/0/16631/coverbig.jpg?v=4118de32494a844bd89b800d666018cc)
Setiap manusia pasti merasakan jatuh cinta. Terlihat sangat indah dan menarik. Namun, di balik keindahan tersebut, seorang lelaki bernama Rafa Dwindra Athaya yang mencintai gurunya sendiri. Perempuan tersebut bernama Khafa Aseanda Zayn yang selalu menolak perasaan Rafa karena jarak umur sekaligus status di antara keduanya. Cinta merupakan anugerah yang hadir bagi setiap insan manusia. Cinta tidak pernah salah. Kita memang bisa merencanakan jatuh cinta dengan siapa, tapi kita tidak punya kuasa penuh untuk menahan rasa cinta berlabuh kepada siapa. Sama halnya, dengan Rafa yang tak kuasa menahan rasa cintanya kepada gurunya sendiri. "Rafa, perasaan cinta memang tidak lah salah. Namun, saya juga paham di usia mu sekarang, rasa cinta itu hanyalah sesaat. Jadi, saya mohon berhentilah." "Sekeras apapun, Ibu menyuruh saya berhenti. Jika para malaikat mengaminkan kita untuk berjodoh, maka Ibu tidak bisa mengelak." Rafa bersikeras jika jodohnya memang Khafa. Sehingga, takdir yang tidak diduga oleh keduanya membuat Rafa dan Khafa terikat dalam pernikahan. Khafa yang belum bisa menerima Rafa menjadi suaminya membuat Rafa berusaha sekeras mungkin untuk menaklukkan pujaan hatinya. "Menyukaimu itu pilihan. Namun, hidup bersama denganmu itu tujuan."
Pesta pernikahan antara Khafa Aseanda Zayn dan Fathan Shaquille akan diselenggarakan di kediaman mempelai perempuan. Rumah Khafa telah dihias dengan indah, menciptakan suasana yang benar-benar berbeda. Tidak hanya dekorasinya yang menarik perhatian, tetapi beragam hidangan prasmanan juga mengundang selera.
Meski begitu, di balik gemerlapnya acara, Khafa yang sudah menyelesaikan persiapannya sejak lima belas menit yang lalu tampak gelisah karena Fathan belum menunjukkan tanda-tanda kehadiran. Melza, ibu Khafa, juga merasakan kegelisahan yang sama karena tidak dapat menghubungi pihak keluarga mempelai lelaki.
"Ke mana Fathan, Fa?" tanya Melza dengan ekspresi kesal.
"Khafa juga tidak tahu, Bu," ucap Khafa gelisah.
"Tamu sudah mulai berdatangan, Khafa, tapi sampai detik ini Fathan beserta keluarganya belum memberikan kabar."
Khafa yang mendengar itu semakin cemas. Bahkan, perempuan itu mulai merenungkan hal-hal negatif tentang calon suami dan keluarganya.
"Semoga Bang Fathan dan keluarganya terhindar dari kejadian buruk," batin Khafa dengan penuh harap.
Tak lama, pintu ruangan itu terbuka, memperlihatkan Khafi dan Zayno bersama orang tua Fathan. Dua perempuan itu merasa lega melihat kedatangan mereka.
"Apa akad segera mulai? Tapi, kenapa Bapak malah di sini?"
"Apakah ada sesuatu yang kurang, Pak?" tanya Melza lagi.
Zayno mendapat pertanyaan itu dan hanya memilih untuk tetap diam. Ia bingung menentukan jawaban karena yang hadir hanya Gizka dan Rizky, tanpa kehadiran Fathan.
"Maafkan kami, Melza. Fathan tidak dapat hadir," ucap Gizka, ibu Fathan.
"Maksudmu apa, Gizka? Jika ingin menikah, tentu harus ada mempelai lelaki!"
"Tante bicara dengan jelas!" seru Khafi.
Gizka tidak sanggup bicara lagi karena wanita itu telah menangis, sehingga Rizky mengambil inisiatif untuk berbicara, sambil menatap keluarga tersebut dengan rasa penyesalan.
"Mohon maaf, Fathan tidak dapat menikahi Khafa karena ia telah pergi bersama Vayka, yang saat ini sedang mengandung anak mereka," ujar Rizky dengan berat hati pada akhir kalimat.
Khafa yang mendengar berita itu, menangis sambil menggeleng kuat. Ia tidak dapat mempercayai perkataan Rizky dan yakin bahwa Fathan tetap setia kepadanya.
"Om, jangan bohong!"
"Maafin, Om dan Tante, Khafa. Semua ini terjadi di luar dugaan kami."
"Sialan kalian!" teriak Melza.
"Bagaimana mungkin Fathan kabur saat pernikahan tinggal sebentar lagi? Kalian membuat kami merasa malu!"
Melza berteriak, membuat Gizka mendekatinya sembari mengucapkan permintaan maaf.
"Maaf tidak akan merubah segalanya, Gizka!" geram Melza.
"Kalian sungguh tidak punya hati," ujar Zayno, mata tajamnya menatap mereka.
"Tidak hanya putriku yang merasakan sakit, tetapi kami juga turut merasakannya. Gimana tanggapan orang-orang terhadap batalnya pernikahan ini?" Melza menatap keduanya dengan sinis.
"Kami mohon maaf."
Zayno melangkah maju dan tiba-tiba menghantam Rizky, membuat Gizka terkejut dengan insiden yang tiba-tiba terjadi.
"Zayno, tolong jangan pukul suamiku lagi!" seru Gizka tegas setelah Zayno menghantam pipi Rizky dua kali.
"Sakit itu tidak sebanding dengan rasa sakit yang kami rasakan!" ujar Zayno dengan pandangan tajam.
"Tidak apa, Zayno. Jika kamu ingin memukulku lagi, aku ikhlas. Ini adalah konsekuensi yang harus kuterima," kata Rizky sambil merangkul istrinya.
Zayno tak melanjutkan kekerasan, malah mengusap kasar wajah Rizky sambil menghela nafas panjang.
"Om, Tante, tunjukkan di mana Fathan berada!"
"Kami benar-benar tidak mengetahui keberadaan Fathan, Khafi," jawab Rizky.
"Orang tua seperti apa kalian yang tidak mengetahui keberadaan putranya saat akan menikah, sialan!" seru Zayno dengan kesal.
"Ya, kami mengakui kesalahan kami sebagai orang tua."
"Kalian harus bertanggungjawab menjelaskan ini semua dengan para tamu undangan! Jelaskan ke mereka kalau anak kalian yang salah," ucap Melza.
"Kami akan bertanggung jawab atas tindakan anak kami, Melza," ucap Gizka dengan rasa bersalah.
"Tentu, karena pihak kami yang mengalami kerugian.
Khafa terdiam, tak mampu lagi mengucapkan sepatah kata. Fakta itu seolah mematikan setiap rangsang di syarafnya. Rasa sakit hati dan malu menyelubungi Khafa serentak, merusak tidak hanya harga dirinya, melainkan juga kehormatan keluarganya. Ia seakan tuli terhadap kegaduhan di sekitarnya.
"Bang, kenapa kamu tega sama Khafa?" Khafa menangis tersedu-sedu, menyembunyikan wajah di antara kedua lututnya.
"Sebenarnya, aku berharap hari ini menjadi momen penuh kebahagiaan saat aku resmi menjadi istri dari lelaki yang kucintai."
"Namun, takdir tidak mengijinkan kami bersama, tapi mengapa takdir memisahkan kami dengan cara yang begitu menyakitkan?"
Pikiran Khafa semakin terombang-ambing, dan hatinya terasa begitu terpukul. Rasanya, Khafa ingin menjauh dari dunia ini karena tak mampu lagi bertemu dengan orang-orang di masa depan.
"Sakit ...."
Khafa tak yakin sejak kapan kamarnya hanya dihuni oleh dirinya dan Khafi. Bahkan kedua orangtuanya dan orangtua Fathan sudah tiada. Pandangan terluka dari Khafa membuat Khafi merasakan kepedihan yang mendalam.
"Apakah harus begini, Fi? Dia telah berjanji bikin gue bahagia, tapi kenyataannya dia malah ninggalin luka yang begitu mendalam."
"Gue hancur, Fi. Gue gagal nikah. Apa yang salah sama gue sampai dia pergi dengan wanita lain? Jika dia tidak mencintai gue, seharusnya nggak begini caranya. Ini sungguh menyakitkan, Fi," ujar Khafa.
Dengan berlinang air mata, Khafi memeluk erat tubuh saudari kembarnya.
"Gue salah apa sama dia, Fi? Kenapa dia tega menyakiti sekaligus merendahkan gue dan keluarga kita."
"Khafa, tenang ...."
"Gue nggak bisa tenang, Fi. Gue udah membuat ibu sama bapak merasa malu."
Khafi menangkup kedua wajah Khafa. Tak lupa, ia mengusap air mata Khafa yang tak kunjung berhenti mengalir sejak tadi.
"Lo nggak salah yang salah Fathan, Fa."
"Fi, rasanya sakit banget. Sebelumnya, gue belum pernah ngerasain sakit sehebat ini. Rasanya, dunia gue hancur," ungkap Khafa sambil terisak-isak.
Khafi tidak merespons kata-kata Khafa. Ia hanya mengelus bahu Khafa dengan lembut, ingin memberikan ketenangan.
"Apa yang kurang dari gue, Fi?" Khafa bertanya sembari menatap Khafi.
"Enggak ada yang kurang dari lo, Khafa. Cuma laki-laki brengsek itu yang nggak bersyukur."
"Sakit banget, Khafi," lirihnya.
"Gue tahu apa yang lo rasain sekarang, Fa. Kita hadapi bareng-bareng, ya."
"Jangan tinggalin gue, Fi."
"Gue nggak bakalan ninggalin lo, Fa," ucap Khafi sambil kembali memeluk Khafa.
Khafi berusaha menenangkan Khafa sambil meredam amarah di dalam hatinya yang membara, ingin mencari Fathan dan memberikan pelajaran pada lelaki yang telah menyakiti hati sang kakak. Khafi, yang selalu membahagiakan Khafa, tentu merasa tidak tahan melihat perempuan yang selalu ia sayangi dan jaga mengalami luka begitu mendalam seperti ini.
"Gue bakalan buat lo bahagia, Fa. Jangan nangis lagi, itu menyakiti hati gue," tutur Khafi.
Malam itu, Khafa dan Khafi merangkul satu sama lain di tengah malam yang sunyi. Meskipun luka yang dalam masih terasa, namun setidaknya, Khafi berhasil menenangkan hati Khafa dengan janjinya untuk terus bersama perempuan itu.
Perjalanan menuju kesembuhan tidaklah mudah. Bersama-sama, mereka melalui hari-hari yang sulit dan berbagi beban kesedihan. Namun, seiring waktu, Khafa mulai melihat cahaya di ujung terowongan. Khafi, saudara kembarnya, tetap menjadi pendukung yang teguh, menunjukkan bahwa cinta sejati bukanlah tentang kesempurnaan, melainkan tentang kekuatan untuk saling mendukung dalam keadaan baik maupun buruk.
Pada hari pernikahannya, saudari Khloe berkomplot dengan pengantin prianya, menjebaknya atas kejahatan yang tidak dilakukannya. Dia dijatuhi hukuman tiga tahun penjara, di mana dia menanggung banyak penderitaan. Ketika Khloe akhirnya dibebaskan, saudarinya yang jahat menggunakan ibu mereka untuk memaksa Khloe melakukan hubungan tidak senonoh dengan seorang pria tua. Seperti sudah ditakdirkan, Khloe bertemu dengan Henrik, mafia gagah tetapi kejam yang berusaha mengubah jalan hidupnya. Meskipun Henrik berpenampilan dingin, dia sangat menyayangi Khloe. Dia membantunya menerima balasan dari para penyiksanya dan mencegahnya diintimidasi lagi.
Natalia dulu mengira dia bisa meluluhkan hati Kenzo yang dingin, tetapi dia salah besar. Ketika akhirnya memutuskan untuk pergi, dia mendapati dirinya hamil. Meski begitu, dia memilih untuk diam-diam meninggalkan dunia pria itu, yang mendorong Kenzo untuk mengerahkan semua sumber dayanya dan memperluas bisnisnya ke skala global-semua itu dilakukannya demi menemukannya. Namun, tidak ada jejak Natalia. Kenzo perlahan-lahan berubah menjadi gila, menjungkirbalikkan kota dan membuat kekacauan. Natalia akhirnya muncul kembali bertahun-tahun kemudian, dengan kekayaan dan kekuasaannya sendiri, hanya untuk mendapati dirinya terjerat dengan Kenzo sekali lagi.
Firhan Ardana, pemuda 24 tahun yang sedang berjuang meniti karier, kembali ke kota masa kecilnya untuk memulai babak baru sebagai anak magang. Tapi langkahnya tertahan ketika sebuah undangan reuni SMP memaksa dia bertemu kembali dengan masa lalu yang pernah membuatnya merasa kecil. Di tengah acara reuni yang tampak biasa, Firhan tak menyangka akan terjebak dalam pusaran hasrat yang membara. Ada Puspita, cinta monyet yang kini terlihat lebih memesona dengan aura misteriusnya. Lalu Meilani, sahabat Puspita yang selalu bicara blak-blakan, tapi diam-diam menyimpan daya tarik yang tak bisa diabaikan. Dan Azaliya, primadona sekolah yang kini hadir dengan pesona luar biasa, membawa aroma bahaya dan godaan tak terbantahkan. Semakin jauh Firhan melangkah, semakin sulit baginya membedakan antara cinta sejati dan nafsu yang liar. Gairah meluap dalam setiap pertemuan. Batas-batas moral perlahan kabur, membuat Firhan bertanya-tanya: apakah ia mengendalikan situasi ini, atau justru dikendalikan oleh api di dalam dirinya? "Hasrat Liar Darah Muda" bukan sekadar cerita cinta biasa. Ini adalah kisah tentang keinginan, kesalahan, dan keputusan yang membakar, di mana setiap sentuhan dan tatapan menyimpan rahasia yang siap meledak kapan saja. Apa jadinya ketika darah muda tak lagi mengenal batas?
Novel ini berisi kompilasi beberapa cerpen dewasa terdiri dari berbagai pengalaman percintaan penuh gairah dari beberapa karakter yang memiliki latar belakang profesi yan berbeda-beda serta berbagai kejadian yang dialami oleh masing-masing tokoh utama dimana para tokoh utama tersebut memiliki pengalaman bercinta dengan pasangannya yang bisa membikin para pembaca akan terhanyut. Berbagai konflik dan perseteruan juga kan tersaji dengan seru di setiap cerpen yang dimunculkan di beberapa adegan baik yang bersumber dari tokoh protagonis maupun antagonis diharapkan mampu menghibur para pembaca sekalian. Semua cerpen dewasa yang ada pada novel kompilasi cerpen dewasa ini sangat menarik untuk disimak dan diikuti jalan ceritanya sehingga menambah wawasan kehidupan percintaan diantara insan pecinta dan mungkin saja bisa diambil manfaatnya agar para pembaca bisa mengambil hikmah dari setiap kisah yan ada di dalam novel ini. Selamat membaca dan selamat menikmati!
Pernikahan itu seharusnya dilakukan demi kenyamanan, tapi Carrie melakukan kesalahan dengan jatuh cinta pada Kristopher. Ketika tiba saatnya dia sangat membutuhkannya, suaminya itu menemani wanita lain. Cukup sudah. Carrie memilih menceraikan Kristopher dan melanjutkan hidupnya. Hanya ketika dia pergi barulah Kristopher menyadari betapa pentingnya wanita itu baginya. Di hadapan para pengagum mantan istrinya yang tak terhitung jumlahnya, Kristopher menawarinya 40 miliar rupiah dan mengusulkan kesepakatan baru. "Ayo menikah lagi."