/0/16712/coverbig.jpg?v=6446d851c8c0d77c944e63be16a4d2b4)
Aziya dituduh menjadi penyebab kecelakaan adik dan tunangannya sehingga membuatnya harus membalas dendam. Bahkan Galih tidak segan-segan membuat Aziya dan suaminya bercerai. Setelah tunangan dan adik lelakinya sadar, terkuak berita bahwa rumor soal perselingkuhan itu benar adanya. Padahal, ia telah membuat Aziya begitu menderita. Pernikahan yang akhirnya terjadi apakah membuat mereka bersatu?
Malam ini Aziya merasa letih, ia harus menghubungi Davina untuk menumpang istirahat di kamar kost milik sepupunya itu.
["Vin, malam ini aku mau numpang tidur di kostan mu ya. Kebetulan malam ini aku lembur, jadi aku mau numpang istirahat sebentar," kata Aziya, sudah lama ia tidak menumpang istirahat di kamar kost milik Davina.]
["Oh, iya Zi, ambil aja kuncinya ya, kebetulan aku lembur juga, jadi nanti aku pulang lebih malam."]
"Oke, aku mau numpang tidur malam ini ya. Di mana kamu taruh kunci? Aku harus ambil di mana?," kata Aziya menanyakan letak kunci kamar Davina sepupunya.
["Ambil saja di atas pintu di lubang angin. Nanti pas kamu mau tidur, letakkan lagi di atas pintu biar aku bisa masuk tanpa ngebangunin kamu," jawab Davina, sementara ia sedang meneruskan pekerjaannya.]
["Okelah Vin, aku meluncur sekarang ya."]
Obrolan singkat lewat telepon antara Aziya dan Davina yang terlihat akrab itulah sebenarnya awal dari terkuaknya sebuah kenyataan paling pahit dan mengejutkan Aziya malam itu.
Akan tetapi, haruskah Aziya menyesal mengetahui kenyataan itu?
***
Aziya menguap beberapa kali saat melangkah melalui lorong sepi rumah kost Davina, dirinya sungguh sangat letih saat ini. Melihat ke sekeliling rumah kost, di tempat itu memang selalu sepi karena hanya ada tiga kamar kost dan semuanya pegawai perusahaan yang memiliki sift siang dan malam. Sepertinya ketiganya saat ini memiliki sift yang sama, yaitu sift malam.
Sedikit limbung, iapun melangkah sampai depan pintu kamar Davina. Lalu meraba atas pintu kamar tersebut untuk mengambil kuncinya.
Ceklek!
Aziya membuka pintu lalu menguncinya kembali, meletakkan kunci tersebut di atas pintu lagi supaya Davina bisa masuk setelah pulang kerja tanpa membangunkan dirinya.
Aziya melempar tas kerja miliknya sembarangan lalu melepaskan high heels miliknya. Hari ini dia sangat lelah karena harus lembur sampai pagi. Perusahaan sedang tutup buku akhir tahun sehingga ia harus juga berjuang merapikan laporannya.
"Aku akan tidur tiga puluh menit saja," gumamnya sembari memasang alarm di ponselnya lalu menepuk kasur di sampingnya.
"Akhirnya aku bisa menempel denganmu," lirih Aziya sambil menepuk bantal empuk yang hendak ia tiduri.
"Ah, aku lupa matikan lampunya," katanya lagi lalu beranjak turun mematikan lampu supaya lebih bisa tidur nyenyak. Tak lupa iapun menenggelamkan dirinya di dalam selimut yang tebal dan lembut milik Davina sehingga lebih nyaman.
Tak lama kemudian Aziya benar-benar tertidur. Akan tetapi dua puluh menit kemudian, Aziya dikejutkan dengan pelukan seorang pria. Iapun berusaha melepaskan dirinya, akan tetapi tangan pria itu menahannya dengan kuat.
"Diam Davina, aku masih sangat mengantuk. Biarkan aku peluk kamu dulu, hmm..." suara berat dan pelan itu mengusik alam bawah sadarnya. Ia belum sepenuhnya sadar, tapi insting di tubuhnya menghentakkan kesadarannya.
Seketika Aziya terkejut bukan main. Ia sungguh terkejut mendengar suara pria yang baru saja berbicara begitu lembut di belakangnya dan menahan pinggangnya. Kali ini dadanya berdegup kencang, memikirkan apa dan siapa yang sebenarnya ia hadapi. Iapun mencoba menangkap tangan lelaki itu dan merabanya. Tentu saja, ia sungguh mengenali siapa sebenarnya pria itu bahkan dari aromanya saja.
Aziya semakin tak tahan dan merasa jijik. Pria itu pasti mengira bahwa dirinya adalah Davina?! Ini sangat menakutkan!!
Dengan cepat Aziya melepaskan diri dari pelukan pria itu. Ia harus meyakinkan dirinya, tapi apa? Apa yang harus ia lakukan setelah ini?
Dengan tangan gemetar, Aziya menekan saklar lampu di kamar Davina.
Klek!
Seperti dugaannya, pria itu adalah Reza, suaminya sendiri. Air mata Aziya berderai jatuh perlahan, menatap bingung pada pria yang terbaring di tempat tidur Davina tanpa menyadari apa yang terjadi. Aziya bingung, galau tak menentu. Akan tetapi terbersit di kepalanya untuk melakukan sesuatu. Iapun meraih salah satu pakaian Davina dan mengganti pakaiannya dengan pakaian tersebut.
Meskipun hatinya sangat sakit dan benci, ia penasaran, apakah semua itu seperti apa yang dipikirkannya sekarang ini? Dia butuh bukti!
Setelah selesai iapun kembali mematikan lampu masuk ke dalam selimut dengan hati-hati.
Kali ini ia memeluk erat Reza secara berhadapan.
"Davina, kamu sudah bangun ya..." lirih pria itu dalam kegelapan. Sepertinya pria itu belum menyadari siapa wanita di hadapannya.
Sangat mengejutkan, pria itu sungguh berusaha mencumbunya dengan mencium leher dengan agresif.
Hanya air mata yang keluar dari pelupuk matanya. Dia sungguh ingin memakinya habis-habisan, akan tetapi hanya isakan yang keluar dari bibirnya.
"Hei...kok menangis, sayang. Tumben, biasanya kamu melawanku dengan baik, hmm," kata Reza menghentikan aktivitasnya.
"Mas Reza! Bangun!" pekik Aziya, membuat pria berselimut itu membuka lebar-lebar matanya. Dan saat itu juga Aziya menyalakan lampu kamar.
"Aziya? Ka-kau di-sini?" terlihat wajah kebingungan masih di atas pembaringan. Ia menatap Aziya tak berdaya.
"Kau selalu melakukan ini, Mas?" lirih Aziya tak tahan lagi.
Pada saat bersamaan, Davina yang baru saja tiba juga ikut terkejut melihat apa yang ada di depannya, tapi Aziya langsung mengatakan sesuatu untuknya.
"Davina...teganya kamu..." isak Aziya menyedihkan. "Apa yang harus kukatakan pada kalian? Apakah umpatan kotor dariku akan cukup buat kalian?"
Reza tertunduk kebingungan, sesekali menatap Davina kalut. Ia tak menyangka wanita yang dipeluk dan diciumnya tadi adalah istrinya sendiri bukan Davina pacar gelapnya yang merupakan sepupu Aziya. Padahal ia juga merayu dengan menyebut-nyebut Davina, sepupu istrinya itu.
Sebenarnya Davina tak tahu apa yang sedang terjadi sebelum ia tiba di kamarnya, akan tetapi sudah dipastikan mereka sudah ketahuan Aziya. Sepandai-pandainya tupai melompat, pasti akan jatuh juga.
Apa boleh buat, akhirnya Aziya harus menelan kenyataan pahit, tak ubahnya seperti dirinya saat ini.
Saat mereka menikah, ayahnya dalam keadaan koma. Setelah ayahnya sadarkan diri, pria itu menentang keras dan memisahkan mereka. Pencarian yang panjang menyisakan rasa kecewa dan lelah. Intan tak menyerah, meskipun pria itu sangat membencinya. Baskoro akhirnya mengetahui bahwa seorang anak yang sangat mirip dengannya adalah putranya sendiri.
Dua tahun setelah pernikahannya, Selina kehilangan kesadaran dalam genangan darahnya sendiri selama persalinan yang sulit. Dia lupa bahwa mantan suaminya sebenarnya akan menikahi orang lain hari itu. "Ayo kita bercerai, tapi bayinya tetap bersamaku." Kata-katanya sebelum perceraian mereka diselesaikan masih melekat di kepalanya. Pria itu tidak ada untuknya, tetapi menginginkan hak asuh penuh atas anak mereka. Selina lebih baik mati daripada melihat anaknya memanggil orang lain ibu. Akibatnya, dia menyerah di meja operasi dengan dua bayi tersisa di perutnya. Namun, itu bukan akhir baginya .... Bertahun-tahun kemudian, takdir menyebabkan mereka bertemu lagi. Raditia adalah pria yang berubah kali ini. Dia ingin mendapatkannya untuk dirinya sendiri meskipun Selina sudah menjadi ibu dari dua anak. Ketika Raditia tahu tentang pernikahan Selina, dia menyerbu ke tempat tersebut dan membuat keributan. "Raditia, aku sudah mati sekali sebelumnya, jadi aku tidak keberatan mati lagi. Tapi kali ini, aku ingin kita mati bersama," teriaknya, memelototinya dengan tatapan terluka di matanya. Selina mengira pria itu tidak mencintainya dan senang bahwa dia akhirnya keluar dari hidupnya. Akan tetapi, yang tidak dia ketahui adalah bahwa berita kematiannya yang tak terduga telah menghancurkan hati Raditia. Untuk waktu yang lama, pria itu menangis sendirian karena rasa sakit dan penderitaan dan selalu berharap bisa membalikkan waktu atau melihat wajah cantiknya sekali lagi. Drama yang datang kemudian menjadi terlalu berat bagi Selina. Hidupnya dipenuhi dengan liku-liku. Segera, dia terpecah antara kembali dengan mantan suaminya atau melanjutkan hidupnya. Apa yang akan dia pilih?
Raina terlibat dengan seorang tokoh besar ketika dia mabuk suatu malam. Dia membutuhkan bantuan Felix sementara pria itu tertarik pada kecantikan mudanya. Dengan demikian, apa yang seharusnya menjadi hubungan satu malam berkembang menjadi sesuatu yang serius. Semuanya baik-baik saja sampai Raina menemukan bahwa hati Felix adalah milik wanita lain. Ketika cinta pertama Felix kembali, pria itu berhenti pulang, meninggalkan Raina sendirian selama beberapa malam. Dia bertahan dengan itu sampai dia menerima cek dan catatan perpisahan suatu hari. Bertentangan dengan bagaimana Felix mengharapkan dia bereaksi, Raina memiliki senyum di wajahnya saat dia mengucapkan selamat tinggal padanya. "Hubungan kita menyenangkan selama berlangsung, Felix. Semoga kita tidak pernah bertemu lagi. Semoga hidupmu menyenangkan." Namun, seperti sudah ditakdirkan, mereka bertemu lagi. Kali ini, Raina memiliki pria lain di sisinya. Mata Felix terbakar cemburu. Dia berkata, "Bagaimana kamu bisa melanjutkan? Kukira kamu hanya mencintaiku!" "Kata kunci, kukira!" Rena mengibaskan rambut ke belakang dan membalas, "Ada banyak pria di dunia ini, Felix. Selain itu, kamulah yang meminta putus. Sekarang, jika kamu ingin berkencan denganku, kamu harus mengantri." Keesokan harinya, Raina menerima peringatan dana masuk dalam jumlah yang besar dan sebuah cincin berlian. Felix muncul lagi, berlutut dengan satu kaki, dan berkata, "Bolehkah aku memotong antrean, Raina? Aku masih menginginkanmu."
Binar Mentari menikah dengan Barra Atmadja,pria yang sangat berkuasa, namun hidupnya tidak bahagia karena suaminya selalu memandang rendah dirinya. Tiga tahun bersama membuat Binar meninggalkan suaminya dan bercerai darinya karena keberadaannya tak pernah dianggap dan dihina dihadapan semua orang. Binar memilih diam dan pergi. Enam tahun kemudian, Binar kembali ke tanah air dengan dua anak kembar yang cerdas dan menggemaskan, sekarang dia telah menjadi dokter yang berbakat dan terkenal dan banyak pria hebat yang jatuh cinta padanya! Mantan suaminya, Barra, sekarang menyesal dan ingin kembali pada pelukannya. Akankah Binar memaafkan sang mantan? "Mami, Papi memintamu kembali? Apakah Mami masih mencintainya?"
Lenny adalah orang terkaya di ibu kota. Ia memiliki seorang istri, tetapi pernikahan mereka tanpa cinta. Suatu malam, ia secara tidak sengaja melakukan cinta satu malam dengan seorang wanita asing, jadi ia memutuskan untuk menceraikan istrinya dan mencari wanita yang ditidurinya. Dia bersumpah untuk menikahinya. Berbulan-bulan setelah perceraian, dia menemukan bahwa mantan istrinya sedang hamil tujuh bulan. Apakah mantan istrinya pernah berselingkuh sebelumnya?
Setelah dua tahun menikah, Sophia akhirnya hamil. Dipenuhi harapan dan kegembiraan, dia terkejut ketika Nathan meminta cerai. Selama upaya pembunuhan yang gagal, Sophia mendapati dirinya terbaring di genangan darah, dengan putus asa menelepon Nathan untuk meminta suaminya itu menyelamatkannya dan bayinya. Namun, panggilannya tidak dijawab. Hancur oleh pengkhianatan Nathan, dia pergi ke luar negeri. Waktu berlalu, dan Sophia akan menikah untuk kedua kalinya. Nathan muncul dengan panik dan berlutut. "Beraninya kamu menikah dengan orang lain setelah melahirkan anakku?"
Nicholas Lauther sangat terkejut ketika dihari pertama dirinya dilantik menjadi CEO di perusahaan sang Ayah, mendengar kabar dari kedua orangtuanya sendiri bahwa dirinya telah dijodohkan dengan seorang gadis yang merupakan putri dari sahabat lama kedua orangtuanya. Amora Georgina yang merupakan jodoh dari Nicholas rupanya baru saja lulus SMA dan Amora juga merupakan putri dari keluarga yang sederhana, setelah lulus SMA di sebuah kota kecil akhirnya Amora bersama kedua orangtuanya pindah ke kota besar karena memang orangtuanya telah membuat restoran steak ditengah kota! Lagipula sudah saatnya Amora dan Nicholas dipertemukan dan juga didekatkan. Tentu saja baik Nicholas maupun Amora sama-sama tidak bisa menerima begitu saja ketika tau keduanya telah dijodohkan sejak kecil, apalagi keduanya memiliki kepribadian yang sangat bertentangan dari segi apapun, sambil mencari cara untuk membatalkan perjodohan ini, Nicholas dan Amora pun terpaksa berpura-pura didepan orangtua masing-masing seolah menerima perjodohan ini! Usia Nicholas 24 tahun Ayah bernama Billi Lauther Ibu bernama Emma Maria. Bisnis perusahaan game online bernama Nexon Games. Usia Amora Georgina 19 tahun Ayah bernama Mark Davidson Ibu Anna Georgina. Bisnis restoran aneka steak.