/0/18057/coverbig.jpg?v=195ab5b3d9fcda9f4e2d6e3fd0229f43)
Fattan tidak pernah memiliki harapan dan impian untuk masa depannya hingga ia terpana pada Cantika yang memiliki kedua hal itu dalam matanya. Cantika hanyalah gadis malang yang nyaris kehilangan beasiswa, karena reputasi buruk kakaknya di sekolah. Fattan dan Cantika dipertemukan seperti kisah bad boy dan good girl dalam novel fiksi remaja. Menjalani love hate relationship sebelum pada akhirnya resmi menjadi pasangan. Dan badai itu pun tiba, sebuah kesalahpahaman yang telah diatur sedemikian rupa untuk membuat Cantika membenci Fattan. Untuk membuat Fattan hancur tak bersisa. Di titik itu sang dalang bersorak di belakang layar. Ia berhasil menyeret sepasang manusia itu ke dunia gelap mafia yang ia geluti selama ini.
Klek.
Pintu ruang kepala sekolah terbuka. Gadis mungil dengan seragam sekolah rapi keluar dari sana. Menutup pintu dan berjalan dengan gontai sambil menunduk. Rambut cokelat sebahunya dibiarkan tergerai. Mata hazelnya terus memerhatikan lantai. Di telinganya terus terngiang ucapan kepala sekolah tentang beasiswanya dan juga beasiswa kakaknya di salah satu SMU swasta Jakarta.
Cantika Aprillya Renata, orang-orang mengenalnya dengan nama Cantika. Gadis keturunan Indonesia-Belanda itu tampak murung setelah tiga tahun lalu ayahnya bangkrut dan meninggal. Kini ia dan kakaknya, Kevin Nicholas bersekolah dengan beasiswa di sekolah itu. Cantika begitu rajinnya bertekat untuk mengubah nasib keluarganya. Ibunya kini hanyalah seorang penjual bakso keliling sedangkan adiknya Jasmine Tania Renata masih duduk di bangku kelas lima sekolah dasar.
Kevin benar-benar memiliki reputasi buruk di sekolah hingga pihak sekolah mengancam untuk mencabut beasiswa Cantika dan Kevin. Dengan bersusah payah, Cantika akhirnya berhasil bernegosiasi dengan kepala sekolah. Cantika dan Kevin bisa tetap bersekolah di sana asalkan Cantika bisa mengubah watak dari seorang pemalas di sekolah. Dia, Fattan Aliditia Assegaf yang sama sekali tak Cantika tahu rupanya seperti apa.
Bugh.
"Awsh, sorry, sorry gue nggak sengaja." Cantika meminta maaf saat tanpa sengaja menabrak seseorang hingga mereka terjatuh.
Cantika mendongak saat orang yang ia tabrak mengulurkan tangan ke arahnya. Cantika menyambut uluran tangan itu dan berdiri tegak di depan seorang cowok dengan penampilan acak-acakan. Baju sebelah kanan masuk ke dalam celana, sebelah kiri dibiarkan terjuntai. Tas selempang yang ia sandang sembarang. Rambut agak gondrong acak-acakan. Sepatu dengan tali yang tidak sinkron. Aih, bahkan Cantika yang seorang kidal pun bisa menalikan sepatu dengan baik, tapi cowok di depannya? Jauh dari kata baik.
"Lain kali hati-hati, manis." Cowok itu mengedipkan sebelah matanya ke arah Cantika sebelum ia pergi dan membuat Cantika bergidik dengan tingkah cowok itu.
"Kenapa lo Ka, bergidik gitu?" tanya Nadine, sahabat Cantika.
"Eh nggak, gue nggak pa-pa Nad. Eh iya Nad, lo liat abang gue nggak?"
"Nggak Ka, seharian ini gue belum lihat abang lo. Lo lihat James?"
"Aih Nad, James kutu kupret biasanya jalan sama abang gue udah kaya koyo mereka nempel mulu."
"Hush, kalau James koyo, ya nempelnya ke gue bukan ke abang lo."
"Whatever, gue mau cari abang gue dulu bye Nad!"
"Gue juga mau cari pacar gue dulu. Kalau lo nemu kabarin gue Ka." Nadine beeteriak pada Cantika yang sudah menjauh dan dijawab dengan acungan jempol oleh Cantika sebagai jawaban; ya.
***
Suasana sekolah saat ini bisa dibilang sepi. Seorang cowok dengan gaya yang berantakan dari ujung kaki sampai ujung kepala berjalan dengan santainya menyusuri lorong sekolah. Ia bahkan tak perduli jika harus berurusan dengan guru BK.
"Woi Fattan! Lo ngapain ke sini?" tanya salah seorang dari gerombolan empat orang cowok.
"Gue? Ya mau sekolah lah masa mau nyangkul!" sewot cowok yang dipanggil Fattan itu.
"Mendingan lo ke toilet cuci muka dan liat pake bibir lo sekarang jam berapa?" timpal yang lain.
"Sekarang jam dua belas siang hehe." Fattan menjawab cengengesan diiringi gelengan teman-temannya.
"Fattan dari mana kamu?" tanya sebuah suara bariton yang terkesan mengintimidasi dari balik tubuhnya. Siapa lagi kalau bukan Pak Edwin, guru BK yang sangat ganas di sekolah. Fattan menoleh dan menatap Pak Edwin dengan jenaka, tanpa rasa bersalah.
"Saya dari belakang, Pak," jawab Fattan membuat yang lain terbahak.
"Diam!" sentak Pak Edwin membuat mereka semua bungkam. "Kamu tahu peraturan di sekolah ini?"
"Tahu, Pak."
"Kenapa kamu melanggar peraturan? Sudah yang ke berapa kali ini kamu melanggar aturan? Fattan Aliditia Assegaf!" Pak Edwin mulai gemas dengan murid nakal yang satu itu.
"Nah karena itu, Pak. Sekolah ini punya aturan dan menurut saya peraturan itu ada untuk dilanggar bukan ditaati, karena kalau peraturan itu ada untuk ditaati untuk apa ada hukuman? Nggak guna dong Pak? Kalau saya nggak buat masalah guru BK kaya bapak nggak ada kerjaan dong? Makan gaji buta dong? Saya kan sekolah di sini bayar Pak, jadi ya suka-suka saya orang saya nggak minta makan sama bapak ini. Permisi, Pak!" ujar Fattan panjang lebar yang cukup membuat Pak Edwin melongo tidak percaya dengan pernyataan si pemalas Fattan.
Fattan dan ke-empat temannya kini berjalan menuju gedung belakang sekolah yang lama tak terpakai. Mereka berlima bukan siswa sembarangan. Yups, mereka adalah The Alfa, sebuah geng yang terbiasa menangani permasalahan luar sekolah jika ada sekolah lain yang ingin menyerang, mengingat pada masa sekarang sedang marak-maraknya tawuran antar pelajar. The Alfa; lima cowok tampan yang membuat setiap cewek bertekuk lutut.
Kevin Nicholas, lebih dikenal dengan nama Kevin. Dia paling tinggi di antara semuanya. Wajah tampan dengan hidung runcung setara trisula dewa Zeus dengan mata teduhnya, menggoda siapa pun yang melihatnya. Aldric Mahendra, biasa dipanggil Al. Berbadan kokoh dan bertubuh tinggi walau tak setinggi Kevin. Wajah rupawan dengan mata hazel yang menatap dengan teduh membuatnya begitu digilai banyak perempuan.
James Alfredo, biasa dipanggil James. Dia adalah pacar Nadine yang baru saja pindah sekolah. Di sekolah James yang dulu akan sangat dibenci jika menjalin cinta dengan anak murid sekolah lain, karena James begitu mencintai Nadine akhirnya ia memutuskan pindah sekolah dan bertemu dengan The Alfa. James adalah seorang keturunan Filipina-Australia dengan pancaran mata yang indah.
Marthin Farez, biasa dipanggil Marthin. Keturunan Indonesia-Arab dan sekarang hidup sebatang kara. Hanya The Alfa yang Marthin punya setelah kedua orang tua dan kakaknya meninggal dalam kecelakaan pesawat beberapa tahun silam. Terakhir si pemalas, Fattan Aliditia Assegaf. Keturunan Indonesia-Arab yang selalu datang ke sekolah jam dua belas siang. Benci diatur dan segala macam tentang aturan. Bosan pelajaran sekolah. Hanya tertarik pada blogging, programming, dan hal-hal tentang IT.
"James gimana lo sama Nadine?" tanya Kevin.
"Gue sama Nadine? Baik kok."
"Oke kalau gitu mendingan sekarang lo ngomong deh sama Nadine soalnya nanti sore itu pertaruhan hidup dan mati kita, demi pacar lo itu James."
"Oke Thin, ntar gue ngomong ke Nadine."
"Kalian ke mana ntar? Masa gue nggak ikut?" Fattan berucap sebal.
"Hei jagoan, lo itu sengaja nggak kita ikutin setiap kita tempur. Identitas lo kita bikin undercover, musuh-musuh kita nggak tahu kalau ada lo. Mereka taunya cuma kita berempat aja. Ada masanya lo akan keluar sebagai iblis paling berbahaya buat mereka semua, tapi nggak sekarang."
"Ah oke I know, Al. Yang penting sekarang gue mau ke kantin, laper." Fattan segera berjalan menuju kantin diikuti oleh yang lain.
"Bang Kevin."
Mereka berlima berhenti dan menoleh saat mendengar suara cempreng itu. Dari kejauhan Cantika berlari ke arah Kevin dan memeluknya erat seakan sedang ketakutan. Kevin yang mengerti maksud Cantika langsung memberi kode pada yang lain agar menjauh. Anggota The Alfa yang lain pun menjauh, dalam The Alfa tidak ada kata ketua geng atau apapun yang mereka tahu, mereka itu sahabat.
Agni merasa hidupnya hancur oleh keluarganya sendiri. Pertengkaran yang terjadi antara kedua orangtuanya membuat Agni mengubur harap dan keinginannya. Agni membuang hatinya untuk bertahan hidup dalam kegelapan, sampai takdir membawanya bertemu Bayu dan Banyu; sepasang saudara kembar yang kemudian berbagi cahaya dan sayap untuk ia bisa bertahan dalam kerasnya hidup dan tetap berjalan tegak apapun yang terjadi. Perlahan Agni mulai menemukan kembali kehidupan yang ia inginkan. Masa depan dan angan yang ia tinggalkan mulai ia gapai kembali. Sampai akhirnya Agni tiba di persimpangan jalan, di mana ia dipaksa untuk memilih. Cahaya yang menerangi jalannya atau sayap yang membawanya terbang tinggi.
Aaron Elang Cyane selalu berpikir, sepulangnya ia dari latihan panjang selama 3 tahun, ia akan menjadi lebih kuat dan bisa melindungi rekan satu tim sekaligus sahabat masa kecilnya saat dalam misi, tetapi nyatanya saat ia kembali ke Konegade, Guinevere Abigail belum juga kembali dari latihannya. Lalu ada kabar yang berembus bahwa organisasi gelap bernama Twilight Fantasy sedang memburu para daemon berdarah murni, bahkan temannya; Aurora Bernett termasuk salah satu yang sudah ditangkap oleh organisasi itu. Dan lagi perasaannya pada satu-satunya gadis yang selalu memandang ke arahnya; Aleasha Brunella Aoi, yang merupakan sepupu dari rivalnya; Vector Naresh Aoi. Yang tidak diketahui oleh Elang adalah perasaan terdalamnya dan rencana busuk dari musuh dalam selimut yang melibatkan dongeng tak masuk akal, tapi begitu nyata di depan matanya. Tentang Elang, takdir tidak terduga, langkah-langkah kecil, dan pilihan-pilihan sulit. Karena takdir itu, seperti kotak Pandora.
Kisah seorang ibu rumah tangga yang ditinggal mati suaminya. Widya Ayu Ningrum (24 Tahun) Mulustrasi yang ada hanya sebagai bentuk pemggambran imajinasi seperti apa wajah dan bentuk tubuh dari sang pemain saja. Widya Ayu Ningrum atau biasa disapa Widya. Widya ini seorang ibu rumah tangga dengan usia kini 24 tahun sedangkan suaminya Harjo berusia 27 tahun. Namun Harjo telah pergi meninggalkan Widy sejak 3 tahun silam akibat kecelakaan saat hendak pulang dari merantau dan karna hal itu Widya telah menyandang status sebagai Janda di usianya yang masih dibilang muda itu. Widya dan Harjo dikaruniai 1 orang anak bernama Evan Dwi Harjono
Warning!!!!! 21++ Aku datang ke rumah mereka dengan niat yang tersembunyi. Dengan identitas yang kupalsukan, aku menjadi seorang pembantu, hanyalah bayang-bayang di antara kemewahan keluarga Hartanta. Mereka tidak pernah tahu siapa aku sebenarnya, dan itulah kekuatanku. Aku tak peduli dengan hinaan, tak peduli dengan tatapan merendahkan. Yang aku inginkan hanya satu: merebut kembali tahta yang seharusnya menjadi milikku. Devan, suami Talitha, melihatku dengan mata penuh hasrat, tak menyadari bahwa aku adalah ancaman bagi dunianya. Talitha, istri yang begitu anggun, justru menyimpan ketertarikan yang tak pernah kubayangkan. Dan Gavin, adik Devan yang kembali dari luar negeri, menyeretku lebih jauh ke dalam pusaran ini dengan cinta dan gairah yang akhirnya membuatku mengandung anaknya. Tapi semua ini bukan karena cinta, bukan karena nafsu. Ini tentang kekuasaan. Tentang balas dendam. Aku relakan tubuhku untuk mendapatkan kembali apa yang telah diambil dariku. Mereka mengira aku lemah, mengira aku hanya bagian dari permainan mereka, tapi mereka salah. Akulah yang mengendalikan permainan ini. Namun, semakin aku terjebak dalam tipu daya ini, satu pertanyaan terus menghantui: Setelah semua ini-setelah aku mencapai tahta-apakah aku masih memiliki diriku sendiri? Atau semuanya akan hancur bersama rahasia yang kubawa?
"Tolong hisap ASI saya pak, saya tidak kuat lagi!" Pinta Jenara Atmisly kala seragamnya basah karena air susunya keluar. •••• Jenara Atmisly, siswi dengan prestasi tinggi yang memiliki sedikit gangguan karena kelebihan hormon galaktorea. Ia bisa mengeluarkan ASI meski belum menikah apalagi memiliki seorang bayi. Namun dengan ketidaksengajaan yang terjadi di ruang guru, menimbulkan cinta rumit antara dirinya dengan gurunya.
Karena sebuah kesepakatan, dia mengandung anak orang asing. Dia kemudian menjadi istri dari seorang pria yang dijodohkan dengannya sejak mereka masih bayi. Pada awalnya, dia mengira itu hanya kesepakatan yang menguntungkan kedua belah pihak, namun akhirnya, rasa sayang yang tak terduga tumbuh di antara mereka. Saat dia hamil 10 bulan, dia menyerahkan surat cerai dan dia akhirnya menyadari kesalahannya. Kemudian, dia berkata, "Istriku, tolong kembalilah padaku. Kamu adalah orang yang selalu aku cintai."
Dua tahun setelah pernikahannya, Selina kehilangan kesadaran dalam genangan darahnya sendiri selama persalinan yang sulit. Dia lupa bahwa mantan suaminya sebenarnya akan menikahi orang lain hari itu. "Ayo kita bercerai, tapi bayinya tetap bersamaku." Kata-katanya sebelum perceraian mereka diselesaikan masih melekat di kepalanya. Pria itu tidak ada untuknya, tetapi menginginkan hak asuh penuh atas anak mereka. Selina lebih baik mati daripada melihat anaknya memanggil orang lain ibu. Akibatnya, dia menyerah di meja operasi dengan dua bayi tersisa di perutnya. Namun, itu bukan akhir baginya .... Bertahun-tahun kemudian, takdir menyebabkan mereka bertemu lagi. Raditia adalah pria yang berubah kali ini. Dia ingin mendapatkannya untuk dirinya sendiri meskipun Selina sudah menjadi ibu dari dua anak. Ketika Raditia tahu tentang pernikahan Selina, dia menyerbu ke tempat tersebut dan membuat keributan. "Raditia, aku sudah mati sekali sebelumnya, jadi aku tidak keberatan mati lagi. Tapi kali ini, aku ingin kita mati bersama," teriaknya, memelototinya dengan tatapan terluka di matanya. Selina mengira pria itu tidak mencintainya dan senang bahwa dia akhirnya keluar dari hidupnya. Akan tetapi, yang tidak dia ketahui adalah bahwa berita kematiannya yang tak terduga telah menghancurkan hati Raditia. Untuk waktu yang lama, pria itu menangis sendirian karena rasa sakit dan penderitaan dan selalu berharap bisa membalikkan waktu atau melihat wajah cantiknya sekali lagi. Drama yang datang kemudian menjadi terlalu berat bagi Selina. Hidupnya dipenuhi dengan liku-liku. Segera, dia terpecah antara kembali dengan mantan suaminya atau melanjutkan hidupnya. Apa yang akan dia pilih?
BERISI ADEGAN HOT++ Leo pria tampan dihadapan dengan situasi sulit, calon mertuanya yang merupakan janda meminta syarat agar Leo memberikan kenikmatan untuknya. Begitu juga dengan Dinda, tanpa sepengetahuan Leo, ternyata ayahnya memberikan persyaratan yang membuat Dinda kaget. Pak Bram yang juga seorang duda merasa tergoda dengan Dinda calon menantunya. Lantas, bagaimana dengan mereka berdua? Apakah mereka akan menerima semua itu, hidup saling mengkhianati di belakang? Atau bagaimana? CERITA INI SERU BANGET... WAJIB KAMU KOLEKSI DAN MEMBACANYA SAMPAI SELESAI !!