya.
Kecurigaan Yusuf semakin menjadi ketika dia mendengar suara-suara dari dalam kamar pribadinya dia bahkan mendengar Selia sedang berbicara dengan seseorang.
Yusuf geram dan langsung mendorong pintu kamar dengan kuat hingga menimbulkan suara gaduh.
"Apa yang kalian lakukan?" Pekik Yusuf saat matanya melihat Selia sedang memeluk seorang laki laki dibalik selimut.
Bukannya terkejut Selia malah seolah tidak mendengar dan menyadari kehadiran Yusuf. Selia malah mencium laki laki itu hingga membuat yusuf meradang.
Yusuf mendekat dan menarik selimut yang menutupi tubuh Selia dan laki laki itu dan seperti dugaannya mereka baru saja melakukan perbuatan mesum.
"Kau..." Yusuf terkejut karena laki laki itu dikenalnya.
"Pak Ferdi..."
Ferdi Ardiansyah adalah pengacara keluarga yang selama ini menangani dan membantu semua urusan hukum di perusahaan mereka dan dia pula yang selama ini mengurus semua harta warisan Selia.
"Kurang ajar!" Yusuf langsung melayangkan tinju ke wajah Ferdi yang tidak sempat mengelak. Yusuf menarik Ferdi dari ranjang itu hingga jatuh terjerembab di lantai.
Yusuf akan terus memukul Ferdi seandainya Selia tidak menghentikannya.
"Jangan lakukan apapun pada Ferdi atau mas akan menyesal seumur hidup."
Yusuf sampai melongo mendengar kata kata istrinya yang sama sekali tidak ada rasa bersalah dengan apa yang sudah dilakukannya.
"Mas tidak menyangka kamu serendah ini, Selia. Kau murahan bahkan bahkan membiarkan laki laki itu menyetubuhimu tanpa pengaman padahal dengan mas kau selalu menuntut memakai pengaman dan beralasan tidak ingin hamil dulu." ucap Yusuf sedih, malu sekaligus marah yang bercampur jadi satu.
"Tutup mulutmu! kau bahkan lebih buruk dari apa yang ku lakukan! aku hanya ingin membalas semua perbuatanmu."
"Perbuatan apa?" Suara Yusuf meninggi.
Selia tidak menjawab malah mendekati Ferdi dan membantunya untuk bangun.
"Bagaimana keadaanmu, sayang." Kata kata Selia sukses membuat Yusuf makin tidak mengerti.
"Selia apa yang terjadi padamu."
Ferdi kemudian memakai pakaian yang sebelumnya tergeletak dilantai kamar.
"Menjijikkan! Kalian tidak tahu malu dan kau Selia beraninya melakukan perbuatan nista itu dikamar kita." Kata Yusuf dengan geram apalagi membayangkan laki laki itu baru saja menanam benih didalam rahim istrinya.
"Kau yang menjijikkan, kelakuanmu tidak lebih bagai kacang lupa kulitnya."
"Apa maksudmu?"
"Kau yang tidak punya malu, seharusnya bersyukur karena aku dan keluargaku sudah mengangkat derajat mu dari gembel menjadi orang yang punya martabat. Kau bisa bayangkan kalau saja bukan kemurahan hati keluargaku mungkin saat ini kau sudah mati atau hidup terlunta lunta dan tinggal di kolong jembatan.
DEGGG
Hati Yusuf melongos mendengar kata kata Selia yang benar benar merendahkannya.
Dia memang berasal dari keluarga miskin. Beberapa tahun yang lalu dia merantau ke kota untuk mencari pekerjaan sekaligus biaya untuk pengobatan ibunya yang sedang sakit keras. Nasib baik berpihak padanya karena tanpa sengaja menolong seorang pengusaha sukses yang hampir dibegal. Pengusaha itu adalah papanya Selia yang kemudian memberinya pekerjaan, mendidik dan memberi ilmu bisnis hingga bisa mengelola perusahaan. Keberuntungannya tidak sampai disitu saja karena beliau juga menjadikannya menantu dengan menikahkannya dengan Selia yang sedang patah hati waktu itu.
"Apa kesalahan mas sampai mengungkit semuanya? Mas tidak akan lupa dari mana berasal dan sadar dengan semua kebaikan keluargamu."
"Baguslah kalau mas sadar diri karena seharusnya sejak awal aku sudah menolak permintaan papa untuk menikah denganmu hanya karena kau baik dan jujur padahal mas adalah penipu ulung, mas sudah merencanakan ini semua setelah papa meninggal."
"Apa yang mas lakukan?"
"Sayang tunjukkan pada laki laki penipu ini apa kesalahannya. Dia sepertinya merasa menjadi orang yang paling benar."
Ferdi kemudian melangkah ke meja dan mengambil sebuah map dan memberikannya pada Selia.
"Bisa jelaskan, apa maksudnya ini?" Selia melemparkan map itu persis di wajah Yusuf.
Dua tahun setelah pernikahannya, Selina kehilangan kesadaran dalam genangan darahnya sendiri selama persalinan yang sulit. Dia lupa bahwa mantan suaminya sebenarnya akan menikahi orang lain hari itu. "Ayo kita bercerai, tapi bayinya tetap bersamaku." Kata-katanya sebelum perceraian mereka diselesaikan masih melekat di kepalanya. Pria itu tidak ada untuknya, tetapi menginginkan hak asuh penuh atas anak mereka. Selina lebih baik mati daripada melihat anaknya memanggil orang lain ibu. Akibatnya, dia menyerah di meja operasi dengan dua bayi tersisa di perutnya. Namun, itu bukan akhir baginya .... Bertahun-tahun kemudian, takdir menyebabkan mereka bertemu lagi. Raditia adalah pria yang berubah kali ini. Dia ingin mendapatkannya untuk dirinya sendiri meskipun Selina sudah menjadi ibu dari dua anak. Ketika Raditia tahu tentang pernikahan Selina, dia menyerbu ke tempat tersebut dan membuat keributan. "Raditia, aku sudah mati sekali sebelumnya, jadi aku tidak keberatan mati lagi. Tapi kali ini, aku ingin kita mati bersama," teriaknya, memelototinya dengan tatapan terluka di matanya. Selina mengira pria itu tidak mencintainya dan senang bahwa dia akhirnya keluar dari hidupnya. Akan tetapi, yang tidak dia ketahui adalah bahwa berita kematiannya yang tak terduga telah menghancurkan hati Raditia. Untuk waktu yang lama, pria itu menangis sendirian karena rasa sakit dan penderitaan dan selalu berharap bisa membalikkan waktu atau melihat wajah cantiknya sekali lagi. Drama yang datang kemudian menjadi terlalu berat bagi Selina. Hidupnya dipenuhi dengan liku-liku. Segera, dia terpecah antara kembali dengan mantan suaminya atau melanjutkan hidupnya. Apa yang akan dia pilih?
Jatuh cinta bisa terjadi pada siapa saja, tidak terkecuali pada istri orang. Itulah yang terjadi pada Alex Spencer, pria pengangguran yang hidup menumpang pada istrinya, Tracy. Pesona Tessa membuatnya jatuh cinta teramat jauh. Sedang, Tessa merupakan istri Kapten Pasukan Elit Angakat Darat Salvador, Leo Willborwn. Jika dibandingkan dengannya, jelas Leo jauh lebih baik dari segi apa pun. Hanya saja, Tessa sering kesepian saat suaminya pergi bertugas. Kesempatan itu pun Alex gunakan untuk menjerat Tessa dalam hasrat gilanya. Mampukah Tessa menahan derasnya godaan birahi?
Istriku Lidya yang masih berusia 25 tahun rasanya memang masih pantas untuk merasakan bahagia bermain di luar sana, lagipula dia punya uang. Biarlah dia pergi tanpaku, namun pertanyaannya, dengan siapa dia berbahagia diluar sana? Makin hari kecurigaanku semakin besar, kalau dia bisa saja tak keluar bersama sahabat kantornya yang perempuan, lalu dengan siapa? Sesaat setelah Lidya membohongiku dengan ‘karangan palsunya’ tentang kegiatannya di hari ini. Aku langsung membalikan tubuh Lidya, kini tubuhku menindihnya. Antara nafsu telah dikhianati bercampur nafsu birahi akan tubuhnya yang sudah kusimpan sedari pagi.
"Jang, kamu sudah gak sabar ya?." tanya Mbak Wati setelah mantra selesai kami ucapkan dan melihat mataku yang tidak berkedip. Mbak Wati tiba tiba mendorongku jatuh terlentang. Jantungku berdegup sangat kencang, inilah saat yang aku tunggu, detik detik keperjakaanku menjadi tumbal Ritual di Gunung Keramat. Tumbal yang tidak akan pernah kusesali. Tumbal kenikmatan yang akan membuka pintu surga dunia. Mbak Wati tersenyum menggodaku yang sangat tegang menanti apa yang akan dilakukannya. Seperti seorang wanita nakal, Mbak Wati merangkak di atas tubuhku...
Ketika mereka masih kecil, Deddy menyelamatkan nyawa Nayla. Bertahun-tahun kemudian, setelah Deddy berakhir dalam keadaan koma akibat kecelakaan mobil, Nayla menikah dengannya tanpa berpikir dua kali dan bahkan menggunakan pengetahuan medisnya untuk menyembuhkannya. Selama dua tahun, Nayla setia, mencari kasih sayangnya dan ingin melunasi utang budinya yang menyelamatkan nyawanya. Akan tetapi ketika cinta pertama Deddy kembali, Nayla, yang dihadapkan dengan perceraian, tidak ragu untuk menandatangani surat perceraian. Meskipun dicap sebagai barang bekas, hanya sedikit yang tahu bakatnya yang sebenarnya. Dia adalah seorang pengemudi mobil balap, seorang desainer terkenal, seorang peretas jenius, dan seorang dokter ahli. Menyesali keputusannya, Deddy memohon pengampunannya. Pada saat ini, seorang CEO yang menawan turun tangan, memeluk Nayla dan menyatakan, "Enyah! Dia adalah istriku!" Terkejut, Nayla berseru, "Apa katamu?"
Setelah dua tahun menikah, Sophia akhirnya hamil. Dipenuhi harapan dan kegembiraan, dia terkejut ketika Nathan meminta cerai. Selama upaya pembunuhan yang gagal, Sophia mendapati dirinya terbaring di genangan darah, dengan putus asa menelepon Nathan untuk meminta suaminya itu menyelamatkannya dan bayinya. Namun, panggilannya tidak dijawab. Hancur oleh pengkhianatan Nathan, dia pergi ke luar negeri. Waktu berlalu, dan Sophia akan menikah untuk kedua kalinya. Nathan muncul dengan panik dan berlutut. "Beraninya kamu menikah dengan orang lain setelah melahirkan anakku?"