/0/17541/coverbig.jpg?v=b5ad92744589666f0169bfadcc7182d8)
Tidak ada usaha yang mengkhianati hasil,dan itulah pepatah yang selalu aku pegang selama ini. Aku akan tetap memperjuangkan semua yang aku rasa bisa aku dapatkan, walaupun rintangannya banyak,aku akan terus maju tanpa harus mundur.
" Lee, ayo berbaringlah disini" ujar Taehyung pada Lee yang masih
sibuk berlari kesana kemari
Kini Lee mulai mendekati Taehyung dan Jungkook yang
sedang berbaring di rerumputan.
"ada apa hyung? " tanya Lee pada Taehyung
" sini, ikutlah berbaring disini"
ujar Taehyung pada Lee
Kini Lee mulai iku berbaring bersama Taehyung dan Jungkook
di rerumputan.
" Lee coba lihatlah ke atas langit, lihatlah langit biru sedang sangat indah" ujar Taehyung pada Jungkook
"iya hyung, awan-awan bergerak di atas sana" tutur Lee yang kini
mulai fokus menatap langit
Jungkook hanya diam saja melihat Taehyung dan Lee berbicara satu sama lain, Jungkook telah mempercayakan urusan Lee pada Taehyung karena Lee memang
jauh lebih dekat dengan Taehyung.
" Lee, apakah kau percaya bahwa orang-orang yang kita rindukan bisa melihat kita dari atas langit
sana" ujar Taehyung pada Lee
"benarkah hyung, apa kedua orang tuaku juga bisa melihatku
dari sana? " tanya Lee
"tentu saja, kau hanya perlu membayangkan wajah mereka ada
disana" jawab Taehyung
" tapi sepertinya aku tidak bisa hyung" ujar bocah itu
" kenapa? Apa yang membuatmu
tak bisa melakukannya? " tanya
Taehyung lagi
Taehyung terus berusaha memancing Lee agar bisa menceritakan sosok kedua orang tuanya, sehingga nanti Taehyung dapat memikirkan cara untuk
menyelesaikan semua.
Ketika semuanya sedang berpikir keras untuk memecahkan masalah Lee, tiba-tiba Sandi teringat akan sesuatu.
"ibu, Kookie, aku teringat sesuatu" seru Sandi pada Ibu dan Andre
"benarkah? Apa itu Tae?" tanya Andre antusias
" ibu, apa ibu bisa menceritakan saat umur berapa Lee dibawa ke panti ini" ujar sandi pada ibu
"kalau ibu tidak salah, Lee datang pertama kali ke panti ini saat usianya kurang lebih dua tahun" jawab ibu pada sandi
"kira-kira apakah saat itu Lee sudah bisa mengingat dengan jelas wajah kedua orang tuanya?" tanya Sandi lagi
"kalau itu ibu tidak yakin, ibu juga tidak tahu apakah Lee masih mengingat wajah kedua orang tuanya atau tidak" jawab ibu
'memangnya ada apa san, apa yang kini sedang kau rencanakan? "tanya Andre pada sandi
"jadi begini, kalau memang Lee tidak mengingat wajah kedua
orang tuanya, maka kita bisa mengatakan padanya kalau orang yang ingin mengadopsinya itu adalah orang tua kandungnya" jelas Sandi pada ibu dan Kookie
"iya itu ide yang Bagus, tapi kita perlu memastikan apakah Lee masih mengingat wajah orang tuanya atau tidak. Jangan sampai nanti kita malah membuat bocah itu tambah sedih karena lagi-lagi kita mencoba membohonginya" jawab Andre
"iya, Kookie benar, kita harus benar-benar memastikan Lee terlebih dahulu. Kita tidak boleh mengambil resiko yang lebih besar
lagi, itu akan sangat menyakiti Lee" ujar ibu
" baiklah bu, aku dan Kookie akan memastikan semuanya pada Lee nanti, kalau kita sudah mendapatkan jawaban dari Lee, baru kita akan memikirkan rencana selanjutnya" jawab sandi
"iya, kurasa kali ini san benar, kita harus memastikan semuanya terlebih dahulu" ujar Andre
"baiklah, ibu percayakan ini semua pada kalian, kalian bisa membuat Lee bercerita tentang kedua orang tuanya pada kalian, tapi kalian harus tetap hati-hati karena biasanya Lee akan sedih
bila membahas tentang orang tuanya" tutur ibu
"iya bu, ibu tenang saja. Aku dan Kookie yang akan mengurus semuanya" jawab sandi
"kami pergi dulu bu" ujar Andre pada ibu
Kini Andre dan sandi mulai meninggalkan ruangan ibu, keduanya kini mulai berjalan ke arah luar panti
" apa rencana kita selanjutnya san?" tanya Andre pada sandi
sepertinya sekarang kita harus menemui Lee, kita harus mencari
tahu lebih banyak tentang sosok kedua orang tua Lee" jawab sandi
tapi bagaimana kita akan bicara pada anak itu?" tanya Andre lagi
"kita hanya perlu membuat anak itu merasa nyaman untuk bercerita pada kita, lalu perlahan kita akan mulai menanyakan tentang kedua orang tuanya " jawab sandi
tapi bagaimana kalau nanti anak itu jadi sedih dan mulai menangis? tanya Andre kesekian kalinya
"sudahlah Kookie, kau jangan jadi cerewet seperti Lee, aku yakin kita akan bisa menyelesaikan masalah
ini" ujar sandi pada Andre
"hmm baiklah kalau kau berpikir begitu" tutur Andre
"sekarang kita harus mencari Lee, apa kira-kira kau tahu dimana anak itu sekarang?" tanya sandi pada Andre
"aku tidak yakin, tapi kurasa anak itu sedang berada di halaman panti. Bukankah kita melihatnya waktu tadi berjalan menuju ke ruangan ibu" jawab Andre
"iya kau benar Kookie, dia tadi bahkan memanggil nama kita" ujar sandi
segera mencarinya" ajak Andre pada sandi
"iya ayo" jawab sandi singkat
Kini kedua sahabat itu mulai berjalan ke arah halaman panti, tempat dimana tadi mereka melihat Lee.
Kini keduanya telah sampai di halaman panti, disana banyak sekali anak-anak panti yang sedang bermain. Taehyung dan Jungkook melihat ke sekeliling halaman untuk menemukan sosok Lee, dan benar saja mereka melihat Lee tengah duduk sendiri di pinggir halaman sembari melihat teman-temannya bermain bola.
"yasudah kalau begitu ayo kita
segera mencarinya" ajak Andre pada sandi
"iya ayo" jawab sandi singkat
Kini kedua sahabat itu mulai berjalan ke arah halaman panti, tempat dimana tadi mereka melihat Lee.
Kini keduanya telah sampai di halaman panti, disana banyak sekali anak-anak panti yang sedang bermain.sandi dan Andre melihat ke sekeliling halaman untuk menemukan sosok Lee, dan benar saja mereka melihat Lee tengah
duduk sendiri di pinggir halaman sembari melihat teman-temannya bermain bola.
"Kookie, lihatlah kesana, bukankah itu Lee?" tanya Sandi pada Andre
"iya Tae, itu Lee, ayo kita segera kesana" jawab Andre pada sandi
Kini keduanya mulai menghampiri
Lee, ke sudut pojok pinggir
halaman
"hyung" teriak Lee kala melihat dan Andre mendekat
"hai Lee, kenapa kau tak ikut bermain dengan teman-temanmu?" tanya sandi pada bocah itu
" tidak hyung, aku sedang tidak ingin bermain sekarang" jawab bocah itu
"tapi kenapa? Apa karena mereka tidak mengajakmu?" tanya Taehyung lagi
"bukan hyung, bukan karena itu, aku hanya sedang merasa letih saja
sekarang makanya aku hanya duduk dan melihat mereka bermain" jawab Lee
Andre hanya diam saja kala melihat sandi asyik berbincang dengan Lee, kali ini dia memang sedang tak ingin bicara pada bocah itu.
"oh ya hyung, ada apa hyung tiba-tiba mencariku? Apakah hyung mulai merasa rindu padaku?" tanya bocah itu
"hmmm, sepertinya begitu. Aku begitu merindukan kata-kata mu yang cerewet itu" jawab sandi
"Tae, ayo kita segera pergi, disini sangat panas sekali" ujar Andre
pada Sandi
"kalian mau pergi kemana? Apa aku boleh ikut? Aku sangat bosan berada disini" tanya Lee pada sandi dan Andre
'ya tentu saja Lee, kau bisa ikut dengan kami" jawab Taehyung
"asyik, terimakasih hyung" ujar bocah itu merasa senang
Kini ketiganya mulai berjalan meninggalkan panti, kini ketiganya menuju ke arah danau. Sepertinya mereka ingin pergi ke danau
"hyung apakah kita akan ke danau?" tanya Lee dalam perjalanan
"kau hafal jalan ini?" tanya Andre kembali
"iya, aku mengingat jalan ini, ini adalah jalan menuju ke danau" jawab Lee
"ya kau benar Lee, kita akan pergi ke danau" ujar sandi
"benarkah? Aku merasa sangat senang sekarang" tutur Lee
Setelah menempuh perjalan yang cukup lama, kini ketiganya telah sampai di danau. Lee segera berlari ketika sampai disana, ia tampak begitu senang kala berlari diatas rerumputan yang hijau.
"Tae, bagaimana kita akan bicara
pada anak itu?" tanya andre
lagi
"aku tidak tahu, tapi kita harus menunggu momen yang pas untuk mengatakannya" jawab sandi
" lalu kapan momen itu akan datang, apa kau tidak lihat kalau dia sekarang sangat merasa senang, lalu bagaimana bisa kita akan menanyakan pertanyaan yang akan membuatnya merasa sedih" ujar Andre
"iya kau benar, sekarang anak itu sangat terlihat bahagia" tutur Andre
Kini Andre dan sandi sama-sama memandang ke arah
Lee, keduanya juga ikut tersenyum kala dapat melihat Lee berakari di rerumputan dengan hati yang riang dan gembira.
Kini keduanya juga merasa bingung, mereka tidak tahu harus mulai dari mana untuk mencari tahu sosok kedua orang tua Lee. Mereka sama-sama tak ingin membuat bocah itu sedih kala harus menanyakan tentang kedua orang tuanya.
Kini sandi dan Andre hanya sama-sama terdiam sembari terus melihat ke arah bocah yang sedang berlari itu.
Persahabatan yang begitu kokoh,akhirnya di uji dengan adanya wanita yang sama-sama menarik perhatian keduanya. Sandi yang merasa semua ini akan membuat persahabatan mereka terguncang sudah mencoba mengingatkan sahabatnya, tetapi, dia tidak mau mendengar. Apakah merek berdua akan lolos dalam ujian persahabatan yang mereka lakukan?
Ketika persahabatan yang sangat kokoh,di uji dengan datangnya seorang wanita. Setiap kali mereka mencoba untuk mewujudkan mimpi-mimpi yang selama ini ingin mereka capai, dengan kedatangan seorang wanita yang menguji rasa persahabatan mereka, tanpa disadari ternyata kehadiran wanita itu membuat persahabatan mereka menjadi renggang bahkan mereka memilih jalan masing-masing untuk mencapai impian mereka. Apakah mereka bisa mendapatkan kembali persahabatan mereka yang kokoh?
Kehilangan seorang mama di saat dirinya masih berusia 5 tahun,cukup membuat nya kehilangan arah. Tidak mendapatkan kasih sayang dari ibunya,tetapi dia tidak pernah kekurangan kasih sayang dari kakak dan juga abangnya. Cobaan demi cobaan selalu mereka hadapi ketika menjalani hidup,dan ketika ayah mereka memutuskan untuk menikah lagi dan membiarkan merek berempat untuk tinggal dan berusaha untuk menghidupi kehidupan mereka sendiri. Apakah mereka bisa bertahan dalam menghadapi kejamnya dunia?
Warning 21+ Harap bijak memilih bacaan. Mengandung adegan dewasa! Bermula dari kebiasaan bergonta-ganti wanita setiap malam, pemilik nama lengkap Rafael Aditya Syahreza menjerat seorang gadis yang tak sengaja menjadi pemuas ranjangnya malam itu. Gadis itu bernama Vanessa dan merupakan kekasih Adrian, adik kandungnya. Seperti mendapat keberuntungan, Rafael menggunakan segala cara untuk memiliki Vanessa. Selain untuk mengejar kepuasan, ia juga berniat membalaskan dendam. Mampukah Rafael membuat Vanessa jatuh ke dalam pelukannya dan membalas rasa sakit hati di masa lalu? Dan apakah Adrian akan diam saja saat miliknya direbut oleh sang kakak? Bagaimana perasaan Vanessa mengetahui jika dirinya hanya dimanfaatkan oleh Rafael untuk balas dendam semata? Dan apakah yang akan Vanessa lakukan ketika Rafael menjelaskan semuanya?
“Aduh!!!” Ririn memekik merasakan beban yang amat berat menimpa tubuhnya. Kami berdua ambruk dia dengan posisi terlentang, aku menindihnya dan dada kami saling menempel erat. Sejenak mata kami bertemu, dadanya terasa kenyal mengganjal dadaku, wajahnya memerah nafasnya memburu, aku merasakan adikku mengeras di balik celana panjang ku, tiba-tiba dia mendesah. “Ahhh, Randy masukin aja!” pekik Ririn.
"Jang, kamu sudah gak sabar ya?." tanya Mbak Wati setelah mantra selesai kami ucapkan dan melihat mataku yang tidak berkedip. Mbak Wati tiba tiba mendorongku jatuh terlentang. Jantungku berdegup sangat kencang, inilah saat yang aku tunggu, detik detik keperjakaanku menjadi tumbal Ritual di Gunung Keramat. Tumbal yang tidak akan pernah kusesali. Tumbal kenikmatan yang akan membuka pintu surga dunia. Mbak Wati tersenyum menggodaku yang sangat tegang menanti apa yang akan dilakukannya. Seperti seorang wanita nakal, Mbak Wati merangkak di atas tubuhku...
Warning 21+ mengandung konten dewasa, harap bijak dalam memilih bacaan. Winda Anita Sari merupakan istri dari Andre Wijaya. Ia harus rela tinggal dengan orang tua suaminya akibat sang ibu mertua mengalami stroke, ia harus pindah setelah dua tahun pernikahannya dengan Andre. Tinggal dengan ayah suaminya yang bersikap aneh, dan suatu ketika Anita tau bahwa ayah mertuanya yang bernama Wijaya itu adalah orang yang mengidap hiperseks. Adik iparnya Lola juga menjadi korban pelecehan oleh ayahnya sendiri, dikala sang ibu tak berdaya dan tak bisa melindungi putrinya. Anita selalu merasa was-was karna sang ayah mertua selalu menatapnya dengan tatapan penuh nafsu bahkan tak jarang Wijaya sering masuk ke kamarnya saat ia sedang tidur. Akankah Anita mampu bertahan tinggal bersama Ayah mertuanya yang hiperseks? Atau malah menjadi salah satu korban dari ayah mertuanya sendiri?