/0/15792/coverbig.jpg?v=fbf693eaf1b9e8d8944183e7cb0d21e7)
Hati Sekar hancur sehancur-hancurnya, disaat tahu suaminya selingkuh dengan orang yang sangat dekat dengannya. Seorang wanita yang ia perhatikan dan perdulikan karena merasa dia sangat berjasa dengan keluarga nya. Namun dengan mudahnya sang suami bilang khilaf dan meminta maaf atas segala kesalahannya yang sudah menduakan sang istri dengan wanita lain. Yang sangat gila nya ... selingkuhan itu punya suami yang masih menafkahi dia! mau tahu kelanjutannya??
"Maaf Mbak, dengan berat hati ... Mbak resign saja dulu." Seru Sekar dengan tatapan yang kecewa.
"Lho kenapa begitu? kalau saya berhenti gimana dengan anak-anak, siapa yang mau mengurus mereka berdua?" Fitri seolah tidak menerima kalau dirinya di pecat.
"Maaf Mbak saya sudah tidak kuat dengan omongan tetangga yang bilang kalau Mbak itu dekat dengan suami saya! sementara kalian berdua tidak mau mengakuinya! saya jadi stres." Jelas Sekar kepada Fitri. " Dan Mbak tidak perlu memikirkan anak-anak! karena mereka urusan saya!"
Dengan kecewa. Fitri pun pergi, hari ini gak jadi mengasuh kedua buah hati Sekar dan Zulfan.
Hati Sekar kian hancur mendengar omongan kalau suaminya telah berselingkuh dengan orang yang selama ini sudah ia gaji dan diperhatikan layaknya keluarga sendiri.
Hatinya terasa perih bagai teriris sembilu, dada terasa sesak menyiksa diri. Air mata sering jatuh berderai mengungkapkan luka di dalam dada karena ulah orang yang selama ini Sekar percayai.
"Kanan kiri depan belakang, berdatangan memberi tahu ku tentang perselingkuhan suami ku dan pengasuh kedua buah hati ku!" Gumam Sekar sambil menatap kosong layar laptop.
Walaupun banyak kejanggalan Sekar temukan dengan mata kepala sendiri. Namun tetap ia berusaha positif thinking tidak mau mengotori hati dengan dugaan-dugaan yang belum tentu, pikirnya.
.
.
Hingga pada suatu saat, Sekar tengah sibuk dengan kerjaannya di kantor. Tiba-tiba ada pesan chat masuk, Sekar sangat terkejut dengan pengakuan yang menohok bagi Sekar.
(Maaf, Sekar ... Dengan rendah hati dan merasa bersalah. Saya akui kalau yang sebenarnya saya memang ada hubungan dengan mas Zulfan, sejak beberapa tahun silam.) Fitri.
Dada Sekar terasa sesak bagai tertimpa batu yang begitu berat. Lalu dengan jari yang bergetar, Sekar mengetik untuk membalas pesan chat dari Fitri.
"Astagfirullah ... ternyata kata-kata orang adalah benar? kalau kalian itu emang ada main di belakang saya? tega banget kalian, Saya sungguh tidak menyangka kalian tega bermain di belakang saya!"
(Saya sangat mencintai suamimu Sekar. Makanya saya rela melayaninya dengan senang hati, dan saya harap kamu sudi menceraikan Mas Zulfan! dan saya akan menceraikan suami saya, agar saya dan mas Zulfan bisa menikah) Fitri.
Pengakuan dia ini bikin Sekar merinding. "Sungguh gila dan sangat menjijikan! wanita bersuami mengakui mencintai suami orang, oh my good ...."
(Sekar, kamu mungkin ingin tahu tempat mana saja kami sering bermain. Di kamar pribadi kalian, di kamar anak-anak. Di sofa ruang tengah. Bahkan di meja dapur tak ayal di jadikan tempat kami mengeksplor atau mencari suasana baru.) Fitri.
Sekar kembali mengetik di layar keyboard dengan jari bergetar dan keringat yang mengucur.
"Cukup, cukup! tidak perlu engkau lanjutkan lagi. Kamu itu sungguh tidak punya malu ya! Hingga berani menjabarkan Di mana kalian melakukannya, benar-benar saya tidak menyangka sebelumnya! kita makan minum bersama, saya perhatikan kamu juga keluarga kamu. Tapi apa yang kamu lakukan terhadap saya? Malah mengambil suami saya. Sementara Mbak itu punya suami juga, apa kamu nggak punya pikiran atau gimana?"
Wajah Sekar merah padam, matanya terasa panas melihat dan membaca isi chat si perempuan yang tadinya pengasuh buah hati Sekar dan Zulfan. Kalau saja berada di depan mata, rasanya ingin menampar dan menjambak. Menghajar habis-habisan.
(Saya hanya minta kamu menceraikan Mas Zulfan dan saya akan menceraikan suami saya! kami berdua akan menikah karena kami saling mencintai satu sama lain.) Fitri.
Tak ayal kata-kata kotor, hinaan dan cemoohan pun keluar dari mulutnya Sekar pada perempuan itu. "Dasar tidak punya malu, dasar wanita murahan. Perebut suami orang."
Wajah Sekar banjir dengan air mata, hatinya hancur sehancur-hancurnya. Wanita yang dia anggap saudara sendiri mengambil suami tercinta nya yang ia bela-belain dan ia pertahankan walau tanpa restu orang tuanya. Ponsel nya pun ia hempaskan ke sofa.
"Dasar wanita gila, mau menceraikan suami demi menikah dengan suami orang, sudah sin-ting apa ya?" Gumamnya Sekar sambil menahan rasa sakit di dadanya.
Karena tidak bisa fokus sehingga akan memilih untuk pulang saja, bergegas meninggalkan kantor. Sepulangnya ke rumah, Sekar menangis dan menangis. Wajahnya kusut, mata sembab anak-anak pun ikut murung.
"Ya ampun ... aku nggak bisa begini terus menerus! anak-anak menjadi tidak terurus. Bisa-bisa tubuh ku menjadi kurus." Wajah Sekar mendongak ke langit-langit.
Kemudian Sekar bersimpuh memohon kesabaran dan di beri jalan yang terbaik untuk keluarganya. Ia mengusap wajahnya yang banjir dengan air mata dan dia berusaha tegarkan hati.
Lantas mengurus kedua buah hatinya yang meminta makan mie dan goreng sosis.
.
.
"Saya bersumpah tidak pernah mengkhianatimu ataupun selingkuh dengan Fitri--"
"Aku tidak percaya dengan omongan mu, Mas. Dan tidak perlu bersumpah karena aku tahu sumpah mu itu palsu, bertahun-tahun kamu selingkuh dengan pembantu kita orang yang makan minum dari hasil keringat ku sendiri. Dengan teganya menggoda suamiku, dasar wanita mu-ra-han. Padahal dia sendiri punya suami!" Teriaknya Sekar memotong perkataan dari suaminya yang bernama Zulfan.
"Itu bohong! dan kamu mendapatkan kabar itu dari mana? kamu nggak ada bukti, kamu nggak ada bukti sama sekali kalau aku emang selingkuh sama Fitri." Sergahnya Zulfan sambil membuka kedua tangannya.
"Mas, dia sendiri yang mengaku kalau dia sering tidur sama kamu ketika aku tidak ada. Aku banting tulang untuk membantu perekonomian rumah tangga kita, Mas! dan apa yang kamu perbuat di balik itu? kamu mengkhianati ku dan tidak tanggung-tanggung kamu mencolok kedua mataku, selingkuh dengan pengasuh anak kita!" teriak nya Sekar kembali yang meluapkan amarahnya pada sang suami.
Zulfan membungkam mulut Sekar dengan tangannya. "Kamu jangan teriak-teriak nanti tetangga tahu!" Zulfan takut di dengar tetangga.
"Biar saja, Mas! karena mereka sudah tahu perbuatan mu itu, sebab penjelasan dia di wa sudah menyebar di komplek ini melalui grup." Pekik nya kembali Sekar yang tidak peduli diketahui orang banyak karena memang wa wanita itu sudah menyebar di area kompleks dan entah siapa yang menyebarkannya.
Lelehan demi lelehan air bening mengalir deras dari sudut pipi membasahi wajah. Terbayang di saat bergumul nya sang suami dengan wanita lain yang tiada lain adalah pengasuh buah hati nya sendiri.
Sekar perlihatkan semua isi chat dari Fitri yang mengakui kalau dia sudah melakukan hubungan terlarang dengan suaminya, Zulfan.
"Ini buktinya, baca baik-baik dan pasang mata mu Mas. Apa kamu masih mau mengelak lagi? tidak mau mengakui kalau tuduhan ku ini memang benar!" Sekar menatap nanar suaminya yang melongo dan tidak bisa mengelak lagi.
"Ta-tapi aku tidak, tidak seperti--"
"Tidak seperti apa, Mas? kamu itu tidak bisa bohong lagi sama aku, kamu itu tega sama aku yang selama ini setia dan berkorban banyak untuk siapa, Mas? untuk kamu, sekarang kamu tega menduakan ku. Mas." Suara Sekar bergetar. Hatinya dibuat hancur dengan kejadian ini.
Zulfan terduduk di tepi tempat tidur sambil mengacak rambutnya frustasi. Tidak menyangka kalau Fitri sendiri yang mengakui semua perbuatan mereka berdua.
Padahal sudah sepakat untuk tidak mengatakan pada siapapun, dan cukup menjadi rahasia berdua saja. Tapi justru kini dia sendiri yang membuka faktanya.
"Kamu baca kan, Mas. Dia kekeh meminta aku ceraikan kamu demi apa ha? demi dia agar bisa memiliki kamu, apa itu bisa di katakan khilaf, ha? tidak mungkin ..." Sekar sambil menangis.
"Aku, aku minta maaf Dek, aku minta maaf. Aku khilaf dan aku janji tidak akan berbuat lagi. Maafkan aku, Dek?" Zulfan berlutut lalu bersujud di hadapan Sekar.
Sekar menggeleng sambil menyeka air matanya dengan kasar. "Enak sekali minta maaf, apa kamu tidak merasakan betapa hancurnya perasaan ku ha? aku bela-belain menentang orang tua ku demi kamu, Mas ... Hik-hik-hiks! aku sudah putuskan kalau kita akan berpisah!" Sekar menjauhkan kakinya dari Zulfan.
Zulfan kaget dan kembali meraih kaki Sekar, dia menangis dan menyesali perbuatannya! juga berjanji tidak akan berbuat lagi dan dia mohon-mohon agar sekar tidak meninggalkan atau menjauhkan nya dari anak-anak.
"Apa! kalian mau berpisah?" ucap seseorang dengan wajah kagetnya berdiri di ambang pintu.
Gadis desa yang cantik dan baik hati. Anak dari seorang petani, namanya Seroja Wijaya. Tinggal di salah satu kampung di tanah Sunda, sebagai bunga desa jelas dia jadi rebutan para jejaka di sana. Bahkan ada juga pria kota hendak meminangnya. Namun dia selalu menolak dengan alasan belum ingin menikah. Hingga satu hari ia dijodohkan sama abahnya dengan seorang juragan sayuran dari kampung sebelah. Mereka pun menikah, tapi pernikahannya berujung perceraian. Sebab Seroja hanya mendapat kekecewaan saja, dan pada akhirnya dia bertemu dengan teman masa kecil Seroja, yang bernama Alzidan. Dulu dia pindah dari desa dan menetap di kota. Akhirnya mereka pun menikah dan hidup bahagia.
Citra Komala seorang gadis berusia 25 tahun, sudah ditinggal oleh kedua orang tuanya sejak kecil, dia tinggal bersama nenek dan tantenya. Beliau lah yang menghidupi Citra Komala dari kecil. Sampai akhirnya! Citra dijodohkan oleh tantenya, dengan seorang pria bernama Yusuf Akbar. Neneknya bernama Bu Fatma dan tantenya bernama Suly. Dengan terpaksa! Citra harus menerima perjodohan itu. Kalau menolak, mereka akan ditendang dari rumah. Sebab rumah yang selama ini mereka tempati. Akan pindah kepemilikan. Menjadi milik orang tua Yusuf. Pria yang akan menikahinya. Mau tahu kelanjutannya??
Dua tahun setelah pernikahannya, Selina kehilangan kesadaran dalam genangan darahnya sendiri selama persalinan yang sulit. Dia lupa bahwa mantan suaminya sebenarnya akan menikahi orang lain hari itu. "Ayo kita bercerai, tapi bayinya tetap bersamaku." Kata-katanya sebelum perceraian mereka diselesaikan masih melekat di kepalanya. Pria itu tidak ada untuknya, tetapi menginginkan hak asuh penuh atas anak mereka. Selina lebih baik mati daripada melihat anaknya memanggil orang lain ibu. Akibatnya, dia menyerah di meja operasi dengan dua bayi tersisa di perutnya. Namun, itu bukan akhir baginya .... Bertahun-tahun kemudian, takdir menyebabkan mereka bertemu lagi. Raditia adalah pria yang berubah kali ini. Dia ingin mendapatkannya untuk dirinya sendiri meskipun Selina sudah menjadi ibu dari dua anak. Ketika Raditia tahu tentang pernikahan Selina, dia menyerbu ke tempat tersebut dan membuat keributan. "Raditia, aku sudah mati sekali sebelumnya, jadi aku tidak keberatan mati lagi. Tapi kali ini, aku ingin kita mati bersama," teriaknya, memelototinya dengan tatapan terluka di matanya. Selina mengira pria itu tidak mencintainya dan senang bahwa dia akhirnya keluar dari hidupnya. Akan tetapi, yang tidak dia ketahui adalah bahwa berita kematiannya yang tak terduga telah menghancurkan hati Raditia. Untuk waktu yang lama, pria itu menangis sendirian karena rasa sakit dan penderitaan dan selalu berharap bisa membalikkan waktu atau melihat wajah cantiknya sekali lagi. Drama yang datang kemudian menjadi terlalu berat bagi Selina. Hidupnya dipenuhi dengan liku-liku. Segera, dia terpecah antara kembali dengan mantan suaminya atau melanjutkan hidupnya. Apa yang akan dia pilih?
Livia ditinggalkan oleh calon suaminya yang kabur dengan wanita lain. Marah, dia menarik orang asing dan berkata, "Ayo menikah!" Dia bertindak berdasarkan dorongan hati, terlambat menyadari bahwa suami barunya adalah si bajingan terkenal, Kiran. Publik menertawakannya, dan bahkan mantannya yang melarikan diri menawarkan untuk berbaikan. Namun Livia mengejeknya. "Suamiku dan aku saling mencintai!" Semua orang mengira dia sedang berkhayal. Kemudian Kiran terungkap sebagai orang terkaya di dunia.Di depan semua orang, dia berlutut dan mengangkat cincin berlian yang menakjubkan. "Aku menantikan kehidupan kita selamanya, Sayang."
21+ !!! Harap bijak memilih bacaan HANYA UNTUK DEWASA. Untuk menguji kesetiaan pasangan masing-masing akhirnya Arga dan rekan-rekan sekantornya menyetujui tantangan gila Dako yang mengusulkan untuk membolehkan saling merayu dan menggoda pasangan rekan yang lain selama liburan di pulau nanti. Tanpa amarah dan tanpa cemburu. Semua sah di lakukan selama masih berada di pulau dan tantangan akan berakhir ketika mereka meninggalkan pulau. Dan itu lah awal dari semua permainan gila yang menantang ini di mulai...
Seto lalu merebahkan tubuh Anissa, melumat habis puting payudara istrinya yang kian mengeras dan memberikan gigitan-gigitan kecil. Perlahan, jilatannya berangsur turun ke puser, perut hingga ke kelubang kenikmatan Anissa yang berambut super lebat. Malam itu, disebuah daerah yang terletak dipinggir kota. sepasang suami istri sedang asyik melakukan kebiasaan paginya. Dikala pasangan lain sedang seru-serunya beristirahat dan terbuai mimpi, pasangan ini malah sengaja memotong waktu tidurnya, hanya untuk melampiaskan nafsu birahinya dipagi hari. Mungkin karena sudah terbiasa, mereka sama sekali tak menghiraukan dinginnya udara malam itu. tujuan mereka hanya satu, ingin saling melampiaskan nafsu birahi mereka secepat mungkin, sebanyak mungkin, dan senikmat mungkin.
WARNING 21+‼️ (Mengandung adegan dewasa) Di balik seragam sekolah menengah dan hobinya bermain basket, Julian menyimpan gejolak hasrat yang tak terduga. Ketertarikannya pada Tante Namira, pemilik rental PlayStation yang menjadi tempat pelariannya, bukan lagi sekadar kekaguman. Aura menggoda Tante Namira, dengan lekuk tubuh yang menantang dan tatapan yang menyimpan misteri, selalu berhasil membuat jantung Julian berdebar kencang. Sebuah siang yang sepi di rental PS menjadi titik balik. Permintaan sederhana dari Tante Namira untuk memijat punggung yang pegal membuka gerbang menuju dunia yang selama ini hanya berani dibayangkannya. Sentuhan pertama yang canggung, desahan pelan yang menggelitik, dan aroma tubuh Tante Namira yang memabukkan, semuanya berpadu menjadi ledakan hasrat yang tak tertahankan. Malam itu, batas usia dan norma sosial runtuh dalam sebuah pertemuan intim yang membakar. Namun, petualangan Julian tidak berhenti di sana. Pengalaman pertamanya dengan Tante Namira bagaikan api yang menyulut dahaga akan sensasi terlarang. Seolah alam semesta berkonspirasi, Julian menemukan dirinya terjerat dalam jaring-jaring kenikmatan terlarang dengan sosok-sosok wanita yang jauh lebih dewasa dan memiliki daya pikatnya masing-masing. Mulai dari sentuhan penuh dominasi di ruang kelas, bisikan menggoda di tengah malam, hingga kehangatan ranjang seorang perawat yang merawatnya, Julian menjelajahi setiap tikungan hasrat dengan keberanian yang mencengangkan. Setiap pertemuan adalah babak baru, menguji batas moral dan membuka tabir rahasia tersembunyi di balik sosok-sosok yang selama ini dianggapnya biasa. Ia terombang-ambing antara rasa bersalah dan kenikmatan yang memabukkan, terperangkap dalam pusaran gairah terlarang yang semakin menghanyutkannya. Lalu, bagaimana Julian akan menghadapi konsekuensi dari pilihan-pilihan beraninya? Akankah ia terus menari di tepi jurang, mempermainkan api hasrat yang bisa membakarnya kapan saja? Dan rahasia apa saja yang akan terungkap seiring berjalannya petualangan cintanya yang penuh dosa ini?
Warning!!!!! 21++ Dark Adult Novel Ketika istrinya tak lagi mampu mengimbangi hasratnya yang membara, Valdi terjerumus dalam kehampaan dan kesendirian yang menyiksa. Setelah perceraian merenggut segalanya, hidupnya terasa kosong-hingga Mayang, gadis muda yang polos dan lugu, hadir dalam kehidupannya. Mayang, yang baru kehilangan ibunya-pembantu setia yang telah lama bekerja di rumah Valdi-tak pernah menduga bahwa kepolosannya akan menjadi alat bagi Valdi untuk memenuhi keinginan terpendamnya. Gadis yang masih hijau dalam dunia dewasa ini tanpa sadar masuk ke dalam permainan Valdi yang penuh tipu daya. Bisakah Mayang, dengan keluguannya, bertahan dari manipulasi pria yang jauh lebih berpengalaman? Ataukah ia akan terjerat dalam permainan berbahaya yang berada di luar kendalinya?