/0/15419/coverbig.jpg?v=f47146d15b4a1a2bba51d83089a04b25)
Kemewahan, tata Krama, pendidikan yang tinggi dan banyaknya hak istimewa yang ketiga saudara ini dapatkan enyah dalam waktu yang cukup singkat. Di usia remaja mereka, orang yang paling berperan besar dalam seluruh aset meninggal dunia. Sang ibu Lilian Hazan merupakan mantan model internasional dan berhasil mendirikan agensi besar dengan kesuksesan yang luar biasa. Setelah kematian nya, ayah mereka Kleaw Padnan seorang berdarah Thailand itu tidak menganggap adanya anak-anak mereka, dan mulai berkuasa. Ia gila akan wanita dan harta benda. Apapun akan di lakukan agar seluruh aset bisa jatuh sepenuhnya pada tangan Kleaw yang kini bahkan memiliki istri muda yang usianya saja tidak jauh berbeda dengan anak perempuan pertama keluarga Hazan. Elena Hazan, anak perempuan tertua dan orang yang cerdik. Ia yang pertama kali berbicara secara gamblang mengatakan bahwa ayahnya yang memanipulasi kecelakaan sang ibu. Dan juga Arca Hazan, putra tertua sekaligus ahli waris resmi Lilian untuk kandidat penerus setelah Elena adalah orang yang kasar dan tidak suka bertele-tele. Manusia yang berani mengambil langkah besar. sang adik kecil, Keinan Hazan yang tidak pernah mengungkapkan perasaan nya itu, lebih genius dari yang di bayangkan. Kleaw yang tahu akan ketegasan Elena dan seberapa beraninya Arca mengusir mereka berdua dan menarik seluruh aset kedua anaknya itu .Sementara Keinan ia pertahankan, namun apakah mereka tahu bahwa Keinan lebih berbahaya?. Kleaw berulang-kali mengusik Elena dan Arca agar sengsara dalam kehidupan nya setelah di usir dan memutuskan hubungan darah. Ia tidak mau satupun pengganggu dalam hal kekayaan, termasuk anaknya! Kehidupan tentang Elena yang mulai kehilangan segalanya bersama Arca di luar sana, dan tentang Keinan yang mulai bekerja dari dalam untuk menghancurkan ayahnya. Akankah ketiganya berhasil?.
Mata perempuan itu melunak, manangisi setiap bentuk bidikan yang di dapat dihatinya, sambil memeluk satu anak laki-laki dengan luka di sekujur lengan dan sudut bibirnya. Mulai detik ini, keputusan sudah di buat sebulat mungkin. ia, akan meninggalkan rumah ini.
Elena Hazan, Putri tertua dari seorang model internasional Lilian Hazan. bersimpuh memohon maaf di hadapan adik laki-laki pertama nya. Memohon ampun sebagai seorang kakak.
"Arca....! Maaf...!," Paraunya memohon
Arca, yang juga tengah duduk bersimpuh memandangi raut wajah gadis yang sama sekali tidak ingin ia lihat ketika menangis.
Luka di tubuhnya bukan masalah, namun jika perihal kakaknya ia akan benar-benar merasa sakit.
"Kak.....! Jangan minta maaf!, aku siap dipukul ayah berkali-kali asal kakak tetap tersenyum ya?,".
Elena menatap sendu ke arah sinar rembulan yang menembus lubang-lubang kecil di sudut ruangan itu. Sial, batin nya merasa sakit tercabik-cabik begitu dalam. Seharusnya ia bisa, seharusnya ia pulang lebih awal dan seharusnya ibu mereka tidak pergi dari dunia ini.
Satu hal yang menjadi sebuah fakta tangguh, Ayah mereka menjadi gila harta dan wanita setelah kepergian ibu karena kecelakaan lalu lintas.
Namun, tentu kecelakaan itu bukan tidak di sengaja atau hanya kebetulan. Elena itu cerdik, ia bahkan tau jalan pikiran ayahnya bagaimana sudah jelas bagaimana cara kerjanya.
Rencana yang luar biasa, hingga nyawa istri nya sendiri habis di buang.
"Wanita Sial itu masih berkuasa di sini, aku harus mengulur waktu, Arca! agar kita dapat keluar"-
"Setidaknya tidak dengan keadaan miskin!,", Ucap Elena mengetahui bahwa seluruh aset kekayaan ibunya langsung di ubah kepemilikan atas nama Ayah mereka.
Namun, ada satu yang tersisa. Kotak brangkas di gudang mansion adalah satu-satunya harta peninggalan sang ibu. untuk Elena
"Dimana Keinan?," Tanya Elena
"Apalagi?, nyonya baru di rumah ini mencoba mendominasi Keinan dengan perlakuan baiknya! untung saja adik kita itu tau batasan!,"
Mereka membicarakan Keinan, adik yang paling kecil sekaligus ketakutan terbesar mereka, takut jika Kei menjadi menjauh dari Elena karena jarang di rumah.
"Bagaimanapun, aku bertanggung jawab menggantikan ibu! aku tahu Keinan sangat haus akan sosok wanita, butuh waktu baginya untuk menerima kepergian ibu!,"
Arca memegang pipi hangat milik Elena, menyatukan kedua kening mereka dan menangis dalam keheningan yang dalam. Terlalu buruk bagi seorang keluarga untuk saling menguatkan, terlebih... anggota keluarga sendiri yang membuat penderitaan itu.
"Kakak ingat pulang?," Ucapan seseorang berhasil mengalihkan seluruh atensi Elena dan Arca. Ia adalah Keinan, anak bungsu keluarga Meydine.
Elena tersenyum melihat adik kecilnya itu baik-baik saja. Sementara Arca, tentu ia bersikap ingin mencabik mulut adiknya itu.
"Bicara yang sopan! Dia kakak mu!," Tegas Arca.
"Kakak?, Itu benar tapi kenapa pulang lambat? tidak ingat adik?," Jelas Keinan
Suasana mulai menggelap, Arca berdiri dan hendak menghardik lebih keras kepada Keinan namun Elena segera menariknya dari belakang. Langkah gadis itu mendekati si kecil, tersenyum dengan perasaan bersalah karena jarang pulang dan menemui kedua adiknya.
"Maaf...! Arca, Keinan! Aku minta maaf!,"
Keinan yang terkesan cuek itu langsung mendekat ke arah Elena dan membelai satu rambutnya dengan lembut
"Ya, baiklah!" Singkatnya.
"Hanya itu?," Tanya Elena
"Lantas? Ada hal lain?,"
Elena paham, ia sudah lama meninggalkan Keinan dan keluar rumah untuk fokus pada pendidikannya sebagai siswi jurusan Fashion Design di salah satu sekolah elite di Bandung. Tidak ada alasan lain menurutnya mengapa adiknya itu sangat marah.
Ia langsung mengalihkan pandangan nya, mengelus rambut Kei dan menyuruh kedua adiknya itu untuk duduk.
"Jika..!-" Ucap Elena Ragu.
Arca menatap intens meyakinkan Elena untuk memberi tahu Keinan tentang rencana mereka untuk meninggalkan rumah dan tinggal bersama.
"Aku tahu, ingin pergi kan? Akan aku pikirkan!," Singkat Kei.
Tentu saja, Elena merasa terkejut darimana adiknya itu bisa tahu jalan pikiran nya. Apakah ini benar Keinan Adik kecilnya?.
"Jangan merasa aneh, aku ini cerdas itu sebabnya ayah menobatkan aku sebagai penerus perusahaan dibanding Arca yang acuh!,"
Mengingat ibu mereka mendirikan agensi modeling yang cukup besar setelah menikah dengan ayah mereka. Sekarang hal tersebut menjadi perusahaan yang unggul namun, mengapa tidak Elena dan Arca sebagai putra tertua yang menjadi penerusnya.
Alasannya mudah di tebak, Ayah mereka itu takut akan kecerdasan Elena dan juga keberanian Arca.
Pria itu takut kehilangan segala kekuasaan nya, Ia tahu kedua anaknya itu adalah orang yang membencinya. Sementara Keinan, pemuda itu lebih mendominasi pihak Ayah mereka.
Dengan ucapan Keinan, Elena cukup terpancing. ia mencoba menetralkan perasaan nya agar tidak menyakiti kedua adiknya. Sial, pikirnya. Kenapa semuanya tidak berjalan sesuai keadaan. Apakah Keinan sadar pihak mana yang ia bela itu.
"Terserah saja Kei!, yang jelas aku tidak mungkin membela orang yang membunuh ibu!," Jelas Arca
"Siapa yang membela siapa? Kalian butuh bantuan jangan naif!, Lihat saja bagaimana seharusnya rencana itu berjalan!," Ucapan Kyle membuat Elena dan Arca mengerutkan kening
"Maksudnya?" Tanya Arca.
"Oke, besok aku akan berbicara pada wanita tua itu! Kyle bersiap!," Jelas Elena yang mulai mengerti perkataan adiknya itu. Dan Arca? Dia masih melamun sambil memikirkan apa maksud dari semua ini.
Melihat hal itu, Elena mencium hidung adik laki-lakinya itu dan berhasil membuat pipinya kemerahan. Keinan yang melihat hal tersebut juga tak luput dari perlakuan Elena, ia melakukan hal sama pada keduanya.
"Tidur sana! Dasar mesum!," Ungkap Keinan,
padahal terlihat jelas dari wajahnya ia Malu karena Elena mencium nya.
Kei itu pandai menyembunyikan perasaan. Keinan langsung pergi berlari keluar untuk menghindari reaksi di wajahnya agar Arca tidak meledeknya lebih jauh karena malu.
Sekarang, giliran Elena melakukan tanya jawab intens kepada Arca. Bertanya mengenai semua luka di seluruh tubuhnya.
"Ayah melakukan apa?,"
Hersa terdiam, tidak ada jawaban dari mulutnya. Menunduk sampai Elena memegang dagunya.
"Kalau orang berbicara itu tatap matanya!,". Ia manut, mengangkat kepalanya.
"Katakan Arca, aku wajib mengetahui nya!," Jelas Elena
"Wanita it-,
Ucapan nya terhenti, Seorang wanita muda masuk ke dalam ruangan dengan pakaian tidurnya yang tipis itu, terlihat sangat tidak sopan dan terbuka. Tanpa di beritahu pun wanita itu sudah mencerminkan betapa rendah dirinya.
"Woahh! Lihat ini, para sampah sedang berbincang begitu?,".
Elena bersikap tenang, namun tidak dengan Arca yang memang membenci wanita penggoda itu. Padahal umur mereka hanya berbeda beberapa tahun, namun wanita yang kini menjadi ibu tiri keluarga Hazan itu terlihat begitu murahan, wanita penggoda!
"Hei, tanya adikmu! Mengapa dia di pukuli oleh ayahnya!"-
"Dia mencoba melecehkan aku loh~~~!,"
Elena tidak menjawabnya, orang gila pikirnya.
Datang malam-malam dengan pakaian terbuka sambil meracau tak jelas akan Arca yang bahkan tidak mungkin untuk melakukan nya.
"Bicara yang jelas, Jalang!," Singkat Elena
DUGHHHH!,-
Jelas sekali, wanita itu memainkan setiap kata dan perlakuan untuk membuat asumsi bodoh orang lain mengenai Arca dan Elena
Seperti sekarang, ia menjatuhkan dirinya sendiri dan menggores tangan nya, mencoba memanipulasi keadaan dan berlagak seperti korban untuk apa? Tentu, untuk membuat bualan dan mencoba menekan keadaan.
"ARGHHHHH, ARCA KAU MENYAKITI IBU?," -
"Ckkk! Rendahan!,"-,
Cerita ini banyak adegan panas, Mohon Bijak dalam membaca. ‼️ Menceritakan seorang majikan yang tergoda oleh kecantikan pembantunya, hingga akhirnya mereka berdua bertukar keringat.
Natalia dulu mengira dia bisa meluluhkan hati Kenzo yang dingin, tetapi dia salah besar. Ketika akhirnya memutuskan untuk pergi, dia mendapati dirinya hamil. Meski begitu, dia memilih untuk diam-diam meninggalkan dunia pria itu, yang mendorong Kenzo untuk mengerahkan semua sumber dayanya dan memperluas bisnisnya ke skala global-semua itu dilakukannya demi menemukannya. Namun, tidak ada jejak Natalia. Kenzo perlahan-lahan berubah menjadi gila, menjungkirbalikkan kota dan membuat kekacauan. Natalia akhirnya muncul kembali bertahun-tahun kemudian, dengan kekayaan dan kekuasaannya sendiri, hanya untuk mendapati dirinya terjerat dengan Kenzo sekali lagi.
WARNING 21+‼️ (Mengandung adegan dewasa) Di balik seragam sekolah menengah dan hobinya bermain basket, Julian menyimpan gejolak hasrat yang tak terduga. Ketertarikannya pada Tante Namira, pemilik rental PlayStation yang menjadi tempat pelariannya, bukan lagi sekadar kekaguman. Aura menggoda Tante Namira, dengan lekuk tubuh yang menantang dan tatapan yang menyimpan misteri, selalu berhasil membuat jantung Julian berdebar kencang. Sebuah siang yang sepi di rental PS menjadi titik balik. Permintaan sederhana dari Tante Namira untuk memijat punggung yang pegal membuka gerbang menuju dunia yang selama ini hanya berani dibayangkannya. Sentuhan pertama yang canggung, desahan pelan yang menggelitik, dan aroma tubuh Tante Namira yang memabukkan, semuanya berpadu menjadi ledakan hasrat yang tak tertahankan. Malam itu, batas usia dan norma sosial runtuh dalam sebuah pertemuan intim yang membakar. Namun, petualangan Julian tidak berhenti di sana. Pengalaman pertamanya dengan Tante Namira bagaikan api yang menyulut dahaga akan sensasi terlarang. Seolah alam semesta berkonspirasi, Julian menemukan dirinya terjerat dalam jaring-jaring kenikmatan terlarang dengan sosok-sosok wanita yang jauh lebih dewasa dan memiliki daya pikatnya masing-masing. Mulai dari sentuhan penuh dominasi di ruang kelas, bisikan menggoda di tengah malam, hingga kehangatan ranjang seorang perawat yang merawatnya, Julian menjelajahi setiap tikungan hasrat dengan keberanian yang mencengangkan. Setiap pertemuan adalah babak baru, menguji batas moral dan membuka tabir rahasia tersembunyi di balik sosok-sosok yang selama ini dianggapnya biasa. Ia terombang-ambing antara rasa bersalah dan kenikmatan yang memabukkan, terperangkap dalam pusaran gairah terlarang yang semakin menghanyutkannya. Lalu, bagaimana Julian akan menghadapi konsekuensi dari pilihan-pilihan beraninya? Akankah ia terus menari di tepi jurang, mempermainkan api hasrat yang bisa membakarnya kapan saja? Dan rahasia apa saja yang akan terungkap seiring berjalannya petualangan cintanya yang penuh dosa ini?
Dua tahun setelah pernikahannya, Selina kehilangan kesadaran dalam genangan darahnya sendiri selama persalinan yang sulit. Dia lupa bahwa mantan suaminya sebenarnya akan menikahi orang lain hari itu. "Ayo kita bercerai, tapi bayinya tetap bersamaku." Kata-katanya sebelum perceraian mereka diselesaikan masih melekat di kepalanya. Pria itu tidak ada untuknya, tetapi menginginkan hak asuh penuh atas anak mereka. Selina lebih baik mati daripada melihat anaknya memanggil orang lain ibu. Akibatnya, dia menyerah di meja operasi dengan dua bayi tersisa di perutnya. Namun, itu bukan akhir baginya .... Bertahun-tahun kemudian, takdir menyebabkan mereka bertemu lagi. Raditia adalah pria yang berubah kali ini. Dia ingin mendapatkannya untuk dirinya sendiri meskipun Selina sudah menjadi ibu dari dua anak. Ketika Raditia tahu tentang pernikahan Selina, dia menyerbu ke tempat tersebut dan membuat keributan. "Raditia, aku sudah mati sekali sebelumnya, jadi aku tidak keberatan mati lagi. Tapi kali ini, aku ingin kita mati bersama," teriaknya, memelototinya dengan tatapan terluka di matanya. Selina mengira pria itu tidak mencintainya dan senang bahwa dia akhirnya keluar dari hidupnya. Akan tetapi, yang tidak dia ketahui adalah bahwa berita kematiannya yang tak terduga telah menghancurkan hati Raditia. Untuk waktu yang lama, pria itu menangis sendirian karena rasa sakit dan penderitaan dan selalu berharap bisa membalikkan waktu atau melihat wajah cantiknya sekali lagi. Drama yang datang kemudian menjadi terlalu berat bagi Selina. Hidupnya dipenuhi dengan liku-liku. Segera, dia terpecah antara kembali dengan mantan suaminya atau melanjutkan hidupnya. Apa yang akan dia pilih?
Rumornya, Laskar menikah dengan wanita tidak menarik yang tidak memiliki latar belakang apa pun. Selama tiga tahun mereka bersama, dia tetap bersikap dingin dan menjauhi Bella, yang bertahan dalam diam. Cintanya pada Laskar memaksanya untuk mengorbankan harga diri dan mimpinya. Ketika cinta sejati Laskar muncul kembali, Bella menyadari bahwa pernikahan mereka sejak awal hanyalah tipuan, sebuah taktik untuk menyelamatkan nyawa wanita lain. Dia menandatangani surat perjanjian perceraian dan pergi. Tiga tahun kemudian, Bella kembali sebagai ahli bedah dan maestro piano. Merasa menyesal, Laskar mengejarnya di tengah hujan dan memeluknya dengan erat. "Kamu milikku, Bella."
Kebanyakan orang mengatakan bahwa cinta adalah hal yang indah, tetapi bagi Gina tidak demikian. Dia tidak bisa mengerti mengapa kehidupannya yang sempurna tiba-tiba menjadi seburuk neraka. Setelah mengalami keguguran dan cacat wajah, karier dan reputasinya juga hancur. Kehidupan Gina yang sempurna mulai hancur setelah dia bertemu dengan Evan. Pria itu dengan kejam menghancurkan hatinya menjadi berkeping-keping. Hati Gina benar-benar tertusuk oleh duri-duri cinta.