/0/17870/coverbig.jpg?v=4d85ffe96af666919412239408f3f256)
Kehidupan Leanna penuh dengan kesulitan sampai Paman Nate-nya, yang tidak memiliki hubungan kerabat dengannya, menawarinya sebuah tempat tinggal. Dia sangat jatuh cinta pada Nate, tetapi karena Nate akan menikah, pria itu dengan kejam mengirimnya ke luar negeri. Sebagai tanggapan, Leanna membenamkan dirinya dalam studi andrologi. Ketika dia kembali, dia terkenal karena karyanya dalam memecahkan masalah seperti impotensi, ejakulasi dini, dan infertilitas. Suatu hari, Nate menjebaknya di kamar tidurnya. "Melihat berbagai pria setiap hari, ya? Bagaimana kalau kamu memeriksaku dan melihat apakah aku memiliki masalah?" Leanna tertawa licik dan dengan cepat melepaskan ikat pinggangnya. "Itukah sebabnya kamu bertunangan tapi belum menikah? Mengalami masalah di kamar tidur?" "Ingin mencobanya sendiri?" "Tidak, terima kasih. Aku tidak tertarik bereksperimen denganmu."
Leanna Powell menerobos melalui pintu dengan tangan yang menggenggam sebuah map.
Saat dia hendak berteriak, suara yang datang dari kamar tidur menghentikannya, dan ekspresi wajahnya seketika berubah.
"Nate, pelan-pelan .... Aku belum sepenuhnya siap ..."
Telinganya mendengar suara seorang wanita yang kini mendesah semakin kencang.
Pada usia 20 tahun, Leanna sudah tidak asing lagi dengan arti suara-suara ini.
Namun, di vila ini, dia hanya tinggal bersama omnya, Nate Holland. Dia enggan percaya bahwa omnyalah yang membuat wanita itu mengerang di kamar tidur.
Dokumen terjatuh dari genggaman Leanna, kertas-kertas berserakan di mana-mana saat dia bergegas menuju pintu kamar tidur dan membukanya.
Bagian dalam kamar diterangi cahaya temaram, punggung seorang pria terlihat, bergerak dengan ritme yang stabil, bagian bawahnya tertutup pandangan oleh selimut tipis. Wajah pria itu tidak terlihat.
Hanya melihat punggungnya saja, Leanna tahu bahwa pria itu adalah omnya.
Di bawah tubuh omnya, seorang wanita tampak sedang merasakan kenikmatan yang luar biasa.
Dibutakan oleh berbagai macam emosi, Leanna mengambil sepatu di dekat pintu dan melemparkannya ke arah mereka sambil berteriak, "Nate, aku membencimu!"
Kemudian, dia berlari keluar dari kamar.
Setelah Leanna membanting pintu gerbang vila, Nate duduk dan melempar selimut yang menutupi tubuhnya.
Tubuh bagian atasnya telanjang, tetapi dia mengenakan celana.
Menyalakan sebatang rokok, dia menyesapnya dalam-dalam dan mengembuskannya, asapnya mengaburkan garis wajahnya yang tampan. Sorot matanya terlihat dingin dan mengancam, tidak ada sedikit pun nafsu di dalamnya.
Wanita yang bersamanya juga duduk, hanya mengenakan pakaian dalam. Dia meraih pinggang Nate sambil tersenyum menggoda. "Jangan biarkan kemunculannya mengganggu kita. Bisakah kita melanjutkan kegiatan kita?"
Nate menatapnya dengan sorot mata tanpa emosi dan memerintahkan menggunakan suara tegas, "Pergi sekarang."
Wanita itu ragu-ragu, ingin sekali mengubah sandiwara mereka menjadi nyata, terutama setelah berhasil sampai ke tempat tidur Nate.
"Nate," bisiknya, menelusuri pinggangnya menggunakan jemarinya.
Di Kota Elesmond ini, kekuasaan Nate Holland tidak bisa dibandingkan dengan yang lain. Perintah-perintahnya nyaris selalu dituruti, dan mereka yang melanggar sering kali menghadapi konsekuensi yang berat. Tanpa pikir panjang, Nate mendorong wanita itu turun dari ranjang.
"Darren, bawa dia keluar."
"Baik."
Wanita itu mencoba melakukan perlawanan, tetapi akhirnya asisten Nate yang bernama Darren Willis berhasil mengantarnya keluar. Berdiri di samping tempat tidur, Darren melaporkan, "Pak Nate, Nona Leanna pergi ke rumah temannya, Maisie. Dia masih belum menandatangani surat-surat yang diperlukan untuk pergi ke luar negeri."
"Bawakan surat-surat itu padanya dan pastikan dia menandatanganinya. Aku yakin dia akan melakukannya."
"Baik, Pak."
Setelah meninggalkan vila, Leanna langsung pergi menemui sahabatnya, Maisie Fowler.
Pada saat ini, dia sedang menangis terisak di bahu Maisie sambil berkata, "Maisie, bagaimana dia bisa melakukan ini padaku?"
Maisie menghiburnya, "Leanna, ingat dia itu ommu. Mustahil kalian menjalin hubungan romantis. Ditambah lagi, usianya sudah kepala tiga. Rasanya wajar jika dia menginginkan pasangan atau bahkan memulai sebuah keluarga. Kamu harus melupakan dia dan mencari tambatan hati baru."
Leanna merasa tidak mendapatkan pembelaan yang dicari dan memprotes, "Tapi dia bukan om kandungku."
"Meski begitu, dia yang membesarkanmu. Di mata semua orang, dia adalah ommu, dan kalian berdua adalah keluarga," ucap Maisie mengingatkannya.
Leanna terdiam, merenungkan ini dalam diam.
Kata-kata Maisie mengenai hatinya. Tidak masuk akal baginya menyangkal hubungan kekeluargaan mereka jika semua orang memandang mereka sebagai keluarga.
Kehidupan mereka saling berhubungan, sehingga tidak ada peluang untuk menjalin hubungan yang berbeda.
Leanna ingat dia melarikan diri dari om dan tantenya yang kejam pada usia 16 tahun, untuk mencari perlindungan pada Keluarga Holland.
Kakeknya pernah berkata bahwa Colten Holland, mantan pemimpin Keluarga Holland yang terhormat, berutang budi padanya dan bisa dimintai bantuan di masa-masa sulit.
Namun, ketika dia tiba di aula besar Keluarga Holland, dia menemukan bahwa Colten telah pensiun dan mengasingkan diri, dia sudah tidak lagi tinggal di sana.
Duduk di ruang tamu sendirian, dia menarik perhatian Kristy Harper, istri baru dari pemimpin Keluarga Holland saat ini.
Di ruang ramu yang megah, Leanna muda merasa tidak pada tempatnya, dia memutar-mutar ibu jarinya ketika Kristy memandangnya jijik, kemudian memerintahkan seorang pelayan untuk memberinya 200 ribu dan mengusirnya dari sini.
Saat pipi Leanna memerah karena terhina dan dia hendak menolak uang itu dan pergi, sebuah suara penuh sindiran dan sinis terdengar, "Nyonya Kristy, apa kemurahan hatimu hanya ditunjukkan ketika ada ayahku di sini? Apa Keluarga Holland tidak mampu merawat seorang gadis kecil? Apa yang perlu diributkan? Rasanya sangat tidak perlu membuat hal ini menjadi masalah."
Leanna mendongak kaget dan melihat seorang pria beraura dingin berdiri di tangga.
Pria itu mengenakan setelan abu-abu, berdiri melipat tangan sambil mengamatinya dari atas seolah dia terhibur dengan pemandangan ini.
Firhan Ardana, pemuda 24 tahun yang sedang berjuang meniti karier, kembali ke kota masa kecilnya untuk memulai babak baru sebagai anak magang. Tapi langkahnya tertahan ketika sebuah undangan reuni SMP memaksa dia bertemu kembali dengan masa lalu yang pernah membuatnya merasa kecil. Di tengah acara reuni yang tampak biasa, Firhan tak menyangka akan terjebak dalam pusaran hasrat yang membara. Ada Puspita, cinta monyet yang kini terlihat lebih memesona dengan aura misteriusnya. Lalu Meilani, sahabat Puspita yang selalu bicara blak-blakan, tapi diam-diam menyimpan daya tarik yang tak bisa diabaikan. Dan Azaliya, primadona sekolah yang kini hadir dengan pesona luar biasa, membawa aroma bahaya dan godaan tak terbantahkan. Semakin jauh Firhan melangkah, semakin sulit baginya membedakan antara cinta sejati dan nafsu yang liar. Gairah meluap dalam setiap pertemuan. Batas-batas moral perlahan kabur, membuat Firhan bertanya-tanya: apakah ia mengendalikan situasi ini, atau justru dikendalikan oleh api di dalam dirinya? "Hasrat Liar Darah Muda" bukan sekadar cerita cinta biasa. Ini adalah kisah tentang keinginan, kesalahan, dan keputusan yang membakar, di mana setiap sentuhan dan tatapan menyimpan rahasia yang siap meledak kapan saja. Apa jadinya ketika darah muda tak lagi mengenal batas?
Maya dan Adrian, serta sahabat mereka Sinta dan Rizky, tampaknya memiliki segalanya: karier yang sukses, rumah yang nyaman, dan kehidupan sosial yang aktif. Namun, di balik fasad kebahagiaan mereka, hubungan mereka masing-masing mengalami ketegangan dan kekosongan yang menyedihkan. Suatu malam, dalam upaya untuk menyegarkan hubungan mereka yang hambar, Maya dan Sinta memutuskan untuk mengusulkan sesuatu yang ekstrem: "fantasi tukar pasangan ranjang." Awalnya, ide ini tampak gila dan di luar batas kenyamanan mereka. Namun, dengan dorongan dan desakan dari pasangan mereka, Maya dan Adrian, serta Sinta dan Rizky, setuju untuk mencoba. Ketika fantasi tersebut menjadi kenyataan, keempatnya merasakan perasaan canggung, kebingungan, dan kecemasan yang tak terduga. Namun, dalam perjalanan mereka melalui pengalaman ini, mereka mulai menggali lebih dalam tentang hubungan mereka, mengungkapkan kebutuhan dan keinginan yang mungkin terlupakan, serta menyembuhkan luka-luka yang telah terbuka dalam pernikahan mereka. Dalam prosesnya, mereka menghadapi konflik, kecemburuan, dan ketidakpastian yang tidak terelakkan. Namun, mereka juga menemukan keintiman yang lebih dalam, pemahaman yang lebih besar tentang satu sama lain, dan kesempatan untuk memperbaiki hubungan yang hampir putus asa. Novel "Fantasi Tukar Pasangan Ranjang" menawarkan pandangan yang tajam tentang kompleksitas hubungan manusia, dengan sentuhan humor, kehangatan, dan kisah cinta yang penuh dengan emosi. Di tengah fantasi yang menggoda, mereka menemukan keberanian untuk menghadapi kenyataan, menerima kekurangan masing-masing, dan membangun kembali fondasi cinta mereka dengan cara yang lebih kuat dan lebih tulus.
“Aduh!!!” Ririn memekik merasakan beban yang amat berat menimpa tubuhnya. Kami berdua ambruk dia dengan posisi terlentang, aku menindihnya dan dada kami saling menempel erat. Sejenak mata kami bertemu, dadanya terasa kenyal mengganjal dadaku, wajahnya memerah nafasnya memburu, aku merasakan adikku mengeras di balik celana panjang ku, tiba-tiba dia mendesah. “Ahhh, Randy masukin aja!” pekik Ririn.
Chelsea mengabdikan tiga tahun hidupnya untuk pacarnya, tetapi semuanya sia-sia. Dia melihatnya hanya sebagai gadis desa dan meninggalkannya di altar untuk bersama cinta sejatinya. Setelah ditinggalkan, Chelsea mendapatkan kembali identitasnya sebagai cucu dari orang terkaya di kota itu, mewarisi kekayaan triliunan rupiah, dan akhirnya naik ke puncak. Namun kesuksesannya mengundang rasa iri orang lain, dan orang-orang terus-menerus berusaha menjatuhkannya. Saat dia menangani pembuat onar ini satu per satu, Nicholas, yang terkenal karena kekejamannya, berdiri dan menyemangati dia. "Bagus sekali, Sayang!"
"Tolong hisap ASI saya pak, saya tidak kuat lagi!" Pinta Jenara Atmisly kala seragamnya basah karena air susunya keluar. •••• Jenara Atmisly, siswi dengan prestasi tinggi yang memiliki sedikit gangguan karena kelebihan hormon galaktorea. Ia bisa mengeluarkan ASI meski belum menikah apalagi memiliki seorang bayi. Namun dengan ketidaksengajaan yang terjadi di ruang guru, menimbulkan cinta rumit antara dirinya dengan gurunya.
BACAAN KHUSUS DEWASA Siapapun tidak akan pernah tahu, apa sesungguhnya yang dipikirkan oleh seseorang tentang sensasi nikmatnya bercinta. Sama seperti Andre dan Nadia istrinya. Banyak yang tidak tahu dan tidak menyadari. Atau memang sengaja tidak pernah mau tahu dan tidak pernah mencari tahu tentang sensasi bercinta dirinya sendiri. Seseorang bukan tidak punya fantasi dan sensasi bercinta. Bahkan yang paling liar sekalipun. Namun norma, aturan dan tata susila yang berlaku di sekitranya dan sudah tertanam sejak lama, telah mengkungkungnya. Padahal sesungguhnya imajinasi bisa tanpa batas. Siapapun bisa menjadi orang lain dan menyembunyikan segala imajinasi dan sensasinya di balik aturan itu. Namun ketika kesempatan untuk mengeksplornya tiba, maka di sana akan terlihat apa sesungguhnya sensasi yang didambanya. Kisah ini akan menceritakan betapa banyak orang-orang yang telah berhasil membebaskan dirinya dari kungkungan dogma yang mengikat dan membatasi ruang imajinasi itu dengan tetap berpegang pada batasan-batasan susila