/0/17878/coverbig.jpg?v=1a1e91ae2d6693eebb5ac59d07d8724f)
Nania ialah seorang Menejer Brand terkenal di sebuah Perusahaan yang mengeluarkan sebuah Jam Tangan, Dia Sedang dalam keadaan darurat yang harus terpaksa mencari laki-laki untuk di jadikan pasangan yang akan menemaninya ke sebuah acara reouni sekolahnya. Setelah dia tau mantan pacar dia Tuah yang bakal datang ke acara reouni itu juga dengan membawa tunangannya. Nania akhirnya meminta Asisten Menejer dia Adris yang pemalu dan pendiam untuk menjadi kekasih sementara dan menemaninya ke acara reouni. "Kamu mau bawa Adris ke acara reouni ? Eeh .. bikin malu aja beb. Kamu mau memamerkan sama Tuah, carilah yang necis sedikit, yang berkarisma yang jika orang lihat nya seperti wow !!! Gitu..." -Maya ( komentator 50%) " Saya merasa Adris juga wow , seandainya dia dirubah , buang malu... eehm maksud saya buang rasa pemalu dia, mungkin untuk 10 Tuah pun gak akan bisa melawan ooii" ... -Nania " Andai saya bisa berhasil menjadi aktor sebagai kekasih Kak Nania , apakah saya akan diangkat jadi pacar sungguhan ?" – Adris " Andai kamu tau siapa Adris apakah kamu masih bisa terima dia ? -Aaron
Saat Jarum Jam menunjukan tepat jam empat sore, Nania segera membereskan barang barangnya komputer juga sudah di tutupnya, denan cepat ponsel di atas meja di ambil lalu di masukan ke tas. Mekupnya yang sudah luntur karena di bersihkan ketika waktu sholat Asar tadi , dia tambahkan dengan menggunakan foundation dan di alasi sedikit bedak. Lipstick yang berwarna pink di oles ke bibirnya, menambahkan cahaya pada wajah yang kelihatan sedikit pucat tadi , pucat bukan karena sakit tetapi disebabkan kurang mekup.
Setelah selesai, Dia bangun terus menyambar tas lalu keluar dari ruang kerjanya itu.
"Okay guys saya mau pulang dulu ya"
Nania sambil melambaikan tangannya ke sesama rekan kerjanya yang masih duduk di kursi kerjanya masing masing. Tidak ada balasan, hanya beberapa orang rekan kerja sejabatan Brand yang melambaikan tangannya.
Senyum manis menghias wajah Nania mengiringi langkah kakinya menuju parkiran. Ya, Hari ini dia akan di lamar oleh kekasihnya, Tuah.Tuah tidak memberi tahunya secara langsung. Hanya secara kebetulan saja beberapa hari lalu , Maya dengan ketidak sengajaannya melihat Tuah sedang memilah milih cincin bersama ibu dia. Yang menurut Maya, dia yakin sekali cincin yang sedang di pilih Tuah tersebut adalah untuk Nania, Karena di sepanjang mereka memilih cincin, ibu Tuah samasekali tidak mencoba cincin tersebut. Bukankah itu maknanya cincin tersebut buat wanita lain ? Dan wanita itu tentunya ya Nania , Soalnya hanya Nania wanita lain di dalam hidup Tuah Selain beliau ibunya.
Sangkaan Maya itu benar terbukti karena pagi tadi Tuah menghubunginya dan memintanya untuk bertemu sore ini setelah jam pulang kerja.
Ya, sebab itulah hari ini Nania pulang lebih cepat. Dia yakin Tuah akan melamarnya.
Sebetulnya berat untuk memenuhi permintaan Tuah itu, Sedangkan dua minggu ini mereka sangat sibuk menjadwalka Bisnis perusahaan yang Baru di mulai oleh Tim mereka, Setelah bekerja sama dengan sebuah perusahaan yang berpusat di Singapore, Sudah beberapa hari ini mereka over time, dan bergadang bersama sama Tim nya di kantor sampai tengah malam untuk mendesain brand logo terbaru , Slogan dan beberapa hal yang berkaitan dengan pekerjaan. Dan bulan depan akan di adakan pameran pertama.
Dengan pemilik baru perusahaan ini dan mereka harus memamerkan rancangan mereka untuk brand perusahaan pertama mereka.Terlalu sibuk dan sangat tertekan karena bukan mudah untuk merancang kembali sebuah Bisnis brand, Yang sudah hampir punah karena kelengahan dalam pengurusan sebelumnya. Nania yang asalnya hanya staff di bagian bidang pemasaran dan sekarang ia sudah di angkat. Jabatan ke bagian Brand dan di lantik sebagai Menejer, mendapat jabatan ini setelah perusahaan ini di ambil alih dan bukan hanya Nania yang di pindahkan kebagian ini.Tetapi Ada juga beberapa staff lain ,Yang dari bagian pemasaran dan bagian penjualan juga di pindahkan. Kebagian Branding. Perusahaan tidak mau mengambil staff Baru untuk mengisi jabatan di bagian Brand yang kosong. Karena untuk menghindari pemborosan supaya bisa menghemat pengeluara, Dan syarikat memberi waktu tiga bulan kepada mereka untuk merancang strategi Brand Baru dengan menggunakan segala pengalaman dan keahlian mereka sewaktu bekerja di bagian pemasaran dan bagian penjualan.
Sangat melelahkan hingga waktu dia untuk bersama Tuah juga semakin berkurang, Sudah lama juga mereka nggak pernah keluar biarpun sekedar hanya keluar makan bersama. Karena kesibukan Nania, Tapi Nania tidak menyangka Tuah akan bikin keputusan seperti ini untuk melamarnya.
Sambil menghidupkan mesin Mobil, Bibir Nania masih tidak lekang dengan senyuman, Menghayalkan betapa romantisnya Tuah saat melamarnya nanti.
Nania melangkah masuk kedalam restoran yang sudah di pesan Tuah untuk pertemuannya malam ini . Dari pintu masuk dia sudah melihat punggung Tuah , Nania juga mempercepat langkah kakinya untuk ke arah pacarnya. Takut juga kalau Tuah sudah menunggunya lama .
"Haii..." Nania menyapa lalau melabuhkan punggungnya duduk di depan Tuah
"sudah lama nunggu? ". Tanya Nania lagi sambil membetulkan duduknya.
"Baru aja."
Tuah menjawab dengan singkat dan nada suaranya juga tidak seperti biasanya terkesan dingin dan jauh.
Menjalani hubungan dengan Tuah dari Zaman persekolahan SD, Jadi Nania faham semuanya. Namun dia tidak mau terlalu memikirkan, mungkin juga Tuah gugup mau melamar fikirannya.
"Maaf tadi saya pulang dulu ke rumah, soalnya gak nyaman juga kalau datang masih memakai baju kantor ". Nania mencoba menjelaskan kepada Tuah biarpun raut di wajah Tuah tersirat tidak ingin mendengar.
"Tidak apa ."
Lagi lagi cuman jawaban singkat yang di lontarkan Tuah
Nania niatnya mau melanjutkan bicaranya . Tapi kedatangan Barista resto yang membawa buku menu membatalkan niatannya.
" Pesan dulu ".Kata Tuah sambil membuka buku daftar menu di tangannya .
Nania pun manut. Merasa heran tapi dia masih mencoba berprasangka baik padanya, Mungkin ini hanya untuk prank yang sudah di rancang oleh Tuah untuk jalan melamarnya.
Nania memesan stick sapi mana Kala Tuah hanya memesan air mineral saja.
"Kenapa Tuah nggak makan ?" Tanya Nania
"Saya sudah Kenyang ."
"Ooh.." Nania hanya bisa tersenyum
'Mungkin dia nervous mau propose aku ' . Gumamnya Di dalam hati.
"Tuah... Saya mau minta maaf karena beberapa bulan ini saya sangat sibuk, sampai sampai tidak ada waktu untuk kita bersama, Tuah tahu kan perusahaan..."
"Nania.." Tuah memotong pembicaraan Nania " Saya Faham ". Jawabnya
Nania mengukir senyum manis di bibirnya, lega karena Tuah mengertikan situasi, Kalau nanti pembentukan Brand perusahaan yang dimana tempat dia bekerja, jika sudah di terima oleh bos Baru, Dia akan menebus semua waktunya untuk bersama dengan Tuah, mengingat umur mereka hampir menginjak ke angka tiga,membuat Nania mengingat untuk mengikat hubungan mereka kejenjang yang lebih serius.
Akhirnya makanan yang sudah di pesan Nania datang ke meja, Tidak ada obrolan ringan dari mereka, pria itu terlihat sangat sibuk mengutak atik ponselnya yang terlihat Dari jemarinya yang tidak ada jeda untuk berhenti mengetik layar
"Tuah, lagi sibuk ?Apa masih ada banyak lagi kerjaan ?" Tanya Nania apabila melihat Tuah tidak mengangkat mukanya samasekali.
"Kamu , makan aja dulu , Saya Ada sesuatu yang mau di bicarakan sama kamu. " Tuah akhirnya meletakan ponselnya di tepi.
Sedangkan Nania hanya tersenyum dan mengangguk walau tidak di pungkiri, Debaran di dadanya benar benar tidak bisa di kendalikan sudah seperti drums yang di tabuh . Di Satu sisi , dia sangat merasa bahagia karena kemungkinan Tuah akan melamarnya. Tapi di Satu sisi lain dia merasa tida enak hati. Ya Tuah yang berada di depannya sekarang , tidaklah sama dengan Tuah yang sudah Duabelas tahun di kenalnya hingga saat ini. Duabelas tahun ! Bukanlah waktu yang singkat mengenal pria yang berada di depannya sekarang. Cara Tuah untuk mengedip mata pun Nania sudah faham apalagi soal raut wajah dan perubahan sikap seperti sekarang ini.Telah separo menghabiskan stik sapinya Nania mendorong piring nya ketengah.
"Mengapa nggak di habiskan" Tanya Tuah.
"Hilang sudah selera mau makan sendiri,apalah kata kamu yang suapin aku". Nania memperlihatkan manjanya yang seringnya nggak pernah gagal untuk meluluhkan hati Tuah.
"Kalau memang sudah tidak ada selera untuk makan lagi, Lebih baik tidak usah di lanjutkan lagi makannya".
Senyuman yan menghiasi di wajah Nania tiba tiba mulai memudar. Ada rasa perih yang menggores hatinya dikala mendengar ucapan yang keluar dari mulut Tuah barusan. Hampir saja banjir bandang menguasai matanya karena selama ini Tuah gak pernah bersikap sedemikian padanya.
Hening seketika menemani mereka. Nania dengan raut wajah yang bingung mencermati Tuah.
Dan Tuah yang nampak beberapa kali menarik nafasnya lalu menghebuskannya.
"Nania..." Dengan suara berat Tuah.
"Saya tahu apa yang akan saya beri tahu nantinya mungkin akan membuat kamu kaget".
Nania tersenyum. Permulaan dari kata kata Tuah yang keluar dari mulutnya meneguhkan keyakinan bahwa pria itu mau melamarnya. Ya tentu saja Nania akan terkejut kalaunya ia akan menerima lamaran dari Tuah yang secara tiba tiba ini.
"Saya siapa mendengarkan apapun kata kata yang keluar dari mulut kamu" Nania dengan rasa senang memantapkan ucapannya.
Dan lagi lagi Tuah menarik nafasnya.
"Nania.... Aku mau kita akhiri hubungan kita ini."
Senyuman yang sejak tadi teruntai di bibir Nania pelan pelan menghilang. Tapi ia masih mencoba untuk mempositifkan fikirannya, Nggak mungkin kan Tuah dengan semudah ini mengakhiri hubungannya yang sudah terlihat terjalin selama belasan tahun . Mungkin ini trik Tuah untuk membuat aku bersedih sebelum dia meluahkan kata kata untuk melamar ku .
"Kamu ... lagi bercanda kan ?" Suara Nania sedikit bergetar. Ya,walaupun mencoba berfikir positif. Tetapi rasa tidak terima itu juga Ada. Dia mencintai Tuah, Cintanya yang tulus sepenuh hati. Karena hanya pria itu yang mamapu bertahta di hatinya sejak duabelas tahun yang lalu.
Tuah menggelengkan kepalanya "Saya sedang tidak bercanda dengan siapapun. Saya memang serius mau mengakhiri hubungan kita sekarang."
"Tapi... tapi... kamu kan mau...melamar saya." Dengan suara terbata bata Nania masih mampu menahan air matanya yang sudah menggenang di kelopak mata untuk tidak berguguran.
Berkerut kening Tuah " Siapa yang Bilang?"
Bagaikan di hujam Bom nuklir yang memporak porandakan palestina menerjang hati Nania dan kemudian meruntuhkan tubuhnya. Betul betul dengan pertanyaan Tuah membuat harga dirinya hancur berkeping keping, yang kemudian melebur menjadi debu lalu hilang di terjang angin topan.
Mengerti lah dia dengan suara dan seraut wajah dingin yang di perlihatkan Tuah malam ini. Pria ini memang tidak sedang bersandiwara , dia betul betul mau mengakhiri hubungan bersamanya.
"Terus cincin itu untuk siapa?" Tanya Nania biarpun kenyataannya pahit, dia sekedar ingin tahu siapa perempuan yang mampu mengalihkan hati Tuah dan berpaling darinya.
"Dari mana kamu bisa tau soal cincin itu ?"
Nania tersenyum sinis "Jadi benerkan kamu Ada beli cincin . Buat siapa ?"
Tuah mematung lumayan lama bibir dan lidahnya terkatup katup seolah olah dia mencoba mengatakan sesuatu namun. Yang terdengar hanya alunan musik yang pelan yang terpasang di dalam restoran tersebut.
"Siapa dia ?" Nania mengulangi pertanyaannya.
"Naura . Pilihan Umi."
"Why?" Suara Nania persis bergumam nyaris tidak terdengar. Sekuat dan setegar apapun hatinya, dia tetap terluka dengan perpisahannya yang mendadak. . Fikirannya jangka belasan tahun sudah cukup mampu meneguhkan hati mereka di dalam hubungan ini, Tapi dia salah arti. Tuah mampu membuang dirinya dan dengan mudah menerima perempuan lain dengan pilihan umi dia.
"Bunda gak suka sama wanita yang terlalu sibuk dengan karir. Bunda dia ingin saya menikah dengan wanita yang memfokuskan dirinya pada keluarga. Kamu terlalu sibuk dan fokus sama karir kamu. Sampai sampai kita tidak punya waktu langsung untuk merangkai kedepannya hubungan kita. Saya sudah berumur tigapuluh tahun Nania saya ingin membina rumah tangga . Mau sampai kapan kita menjalani hubungan yang tidak ada tujuan ini?"
"Hubungan yang tidak ada tujuan ?" Nania tersenyum sumbang. "Duabelas tahun... kenapa Baru sekarang kamu anggap hubungan kita ini tidak ada tujuan ?"
Mereka Terdiam
"Dirimu nggak pernah mengatakan sama saya soal pernikahan. Dan sekarang dirimu menyalahkan saya kalau saya ini terlalu sibuk dengan karir? Atau memang kamu tidak pernah ada niat untuk menjadikan saya ini istri kamu. Karena Bunda kamu tidak merestui hubungan kita kan."
"Jangan pernah ikut campurkan bunda di dalam masalah kita."
" Kamu yang ngomong kan kalau kamu mau bertunangan dengan perempuan pilihan bunda. Kalau memang bunda bisa menrima saya, kenapa dia tidak menyuruh kamu untuk masuk melamar saya ? Dan dia juga bukan tidak tau soal hubungan kita ini dan kenapa juga dia harus mencarikan perempuan lain untuk kamu ?"
Tuah menghembuskan nafas kasar.
" Sikap kamu yang membuat bunda enggak suka sama kamu. Dan kamu sedikitpun tidak berusaha apa apa biar bunda suka sama kamu. "
Nania menatap Tuah dengan raut wajah yang tidak percaya . Kenapa ini semua di putar balikan seakan semua kesalahan ada pada dirinya ? Kalau dia tidak berusaha ? Ya, mungkin hanya setan yang boleh percaya. Dia sudah melakukan berbagai macam Cara untuk melakukan bagaimana mengambil hati bundanya Tuah, Tapi semua itu tidak ada yang berhasil, bundanya Tuah jelas jelas menunjukan bahwa dirinya tidak menyukai Nania. Namun dia tidak ambil hati soal itu karena cintanya kepada Tuah di atas segalanya . Dia sangat yakin . Seiring dengan berjalannya waktu ,dia akan berhasil menaklukan hati bundanya Tuah. Tapi sangat di sayang kan dia salah . Dia bukan salah menilai hati bundanya Tuah ,tapi dia salah karena dia terlalu yakin dengan cintanya Tuah.
"Dan kamu pernah enggak berusaha supaya bunda menyukai saya ? Bunda kamu sendiri yang gak bisa terima saya ? Yang saya lihat, setiap kali kamu bawa saya untuk bertemu dengan dia, dia sendiri nggak pernah sedikit saja bisa beramah sama saya. Saya yang berulang ulang menyapa dia ,mencoba untuk ngobrol dengan dia. Jadi sekarang yang kamu lontarkan tuduhan itu ke saya apakah adil untuk saya yang gak pernah berusaha?"
"Sudahlah nania, saya mengajak kamu bertemu bukan untuk bertengkar.
Saya hanya...." Tuah memberi jeda " Mau putuskan hubungan kita. Setelah ini jangan pernah untuk menghubungi aku lagi."
Yan Khalif, laki-laki serba sempurna yang angkuh dan narsisis. Prinsip hidupnya mudah. Hanya perempuan yang mengejar dirinya. Dia tidak akan sesekali untuk mengejar perempuan. Namun, semua itu berubah setelah dia bertemu dengan gadis misteri. Dia mengejar gadis itu. Semakin gadis itu menghilangkan diri dan semakin dia mencari. Kyarra Arunika, gadis muda yang cantik dan punya tujuan hidup tersendiri, karena ingin membalaskan dendam untuk teman baiknya, Kyarra merencanakan sesuatu. Dia akan membuat Yan jatuh cinta dan mengejar dirinya. Dan kemudian dia akan meninggalkan Yan di saat cinta laki-laki itu sudah berada di puncak. Berhasilkah Kyarra Arunika 'menaklukkan' seorang Yan Kalif yang sombong itu? Apa yang akan terjadi saat rahasia Kyarra yang sebenarnya dapat di ketahui oleh Yan? Warning: Hero 'Red flag' dan sad ending.
"Akan kutebus cintamu kedalam dekapanku."-Raqeef "Aku akan tebus talakku! Berapa yang kamu mau aku akan bayar." -Indah "Kau menggunakan taktik kotor! Kau jebak aku di klub itu! Kamera tersembunyi? What the fuck!"-Hairi "Hey... Jangan Tiba-tiba mau memanggil aku Kakak! Aku tidak memiliki saudara adik beradik karena aku anak tunggal. Dan .... aku tidak kenal orang seperti kamu. Pergi dari sini sebelum aku panggilkan sekuriti!"-Lovena "Bawa dia datang bertemu saya di dalam pertemuan keluarga. "- Teddy
Warning!!!!! 21++ Dark Adult Novel Ketika istrinya tak lagi mampu mengimbangi hasratnya yang membara, Valdi terjerumus dalam kehampaan dan kesendirian yang menyiksa. Setelah perceraian merenggut segalanya, hidupnya terasa kosong-hingga Mayang, gadis muda yang polos dan lugu, hadir dalam kehidupannya. Mayang, yang baru kehilangan ibunya-pembantu setia yang telah lama bekerja di rumah Valdi-tak pernah menduga bahwa kepolosannya akan menjadi alat bagi Valdi untuk memenuhi keinginan terpendamnya. Gadis yang masih hijau dalam dunia dewasa ini tanpa sadar masuk ke dalam permainan Valdi yang penuh tipu daya. Bisakah Mayang, dengan keluguannya, bertahan dari manipulasi pria yang jauh lebih berpengalaman? Ataukah ia akan terjerat dalam permainan berbahaya yang berada di luar kendalinya?
||Mafia Love Story|| Dewasa|| BDSM Story Angela adalah gadis yang tidak diinginkan oleh semua orang. Buangan. Buruk rupa. Hancur. Tidak layak untuk mendapatkan kasih sayang dan cinta. Ataupun harapan akan kebahagiaan. Hidupnya tidak pernah menjadi miliknya. Hingga suatu hari, ia dipaksa untuk menggantikan kakak tirinya menikahi seorang pria. Pria yang tidak pernah dikenalnya. Pria yang tidak pernah di temui atau dilihatnya. Pria yang dikenal kejam, buas, possesif... Ketua mafia LaRocca. Dimitri LaRocca.
Warning!!!!! 21++ Dark Adult Novel Aku, Rina, seorang wanita 30 Tahun yang berjuang menghadapi kesepian dalam pernikahan jarak jauh. Suamiku bekerja di kapal pesiar, meninggalkanku untuk sementara tinggal bersama kakakku dan keponakanku, Aldi, yang telah tumbuh menjadi remaja 17 tahun. Kehadiranku di rumah kakakku awalnya membawa harapan untuk menemukan ketenangan, namun perlahan berubah menjadi mimpi buruk yang menghantui setiap langkahku. Aldi, keponakanku yang dulu polos, kini memiliki perasaan yang lebih dari sekadar hubungan keluarga. Perasaan itu berkembang menjadi pelampiasan hasrat yang memaksaku dalam situasi yang tak pernah kubayangkan. Di antara rasa bersalah dan penyesalan, aku terjebak dalam perang batin yang terus mencengkeramku. Bayang-bayang kenikmatan dan dosa menghantui setiap malam, membuatku bertanya-tanya bagaimana aku bisa melanjutkan hidup dengan beban ini. Kakakku, yang tidak menyadari apa yang terjadi di balik pintu tertutup, tetap percaya bahwa segala sesuatu berjalan baik di rumahnya. Kepercayaannya yang besar terhadap Aldi dan cintanya padaku membuatnya buta terhadap konflik dan ketegangan yang sebenarnya terjadi. Setiap kali dia pergi, meninggalkan aku dan Aldi sendirian, ketakutan dan kebingungan semakin menguasai diriku. Di tengah ketegangan ini, aku mencoba berbicara dengan Aldi, berharap bisa menghentikan siklus yang mengerikan ini. Namun, perasaan bingung dan nafsu yang tak terkendali membuat Aldi semakin sulit dikendalikan. Setiap malam adalah perjuangan untuk tetap kuat dan mempertahankan batasan yang semakin tipis. Kisah ini adalah tentang perjuanganku mencari ketenangan di tengah badai emosi dan cinta terlarang. Dalam setiap langkahku, aku berusaha menemukan jalan keluar dari jerat yang mencengkeram hatiku. Akankah aku berhasil menghentikan pelampiasan keponakanku dan kembali menemukan kedamaian dalam hidupku? Atau akankah aku terus terjebak dalam bayang-bayang kesepian dan penyesalan yang tak kunjung usai?
Menikahi single mom yang memiliki satu anak perempuan, membuat Steiner Limson harus bisa menyayangi dan mencintai bukan hanya wanita yang dia nikahi melainkan anak tirinya juga. Tetapi pernikahan itu rupanya tidak berjalan mulus, membuat Steiner justru jatuh cinta terhadap anak tirinya.
Selama dua tahun, Brian hanya melihat Evelyn sebagai asisten. Evelyn membutuhkan uang untuk perawatan ibunya, dan dia kira wanita tersebut tidak akan pernah pergi karena itu. Baginya, tampaknya adil untuk menawarkan bantuan keuangan dengan imbalan seks. Namun, Brian tidak menyangka akan jatuh cinta padanya. Evelyn mengonfrontasinya, "Kamu mencintai orang lain, tapi kamu selalu tidur denganku? Kamu tercela!" Saat Evelyn membanting perjanjian perceraian, Brian menyadari bahwa Evelyn adalah istri misterius yang dinikahinya enam tahun lalu. Bertekad untuk memenangkannya kembali, Brian melimpahinya dengan kasih sayang. Ketika orang lain mengejek asal-usul Evelyn, Brian memberinya semua kekayaannya, senang menjadi suami yang mendukung. Sekarang seorang CEO terkenal, Evelyn memiliki segalanya, tetapi Brian mendapati dirinya tersesat dalam angin puyuh lain ....
Aku, Sonia, seorang wanita berusia 23 tahun, terjebak dalam masalah keuangan yang parah akibat hutang pengobatan anakku yang mengidap Thalassemia dan harus menjalani perawatan medis yang sangat mahal dan berkelanjutan. Hidupku yang penuh kesulitan berubah drastis ketika aku bekerja dengan Mr. Wei, seorang CEO sukses berusia 45 tahun. Di tengah kemelut keuangan dan tekanan emosional, aku menemukan pelarian dalam pelukan Mr. Wei. Kehangatan dan dukungan yang dia berikan membuatku merasa dihargai dan dicintai, sesuatu yang telah lama hilang dalam pernikahanku. Namun, kebahagiaan kami tidak lepas dari konflik; suamiku mulai curiga dan berbagai rintangan muncul, menguji keteguhan hati kami. Cerita ini menggambarkan dinamika cinta yang penuh gairah dan sakit hati, pengkhianatan yang menyakitkan, serta pencarian jati diri dan pengampunan. Dengan latar belakang kehidupan kami yang kontras, aku dan Mr. Wei harus menghadapi pilihan-pilihan sulit dan mempertanyakan nilai-nilai yang kami anut. Akankah cinta kami mampu mengatasi semua rintangan? atau akankah kami terperangkap dalam lingkaran drama dan penderitaan?