/0/15630/coverbig.jpg?v=72757b74390901afc31056461730ea66)
Hanif tidak tahu apa alasan istrinya tiba-tiba saja meminta bercerai. Tak ada masalah masalah apapun, Tetapi istrinya meminta berpisah. Sampai pada akhirnya, istrinya mengungkapkan sesuatu, yaitu ungkapan hatinya yang mengatakan kalau Hanif tidak mencintainya. Hanif memang masih mencintai mantan kekasih yang saat in sudah tiada. Hanya saja ia tak tahu, dari mana istrinya tahu mengenai isi hatinya. Siapakah orang dibalik semua ini? Dan apakah Hanif akan melepaskan istrinya begitu saja karena memang tak ada rasa cinta?
"Mari berpisah, Mas," ucap Tania pada suaminya saat mereka tengah menikmati makan malam.
Sedangkan Hanif tersentak kaget dengan ucapan istrinya. Tidak ada masalah apapun kenapa istrinya tiba-tiba meminta bercerai.
"Kamu kenapa?" tanyanya sambil menatap tajam ke arah istrinya. Tania yang ditatap seperti itu seketika menundukkan pandangannya dan menyembunyikan tangisannya.
"Tania?" ucap Hanif lembut sambil memegang tangan Tania.
"Selama kita menikah, aku baru tahu kalau kamu tidak pernah mencintaiku. Hatimu sudah terikat dengan almarhum Mbak Murni," ucap Tania.
"Kamu tahu darimana?" tanya Hanif yang sedikit kaget dengan ucapan istrinya. Sebab selama ini ia tidak pernah menceritakan pada siapapun, bahkan ia juga tidak menulis apapun di buku.
"Kamu tidak perlu tahu. Intinya, aku tidak mau hidup sebagai bayang-bayang Mbak Murni," ucap Tania sambil menatap lekat ke arah Hanif.
Pipinya kini basah dan masih terlihat sisa air mata di sana.
"Maaf," ucap Hanif.
"Tak perlu meminta maaf, karena di sini kamu tidak bersalah."
"Apa tidak ada jalan lain selain perpisahan?" tanya Hanif sambil menatap istrinya. Istrinya yang ia nikahi dua tahun lalu dan sampai sekarang belum dikaruniai anak.
"Maaf, Mas. Aku tidak bisa hidup bersama lelaki yang tidak mencintaiku. Aku wanita normal, selain mencintai aku juga ingin dicintai," jawab Tania.
Alasan yang masuk akal, tetapi hati tak bisa dipaksakan. Adapun untuk berpisah, rasanya sangat sulit, selama ini Hanif sangat bergantung pada Tania.
Bukan karena Hanif tidak bekerja, tetapi ia tidak bisa melakukan semuanya sendiri.
"Kamu mau kemana, Tania?" tanya Hanif saat melihat istrinya pergi dan tidak melanjutkan makannya.
"Aku akan bersiap untuk pergi dari sini," jawab Tania.
"Apa tidak bisa ditunda besok?" tanya Hanif.
Tania sedikit tersentak, walau kata iya dari permintaannya untuk berpisah belum dijawab, tetapi ucapan suaminya barusan telah membuktikan kalau Hanif menyetujui perpisahan ini.
Walau bagaimanapun perpisahan tetaplah sakit.
"Baiklah, aku cuma mau beres-beres dulu."
"Lanjutkan makan, nanti saja beres bajunya," ucap Hanif.
Tania mengangguk, lalu ia kembali duduk dan menyantap makannya dengan tidak berselera.
Suasana di ruang makan terasa hening, hanya ada suara sendok yang beradu dengan piring.
Tania cepat-cepat menghabiskan makannya lalu membawa piring kotornya ke dapur.
Sedangkan Hanif sendiri terpaku melihat istrinya pergi.
Ia tidak menginginkan perpisahan ini tetapi ia tidak bisa memaksakan cinta.
Murni tidak bisa digantikan oleh siapapun, saat ini itulah yang Hanif rasa.
***
"Aku tidur di kamar sebelah," ucap Tania sambil melangkah pergi setelah memasukkan semua bajunya ke dalam koper.
"Kenapa? Saat ini kamar ini masih milikmu," ucap Hanif secara tidak langsung menahan istrinya.
Jujur saja, ia belum sanggup ditinggal Tania, tetapi bibirnya terasa kelu untuk sekedar menahan kepergian istrinya.
"Kamu benar, Mas. Tetapi mulai besok, kamar ini bukan lagi milikku."
"Tania."
"Ya..."
"Kamu beneran mau berpisah?" tanya Hanif lembut.
"Sepertinya sesuatu yang tepat, karena pernikahan kita tidak ada cinta."
"Kalau aku bilang, aku mencintaimu, apa kamu akan percaya?"
Tania tertawa mendengar ucapan suaminya.
"Jangan kaya gini, kamu malah membuatku merasa berat dengan perpisahan ini," ucap Tania.
Suasana kembali hening, tetapi tidakkah ia tahu kalau Hanif juga merasa berat.
Hidup bersama selama dua tahun bukanlah waktu yang singkat, walaupun tidak ada cinta di mata Hanif, tetapi selama dua tahun ini hubungan mereka baik-baik saja, tidak konflik yang memberatkan.
Hanif sendiri memerankan perannya sebagai seorang suami dengan sangat baik, bahkan orang lain yang melihat mereka berdua keluarga yang bahagia. Sampai-sampai Tania sendiri mengira Hanif sangat mencintainya.
Tetapi semua itu harus sirna ketika Tania tak sengaja mengetahui isi hati suaminya selama ini.
Sikap Luna berubah total ketika memergoki suaminya yang pamit kerja malah jalan sama wania dimasa lalunya. Ia cuek dan tidak peduli lagi dengan suaminya
Setelah menghabiskan malam dengan orang asing, Bella hamil. Dia tidak tahu siapa ayah dari anak itu hingga akhirnya dia melahirkan bayi dalam keadaan meninggal Di bawah intrik ibu dan saudara perempuannya, Bella dikirim ke rumah sakit jiwa. Lima tahun kemudian, adik perempuannya akan menikah dengan Tuan Muda dari keluarga terkenal dikota itu. Rumor yang beredar Pada hari dia lahir, dokter mendiagnosisnya bahwa dia tidak akan hidup lebih dari dua puluh tahun. Ibunya tidak tahan melihat Adiknya menikah dengan orang seperti itu dan memikirkan Bella, yang masih dikurung di rumah sakit jiwa. Dalam semalam, Bella dibawa keluar dari rumah sakit untuk menggantikan Shella dalam pernikahannya. Saat itu, skema melawannya hanya berhasil karena kombinasi faktor yang aneh, menyebabkan dia menderita. Dia akan kembali pada mereka semua! Semua orang mengira bahwa tindakannya berasal dari mentalitas pecundang dan penyakit mental yang dia derita, tetapi sedikit yang mereka tahu bahwa pernikahan ini akan menjadi pijakan yang kuat untuknya seperti Mars yang menabrak Bumi! Memanfaatkan keterampilannya yang brilian dalam bidang seni pengobatan, Bella Setiap orang yang menghinanya memakan kata-kata mereka sendiri. Dalam sekejap mata, identitasnya mengejutkan dunia saat masing-masing dari mereka terungkap. Ternyata dia cukup berharga untuk menyaingi suatu negara! "Jangan Berharap aku akan menceraikanmu" Axelthon merobek surat perjanjian yang diberikan Bella malam itu. "Tenang Suamiku, Aku masih menyimpan Salinan nya" Diterbitkan di platform lain juga dengan judul berbeda.
Blurb : Adult 21+ Orang bilang cinta itu indah tetapi akankah tetap indah kalau merasakan cinta terhadap milik orang lain. Milik seseorang yang kita sayangi
Awalnya, Krystal hanya meminta pertolongan pada Kaivan untuk meminjam uang demi mengobati adiknya yang sakit. Namun, semua niat Krystal tidak bisa gratis begitu saja. Ada harga yang harus dibayar. Menjadi istri kedua dari seorang Kaivan Bastian Mahendra adalah syarat utama yang harus Krystal lakukan. Hubungan rumit layaknya sesuatu hal yang tak mungkin, mampukah Krystal bertahan?
Kisah asmara para guru di sekolah tempat ia mengajar, keceriaan dan kekocakan para murid sekolah yang membuat para guru selalu ceria. Dibalik itu semua ternyata para gurunya masih muda dan asmara diantara guru pun makin seru dan hot.
Sayup-sayup terdengar suara bu ustadzah, aku terkaget bu ustazah langsung membuka gamisnya terlihat beha dan cd hitam yang ia kenakan.. Aku benar-benar terpana seorang ustazah membuka gamisnya dihadapanku, aku tak bisa berkata-kata, kemudian beliau membuka kaitan behanya lepas lah gundukan gunung kemabr yang kira-kira ku taksir berukuran 36B nan indah.. Meski sudah menyusui anak tetap saja kencang dan tidak kendur gunung kemabar ustazah. Ketika ustadzah ingin membuka celana dalam yg ia gunakan….. Hari smakin hari aku semakin mengagumi sosok ustadzah ika.. Entah apa yang merasuki jiwaku, ustadzah ika semakin terlihat cantik dan menarik. Sering aku berhayal membayangkan tubuh molek dibalik gamis panjang hijab syar'i nan lebar ustadzah ika. Terkadang itu slalu mengganggu tidur malamku. Disaat aku tertidur…..