/0/17777/coverbig.jpg?v=04e9cf7f6d4ab1c77e74757b73022bb7)
CERITA DEWASA! 21+++ HOT BUT SMOOTH. Kania yang sedang dirundung masalah demi masalah tidak ingin melawan saat Nick Sebastian menggandengnya dan memperkenalkan dia sebagai kekasih CEO tampan tersebut walau akhirnya pola berulang, dia menerima semua hujatan, dia pasrah saat mereka harus meneruskan sandiwara mereka hingga malam magis di apartement Nick mengubah hidupnya!
"Nia, aku hamil."
Dengan wajah jumawa Sonya mengabarkan berita kehamilannya untuk kakak tirinya, Kania.
"Apa aku harus mengucapkan selamat? kau bahkan belum menikah!" datar suara Kania menanggapi pernyataan adik tirinya.
Dia heran biasa Sonya menemuinya hanya untuk memakinya, menghinanya, memfitnahnya.
Itu yang selalu dilakukannya sejak ibunya menikah dengan ayah Kania.
Tumben hari ini dia berbicara yang tidak ada hubungannya dengan Kania.
"Terserah, kau bisa mengucapkan selamat padaku atau pada Bram." Kini wajah Sonya tersenyum culas.
"Pada BRAM? Bramantyo?" Kania tahu kalau Sonya memang selalu menggoda tunangannya, Bramantyo Ajisaka, tapi selama ini Bram mengabaikannya.
Lalu kalau sampai hamil, diperlukan 2 pihak yang terlibat untuk bisa hamil bukan?
"Memangnya ada berapa Bram yang kamu kenal? ya iyalah Bramantyo Ajisaka!" bentak Sonya.
"Nggak mungkin, Bram tidak mungkin mengkhianati aku, jaga mulutmu Sonya!"
"Heh, kakak tiri, kamu yang jaga mulutmu, kalau nggak, aku bisa melemparmu keluar dari rumah ini!" kembali Sonya membentak Kania.
Kania tidak menghiraukan Sonya.
Sudah kenyang Kania dengan ulah Sonya dan Ibu tirinya yang tidak puas-puasnya berusaha menyiksa Kania.
Kania mengabaikan adik tirinya yang masih berusaha menancapkan taringnya, Kania sedang menelepon tunangannya yang kini satu kantor dengan ayahnya.
Setelah mereka bertunangan, ayah Kania telah memberi Bramantyo Ajisaka kedudukan sebagai salah seorang Wakil Direktur Keuangan di perusahaan milik keluarga mereka.
"Kania, tumben kamu telepon, ada apa?" tanya Bram.
"Apa aku menyela sesuatu yang penting?" Tanya Kania.
Itu memang kebiasaan Kania yang selalu mengesampingkan urusan pribadi.
"Tidak, aku sudah di jalan, ada yang ingin kau beli? Makanan?" Tanya Bram dengan nada seperti biasa.
'Pasti Sonya yang bermulut besar,' batin Kania mendengar nada lembut Bram.
"Ada Sonya di depanku, dia bilang sedang mengandung anakmu, benarkah?" Kania bertanya sambil menatap tajam manik Sonya.
Tidak ada jawaban.
Hening.
"Bram?"
"Masalah ini tidak bisa kita bahas lewat telepon."
Deg!!
Kania mulai merasa gelisah mendengar jawaban Bram.
"Kau hanya tinggal bilang TIDAK, maka semuanya selesai." sergah Kania lembut.
"Tunggu kita bahas bersama, separuh perjalanan lagi aku sampai." Kemudian Bram menutup teleponnya.
"Bagaimana? masih nggak percaya? Oh ya Bram juga bilang kamu terlalu dingin, nggak bisa membangkitkan gairahnya, bahkan banci pun mungkin lebih baik dari kamu, itu kata pria yang jadi tunanganmu lho, bukan kata aku." Sonya semakin mengejek sambil menaikkan alisnya.
"Nggak mungkin itu anak Bram, kamu memang terlalu liar!" Desis Kania.
Tawa Sonya seketika membahana.
"Tahukah kau? Itu yang membuat Bram jatuh dalam pelukanku... LIARRR...itu memang kelebihan ku sekaligus itu adalah kekuranganmu, kau pikir di ranjang pria ingin wanita yang sopan? Tenang? Lemah lembut? Elegan? Kasihannn amat .... nggak becus sampai tunanganmu harus cari kepuasan di ranjang wanita lain!"
Sudah lama Kania tahu mulut Sonya memang jahat, tapi sore ini dia mendapati mulut itu terlalu jahat!
Kania ingin menyangkal tidak mungkin Bram bilang dia di ranjang lembut dan sopan, karena memang mereka belum pernah seranjang, dia berusaha menjaga dirinya, lagian menurutnya selama ini dorongan untuk melepas kesuciannya pun tidak pernah datang, Bram tidak membuatnya kepanasan dan kewalahan seperti yang dia baca dan dengar selama ini.
Kania memandang adik tirinya dengan muak.
"Hamil tanpa suami kok malah bangga, dasar tidak PUNYA MALU!"
"Ada apa ini?" tanya seorang wanita lanjut usia yang masih terlihat segar dengan gaun terbuka di dada.
Sonya langsung memasang tampang memelas.
"Kania bilang Sonya liar, padahal Bram sendiri yang memaksa Sonya, ngejar-ngejar Sonya, sampai Sonya hamil." Sonya berusaha mengambil hati ibunya.
"Kania, kamu yang nggak bisa bahagiakan tunanganmu kalau sampai dia jatuh hati sama Sonya!" Bentak ibu tirinya.
"Bram nggak mungkin tertarik kalau bukan Sonya yang menggoda!" Kania sudah setengah hati membela Bram, 'layakkah pria itu menerima pembelaanku,' batin Kania.
"Nggak usah nuduh ya, kamu sama aja dengan Ibumu, nggak becus jaga suami, nggak bisa memuaskan pasangannya!!"
KURANG AJAR!
Kania meradang mendengar almarhum Ibu kandungnya dihina.
Bisa-bisanya ayahnya membuang ibunya hanya untuk wanita dangkal seperti ini.
"Cukup! TUTUP MULUTMU! menyebut nama ibuku pun kamu nggak layak." Suara Kania bergetar sarat dengan kemarahan.
Gentar juga ibu tirinya melihat raut wajah Kania, tapi dia nggak mau kehilangan muka.
"Awas kalau aku dengar kamu bilang anakku liar lagi!" ancam ibu tirinya, Emmy Damayani, yang sejak masuk rumah tangga mereka selalu berusaha menyingkirkan Kania.
Kania bukan orang yang lemah, dia tidak akan membiarkan mereka menindasnya di rumahnya sendiri, memang ibunya telah meninggal, jadi dia hanya seorang diri melawan mereka berdua tapi dia tidak takut.
"Keluar kalian dari kamarku!" usir Kania.
"Berani kamu berbicara kasar dengan Ibumu!" bentak Emmy Damayani.
"Kau tidak pantas menjadi seorang Ibu!"
"Apa? Kau memang keterlaluan, tidak ada hormat-hormatnya pada orang tua."
"Percuma mengajarkan etika kalau diri sendiri tidak melakukan."
"Apa maksudmu?"
"Wanita yang menghancurkan rumah tangga orang lain pasti bukan orang baik-baik, jadi berhentilah menasehati."
"Dasar anak tak tahu diuntung, lihat aja aku akan membuatmu menderita."
"Itu memang sudah watakmu bukan? Membuat orang lain menderita!" Balas Kania.
"Ada apa ini, Kania kenapa kamu membentak ibumu begitu keras?" tanya Ayah Kania, yang tiba-tiba sudah ada di belakang ibu tirinya.
"Papa, harus tahu cerita seutuhnya, bukan aku yang mengusik mereka duluan."
"Billy, anakmu memang tidak pernah bisa menerimaku, bukan aku yang membuat ibunya meninggal, kenapa dia selalu membenciku?" Emmy mengeluarkan airmata buayanya.
"Kania, minta maaf sama ibumu." Bentak Billy pada anak perempuan dari istri pertama yang sangat disayangnya.
Bibir Kania terlihat bergetar menahan emosinya yang campur aduk.
"Pa, Papa cuma tahu bagian akhirnya, Papa tidak tahu saat mereka memakiku, menghinaku, sekarang aku yang harus minta maaf?"
Billy terdiam, dia mengenal anak perempuannya, tidak mungkin anaknya berdusta.
"Kenapa kalian semua tidak bisa berdamai? selalu bertengkar? tidak bisakah rumah ini tenang?" teriak Billy kesal, selalu ada pertikaian saat dia ingin ketenangan sepulang kantor.
"Kalau kau ingin tenang, suruh Kania keluar dari rumah ini, suruh dia beli rumah sendiri, agar dia tidak menunjukkan kebenciannya yang begitu besar, lama-lama aku nggak tahan Billy!" kembali ibu tirinya bermain drama, mengucapkan tiap kata dengan lemah dan parau seakan sedang menahan tangis.
Luar biasa munafik!
"Papi suruh kakak Kania minta maaf, sudah ngata-ngatain Sonya liar, jalang, ganjen, sudah memaki-maki Mommy." Sonya pun menangis di pelukan ibunya, semakin menguatkan kubu ibunya sebagai pihak yang teraniaya.
"Kania, kau bilang Sonya begitu?"
"Aku hanya bilang Sonya liar karena dia hamil tanpa ada yang bertanggung jawab, apa namanya, Pa?"
"Sonya, kau hamil?" Billy tahu anak tirinya memang bergaul bebas, tapi dia tidak menyangka Sonya sampai begitu bodoh membiarkan dirinya hamil.
Kania melihat Sonya segera memasang tampang yang menyedihkan
'Ibu dan anak sama saja, pemain drama nomor satu,' kata Kania dalam hati.
"Suruh pacarmu datang menghadap Papi, hari ini juga!" Teriak ayah Kania sambil memandang anak tiri bawaan dari istri keduanya.
"Aku yang bertanggungjawab!"
suara dalam seorang pria mengalun di udara, menciptakan keheningan.
Adult Romance 21+++ Almira Mayangsari, sang perawan jelita, sedang membesarkan dua keponakannya sendiri, dia tidak percaya ada pria baik-baik yang akan menerima kedua keponakan yang sudah dianggapnya anak sendiri. Hingga akhirnya dia bertemu dengan Bastian Navarell, sang miliarder yang menyelamatkan dia dari percobaan perkosaan. Mereka saling jatuh cinta. Saat mengetahui bahwa Bastian telah beristri Almira menghindar sejauh mungkin. Makin dikejar makin jauh Almira berlari. Bastian heran dengan daya tarik ibu muda dengan dua orang putri tanpa dia tahu bahwa Almira sebenarnya masih perawan! Apa yang terjadi saat Bastian menemukan bahwa Almira masih sepolos Bidadari? Ikuti kisah mereka yang mengharu biru, BERDERAI-DERAI tapi tetap elegan.
Kisah asmara para guru di sekolah tempat ia mengajar, keceriaan dan kekocakan para murid sekolah yang membuat para guru selalu ceria. Dibalik itu semua ternyata para gurunya masih muda dan asmara diantara guru pun makin seru dan hot.
Dua tahun setelah pernikahannya, Selina kehilangan kesadaran dalam genangan darahnya sendiri selama persalinan yang sulit. Dia lupa bahwa mantan suaminya sebenarnya akan menikahi orang lain hari itu. "Ayo kita bercerai, tapi bayinya tetap bersamaku." Kata-katanya sebelum perceraian mereka diselesaikan masih melekat di kepalanya. Pria itu tidak ada untuknya, tetapi menginginkan hak asuh penuh atas anak mereka. Selina lebih baik mati daripada melihat anaknya memanggil orang lain ibu. Akibatnya, dia menyerah di meja operasi dengan dua bayi tersisa di perutnya. Namun, itu bukan akhir baginya .... Bertahun-tahun kemudian, takdir menyebabkan mereka bertemu lagi. Raditia adalah pria yang berubah kali ini. Dia ingin mendapatkannya untuk dirinya sendiri meskipun Selina sudah menjadi ibu dari dua anak. Ketika Raditia tahu tentang pernikahan Selina, dia menyerbu ke tempat tersebut dan membuat keributan. "Raditia, aku sudah mati sekali sebelumnya, jadi aku tidak keberatan mati lagi. Tapi kali ini, aku ingin kita mati bersama," teriaknya, memelototinya dengan tatapan terluka di matanya. Selina mengira pria itu tidak mencintainya dan senang bahwa dia akhirnya keluar dari hidupnya. Akan tetapi, yang tidak dia ketahui adalah bahwa berita kematiannya yang tak terduga telah menghancurkan hati Raditia. Untuk waktu yang lama, pria itu menangis sendirian karena rasa sakit dan penderitaan dan selalu berharap bisa membalikkan waktu atau melihat wajah cantiknya sekali lagi. Drama yang datang kemudian menjadi terlalu berat bagi Selina. Hidupnya dipenuhi dengan liku-liku. Segera, dia terpecah antara kembali dengan mantan suaminya atau melanjutkan hidupnya. Apa yang akan dia pilih?
Selama tiga tahun pernikahannya dengan Reza, Kirana selalu rendah dan remeh seperti sebuah debu. Namun, yang dia dapatkan bukannya cinta dan kasih sayang, melainkan ketidakpedulian dan penghinaan yang tak berkesudahan. Lebih buruk lagi, sejak wanita yang ada dalam hati Reza tiba-tiba muncul, Reza menjadi semakin jauh. Akhirnya, Kirana tidak tahan lagi dan meminta cerai. Lagi pula, mengapa dia harus tinggal dengan pria yang dingin dan jauh seperti itu? Pria berikutnya pasti akan lebih baik. Reza menyaksikan mantan istrinya pergi dengan membawa barang bawaannya. Tiba-tiba, sebuah pemikiran muncul dalam benaknya dan dia bertaruh dengan teman-temannya. "Dia pasti akan menyesal meninggalkanku dan akan segera kembali padaku." Setelah mendengar tentang taruhan ini, Kirana mencibir, "Bermimpilah!" Beberapa hari kemudian, Reza bertemu dengan mantan istrinya di sebuah bar. Ternyata dia sedang merayakan perceraiannya. Tidak lama setelah itu, dia menyadari bahwa wanita itu sepertinya memiliki pelamar baru. Reza mulai panik. Wanita yang telah mencintainya selama tiga tahun tiba-tiba tidak peduli padanya lagi. Apa yang harus dia lakukan?
Novel Cinta dan Gairah 21+ ini berisi kumpulan cerpen romantis terdiri dari berbagai pengalaman romantis dari berbagai latar belakang profesi yang ada seperti ibu rumah tangga, mahasiswa, CEO, kuli bangunan, manager, para suami dan lain-lain .Semua cerpen romantis yang ada pada novel ini sangat menarik untuk disimak dan diikuti jalan ceritanya sehingga bisa sangat memuaskan fantasi para pembacanya. Selamat membaca dan selamat menikmati!
Chelsea mengabdikan tiga tahun hidupnya untuk pacarnya, tetapi semuanya sia-sia. Dia melihatnya hanya sebagai gadis desa dan meninggalkannya di altar untuk bersama cinta sejatinya. Setelah ditinggalkan, Chelsea mendapatkan kembali identitasnya sebagai cucu dari orang terkaya di kota itu, mewarisi kekayaan triliunan rupiah, dan akhirnya naik ke puncak. Namun kesuksesannya mengundang rasa iri orang lain, dan orang-orang terus-menerus berusaha menjatuhkannya. Saat dia menangani pembuat onar ini satu per satu, Nicholas, yang terkenal karena kekejamannya, berdiri dan menyemangati dia. "Bagus sekali, Sayang!"