/0/14879/coverbig.jpg?v=ce612bae66998796ab363e2e17406014)
Sinta butuh tiga tahun penuh untuk menyadari bahwa suaminya, Trisna, tidak punya hati. Dia adalah pria terdingin dan paling acuh tak acuh yang pernah dia temui. Pria itu tidak pernah tersenyum padanya, apalagi memperlakukannya seperti istrinya. Lebih buruk lagi, kembalinya wanita yang menjadi cinta pertamanya tidak membawa apa-apa bagi Sinta selain surat cerai. Hati Sinta hancur. Berharap bahwa masih ada kesempatan bagi mereka untuk memperbaiki pernikahan mereka, dia bertanya, "Pertanyaan cepat, Trisna. Apakah kamu masih akan menceraikanku jika aku memberitahumu bahwa aku hamil?" "Tentu saja!" jawabnya. Menyadari bahwa dia tidak bermaksud jahat padanya, Sinta memutuskan untuk melepaskannya. Dia menandatangani perjanjian perceraian sambil berbaring di tempat tidur sakitnya dengan hati yang hancur. Anehnya, itu bukan akhir bagi pasangan itu. Seolah-olah ada penghalang jatuh dari mata Trisna setelah dia menandatangani perjanjian perceraian. Pria yang dulu begitu tidak berperasaan itu merendahkan diri di samping tempat tidurnya dan memohon, "Sinta, aku membuat kesalahan besar. Tolong jangan ceraikan aku. Aku berjanji untuk berubah." Sinta tersenyum lemah, tidak tahu harus berbuat apa ....
"Bu Sinta, hasil tes menunjukkan bahwa dinding rahimmu sangat tipis sehingga posisi janin cukup riskan. Kamu harus lebih berhati-hati dalam mengatur pola makan dan beraktivitas fisik," jelas sang dokter sambil menyerahkan selembar resep pada Sinta Klaudius dan lanjut berkata, "Ini resepnya, silakan tebus obatnya."
"Oke, terima kasih, Dokter," jawab Sinta sambil menerima resep dari dokter dan bangkit berdiri dengan hati-hati.
Dokter menambahkan, "Pastikan untuk merawat diri dengan baik. Jangan menganggapnya sepele, ini cukup serius." Dinding rahim yang tipis rentan terhadap keguguran dan banyak wanita yang tidak bisa hamil lagi setelah mengalami keguguran.
"Terima kasih, Dokter. Aku akan merawat diri dengan baik," ucap Sinta dengan nada meyakinkan dan menunjukkan senyum tipis di bibirnya. Setelah menikah selama tiga tahun, dia sangat menantikan bayi ini dan bertekad untuk melindunginya dengan sekuat tenaga.
Setelah menebus obat, Sinta keluar dari gedung rumah sakit dan kembali ke mobil.
Sopir menyalakan mesin mobil dan melirik Sinta melalui kaca spion saat berkata, "Nyonya, penerbangan Pak Trisna dijadwalkan mendarat pukul tiga sore. Masih ada waktu dua puluh menit lagi. Apa sebaiknya kita langsung menuju bandara?"
"Oke," jawab Sinta.
Membayangkan bisa bertemu lagi dengan suaminya beberapa menit lagi, Sinta merasakan kehangatan memenuhi hatinya sehingga dia tersenyum. Dia sangat merindukan suaminya, Trisna Bianto, yang sudah pergi selama hampir sebulan untuk urusan bisnis.
Selama perjalanan, Sinta mendapati dirinya berulang kali meninjau hasil tes kehamilan dengan tangan yang bertumpu lembut di atas perutnya. Delapan bulan lagi, dia dan Trisna akan menyambut kedatangan buah hati mereka yang berharga ke dunia. Dia sudah tidak sabar ingin membagikan kabar baik ini pada Trisna.
Sesampainya di bandara, sopir memarkir mobilnya di lokasi yang strategis dan bertanya, "Apa Anda ingin menelepon Pak Trisna sekarang?"
Memeriksa arlojinya, Sinta mencoba menelepon Trisna, tetapi panggilan telepon itu tidak dijawab.
"Mungkin penerbangannya tertunda. Mari kita tunggu sebentar lagi," saran Sinta.
Setelah menunggu sekian lama, tidak ada tanda-tanda Trisna keluar. Sinta menelepon lagi, tetapi lagi-lagi panggilan telepon itu tidak terjawab.
"Mungkin sebentar lagi dia keluar."
Keterlambatan penerbangan adalah hal yang biasa, bahkan terkadang sampai beberapa jam.
Dua jam kemudian, Sinta menelepon Trisna lagi dan kali ini panggilan teleponnya diangkat sehingga dia langsung bertanya, "Trisna, apa kamu sudah mendarat?"
Setelah hening cukup lama, tiba-tiba terdengar suara wanita asing dari ujung telepon yang berkata, "Maaf, Trisna sedang berada di kamar kecil. Dia akan meneleponmu kembali nanti."
Sebelum Sinta sempat menjawab, tiba-tiba panggilan telepon itu terputus. Dia menatap ke layar ponselnya dan tertegun sejenak. Sepengetahuannya, Trisna tidak mengajak sekretaris wanita dalam perjalanan bisnis ini.
Menatap layar ponselnya yang padam, Sinta menunggu panggilan telepon dari Trisna dengan cemas. Sepuluh menit kemudian, Trisna belum meneleponnya kembali.
Lima menit kemudian, Sinta menelepon Trisna lagi.
Setelah menunggu lama, akhirnya panggilan telepon itu tersambung dan terdengar suara pria yang tidak asing menyapanya, "Sinta?"
"Trisna, kamu di mana? Kami menunggumu di bandara."
Trisna terdiam sejenak sebelum berkata, "Maaf, aku lupa menyalakan ponselku setelah mendarat. Aku sudah keluar dari bandara."
Mendengar kabar ini, kegembiraan Sinta memudar seketika dan dia berkata, "Kalau begitu ... aku akan menunggumu di rumah. Ada sesuatu yang perlu kubicarakan denganmu."
"Aku juga. Ada yang ingin kubicarakan denganmu."
"Aku akan meminta juru masak menyiapkan hidangan kesukaanmu untuk makan malam nanti."
"Kamu makan dulu saja tanpaku. Aku sedang ada urusan dan akan pulang nanti."
Berusaha menyembunyikan kekecewaannya, Sinta mengiakan, "Baiklah."
Saat Sinta hendak mengakhiri panggilan telepon, suara wanita itu terdengar lagi. "Trisna, maafkan aku. Aku lupa memberitahumu bahwa Sinta menelepon."
Jantung Sinta berdetak kencang dan keningnya berkerut. Saat dia hendak menanyakan tentang wanita itu pada Trisna, panggilan telepon itu langsung ditutup.
Menatap layar ponselnya, Sinta mengerucutkan bibir dengan kecewa, lalu menoleh ke sopir dan berkata, "Ayo pulang."
Sopir itu, yang merasakan kesedihan Sinta, mengantarnya pulang ke rumah.
Meskipun tidak berselera makan karena pikiran yang berkecamuk, Sinta memaksakan diri untuk tetap makan demi janin di dalam kandungannya.
Setelah menyalakan TV, Sinta duduk di sofa sambil memeluk bantal yang empuk. Dia kerap kali melirik arlojinya dan sama sekali tidak tertarik untuk menonton TV.
Pada pukul sepuluh malam, akhirnya Sinta kelelahan sehingga dia tanpa sadar ketiduran di sofa.
Tiba-tiba, Sinta merasa tubuhnya terasa ringan seakan-akan ada yang mengangkatnya. Dalam keadaan setengah sadar, dia mencium aroma yang tidak asing yang bercampur dengan sedikit aroma alkohol sehingga dia menggumam, "Trisna?"
[ Mature Content ⛔ ] [ 21 + ] Penulis : penariang Genre : Romance - Adult Sub - Genre : Sick Love with Angst *** Zhou Zui Yu mengalami kegagalan pernikahan sebanyak dua kali. Tepat sebelum hari pernikahannya dilangsungkan, semua tunangannya akan mundur dengan alasan dia terlalu membosankan. Masyarakat kelas atas menyebutnya sebagai "Burung Gagak" karena kesannya yang penyendiri dan pendiam. Namun, suatu hari, seorang tuan muda bernama Ming Yu dari negara tetangga tiba-tiba saja datang untuk mengajukan lamaran pada Zhou Zui Yu setelah semua rumor yang tersebar. Hingga membuat semua orang tercengang. "Berhentilah, aku tidak berniat menikah dengan siapapun." "Lalu bagaimana jika aku berusaha lebih keras? Maukah kamu memberiku kesempatan?" Secuil kisah, tentang seberapa keras tuan muda Ming Yu berusaha merebut hati keras Zhou Zui Yu. Sampai-sampai melupakan status mulianya sebagai tuan muda terhormat.
Sayup-sayup terdengar suara bu ustadzah, aku terkaget bu ustazah langsung membuka gamisnya terlihat beha dan cd hitam yang ia kenakan.. Aku benar-benar terpana seorang ustazah membuka gamisnya dihadapanku, aku tak bisa berkata-kata, kemudian beliau membuka kaitan behanya lepas lah gundukan gunung kemabr yang kira-kira ku taksir berukuran 36B nan indah.. Meski sudah menyusui anak tetap saja kencang dan tidak kendur gunung kemabar ustazah. Ketika ustadzah ingin membuka celana dalam yg ia gunakan….. Hari smakin hari aku semakin mengagumi sosok ustadzah ika.. Entah apa yang merasuki jiwaku, ustadzah ika semakin terlihat cantik dan menarik. Sering aku berhayal membayangkan tubuh molek dibalik gamis panjang hijab syar'i nan lebar ustadzah ika. Terkadang itu slalu mengganggu tidur malamku. Disaat aku tertidur…..
Novel Ena-Ena 21+ ini berisi kumpulan cerpen romantis terdiri dari berbagai pengalaman romantis dari berbagai latar belakang profesi yang ada seperti CEO, Janda, Duda, Mertua, Menantu, Satpam, Tentara, Dokter, Pengusaha dan lain-lain. Semua cerpen romantis yang ada pada novel ini sangat menarik untuk disimak dan diikuti jalan ceritanya sehingga bisa sangat memuaskan fantasi para pembacanya. Selamat membaca dan selamat menikmati!
"Usir wanita ini keluar!" "Lempar wanita ini ke laut!" Saat dia tidak mengetahui identitas Dewi Nayaka yang sebenarnya, Kusuma Hadi mengabaikan wanita tersebut. Sekretaris Kusuma mengingatkan"Tuan Hadi, wanita itu adalah istri Anda,". Mendengar hal itu, Kusuma memberinya tatapan dingin dan mengeluh, "Kenapa tidak memberitahuku sebelumnya?" Sejak saat itu, Kusuma sangat memanjakannya. Semua orang tidak menyangka bahwa mereka akan bercerai.
Setelah diusir dari rumahnya, Helen mengetahui bahwa dia bukanlah putri kandung keluarganya. Rumor mengatakan bahwa keluarga kandungnya yang miskin lebih menyukai anak laki-laki dan mereka berencana mengambil keuntungan dari kepulangannya. Tanpa diduga, ayah kandungnya adalah seorang miliarder, yang melambungkannya menjadi kaya raya dan menjadikannya anggota keluarga yang paling disayangi. Sementara mereka mengantisipasi kejatuhannya, Helen diam-diam memegang paten desain bernilai miliaran. Dipuji karena kecemerlangannya, dia diundang menjadi mentor di kelompok astronomi nasional, menarik minat para pelamar kaya, menarik perhatian sosok misterius, dan naik ke status legendaris.
Novel ini berisi kompilasi beberapa cerpen dewasa terdiri dari berbagai pengalaman percintaan penuh gairah dari beberapa karakter yang memiliki latar belakang profesi yan berbeda-beda serta berbagai kejadian yang dialami oleh masing-masing tokoh utama dimana para tokoh utama tersebut memiliki pengalaman bercinta dengan pasangannya yang bisa membikin para pembaca akan terhanyut. Berbagai konflik dan perseteruan juga kan tersaji dengan seru di setiap cerpen yang dimunculkan di beberapa adegan baik yang bersumber dari tokoh protagonis maupun antagonis diharapkan mampu menghibur para pembaca sekalian. Semua cerpen dewasa yang ada pada novel kompilasi cerpen dewasa ini sangat menarik untuk disimak dan diikuti jalan ceritanya sehingga menambah wawasan kehidupan percintaan diantara insan pecinta dan mungkin saja bisa diambil manfaatnya agar para pembaca bisa mengambil hikmah dari setiap kisah yan ada di dalam novel ini. Selamat membaca dan selamat menikmati!