/0/14417/coverbig.jpg?v=e07075b3d1122bfcdd7ce07062178544)
Sebastian Narendra Gunawan, pria yang tak puas hanya dengan memiliki dua istri. Pria yang juga seorang pengusaha ini memilih menikah 'tuk kali ketiga dengan seorang gadis payung saat kolega bisnisnya memperkenalkannya. Keinginannya untuk menikahi calon istri ketiganya ternyata tak semulus bayangannya. Ada saja hal-hal yang membuat pria kerap disapa Naren itu naik darah, bahkan salah satu istrinya sempat melakukan teror pada calon istri ketiganya jika dia masih bertekad menjadi istri ketiga Naren. Bagaimana kelanjutan kisah pria ini? Apakah Naren berhasil menikah untuk ketiga kalinya atau justru calon istri ketiganya memilih mundur dan melupakan mimpinya menjadi nyonya Naren?
"Ah ...."
Suara serak nan menggoda seorang wanita terdengar dari dalam kamar sebuah rumah besar dengan ukiran kayu khas Jepara. Kamar yang juga kental dengan ukiran kayu dan dihiasi mawar putih di sekitar sudut-sudut yang tampak oleh mata menambah suasana romantis pada dua pasangan yang baru saja menikah, Sebastian Narendra Gunawan atau biasa disapa Naren dan Pramudya Ayuningtyas atau biasa disapa Tyas. Pernikahan yang dilandasi dengan cinta tentu saja akan memberikan makna tersendiri di dalamnya, terlebih pasangan yang biasa disapa NaTa ini adalah pasangan yang serasi, baik fisik maupun financial. Meskipun secara tinggi badan, Naren tidaklah setinggi sang istri yang berprofesi sebagai pramugari di sebuah maskapai internasional, namun perbedaan tinggi badan bukanlah halangan bagi pasangan ini untuk melangkah hingga ke jenjang pernikahan.
"Kau tahu, Sayang. Aku sangat bahagia karena akhirnya kita bisa bersatu menjadi suami-istri yang sah dan tak lagi malu-malu mengumbar kemesraan di depan publik." Ucap Naren yang terus menjamah tubuh sang istri dari mulai kepala hingga ke area sensitif yang dimiliki oleh sang istri dan membuat Tyas merem-melek karena jemari luwes dan lincah sang suami.
"Ih, nakal kamu, Mas. Apa coba maksudnya mengumbar kemesraan di depan publik? Kamu pikir kita ini selebriti? Malu tau!" Tawa renyah Tyas dan ekspresi manja sang istri yang malu-malu kucing semakin membuat Naren bernafsu ingin 'memakan' wanita yang kini telah resmi menyandang status Nyonya Sebastian Narendra Gunawan.
"Jangan membuat ekspresi seperti itu di depanku, Sayang." Ucap Naren dengan tatapan mata sayu namun seksi.
"Ekspresi seperti apa maksud kamu, Mas? Jangan gitu, ih!" Tyas langsung menutup wajahnya dengan kedua tangannya menahan malu.
"Lihat deh, muka kamu udah kaya anak kucing baru brojol dari perut emaknya." Tawa sang suami sambil mencubit pelan ujung hidung sang istri.
"Ih, kamu jahat! Masa aku disamakan sama anak kucing." Tyas memajukan bibirnya layaknya anak kecil yang merajuk.
"Ululululu, Sayangku merajuk. Sini-sini Mamas peluk." Ucap Naren yang segera membuka lebar kedua tangannya meraih leher sang istri.
"Ih, apa-apaan, sih, Mas. Aku belum mandi tahu! Masih bau, nihh." Ujar Tyas mencium tubuhnya yang sebenarnya tak bau.
"Bodo amat, mau kamu bau atau wangi, yang penting aku tetep sayang sama kamu. Atau ... kamu mau kita mandi bareng, ya." Naren menaikkan kedua alisnya layaknya rollercoaster tambah senyum menggoda.
"Nakal, ya ... dulu kamu ga gini, deh, Mas. Tapi sekarang kamu mulai berani, ya." Ujar Tyas memukul pelan dada Naren.
"Tapi, nakal-nakal nikmat, kan." Senyum Naren menggoda sang istri.
"Ih, udah, ah. Aku mau mandi." Tyas bersiap berdiri menuju kamar mandi, namun sang suami menarik jemarinya hingga tubuhnya terhempas ke kasur empuk dan di bawah sang suami.
"M-Mas ...."
"Sstt, jangan berisik! Nanti kalau Bapak sama Ibu bangun, bisa berabe kita. Bisa gagal masuk ini."
"Ish, ngomong apa, sih kamu. malu, ih. Udah ah, aku mau mandi. Ga enak, udah lengket banget badannya."
Tyas yang berada di bawah tubuh kekar sang suami, berusaha mendorongnya pelan sambil sesekali mencubit pergelangan tangannya yang genit.
"Aku mau mandi, Mas. Ayolah ..." pinta Tyas manja.
"Mmm, tidak!" tolak sang suami menggelengkan kepalanya sambil tersenyum.
"Duh, aku gerah, Mas. Aku mau mandi. Serius."
"Satu kali?" Naren menaikkan lagi kedua alisnya.
"Satu kali apa?" tanya Tyas pura-pura bodoh.
Naren langsung berwajah masam begitu mendengar balasan Tyas. "Masa iya, begitu aja ga ngerti. Dahlah, sana mandi!" Naren segera berdiri dari posisi sebelumnya berada di atas tubuh sang istri, mengambil sebungkus rokok yang tergeletak di nakas warna krem dekat tempat tidur mereka.
"Mas, mau ke mana?" tanya Tyas pelan.
"Cari angin!"
BRAK!
Naren menutup pintu kamar mereka agak kencang dan pergi ke luar.
'Ya Tuhan, aku kan cuma bercanda, kenapa Mas Naren jadi tersinggung?' gumam Tyas merasa bersalah dan segera menghampiri sang suami.
Naren yang sedang berada di taman luas rumahnya tampak duduk di sebuah gazibu putih yang masih terhias mawar putih sisa resepsi pernikahan mereka. Sambil mengepulkan asap putih ke langit malam kota Jogja, pria yang juga merupakan pengusaha mebel sukses itu melawan dinginnya malam yang harusnya tak ia dapatkan di malam pengantinnya.
"Mas?" ucap Tyas dengan piyama merah muda berendanya menghampiri sang suami. "Sedang apa di sini?" tanyanya lagi.
"Cari angin, kan sudah kubilang." Sahut Naren mengepulkan asap.
Tyas yang berdiri di depan Naren dengan pandangan tertunduk kemudian memberanikan diri berjalan mendekati sang suami. "Maafin aku, Mas." Ujarnya memilin ujung piyama-nya.
"Kenapa? Kok minta maaf?" tanya balik Naren acuh.
"Massss." Tyas memegang jemari kiri Naren dengan lembut dan ekspresi manja. "Aku tahu aku salah. Aku ga seharusnya begitu, harusnya aku-" Tyas menutup mulutnya.
"Harusnya kamu apa?" Lirik Naren.
"Harusnya aku melayanimu."
"Terus?"
"Yaaaa, melayani Mas Naren dengan baik." Tunduk Tyas.
"Hmmm, terus gimana lagi?"
"Kamu tuh, ya-" Tyas mulai emosi.
"Ehem-"
Serasa anak kucing yang berhadapan dengan sang induk, Tyas langsung tak berdaya dan hanya menundukkan kepala. Melihat sang istri yang telah menyesali perbuatannya, Naren mematikan rokoknya dan menarik tangan sang istri dengan lembut.
"Kemarilah," pinta Naren. "Aku bukannya marah padamu, aku hanya takut akan kelepasan emosi. Maaf, ya kalau aku udah buat kamu takut." Lanjut Naren mendudukkan sang istri di atas pahanya dan menggoyangkan tubuh sang istri.
"Eh, a-apa-apaan, Mas-"
Tyas mulai merasakan sesuatu yang 'tak biasa' menindih tubuhnya.
"M-Mas ..." ucap Tyas terbata dan tak berani menengok ke arah sang suami.
Tanpa ragu, Naren memegang leher sang istri dan melumat bibir seksi merah merekah milik wanita yang menjadi primadona di maskapai tempatnya bekerja.
"Mm--mm--mm---"
"Ssstt, jangan kencang-kencang. Nanti disangka tetangga kamu sedang diapa-apakan." Ucap Naren dengan bibir basah melumat bibir mungil Tyas.
Dengan napas tersengal dan bibir basah, Tyas melirik Naren dengan tajam. "Kamu ya, benar-benar nakal, Mas. Bukannya aku memang sedang 'diapa-apakan' olehmu? Pakai menyangkal! Huft ...." Sang istri mendorong tubuh suaminya pelan dan bergaya manja. "Jahatnyaaaaaa-" tambahnya lagi.
Naren tersenyum geli dan langsung memeluk tubuh sang istri erat. Merekatkan kedua dadanya yang bidang ke sang istri dan memberikan kehangatan di malam pertama mereka sebagai suami-istri. Namun Tyas masih menunjukkan marahnya seperti anak kecil, bibirnya yang merah dimainkan olehnya, dan mengalihkan pandangan matanya dari Naren.
"Sayang? Hei ... waduh, kok marah?" ucap Naren menyentuh wajah sang istri namun tetap tak digubris. "Beneran marah, ya? Iya--iya aku minta maaf. Maaf, ya ... kok, marah sih? Ini kan malam pertama kita? Masa kamu tega ngebiarin aku kedinginan? Nanti gimana dengan si ...."
Tyas langsung menutup mulut sang suami dan kembali memperhatikannya.
"Ssst, malu tau!" ucap Tyas pelan sambil melebarkan pupilnya.
"Apa, sih kok pake ditutup segala mulutnya," senyum Naren kecil.
"Karena aku tahu kamu mau bilang apa. Makanya langsung kututup biar kamu ga ngomong macem-macem, huhhh." Lagi, Tyas pura-pura kesal.
"Apa aku bisa marah padamu?" sahut Tyas malah menggoda sang suami dan menyodorkan dengan sengaja dagu lancipnya.
"Lagi-lagi kau menggodaku, kaaaannnn. Nanti, jika aku menggodamu, kamu marah," sindir Naren melihat sang istri dengan tatapan mesra.
Tangan Tyas meraih pinggang sang suami dan melekatkan tubuhnya pada tubuh Naren. "Sayang, jangan mancing ...,"
"Jika aku ingin ... apa tak boleh? Kita kan sudah sah, Mas." Senyumnya.
"Yang nakal itu kamu, bukan aku," balas Naren tak mau kalah.
Kali ini, Tyas yang tertawa melihat sikap sang suami yang merajuk. Dengan manja, dia menarik-narik kaos putih tipis milik sang suami yang telah melonggarkan pelukannya.
"Mas--mas--" ucap Tyas manja.
"Hnnn," sahut Naren memalingkan tubuhnya dari sang istri.
Tyas yang sebenarnya wanita pemalu harus menanggalkan rasa malunya dan mencoba membujuk kembali sang suami. "Mas---aku ...."
"Apa? Kamu apa?" balas Naren tanpa masih merajuk.
"Aku kedinginan." Bisiknya di telinga sang suami.
Segera, Naren memutar tubuhnya dan melihat Tyas sudah dalam posisi yang membuat Naren tak lagi dapat menahan keinginannya. Bagai harimau yang mendapat daging segar, Naren langsung menarik selimut abu-abu di atas kasurnya dan ....
"Pelan-pelan ya, Mas ...."
Cantik, seksi, dan mematikan! Tiga kata yang menggambarkan seorang wanita bernama Karlen Maria Gerarda. putri mantan anggota ex KGB yang menyaksikan sendiri bagaimana seluruh keluarganya dibunuh dan hanya menyisakan dirinya, karena memiliki warna mata yang langka dan unik. Melihat dengan mata kepala sendiri bagaimana keluarganya dibunuh, membuat Maria begitu sakit hati dan berniat membalas dendam terhadap orang-orang yang telah membuatnya menjadi yatim piatu sejak kecil. "Menyentuhku, nyawamu milikku!" Jargon miliknya yang terkenal di kalangan penghibur kelas atas. Identitasnya yang disembunyikan membuatnya dengan mudah meluaskan pengaruh dan mencari teman untuk memuluskan rencananya menghancurkan Sang Jenderal.
Arnius Nagendra, pria dengan masa lalu kelam yang kini kembali menuntut balas dendam setelah kematian sang istri di tangan sindikat perdagangan manusia internasional yang dipimpin oleh sepupunya sendiri, Janied Marques. Dibantu oleh seorang wanita cantik yang berprofesi sebagai seorang guru taman kanak-kanak yang pada akhirnya harus terjerumus ke dunia abu-abu dan merahasiakan identitas Arnius yang menyamar sebagai guru tempat di mana wanita tersebut bekerja. Siapakah wanita itu? Apa hubungan mereka hanya sebatas rekan kerja dan atas dasar prinsip 'saling membantu?' Mampukah sang wanita tersebut membantu Arnius hingga dendamnya terbalaskan? Apakah benih cinta akan tumbuh di antara mereka berdua atau justru pria itu akan kembali mengulang kelam masa lalunya?
WARNING 21+‼️ (Mengandung adegan dewasa) Di balik seragam sekolah menengah dan hobinya bermain basket, Julian menyimpan gejolak hasrat yang tak terduga. Ketertarikannya pada Tante Namira, pemilik rental PlayStation yang menjadi tempat pelariannya, bukan lagi sekadar kekaguman. Aura menggoda Tante Namira, dengan lekuk tubuh yang menantang dan tatapan yang menyimpan misteri, selalu berhasil membuat jantung Julian berdebar kencang. Sebuah siang yang sepi di rental PS menjadi titik balik. Permintaan sederhana dari Tante Namira untuk memijat punggung yang pegal membuka gerbang menuju dunia yang selama ini hanya berani dibayangkannya. Sentuhan pertama yang canggung, desahan pelan yang menggelitik, dan aroma tubuh Tante Namira yang memabukkan, semuanya berpadu menjadi ledakan hasrat yang tak tertahankan. Malam itu, batas usia dan norma sosial runtuh dalam sebuah pertemuan intim yang membakar. Namun, petualangan Julian tidak berhenti di sana. Pengalaman pertamanya dengan Tante Namira bagaikan api yang menyulut dahaga akan sensasi terlarang. Seolah alam semesta berkonspirasi, Julian menemukan dirinya terjerat dalam jaring-jaring kenikmatan terlarang dengan sosok-sosok wanita yang jauh lebih dewasa dan memiliki daya pikatnya masing-masing. Mulai dari sentuhan penuh dominasi di ruang kelas, bisikan menggoda di tengah malam, hingga kehangatan ranjang seorang perawat yang merawatnya, Julian menjelajahi setiap tikungan hasrat dengan keberanian yang mencengangkan. Setiap pertemuan adalah babak baru, menguji batas moral dan membuka tabir rahasia tersembunyi di balik sosok-sosok yang selama ini dianggapnya biasa. Ia terombang-ambing antara rasa bersalah dan kenikmatan yang memabukkan, terperangkap dalam pusaran gairah terlarang yang semakin menghanyutkannya. Lalu, bagaimana Julian akan menghadapi konsekuensi dari pilihan-pilihan beraninya? Akankah ia terus menari di tepi jurang, mempermainkan api hasrat yang bisa membakarnya kapan saja? Dan rahasia apa saja yang akan terungkap seiring berjalannya petualangan cintanya yang penuh dosa ini?
Firhan Ardana, pemuda 24 tahun yang sedang berjuang meniti karier, kembali ke kota masa kecilnya untuk memulai babak baru sebagai anak magang. Tapi langkahnya tertahan ketika sebuah undangan reuni SMP memaksa dia bertemu kembali dengan masa lalu yang pernah membuatnya merasa kecil. Di tengah acara reuni yang tampak biasa, Firhan tak menyangka akan terjebak dalam pusaran hasrat yang membara. Ada Puspita, cinta monyet yang kini terlihat lebih memesona dengan aura misteriusnya. Lalu Meilani, sahabat Puspita yang selalu bicara blak-blakan, tapi diam-diam menyimpan daya tarik yang tak bisa diabaikan. Dan Azaliya, primadona sekolah yang kini hadir dengan pesona luar biasa, membawa aroma bahaya dan godaan tak terbantahkan. Semakin jauh Firhan melangkah, semakin sulit baginya membedakan antara cinta sejati dan nafsu yang liar. Gairah meluap dalam setiap pertemuan. Batas-batas moral perlahan kabur, membuat Firhan bertanya-tanya: apakah ia mengendalikan situasi ini, atau justru dikendalikan oleh api di dalam dirinya? "Hasrat Liar Darah Muda" bukan sekadar cerita cinta biasa. Ini adalah kisah tentang keinginan, kesalahan, dan keputusan yang membakar, di mana setiap sentuhan dan tatapan menyimpan rahasia yang siap meledak kapan saja. Apa jadinya ketika darah muda tak lagi mengenal batas?
Hidup itu indah, kalau belum indah berarti hidup belum berakhir. Begitu lah motto hidup yang Nayla jalani. Setiap kali ia mengalami kesulitan dalam hidupnya. Ia selalu mengingat motto hidupnya. Ia tahu, ia sangat yakin akan hal itu. Tak pernah ada keraguan sedikitpun dalam hatinya kalau kehidupan seseorang tidak akan berakhir dengan indah. Pasti akan indah. Hanya kedatangannya saja yang membedakan kehidupan dari masing – masing orang. Lama – lama Nayla merasa tidak kuat lagi. Tanpa disadari, ia pun ambruk diatas sofa panjang yang berada di ruang tamu rumahnya. Ia terbaring dalam posisi terlentang. Roti yang dipegangnya pun terjatuh ke lantai. Berikut juga hapenya yang untungnya cuma terjatuh diatas sofa panjangnya. Diam – diam, ditengah keadaan Nayla yang tertidur senyap. Terdapat sosok yang tersenyum saat melihat mangsanya telah tertidur persis seperti apa yang telah ia rencanakan. Sosok itu pelan – pelan mendekat sambil menatap keindahan tubuh Nayla dengan jarak yang begitu dekat. “Beristirahatlah sayang, pasti capek kan bekerja seharian ?” Ucapnya sambil menatap roti yang sedang Nayla pegang. Sosok itu kian mendekat, sosok itu lalu menyentuh dada Nayla untuk pertama kalinya menggunakan kedua tangannya. “Gilaaa kenyel banget… Emang gak ada yang bisa ngalahin susunya akhwat yang baru aja nikah” Ucapnya sambil meremas – remas dada Nayla. “Mmmpphhh” Desah Nayla dalam tidurnya yang mengejutkan sosok itu.
Novel Cinta dan Gairah 21+ ini berisi kumpulan cerpen romantis terdiri dari berbagai pengalaman romantis dari berbagai latar belakang profesi yang ada seperti ibu rumah tangga, mahasiswa, CEO, kuli bangunan, manager, para suami dan lain-lain .Semua cerpen romantis yang ada pada novel ini sangat menarik untuk disimak dan diikuti jalan ceritanya sehingga bisa sangat memuaskan fantasi para pembacanya. Selamat membaca dan selamat menikmati!
Seto lalu merebahkan tubuh Anissa, melumat habis puting payudara istrinya yang kian mengeras dan memberikan gigitan-gigitan kecil. Perlahan, jilatannya berangsur turun ke puser, perut hingga ke kelubang kenikmatan Anissa yang berambut super lebat. Malam itu, disebuah daerah yang terletak dipinggir kota. sepasang suami istri sedang asyik melakukan kebiasaan paginya. Dikala pasangan lain sedang seru-serunya beristirahat dan terbuai mimpi, pasangan ini malah sengaja memotong waktu tidurnya, hanya untuk melampiaskan nafsu birahinya dipagi hari. Mungkin karena sudah terbiasa, mereka sama sekali tak menghiraukan dinginnya udara malam itu. tujuan mereka hanya satu, ingin saling melampiaskan nafsu birahi mereka secepat mungkin, sebanyak mungkin, dan senikmat mungkin.
Warning !! Cerita Dewasa 21+.. Akan banyak hal tak terduga yang membuatmu hanyut dalam suasana di dalam cerita cerita ini. Bersiaplah untuk mendapatkan fantasi yang luar biasa..