/0/17483/coverbig.jpg?v=8a29947a65b1c952cfd1842d9aa3e03b)
Ketika Aris tidak merasakan kasih sayang yang di berikan oleh Bella kepadanya,dia masih berusaha untuk memahami kesibukan Bella. Apalagi kedua keluarga mereka tidak merestui hubungan mereka,jadinya,mereka harus backstreet dari kedua keluarga mereka yang sama-sama memiliki dendam pribadi yang tidak berkesudahan. Penantian Aris akan perubahan Bella membuat dia merasa kalau dirinya mulai jenuh dengan semua itu, perhatian yang dia dapatkan dari Ana membuat dia merasa,rasabyang seharusnya untuk Bella,mulai dia rasakan berubah kepada Ana.
"Ya pak' Jawab Ana sopan.
Setelah tiba di dekat majikannya itu.
"Duduklah!" Peritah Aris.
Sembari mengisyaratkan tangannya agar gadis itu duduk di sofa yang ada di sampingnya itu.
"Baik pak" Sahut Ana.
Lalu duduk di sofa yang di maksud oleh majikannya itu.
"Ana, mungkin semenjak kedatangan Elios tempo hari, dan juga keluargaku ke sini hari ini aku yakin sekali kalau di benakmu kau pasti terus-terusan bertanya, mengapa bisa mereka selalu mengejek dan mengiramu kekasihku bukan?" Tanya Aris.
Matanya menatap ke arah gadis itu
"liiiiya pak' Sahut Ana membenarkan.
Wajahnya tampak memerah saat mengakui itu.
"Awalnya kami memang tidak akan pernah memberitahu pada siapapun selain orang-orang yang hanya menjadi kepercayaan kami, tapi berhubung kau juga terlibat di dalam masalah ini, jadi aku memutuskan untuk memberitahu kebenarannya padamu" Ujar Aris menjelaskan.
Ana sempat kebingungan dengan maksud pria itu, tapi Ana tetap duduk manis dan mendengarkan dengan baik apa yang akan di katakan oleh pria itu selanjutnya.
Sebelum Aris meneruskan ucapannya,
Aris terlebih dahulu menarik nafasnya lalu membuangnya kembali, karena ini pertama kalinya dia menceritakan hal pribadinya kepada orang lain.
"Aku dan Bella hanya menikah Siri, bahkan di saat awal pernikahan kami sampai saat ini, kedua belah pihak keluarga kami tidak tahu menahu soal itu, mungkin kau sempat tak percaya dengan ucapanku, tapi itulah kernyataannya, aku memang sengaja menceritakan ini padamu, alasannya hanya karena aku ingin agar kedepannya kau tetap tutup mulut dan tidak menanyakan apa-apa kepada semua kerabatku kalau sewaktu-waktu mereka berbuat hal yang sama lagi, aku harap kau dapat memaklumi mereka, kau tak usah melakukan apa-apa, kau hanya cukup diam menanggapi ucapan mereka semua" Pesan Aris.
"Walaupun saat ini status kami memang sudah bukan suami istri lagi, akan tetapi aku tetap tidak mau kalau berita ini sampai tersebar ke khalayak dunia luar, jadi aku harap kau bisa menyimpan rahasia ini rapat-rapat dari orang lain, kau bisa bukan?"Tanya Aris penuh harap.
".iya pak, Ana jamin, Ana akan berusaha semaksimal mungkin untuk tetap menjaga rahasia bapak, jadi bapak tak perlu khawatir tentang ini"' Sahut Ana seraya tersenyum ke arah pria itu.
Jujur saja Ana sempat terkejut saat mengetahui kalau kedua majikannya itu hanya menikah Siri, mengapa bisa keduanya hanya menikah siri, memangnya ada masalah apa dengan keluarga mereka? begitu pikir Ana.
Tapi Ana memilih untuk membungkam mulutnya dari pada harus menanyai soal kehidupan majikannya itu secara mendetail.
"Aku percaya padamu! kalau begitu sekarang kau boleh kembali ke kamarmu, aku hanya ingin memberitahumu soal itu,"
Ujar Aris menjelaskan.
"Baik pak, kalau begitu saya permisi dulu' Jawab Ana sopan. Lalu berdiri dari duduknya meninggalkan ruang tamu.
******
Entah mengapa semenjak Ana mengetahui kalau kedua majikannya itu sudah bercerai rasanya Ana benar-benar sudah menjadi canggung pada majikannya itu, pedahal dulunya Ana tak pernah merasa secanggung ini walaupun di rumah hanya ada mereka berdua.
"Ana bersiaplah secepatnya! aku akan sekalian mengantarmu ke sekolah terlebih dahulu sebelum ke kantorku hari ini,"
Pesan Aris pada gadis itu sebelum dia meninggalkan meja makan.
"Baik pak' Sahut Ana.
Ana pun langsung cepat-cepat membereskan piring kotor yang ada di atas meja lalu menyucinya.
Setelah menyelesaikan pekerjaan dapurnya barulah Ana bergegas pergi ke kamarnya.
Sesudah penampilannya tertata rapi,
Ana pun langsung buru-buru keluar dari kamarnya.
Di lihatnya majikannya itu sudah menunggu di ruang tamu, saat Aris melihat Ana sudah ada di sana, Aris pun langsung buru-buru keluar rumahnya berjalan ke arah mobilnya yang ada di garasi.
"Masuklah!" Perintah Aris.
Sesudah pintu Mobilnya sengaja ia buka dari dalam, demi mempersilahkan gadis itu agar duduk di sampingnya.
"Apa tak apa-apa kalau Ana duduk bersebelaham dengan bapak?" Batin
Ana. Dia sempat termangu karena pria itu menyuruhnya untuk duduk di depan.
"Tunggu apa lagi? ayo masuk!" Ujar Aris lagi saat melihat gadis itu masih mematung di luar.
"Aah baiklah' Sahut Ana akhirnya. Lalu duduk di samping majikannya itu.
Setelah itu Aris pun langsung melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang.
"Cantik sekali gadis ini hari ini, Gumam Aris dalam hati.
Tanpa sadar bibirnya membentuk senyuman tipis saat melihat gadis itu.
Sementara Ana hanya diam mematung di tempatnya, saat ini tubuhnya terasa gemetaran, entah mengapa setelah status majikannya itu sudah menjadi duda rasanya Ana canggung sekali berdekatan dengannya, bahkan duduk bersebelahan seperti ini saja jantungnya langsung deg-deg an seperti sehabis berlari maraton.
Sepanjang perjalanan keduanya hanya diam membisu, sampai akhirnya mobil Aris sudah terparkir di halaman sekolahnya.
"Saya turun dulu pak' Pamit Ana.
"Terimakasih sudah mengantarkan saya ke sekolah" Lanjutnya lagi seraya ingin bergegas keluar mobil.
"Ana tunggu dulu!"
"Kenapa pak?" Sahut Ana seraya menolehkan wajahnya pada pria itu.
"Ini ambilah! untuk keperluanmu sehari-hari" Ujar Aris seraya memberikan uang ratusan ribu beberapa lembar kepada gadis itu.
"Ah tak apa pak, tak usah' Tolak Ana.
"'Ambil saja! bukankah uangmu kemarin hilang? kalau kau tak punya uang kau akan kelaparan seharian di sekolah, lagi pula bukankah mulai hari ini kau mulai mengikuti Bimbel sehabis pulang sekolah?"
"Tapi pak, Ana tak bisa menerimanya, bapak sudah terlalu banyak membantu Ana."
"Baiklah kalau kau masih keberatan menerima uangku, anggap saja uang ini sebagai pinjamanmu padaku, jadi saat kau gajian nanti aku akan memotongnya, bagaimana?"
Ana pun langsung berpikir kembali, kalau di pikir-pikir apa kata majikannya itu ada benarnya juga, tanpa uang bagaimana dia akan berbelanja, lagi pula Uang tunjangan yang biasa di berikan oleh majikannya itu kemarinnya juga sempat Ana tolak, karena dia masih mempunyai uang sisa yang cukup berkat bonus dari majikannya itu.
"Baiklah, Ujar Ana akhirnya seraya mengambil uang itu dari tangan pria itu.
Setelah Aris melihat gadis itu sudah memasuki gerbang sekolahnya, Aris pun langsung melajukan mobilnya kembali menuju ke Kantornya.
"Hey aku baru saja melihatmu keluar dari sebuah mobil yang sangat mewah, apakah itu mobil majikanmu?" Tegur Sheri saat melihat sahabatnya itu sudah memasuki gerbang sekolah, Sheri pun langsung berlarian menghampirinya.
"Ya, Sahut Ana datar seraya tetap meneruskan perjalanannya ke kelas.
"Wah majikanmu baik sekali, sampai ke sekolah pun kau di antarkan olehnya, aku jadi penasaran ingin bertemu dengan majikanmu itu" Ujar Sheri seraya mengetuk-ngetuk kepalanya sambil membayangkan rupa majikan sahabatnya itu.
"Udah ah! mending kita piket dulu, mumpung lonceng belum berbunyi, Ujar
Ana memperingatkan.
"Ahhh iya aku lupa,' Sahut Sheri seraya langsung mempercepat langkah kakinya untuk menyaingi sahabatnya itu.
******
Sepanjang perjalanan Aris menuju
Kantornya bibirnya terus saja menyunggingkan sebuah senyuman, bahkan mulutnya juga sekali-kali menyenandungkan sebuah lagu.
"Sepertinya hari ini moodku tengah bagus sekali, mungkin gara-gara Rey memberitahuku kalau beberapa hari ini produk perusahaanku mulai merajalela di pasaran yang ada di Indonesia, senang sekali rasanya akhirnya semua kerja kerasku selama ini mulai membuahkan hasil, Batin Aris.
Setibanya di Kantor.
"Pagi pak direktur?"
Sapa satpam kantornya Aris saat melihat direkturnya itu tengah berjalan mendekat ke arahnya ingin memasuki Kantornya.
"Pagi" Sahut Aris seraya tetap terus menerus tersenyum.
"Wah ada apa ini dengan pak direktur? dia barusan saja menyahut sapaanku, bahkan senyuman yang lebar" Gumam satpam itu seraya menatap ke arah direkturnya dengan bibirnya juga ikut meyunggingkan sebuah tatapan tak percaya.
Sesampainya di dalam kantor.
Hal yang sama juga terjadi lagi, setiap semua karyawan Aris yang kebetulan berpas-pas an dengannya itu, juga melakukan hal yang sama persis seperti yang di perbuat oleh satpam itu, bahkan karena saking tidak percayanya mereka dengan penglihatan dan juga pendengarannya, semua karyawan kantornya itu, sampai harus menyakiti salah satu bagian tubuhnya agar mereka bisa terbangun dari mimpi konyolnya itu, tapi di saat mereka melakukan tindakan bodoh itu mereka merasakan kesakitan, akhirnya mereka pun benar-benar yakin kalau semua yang mereka alami saat ini adalah kenyataan, bukan sebuah mimpi tidur belaka.
Sepeninggal Aris.
"Wah apakah Mood pak direktur tengah baik hari ini? bahkan dia juga menjawab sapaan kita, Bisik-bisik para karyawannya.
"Ya, aku sampai tak habis pikir laki-laki berwajah datar dan cuek sepertinya bisa melakukan hal yang sangat langka seperti tadinya' Sahut yang lainnya.
"Hahaahhh apa kalian tak tahu? pak direktur sebentar lagi akan menyebar undangan"Ujar Wisnu menyela para temannya itu.
"Menyebar undangan? memangnya kau tahu dari mana?" Ujar semua karyawati yang ada di situ berbarengan.
Jujur saja mereka sempat merasa patah hati saat mengetahui laki-laki yang diam-diam mereka idam-idam kan itu akan segera menikah.
"Tentu saja aku tahu, kalau kalian tak percaya akan ucapanku tak apa' Sahut
Wisnu acuh seraya langsung pergi menuju ke Toilet untuk memberitahu seseorang.
Sementara para wanita itu hanya saling melemparkan pandangan satu sama lain saat mendengar ucapan ngawurnya Wisnu itu. mereka masih tak percaya dengan kata-kata pria itu, karena mereka tahu sendiri Aris itu orangnya bagaimana.
Tut... panggilan terhubung.
"Hallo." Sahut Rika dari seberang sana.
"lbu ada berita baik hari ini Ujar Wisnu memberitahu penuh antusias.
"*Apa itu?"
"Pak Aris pagi ini bersikap begitu ramah pada semua karyawan kantor, bahkan muka datarnya itu selalu di hiasi dengan senyuman*" Ujar Wisnu bercerita.
"Wah benarkah? ini benar-benar kabar yang sangat membahagiakan, akhirnya
Anak tunggalku satu-satunya itu lembaran hidupnya yang baru akan segera dimulai senang sekali rasanya mendengar kabar bahagia ini darimu' Sahut Rika.
Sudah lama Rika tak pernah melihat senyuman anaknya itu, gara-gara pasca pernikahannya dan Bellena tidak mereka restui, bahkan Rika sampai mati-matian mencarikan calon istri untuk anaknya itu, tapi semuanya ditolak secara mentah-mentah oleh pria datar itu.
"Ya, saya hanya ingin memberitahu ibu soal itu, kalau begitu teleponnya akan saya akhiri dulu" Ujar Wisnu meminta izin.
"Ya" Sahut Rika.
Tak lama setelah itu telepon pun sudah berakhir.
.
Kata orang seperti apapun kasih sayang seorang ayah Tiri,tidak akan bisa menyaingi kasih sayang ayah kandung. Tetapi pepatah itu tidak berarti bagiku,karena aku merasa sebaliknya,aku mendapatkan sosok ayah yang sangat sayang padaku ketika ibu memutuskan menikah dengan ayah tiri ku sekarang. Lalu, bagaimana dengan ayah kandung ku? Apakah dia memberikan kasih sayang padaku seperti itu juga?
M-mama? Sedang apa Mama disini?"Tanya Rudi yang tiba-tiba merasakan ada tangan yang ada di bahunya saat ini. "Mama haus," ucap Nina yang sedang asik memainkan tangannya di area punggung menantunya itu. " Jangan begini,ma! Mama jangan lupa kalau aku adalah menantu Mama,suami dari anak kandung Mama sendiri," ucap Rudi yanh berusaha untuk mengingatkan Mama mertuanya itu dan sambil melepaskan tangan Nina dan menjauh dari tempat Nina berada. Melihat reaksi sang Menantunya itu, Nina yang haus akan belaian itu,bertekad untuk mendapatkan Rudi malam itu apapun caranya. Tiba-tiba sebuah ide muncul didalam pikirannya,-
Akhirnya Ana memutuskan untuk menerima semua cinta Aris,karena dia sudah berusaha menghilangkan rasa cintanya pada Aris, namun mereka tetap saja di satukan dengan berbagai cara. Apakah mungkin memang mereka berjodoh?
Keinginan Shirley untuk mendapatkan cinta Charles tidak pernah berhenti,walaupun seperti itu Charles selalu menganggap kalau dirinya hanya mencintai harta Charles. Karena dari awal dia sudah berniat untuk mencintai siapapun yang menjadi suaminya,apakah dia mampu mendapatkan cinta dan membuat luluh hati Charles?
Karir dan juga kekuasaan membuat Bella lupa akan tanggung jawabnya sebagai seorang istri. Dia memang di bebaskan oleh Aris untuk bekerja setelah mereka menikah Namun,setelah di rasa arus kalau dia terlalu jenuh dengan semua yang Bella lakukan padanya,salahkah Aris memilih Ana menjadi pengganti Bella?
Ketika kita merasa kalau seseorang yang sudah bersama dengan kita selama beberapa tahun,adalah orang yang tepat untuk mendampingi kita sampai akhir. Ternyata semua itu tidak semudah yang dibayangkan,ketika dia orang asing yang menjalin hubungan dan berakhir dengan pernikahan, menjadikan dua kepribadian menjadi satu di dalam rumah tangga,di situlah semua akan di uji,dan kegagalan terjadi dan akhirnya perpisahan tidak bisa di tahan lagi.
Dua tahun setelah pernikahannya, Selina kehilangan kesadaran dalam genangan darahnya sendiri selama persalinan yang sulit. Dia lupa bahwa mantan suaminya sebenarnya akan menikahi orang lain hari itu. "Ayo kita bercerai, tapi bayinya tetap bersamaku." Kata-katanya sebelum perceraian mereka diselesaikan masih melekat di kepalanya. Pria itu tidak ada untuknya, tetapi menginginkan hak asuh penuh atas anak mereka. Selina lebih baik mati daripada melihat anaknya memanggil orang lain ibu. Akibatnya, dia menyerah di meja operasi dengan dua bayi tersisa di perutnya. Namun, itu bukan akhir baginya .... Bertahun-tahun kemudian, takdir menyebabkan mereka bertemu lagi. Raditia adalah pria yang berubah kali ini. Dia ingin mendapatkannya untuk dirinya sendiri meskipun Selina sudah menjadi ibu dari dua anak. Ketika Raditia tahu tentang pernikahan Selina, dia menyerbu ke tempat tersebut dan membuat keributan. "Raditia, aku sudah mati sekali sebelumnya, jadi aku tidak keberatan mati lagi. Tapi kali ini, aku ingin kita mati bersama," teriaknya, memelototinya dengan tatapan terluka di matanya. Selina mengira pria itu tidak mencintainya dan senang bahwa dia akhirnya keluar dari hidupnya. Akan tetapi, yang tidak dia ketahui adalah bahwa berita kematiannya yang tak terduga telah menghancurkan hati Raditia. Untuk waktu yang lama, pria itu menangis sendirian karena rasa sakit dan penderitaan dan selalu berharap bisa membalikkan waktu atau melihat wajah cantiknya sekali lagi. Drama yang datang kemudian menjadi terlalu berat bagi Selina. Hidupnya dipenuhi dengan liku-liku. Segera, dia terpecah antara kembali dengan mantan suaminya atau melanjutkan hidupnya. Apa yang akan dia pilih?
Hidup itu indah, kalau belum indah berarti hidup belum berakhir. Begitu lah motto hidup yang Nayla jalani. Setiap kali ia mengalami kesulitan dalam hidupnya. Ia selalu mengingat motto hidupnya. Ia tahu, ia sangat yakin akan hal itu. Tak pernah ada keraguan sedikitpun dalam hatinya kalau kehidupan seseorang tidak akan berakhir dengan indah. Pasti akan indah. Hanya kedatangannya saja yang membedakan kehidupan dari masing – masing orang. Lama – lama Nayla merasa tidak kuat lagi. Tanpa disadari, ia pun ambruk diatas sofa panjang yang berada di ruang tamu rumahnya. Ia terbaring dalam posisi terlentang. Roti yang dipegangnya pun terjatuh ke lantai. Berikut juga hapenya yang untungnya cuma terjatuh diatas sofa panjangnya. Diam – diam, ditengah keadaan Nayla yang tertidur senyap. Terdapat sosok yang tersenyum saat melihat mangsanya telah tertidur persis seperti apa yang telah ia rencanakan. Sosok itu pelan – pelan mendekat sambil menatap keindahan tubuh Nayla dengan jarak yang begitu dekat. “Beristirahatlah sayang, pasti capek kan bekerja seharian ?” Ucapnya sambil menatap roti yang sedang Nayla pegang. Sosok itu kian mendekat, sosok itu lalu menyentuh dada Nayla untuk pertama kalinya menggunakan kedua tangannya. “Gilaaa kenyel banget… Emang gak ada yang bisa ngalahin susunya akhwat yang baru aja nikah” Ucapnya sambil meremas – remas dada Nayla. “Mmmpphhh” Desah Nayla dalam tidurnya yang mengejutkan sosok itu.
WARNING 21+‼️ (Mengandung adegan dewasa) Di balik seragam sekolah menengah dan hobinya bermain basket, Julian menyimpan gejolak hasrat yang tak terduga. Ketertarikannya pada Tante Namira, pemilik rental PlayStation yang menjadi tempat pelariannya, bukan lagi sekadar kekaguman. Aura menggoda Tante Namira, dengan lekuk tubuh yang menantang dan tatapan yang menyimpan misteri, selalu berhasil membuat jantung Julian berdebar kencang. Sebuah siang yang sepi di rental PS menjadi titik balik. Permintaan sederhana dari Tante Namira untuk memijat punggung yang pegal membuka gerbang menuju dunia yang selama ini hanya berani dibayangkannya. Sentuhan pertama yang canggung, desahan pelan yang menggelitik, dan aroma tubuh Tante Namira yang memabukkan, semuanya berpadu menjadi ledakan hasrat yang tak tertahankan. Malam itu, batas usia dan norma sosial runtuh dalam sebuah pertemuan intim yang membakar. Namun, petualangan Julian tidak berhenti di sana. Pengalaman pertamanya dengan Tante Namira bagaikan api yang menyulut dahaga akan sensasi terlarang. Seolah alam semesta berkonspirasi, Julian menemukan dirinya terjerat dalam jaring-jaring kenikmatan terlarang dengan sosok-sosok wanita yang jauh lebih dewasa dan memiliki daya pikatnya masing-masing. Mulai dari sentuhan penuh dominasi di ruang kelas, bisikan menggoda di tengah malam, hingga kehangatan ranjang seorang perawat yang merawatnya, Julian menjelajahi setiap tikungan hasrat dengan keberanian yang mencengangkan. Setiap pertemuan adalah babak baru, menguji batas moral dan membuka tabir rahasia tersembunyi di balik sosok-sosok yang selama ini dianggapnya biasa. Ia terombang-ambing antara rasa bersalah dan kenikmatan yang memabukkan, terperangkap dalam pusaran gairah terlarang yang semakin menghanyutkannya. Lalu, bagaimana Julian akan menghadapi konsekuensi dari pilihan-pilihan beraninya? Akankah ia terus menari di tepi jurang, mempermainkan api hasrat yang bisa membakarnya kapan saja? Dan rahasia apa saja yang akan terungkap seiring berjalannya petualangan cintanya yang penuh dosa ini?
Chelsea mengabdikan tiga tahun hidupnya untuk pacarnya, tetapi semuanya sia-sia. Dia melihatnya hanya sebagai gadis desa dan meninggalkannya di altar untuk bersama cinta sejatinya. Setelah ditinggalkan, Chelsea mendapatkan kembali identitasnya sebagai cucu dari orang terkaya di kota itu, mewarisi kekayaan triliunan rupiah, dan akhirnya naik ke puncak. Namun kesuksesannya mengundang rasa iri orang lain, dan orang-orang terus-menerus berusaha menjatuhkannya. Saat dia menangani pembuat onar ini satu per satu, Nicholas, yang terkenal karena kekejamannya, berdiri dan menyemangati dia. "Bagus sekali, Sayang!"
Warning!!!!! 21++ Dark Adult Novel Ketika istrinya tak lagi mampu mengimbangi hasratnya yang membara, Valdi terjerumus dalam kehampaan dan kesendirian yang menyiksa. Setelah perceraian merenggut segalanya, hidupnya terasa kosong-hingga Mayang, gadis muda yang polos dan lugu, hadir dalam kehidupannya. Mayang, yang baru kehilangan ibunya-pembantu setia yang telah lama bekerja di rumah Valdi-tak pernah menduga bahwa kepolosannya akan menjadi alat bagi Valdi untuk memenuhi keinginan terpendamnya. Gadis yang masih hijau dalam dunia dewasa ini tanpa sadar masuk ke dalam permainan Valdi yang penuh tipu daya. Bisakah Mayang, dengan keluguannya, bertahan dari manipulasi pria yang jauh lebih berpengalaman? Ataukah ia akan terjerat dalam permainan berbahaya yang berada di luar kendalinya?
Novel Cinta dan Gairah 21+ ini berisi kumpulan cerpen romantis terdiri dari berbagai pengalaman romantis dari berbagai latar belakang profesi yang ada seperti ibu rumah tangga, mahasiswa, CEO, kuli bangunan, manager, para suami dan lain-lain .Semua cerpen romantis yang ada pada novel ini sangat menarik untuk disimak dan diikuti jalan ceritanya sehingga bisa sangat memuaskan fantasi para pembacanya. Selamat membaca dan selamat menikmati!