/0/17815/coverbig.jpg?v=22532312abb581bb0af87ccc4a8b6038)
Anya, gadis SMA yang polos dan imut menjadi sasaran empuk gosip dari teman-teman sekelasnya kalau dia menjadi pelakor dari seorang guru bernama Jamal. Atas kebaikan Renata teman sebangkunya dia dikenalkan dengan Bobby yaitu sepupu Renata untuk menyamar menjadi pacarnya sebagai pengalihan isu dari gosip yang santer beredar di sekolah. Namun pura-pura pacaran itu berujung pada pertunangan agar membuat nama Anya benar-benar bersih dari fitnah. Namun jodoh tidak semudah itu meski keduanya telah bertunangan karena ada pertemuan pasti ada perpisahan. Terlebih saat Pak Jamal bercerai dan Anya terlibat dalam perpisahan itu. Masalah semakin pelik ketika Bobby akan menikah dengan Lila, bukan Anya. Jodoh adalah misteri. Namun Bobby tak terlupakan bagi Anya.
Hanya karena sebuah foto. Keakraban Anya dengan pak Jamal, guru matematika di sekolah terekspos berlebihan. Entah paparazi dari mana, mungkin netizen sekolah adalah wartawan gosip yang bekerja tanpa bayaran demi menyebarkan foto itu.
Sebuah foto yang menunjukkan pose makan bareng seperti biasanya kayaknya antara laki-laki dan perempuan ya makan bersama dengan gesture mengobrol seperti biasa. Tidak ada yang aneh tapi semuanya tampak berlebihan karena pendapat seseorang yang melihat foto Anya dan pak Jamal sebagai sesuatu yang tidak biasa.
Foto yang hanya menampilkan Anya dengan pak Jamal di sebuah cafe dan mereka berdua sedang tertawa karena asik mengobrol.
Mereka tidak melakukan apa pun sebenarnya, sayang potongan kejadian tergambar dalam sebuah foto itu ternyata hanya keakraban antara Pak Jamal sebagai teman dari papa Anya.
Pagi itu tepat pukul tujuh, semua mata tertuju pada Anya saat dirinya datang dengan tas cangklong warna tosca. Penampilannya tidak ada yang salah, hanya saja dia tidak mengerti bahwa foto dirinya dengan Pak Jamal sudah tersebar. Dia duduk dengan canggung dan ekspresi yang ke aku menatap balik semua teman-teman yang menatap lurus padanya.
"Ada apaan?" tanya Anya.
"Ada pelakor," kata Bella, salah satu teman sekelas yang dikuncir kuda tinggi dengan ikat rambut warna oranye.
"Lah, pelakor? Pecinta laki Korea?" tanya Anya sembari meletakkan pantatnya di kursi.
"Kagak woy," sahut Sandra.Pertanyaan Anya dijawab langsung pada intinya oleh Bella. Dia beringsut pindah ke sebelah tempat duduk Anya.
"Lu sama Pak Jamal ada hubungan apa?"
Pertanyaan yang dijawab dengan pertanyaan dan semakin membuat Anya bingung.
"Pak Jamal teman bokap gue dan beliau cuma nemenin saat bokap lagi ada urusan sama teman kantornya, Sebenarnya gua keluar sama bokap juga," bela Anya. Namun semua penjelasan itu terasa percuma karena apa yang terpampang jelas di foto lebih gampang dipercaya daripada penjelasan hanya tanpa bukti yang akurat.
"Halah, gak usah sok polos! Tampang doang kayak anak nggak berdosa padahal jalan sama guru!" cerca Bella tanpa tahu apa yang sebenarnya terjadi.
"Eh, minggir Bel!" seru Renata begitu ia sampai di bangkunya tepat di sebelah Anya. Bella melihatnya dengan sinis.
Renata adalah teman sebangku Anya yang tampak lebih galak sedangkan Anya yang mungil dan imut selalu terlihat seperti adik dari Renata.
"Julid amat tuh bibir!" tandas Renata begitu ia duduk di sebelah Anya.
"Emang ada apa sih, Ren?" tanya Anya karena dia memang tidak tahu apa yang terjadi dari balik dunia maya.
"Duh, gue nggak sempat bilang sama lo," ujar Renata sembari mengeluarkan buku tulis dan paket untuk jam pertama yaitu Bahasa Indonesia.
"Ada apa?" desak Anya.
"Ren, foto lu sama pak Jamal tersebar di grup kelas kita yang tanpa guru."
Kalimat yang diucapkan Renata berhubungan dengan perkataan Bella yang bertanya perihal Pak Jamal. Namun kali ini Anya benar-benar tidak menyangka kalau pertemuan dengan Pak Jamal jadi gosip tak enak untuknya.
"Ya ampun, dia teman bokap gue."
"Udahlah, mereka kebanyakan halu kali sampai mengira kamu ada apa-apa sama Pak Jamal padahal yang gue lihat isi foto itu biasa aja," kata Renata sembari memperlihatkan fotonya.
Tak perlu pakar telematika untuk membuktikan kalau dua orang itu adalah murid dan guru. Sudah jelas kalau gadis berambut pendek dan senang memakai setelan overall jeans itu adalah Anya sedangkan laki-laki dewasa yang berpakaian rapi menggunakan kaus polo itu adalah Pak Jamal, guru matematika di SMA 127.
"Iya itu memang gue tapi apa yang sebenarnya terjadi nggak seperti yang kalian semua pikirin," keluh Anya.
"Gue paham, lu bukan orang yang kayak gitu, Biarin aja gosip itu nanti juga hilang sendiri," hibur Renata.
Sejenak pertanyaan dan gosip itu mereda karena guru mata pelajaran sudah masuk ke kelas. Nyaris tidak ada yang peduli pada gosip yang entah siapa menyebarkan kecuali Bella si kompor yang masih terus bertanya ada apa gerangan dengan pak Jamal dan Anya.
Dia terus berspekulasi sampai diam-diam di tengah pelajaran tanpa diketahui guru, dia membuka akun sosial media milik Pak Jamal dan ternyata beliau sudah memiliki istri dan seorang putra. Hal ini semakin membuat Anya menjadi bulan-bulanan. Tidak salah kalau dia disebut pelakor karena memang Pak Jamal sudah memiliki istri.
Sebelumnya Anya dibilang pelakor karena Pak Jamal adalah idola hampir semua murid di SMA 127. Banyak yang mengaku sebagai pacar pak Jamal tapi ternyata di postingan paling bawah ada foto pak Jamal dengan keluarga.
"Bella! Apa yang saya jelaskan tadi?"
Semua mata tertuju pada Bella saat pak Agus guru bahasa Indonesia menunjuk Bella untuk mengulang kembali apa yang beliau jelaskan.
Terlihat jelas dari tadi Kalau Bella tidak memperhatikan pelajaran, dia malah sibuk dengan handphone.
"Emm, konotasi adalah..." suara Bella tercekat. Dia tidak bisa menjawab pertanyaan Pak Agus dan sangat tidak nyambung dengan penjelasan guru tersebut. Pak Agus sudah menerangkan tentang majas sedangkan Bella menjelaskan tentang konotasi. Sebuah materi yang dia ingat sepintas saat itu juga.
"Haha, kamu tidak mendengarkan!" seru pak Agus disambut dengan tawa dan cemooh teman-teman sekelas. Dalam hati hanya bersyukur karena karma langsung menimpa Bella. Dia yakin Bella adalah orang yang menyebarkan gosip itu.
"Bella! Keluar! Tidak usah ikut pelajaran saya!" usir pak Agus. Murid mendadak sunyi senyap karena takut dengan ancaman Pak Agus siapa yang tidak memperhatikan akan keluar dari kelas.
Pelajaran berlanjut seperti biasa setelah Bella keluar dari kelas. Namun pikiran Anya masih kurang fokus akibat foto yang tersebar itu. Ternyata memang benar laki-laki dan perempuan yang tidak ada hubungan darah ketika berdua akan cepat timbul fitnah.
Saat istirahat juga pikiran Anya masih kalut. Dia jadi sungkan bertemu dengan Pak Jamal. Anya mengajak Renata ke kantin dengan jalan yang memutar lebih jauh dari biasanya karena harus menghindar dari ruang guru. Dia jadi takut kalau bertemu Pak Jamal di sekolah fitnah itu akan semakin menjadi.
"Nya, udah nggak apa-apa, gosip itu bakal mereda," kata Renata sebelum masuk kelas.
"Gue nggak enak, teman-teman sudah terlanjur menganggap gua pelakor padahal gue cuma sekolah dan ketemu guru yang kebetulan adalah teman bokap. Mana pak Jamal lagi," keluh Bella.
"Kalau gitu sih, mending lu sanggah aja gosip itu dengan bilang kalau lu udah punya pacar dan nggak mungkin merebut laki orang," saran Renata. Ide yang cukup bagus untuk menangkal gosip.
"Tapi gue nggak punya pacar," keluh Anya.
"Gue kenalin ke sepupu gue," janji Renata.
"Untuk apa?" tanya Anya bingung.
Evelyn, yang dulunya seorang pewaris yang dimanja, tiba-tiba kehilangan segalanya ketika putri asli menjebaknya, tunangannya mengejeknya, dan orang tua angkatnya mengusirnya. Mereka semua ingin melihatnya jatuh. Namun, Evelyn mengungkap jati dirinya yang sebenarnya: pewaris kekayaan yang sangat besar, peretas terkenal, desainer perhiasan papan atas, penulis rahasia, dan dokter berbakat. Ngeri dengan kebangkitannya yang gemilang, orang tua angkatnya menuntut setengah dari kekayaan barunya. Elena mengungkap kekejaman mereka dan menolak. Mantannya memohon kesempatan kedua, tetapi dia mengejek, "Apakah menurutmu kamu pantas mendapatkannya?" Kemudian seorang tokoh besar yang berkuasa melamar dengan lembut, "Menikahlah denganku?"
Semua ada hikmahnya. Belajarlah dari cerita ini agar terhindar dari berselingkuh atau diselingkuhi pasangan
Setelah menyembunyikan identitas aslinya selama tiga tahun pernikahannya dengan Kristian, Arini telah berkomitmen sepenuh hati, hanya untuk mendapati dirinya diabaikan dan didorong ke arah perceraian. Karena kecewa, dia bertekad untuk menemukan kembali jati dirinya, seorang pembuat parfum berbakat, otak di balik badan intelijen terkenal, dan pewaris jaringan peretas rahasia. Sadar akan kesalahannya, Kristian mengungkapkan penyesalannya. "Aku tahu aku telah melakukan kesalahan. Tolong, beri aku kesempatan lagi." Namun, Kevin, seorang hartawan yang pernah mengalami cacat, berdiri dari kursi rodanya, meraih tangan Arini, dan mengejek dengan nada meremehkan, "Kamu pikir dia akan menerimamu kembali? Teruslah bermimpi."
"Ada apa?" tanya Thalib. "Sepertinya suamiku tahu kita selingkuh," jawab Jannah yang saat itu sudah berada di guyuran shower. "Ya bagus dong." "Bagus bagaimana? Dia tahu kita selingkuh!" "Artinya dia sudah tidak mempedulikanmu. Kalau dia tahu kita selingkuh, kenapa dia tidak memperjuangkanmu? Kenapa dia diam saja seolah-olah membiarkan istri yang dicintainya ini dimiliki oleh orang lain?" Jannah memijat kepalanya. Thalib pun mendekati perempuan itu, lalu menaikkan dagunya. Mereka berciuman di bawah guyuran shower. "Mas, kita harus mikirin masalah ini," ucap Jannah. "Tak usah khawatir. Apa yang kau inginkan selama ini akan aku beri. Apapun. Kau tak perlu memikirkan suamimu yang tidak berguna itu," kata Thalib sambil kembali memagut Jannah. Tangan kasarnya kembali meremas payudara Jannah dengan lembut. Jannah pun akhirnya terbuai birahi saat bibir Thalib mulai mengecupi leher. "Ohhh... jangan Mas ustadz...ahh...!" desah Jannah lirih. Terlambat, kaki Jannah telah dinaikkan, lalu batang besar berurat mulai menyeruak masuk lagi ke dalam liang surgawinya. Jannah tersentak lalu memeluk leher ustadz tersebut. Mereka pun berciuman sambil bergoyang di bawah guyuran shower. Sekali lagi desirah nafsu terlarang pun direngkuh dua insan ini lagi. Jannah sudah hilang pikiran, dia tak tahu lagi harus bagaimana dengan keadaan ini. Memang ada benarnya apa yang dikatakan ustadz Thalib. Kalau memang Arief mencintainya setidaknya akan memperjuangkan dirinya, bukan malah membiarkan. Arief sudah tidak mencintainya lagi. Kedua insan lain jenis ini kembali merengkuh letupan-letupan birahi, berpacu untuk bisa merengkuh tetesan-tetesan kenikmatan. Thalib memeluk erat istri orang ini dengan pinggulnya yang terus menusuk dengan kecepatan tinggi. Sungguh tidak ada yang bisa lebih memabukkan selain tubuh Jannah. Tubuh perempuan yang sudah dia idam-idamkan semenjak kuliah dulu.
Bagi Sella Wisara, pernikahan terasa seperti sangkar yang penuh duri. Setelah menikah, dia dengan bodoh menjalani kebidupan yang menyedihkan selama enam tahun. Suatu hari, Wildan Bramantio, suaminya yang keras hati, berkata kepadanya, "Aisha akan kembali, kamu harus pindah besok." "Ayo, bercerailah," jawab Sella. Dia pergi tanpa meneteskan air mata atau mencoba melunakkan hati Wildan. Beberapa hari setelah perceraian itu, mereka bertemu lagi dan Sella sudah berada di pelukan pria lain. Darah Wildan mendidih saat melihat mantan isrtinya tersenyum begitu ceria. "Kenapa kamu begitu tidak sabar untuk melemparkan dirimu ke dalam pelukan pria lain?" tanyanya dengan jijik. "Kamu pikir kamu siapa untuk mempertanyakan keputusanku? Aku yang memutuskan hidupku, menjauhlah dariku!" Sella menoleh untuk melihat pria di sebelahnya, dan matanya dipenuhi dengan kelembutan. Wildan langsung kehilangan masuk akal.
Please be awise. Mature Content. Harap bijak saat membacanya. "Regina Meizura Carlton sebenarnya sudah mati. Namun, tuhan memberikannya kesempatan kedua untuk membalas dendam* Bagaimana rasanya dikhianati oleh suami, adik, ibu tiri dan juga ayah yang selalu memihak pada mereka. Hingga kematian merenggut Regina dan kesempatan kedua kali ini dia tidak akan melewatkan kasih sayang dari Axel Witsel Witzelm.