/0/16913/coverbig.jpg?v=f78a9497cddd1f29b8744868d0fee469)
"Sialan kau!" Marah damike saat mendapati istrinya sedang bercumbu dengan pria lain. Sheyla menghalangi tubuh Damike agar tak menghajar kekasihnya. "Stop! Lepasin dia!" Perintah Sheyla yang di turuti Damike. Damike menatap Sheyla dingin, ia memegang bahu wanita itu, "Kenapa Sheyla? Kenapa kau mengkhianatiku seperti ini?" "Sudahlah!" Ucap Sheyla menghempas tangan Damike jauh dari tubuhnya. "Ceraikan aku! Selama ini aku tak mencintaimu." Bagai di sambar petir, ucapan Sheyla membuat Damike sakit.
Happy reading..
Damike merasa jika harinya sedang buruk. Seharusnya dia sekarang berada dirumah bersama Sheyla, wanita yang ia nikahi selama lima tahun. Namun naas Damike malah harus terjebak disebuah rumah sakit.
Damike Davinton adalah pria yang berumur 38 tahun. Wajah pria ini sangat tampan, mata yang sipit, hidung yang mancung, bibir yang seksi, rahang yang keras, memiliki tubuh yang atletis dan memiliki dua lesung pipi. Hingga lelaki itu menjadi lelaki tertampan di kota itu. Ia seorang Presdir di sebuah perusahaan ternama di kota X. Hingga siapa saja yang mengenalnya atau melihatnya segan, karena pria ini adalah pria yang dikenal dingin oleh banyak orang.
Saat perjalanan pulang, mobilnya menabrak seorang wanita dengan pakaian lusuh dan wajah kacau. Untung saja keadaan jalan raya dimana dia menabrak wanita itu sepi. Bukan karena Damike tak ingin bertanggung jawab, buktinya dia tetap membawa wanita itu ke rumah sakit, untuk di rawat. Hanya saja pria yang berperawakan tinggi itu tidak ingin berurusan dengan polisi.
"Bagaimana keadaannya?" tanya Damike pada dokter Justin, teman masa kecilnya yang merawat gadis lusuh itu. Ya itu sebutan yang pantas.
"Dia tidak mengalami luka serius," jawab sang dokter tersenyum tipis.
"Kalau begitu, rawat dia dengan baik. Soal biaya kau bisa menghubungiku!" ujar Damike yang begitu sombongnya.
Justin hanya bisa tersenyum tipis menanggapi sikap Damike. Atau lebih tepatnya sudah terbiasa.
"Oke. Tenang saja!"
Damike kemudian pergi begitu saja, namun sebelum benar-benar pergi pria itu berbalik sebentar untuk melihat gadis lusuh yang masih menutup matanya di atas tempat tidur.
"Kuharap dia cepat siuman."
***
Damike sampai di rumah hampir tengah malam. Saat masuk langkahnya terhenti melihat ada jas yang terletak di atas sofa dan secangkir kopi di atas meja.
'Siapa yang bertamu malam-malam begini dirumahku?' gumam Damike dengan perasaan gelisah. Ia memegang jas yang tergeletak itu, dan melemparnya kembali hingga berserakan di atas lantai.
Kedua alis Damike berkerut menebak siapa kiranya yang datang. Tanpa pikir panjang Damike langsung menuju kamarnya. Membuka pintu cukup kasar membuat wanita yang sedang tertidur di atas tempat tidur itu melonjak karena kaget.
"Astaga! Ada apa, Mas Damike? Kamu mengejutkan aku, Mas," tanya Sheyla yang masih memegang dadanya. Seperti jantungnya akan terlepas dari tempatnya saat itu juga.
Sheyla Crip. Wanita yang Damike nikahi lima tahun lalu, ia seorang modeling yang memiliki paras canti dan juga tubuh indah.
"Katakan padaku, siapa yang datang bertamu saat aku tak ada dirumah, Sheyla? Bukankah aku sudah mengatakan tidak boleh ada tamu jika aku sedang tak berada di rumah atau tanpa seizinku! Apalagi ini sudah malam, Sheyla." Raut wajah Damike yang sangat dingin membuat Sheyla gemetar. Membuat Sheyla menelan salivanya berat.
Apa yang wanita itu lakukan?
'Dasar bodoh! Kenapa dia bisa meninggalkan jasnya? Aku harus cepat mengambil alasan!' pikir Sheyla merutuki pemilik jas itu.
"Oh.. itu tadi jas Papa, mungkin dia lupa membawanya. Katanya Papa tidak sengaja lewat dan mampir ke rumah kita," ucapnya berbohong.
Dengan ucapan tenang sambil membuka jas Damike, kecurigaan Damike beransur menghilang.
"Benarkah?" Namun pria itu masih mencoba memastikan.
"Tentu saja. Sekarang lebih baik Mas Damike membersihkan diri dan istirahat. Mas, pasti sangat lelah!" kata Sheyla memeluk singkat tubuh suaminya.
"Baiklah," kata Damike menurut begitu saja ucapan Sheyla.
Setelah memastikan Damike masuk ke dalam kamar mandi, dengan langkah cepat Sheyla berlari menuju ruang tamu. Kembali wanita itu mengumpat saat melihat jas tersebut. Hampir saja semuanya ketahuan hanya karena sebuah jas. Ia mencoba menetralkan degup jantungnya yang masih memacu karena takut Damike tau semuanya.
"Sheyla! Sheyla Sayang.. tolong handuknya!" teriak Damike dari dalam kamar mandi. Sheyla terkejut langsung menelan Salivanya dan bergegas ke kamar mandi untuk mengambil handuk buat sang suami.
Sesampai di kamar, Sheyla pun mengambil handuk yang berada di pojok kiri lalu memberikan handuk itu dengan tangan kanannya dari luar pintu kamar mandi.
Damike memperhatikan tangan Sheyla yang begitu halus dan putih sebening kapas, membuat Damike tersenyum jail. Tak lama berpikir, pria itu langsung menarik tangan Sheyla. Hingga..
Srett...
Sheyla pun masuk kedalam kamar mandi dan terjatuh di pelukan Damike yang masih basah. Sebenarnya Damike sudah memakai handuk sejak tadi. Tapi karena ide konyolnya, ia ingin menggoda istrinya, maka dari itu ia menyuruh Sheyla mengambil handuk untuk ia peluk.
"Mas Damike!" Sheyla terpesona menatap tubuh suaminya yang masih basah. Apalagi buliran air yang berada di rambut pria itu terjatuh menambah paras Damike semakin tampan.
Damike meraih wajah Sheyla, menggunakan tangan kanannya dan menyentuh pipinya. Wajah Sheyla seketika memerah karena tersipu malu dan ia pun tersenyum. Jari telunjuk pria tampan itu menyentuh dagu lancip Sheyla. Membuat wanita itu mendongak ke atasnya untuk menatap wajah tampannya itu.
Sheyla tersenyum centil melihat kelakuan suaminya. Kedua tangan Sheyla meraba dada Damike menggunakan jari jemarinya hingga ke atas leher dan merengkulnya.
Damike lagi-lagi tersenyum, ia pun mendaratkan ciumannya dikening sang istri. "Aku sangat mencintaimu Sheyla." bisik Damike di telinga Sheyla. Membuat bulu kuduk wanita itu berdiri.
Sheyla tersenyum tipis sambil bergumam 'maaf'
Tak lama berpikir panjang, Damike pun membopong tubuh Sheyla dan menaruhnya di atas tempat tidur.
"Jangan pernah kau mengkhianatiku Sheyla! Aku tak akan membiarkanmu pergi dari hidupku dengan tenang kalau kau melakukannya!" ucap Damike dijawab angggukan kepala oleh wanita itu, "Aku sangat mencintaimu." bisik Damike lagi sambil meraba paha Sheyla yang sudah terangkat. Hingga paha mulus wanita itu terlihat.
"Aku juga, Mas." lirih Sheyla menjawab.
Damike kini mencium bibir Sheyla yang merah merona seperti buah delima. Membuat adrenalinnya menciut. Mereka berdua pun saling mengadu.
Setelah mereka saling mengadu kasih, Damike yang kelelahan pun tertidur pulas dengan selimut yang menutupi setengah tubuhnya. Sheyla yang melirik singkat wajah Damike lalu beralih menatap langit-langit kamar.
Ting
Suara pesan dari ponsel Sheyla yang berada di atas nakas berbunyi. Ia meraih ponselnya dan membacanya.
[Maaf Sayang, aku meninggalkan jasku di sofamu] pesan dari pria yang mempunyai jas.
[Hampir saja kau merusak semuanya hanya karena kau teledor melupakan jasmu. Tapi tak apalah, semuanya baik-baik saja] balasan pesan Sheyla. Sheyla pun melanjutkan tidurnya.
Entah apa yang di pikirkan wanita ini? Dia sudah mempunyai suami yang kaya dan tampan. Tapi mengapa dia mengkhianati suaminya?
Tepat di tengah malam, Damike terbangun ia mengerjapkan matanya melihat sang istri sudah tertidur pulas. Ia tersenyum saat melihat ponsel Sheyla berada digenggaman tangannya. Ia pun terbangun lalu mengambil ponsel itu.
Apa ini?
Pada hari pernikahannya, saudari Khloe berkomplot dengan pengantin prianya, menjebaknya atas kejahatan yang tidak dilakukannya. Dia dijatuhi hukuman tiga tahun penjara, di mana dia menanggung banyak penderitaan. Ketika Khloe akhirnya dibebaskan, saudarinya yang jahat menggunakan ibu mereka untuk memaksa Khloe melakukan hubungan tidak senonoh dengan seorang pria tua. Seperti sudah ditakdirkan, Khloe bertemu dengan Henrik, mafia gagah tetapi kejam yang berusaha mengubah jalan hidupnya. Meskipun Henrik berpenampilan dingin, dia sangat menyayangi Khloe. Dia membantunya menerima balasan dari para penyiksanya dan mencegahnya diintimidasi lagi.
Yuvina, pewaris sah yang telah lama terlupakan, kembali ke keluarganya, mencurahkan isi hatinya untuk memenangkan hati mereka. Namun, dia harus melepaskan identitasnya, prestasi akademisnya, dan karya kreatifnya kepada saudara perempuan angkatnya. Sebagai imbalan atas pengorbanannya, dia tidak menemukan kehangatan, hanya pengabaian yang lebih dalam. Dengan tegas, Yuvina bersumpah akan memutus semua ikatan emosional. Berubah, dia sekarang berdiri sebagai ahli seni bela diri, mahir dalam delapan bahasa, seorang ahli medis yang terhormat, dan seorang desainer terkenal. Dengan tekad yang baru ditemukan, dia menyatakan, "Mulai hari ini dan seterusnya, tidak ada seorang pun di keluarga ini yang boleh menyinggungku."
Keseruan tiada banding. Banyak kejutan yang bisa jadi belum pernah ditemukan dalam cerita lain sebelumnya.
Siska teramat kesal dengan suaminya yang begitu penakut pada Alex, sang preman kampung yang pada akhirnya menjadi dia sebagai bulan-bulannya. Namun ketika Siska berusaha melindungi suaminya, dia justru menjadi santapan brutal Alex yang sama sekali tidak pernah menghargainya sebagai wanita. Lantas apa yang pada akhirnya membuat Siska begitu kecanduan oleh Alex dan beberapa preman kampung lainnya yang sangat ganas dan buas? Mohon Bijak dalam memutuskan bacaan. Cerita ini kgusus dewasa dan hanya orang-orang berpikiran dewasa yang akan mampu mengambil manfaat dan hikmah yang terkandung di dalamnya
Firhan Ardana, pemuda 24 tahun yang sedang berjuang meniti karier, kembali ke kota masa kecilnya untuk memulai babak baru sebagai anak magang. Tapi langkahnya tertahan ketika sebuah undangan reuni SMP memaksa dia bertemu kembali dengan masa lalu yang pernah membuatnya merasa kecil. Di tengah acara reuni yang tampak biasa, Firhan tak menyangka akan terjebak dalam pusaran hasrat yang membara. Ada Puspita, cinta monyet yang kini terlihat lebih memesona dengan aura misteriusnya. Lalu Meilani, sahabat Puspita yang selalu bicara blak-blakan, tapi diam-diam menyimpan daya tarik yang tak bisa diabaikan. Dan Azaliya, primadona sekolah yang kini hadir dengan pesona luar biasa, membawa aroma bahaya dan godaan tak terbantahkan. Semakin jauh Firhan melangkah, semakin sulit baginya membedakan antara cinta sejati dan nafsu yang liar. Gairah meluap dalam setiap pertemuan. Batas-batas moral perlahan kabur, membuat Firhan bertanya-tanya: apakah ia mengendalikan situasi ini, atau justru dikendalikan oleh api di dalam dirinya? "Hasrat Liar Darah Muda" bukan sekadar cerita cinta biasa. Ini adalah kisah tentang keinginan, kesalahan, dan keputusan yang membakar, di mana setiap sentuhan dan tatapan menyimpan rahasia yang siap meledak kapan saja. Apa jadinya ketika darah muda tak lagi mengenal batas?