/0/18136/coverbig.jpg?v=bbddd094c3a24fb96ea320ae91ec957d)
Samuel Lino Galaxi, pergi dari rumah karena bosan dengan semua tekanan dari kedua orangtuanya tentang penerus perusahaan. Dia bersembunyi menjadi orang biasa, memakai nama panggilan kecilnya yaitu Sam. Sam pun bekerja sebagai Cleaning Service di Hotel kecil di kota pelariannya. Sam terus dihina dan dipermalukan oleh pacar dan selingkuhannya di depan banyak orang karena status sosialnya yang rendah. Hari itu Papanya muncul membujuknya pulang ke rumah, disaat itu juga Sam bangkit dan memutuskan untuk membalas perlakuan semua orang yang menghinanya. Sam pun menjadi Pewaris terkuat dari kerajaan Bisnis Galaxi group yang ditakuti oleh semua orang.
Pria 27 tahun itu memasukkan dompet usang ke dalam saku celana dan mengambil tas selempang satu-satunya yang dia punya dari atas kasur busa yang tipis dan kumal.
Sam, nama panggilan pemuda itu.
Dia mengunci pintu kos yang berdinding triplek dengan gembok kecil dan berjalan kaki sampai simpang dan lurus ke jalan raya sejauh 2 kilometer menuju hotel tempatnya bekerja karena dia tinggal di tempat yang terpencil dan kumuh.
Perutnya terasa lapar, Sam membuka dompet usang miliknya.
"Cuma bisa beli roti!"
Sam mengambil uang terakhir yang tersisa dengan wajah lesu.
Kemudian dia mampir untuk membeli makanan di warung yang ada di pinggir jalan.
"Bu, beli rotinya 1 ya!"
Sam pun mengambil satu bungkus roti isi dengan harga lima ribu.
Tiba-tiba saja segerombolan anak-anak menabraknya dari belakang membuat rotinya terjatuh.
"Hei! kalau jalan lihat-lihat!" ucap Sam meneriaki anak-anak itu.
Sam menghela napas panjang melihat rotinya yang sudah kotor. Sam tidak punya uang lagi, tapi dia juga tidak ingin memakai uang tabungannya. Dulu dia tidak perlu pusing memikirkan makan apa, setiap hari menu makanannya selalu enak dan lezat tapi sekarang Sam hanya makan nasi sehari sekali dengan menu sederhana.
Dia teringat saat empat tahun lalu kabur dari rumah dan hanya memakai baju yang melekat di tubuhnya.
Dia merasa bosan dengan peraturan yang mengekang hidupnya meskipun dia tau alasan kuat di balik itu.
Sam kembali berjalan dengan gontai.
Di Hotel Marina...
Seperti biasa Sam akan membersihkan area di Lobby hotel. Dia bertugas sebagai Cleaning service, pegawai yang paling rendah di hotel yang memiliki gedung tiga lantai.
Sam lelah harus mengepel lantai itu berulang kali karena beberapa tamu lewat di tempat yang baru selesai dibersihkan, bahkan ada juga tamu yang sengaja lewat padahal Sam sudah memasang tanda peringatan, meskipun begitu Sam tetap sabar mengepel lagi lantai yang kotor. Sam menyeka keringat dengan lengan baju seragamnya yang lebih cocok menjadi kain lap.
Saat tengah fokus mengepel Sam mendengar suara seorang gadis yang sangat dikenalnya. Sam pun menoleh ke arah sumber suara. Sam sedikit memicingkan matanya untuk memastikan pandangannya, tidak salah lagi gadis itu adalah Dinda Pratiwi. Gadis berusia 24 tahun yang menemani hari-harinya selama ini.
Sam terkejut melihat pacarnya sedang bergelayut manja di lengan kiri seorang pria yang tak dikenalnya dan ternyata pria itu adalah General Manager di tempatnya bekerja. Pria itu bernama Reno Ahmad berusia 29 tahun yang menempati posisi tertinggi di hotel ini.
Dengan perasaan yang berkecamuk Sam menghampiri Dinda yang ingin masuk ke restoran di hotel itu.
"Dinda?" sapa Sam yang masih memegang alat pel di tangannya.
Dinda menoleh saat mendengar namanya dipanggil. Dia begitu terkejut, tidak menyangka akan bertemu Sam disini, apalagi melihat Sam yang memakai seragam lusuh dan kumal. Gadis itu juga memandang jijik Sam yang membawa alat pel dan ember berisi air kotor.
"Apa kamu mengenalnya, Sayang?" tanya Reno dengan mesra.
"Si-siapa kamu? Jangan sok kenal!" jawabnya ketus.
Dinda terlihat gugup karena ada beberapa orang yang mulai melihat ke arah mereka.
Mendengar kata sayang yang diucapkan Reno, membuat darah Sam berdesir.
"Dinda, aku ini pacarmu tapi kenapa kamu malah pergi dengan pria lain?"
Sam tidak percaya Dinda mengkhianatinya padahal dia sudah menabung seluruh gajinya selama setahun ini untuk menikahi gadis itu.
"Hei! Dengar ya, aku tidak mengenalmu! Jangan bicara omong kosong!"
Dinda tentu saja tidak mau mengakui kalau Sam adalah pacarnya, bisa jatuh harga dirinya di hadapan semua orang.
"Hei, cleaning service! Apa kau mengantuk? Kembalilah bekerja, jangan ganggu kami!" usir Reno dengan mengibaskan tangan kanannya.
"Tidak! Aku ini pacarnya juga calon suaminya. Dinda katakan padanya kalau kita akan menikah!" jawab Sam tetap berdiri di sana.
Dia tidak ingin pergi sebelum Dinda mengakuinya.
"Calon suami? Hei bung! Aku adalah Calon suaminya! Apa kau sedang mengigau? Mana pantas pegawai rendahan sepertimu memiliki pacar yang cantik!" ucap Reno dengan tawa mengejek.
"Benar, Sayang. Mana mungkin aku mempunyai pacar miskin. Tentu aku memilih calon suami dengan pekerjaan yang bagus dan juga kaya raya, bukan pria miskin jelek dan kucel seperti dia. Sudah cepat pergi dari sini!" Dinda juga berkata kasar dan mengusir Sam.
Sam tidak percaya dengan apa yang didengarnya, ternyata selama ini Dinda berselingkuh di belakangnya dan lebih memilih Reno yang kaya darinya.
"Apa kau tidak dengar? Cepat pergi dari sini! Merusak pemandangan saja!"
Reno menendang ember pel itu membuat air kotor menggenang di lantai.
"Hei, apa yang kau lakukan?" Sam berteriak marah karena Reno membuatnya harus bekerja ekstra nanti.
Manager Housekeeping datang melihat Sam yang membuat keributan.
"Sam, kenapa kau selalu membuat masalah?" ucap Manager itu dengan mata melotot.
"Dia yang menumpahkan airnya, Pak!" Sam mencoba membela dirinya.
"Apa kau tau siapa dia? Dia adalah GM sekaligus pemilik hotel ini!"
Sam sedikit terkejut karena tidak tahu kalau Reno adalah GM dan pemilik hotel ini, itu berarti dia sedang dalam masalah besar.
"Cepat minta maaf atau kau dipecat!" bentak Manager itu.
Dia juga takut dimarahi karena memiliki bawahan seperti Sam jadi dia harus menyelamatkan posisinya.
"Tapi, Pak. Dia yang harus minta maaf!" jawab Sam tetap pada pendiriannya.
"Kau keluar dari hotelku! Dasar pria miskin!" Reno meludah ke arah Sam.
"Sudah, Sayang. Ayo, kita tinggalkan saja dia!" sahut Dinda menarik Reno untuk pergi dari sana.
"Pak, aku mohon jangan pecat aku dari sini, aku sangat butuh pekerjaan ini!" Sam meminta sekali lagi pada Managernya.
Tapi pria gemuk dengan perut sedikit buncit itu tidak peduli dan tetap memecat Sam.
"Pergilah!" ucapnya sambil berbalik pergi.
Dengan langkah lesu Sam meninggalkan hotel tempatnya bekerja mencari uang untuk menyambung hidup. Sebelumnya Sam bekerja sebagai pemulung, dia berjumpa Dinda yang memberinya lowongan pekerjaan di hotel ini, tapi gadis itu sekarang sudah berubah, tidak sebaik yang dia duga. Padahal selama ini Sam berusaha untuk menuruti kemauan dan menjaga perasaan Dinda.
Sam selalu menahan lapar dan berhemat untuk mengumpulkan uang 15 juta untuk bisa menikahi Dinda, namun karena gajinya yang kecil, tabungannya baru terkumpul 6 juta dan sekarang Dinda malah memilih pria lain.
Dulu saat dia menginginkan sesuatu dia tidak perlu bersusah payah, tinggal menjentikkan jari maka apa yang dia mau akan muncul di hadapannya, tapi semua berubah saat dia memutuskan untuk pergi dari rumahnya karena suatu hal, bahkan dia memakai nama panggilan kecilnya agar tidak ada yang mengenalinya.
"Lebih baik aku mengambil uang dulu untuk makan siang," gumamnya pelan.
Sam pun berjalan kaki ke Pom Bensin untuk mengambil uang di ATM karena hari sudah siang dan perutnya sangat lapar.
Setelah itu dia bergegas pulang disaat cuaca sedang panas sampai wajah dan tubuhnya berkeringat dan membasahi bajunya.
Saat tiba di depan tempat tinggalnya, Sam terkejut melihat beberapa kamar kos yang terbakar termasuk kamarnya, semua pakaian dan barangnya terbakar habis. Warga bilang ada anak yang bermain api, jadi dinding yang terbuat dari triplek mudah terbakar dan api semakin membesar.
Sam terduduk lemas di tanah.
"Ya Tuhan, sekarang aku juga tidak punya tempat tinggal," ucap Sam lirih sambil menatap kobaran api di depannya.
Setelah tak ada tujuan pulang, Sam berjalan mencari tempat tinggal baru, lalu perut Sam yang lapar berbunyi untuk minta diisi.
Baru saja pemuda itu ingin masuk ke warung nasi, tiba-tiba tas selempang miliknya ditarik oleh pencopet. Mereka sudah mengikuti Sam saat keluar dari ATM tadi.
"Hei, lepaskan! Jangan ambil tasku!" Sam berusaha merebut kembali tasnya.
"Diam, brengsek!" ucap pencopet yang menarik tas Sam.
"Kembalikan!" teriaknya.
Dua pencopet itu pun kabur dengan sepeda motor membawa semua uang Sam dan ATM berisi uang tabungannya.
"Ya Tuhan, semua uangku di tas itu. Aku tidak punya apa-apa lagi!" sesal Sam sambil mengusap wajahnya.
Sam tetap berusaha untuk mengejar pencopet itu, lalu dari arah samping sebuah mobil mewah berwarna hitam hampir saja menabrak tubuhnya, Sam langsung refleks mundur ke belakang karena kaget.
Mobil itu berhenti.
Seorang supir berpakaian rapi keluar dan membuka pintu belakang mobil. Terlihat pria paruh baya yang keluar memakai jas mahal dan sepatu pantofel yang mengkilap. Pria blasteran Jerman itu berjalan menghampiri Sam yang mematung.
"Apa kabar anakku? Samuel Lino Galaxi, pewaris dari perusahaan Galaxi Group!" ucap pria itu yang tak lain adalah Papa Sam.
Mata Sam seketika terbelalak lebar.
"Pulanglah, Sam! Kamu harus memimpin perusahaan kita!"
Adrian Varro Nata terpaksa menjadi tukang kebun keluarga Baron. Dia melarikan diri karena nyawanya terancam. Sampai suatu hari, Adrian dipaksa menikah dengan putri majikannya menggantikan calon suaminya yang kabur, demi menyelamatkan nama baik keluarga mereka. Tapi mertuanya itu memberi syarat hanya dua tahun, setelah itu dia harus bercerai. Selama menikah Adrian selalu dihina, dianggap suami tak berguna. Adrian berusaha mempertahankan Clara Bellova - istrinya karena tulus mencintainya. Sampai suatu hari Asisten pribadinya menemukannya dan memintanya kembali menjalankan perusahaan mobil mewah miliknya.
Karena sebuah kesepakatan, dia mengandung anak orang asing. Dia kemudian menjadi istri dari seorang pria yang dijodohkan dengannya sejak mereka masih bayi. Pada awalnya, dia mengira itu hanya kesepakatan yang menguntungkan kedua belah pihak, namun akhirnya, rasa sayang yang tak terduga tumbuh di antara mereka. Saat dia hamil 10 bulan, dia menyerahkan surat cerai dan dia akhirnya menyadari kesalahannya. Kemudian, dia berkata, "Istriku, tolong kembalilah padaku. Kamu adalah orang yang selalu aku cintai."
Novel Cinta dan Gairah 21+ ini berisi kumpulan cerpen romantis terdiri dari berbagai pengalaman romantis dari berbagai latar belakang profesi yang ada seperti ibu rumah tangga, mahasiswa, CEO, kuli bangunan, manager, para suami dan lain-lain .Semua cerpen romantis yang ada pada novel ini sangat menarik untuk disimak dan diikuti jalan ceritanya sehingga bisa sangat memuaskan fantasi para pembacanya. Selamat membaca dan selamat menikmati!
Livia ditinggalkan oleh calon suaminya yang kabur dengan wanita lain. Marah, dia menarik orang asing dan berkata, "Ayo menikah!" Dia bertindak berdasarkan dorongan hati, terlambat menyadari bahwa suami barunya adalah si bajingan terkenal, Kiran. Publik menertawakannya, dan bahkan mantannya yang melarikan diri menawarkan untuk berbaikan. Namun Livia mengejeknya. "Suamiku dan aku saling mencintai!" Semua orang mengira dia sedang berkhayal. Kemudian Kiran terungkap sebagai orang terkaya di dunia.Di depan semua orang, dia berlutut dan mengangkat cincin berlian yang menakjubkan. "Aku menantikan kehidupan kita selamanya, Sayang."
Hidup itu indah, kalau belum indah berarti hidup belum berakhir. Begitu lah motto hidup yang Nayla jalani. Setiap kali ia mengalami kesulitan dalam hidupnya. Ia selalu mengingat motto hidupnya. Ia tahu, ia sangat yakin akan hal itu. Tak pernah ada keraguan sedikitpun dalam hatinya kalau kehidupan seseorang tidak akan berakhir dengan indah. Pasti akan indah. Hanya kedatangannya saja yang membedakan kehidupan dari masing – masing orang. Lama – lama Nayla merasa tidak kuat lagi. Tanpa disadari, ia pun ambruk diatas sofa panjang yang berada di ruang tamu rumahnya. Ia terbaring dalam posisi terlentang. Roti yang dipegangnya pun terjatuh ke lantai. Berikut juga hapenya yang untungnya cuma terjatuh diatas sofa panjangnya. Diam – diam, ditengah keadaan Nayla yang tertidur senyap. Terdapat sosok yang tersenyum saat melihat mangsanya telah tertidur persis seperti apa yang telah ia rencanakan. Sosok itu pelan – pelan mendekat sambil menatap keindahan tubuh Nayla dengan jarak yang begitu dekat. “Beristirahatlah sayang, pasti capek kan bekerja seharian ?” Ucapnya sambil menatap roti yang sedang Nayla pegang. Sosok itu kian mendekat, sosok itu lalu menyentuh dada Nayla untuk pertama kalinya menggunakan kedua tangannya. “Gilaaa kenyel banget… Emang gak ada yang bisa ngalahin susunya akhwat yang baru aja nikah” Ucapnya sambil meremas – remas dada Nayla. “Mmmpphhh” Desah Nayla dalam tidurnya yang mengejutkan sosok itu.
Warning!!!!! 21++ Aku datang ke rumah mereka dengan niat yang tersembunyi. Dengan identitas yang kupalsukan, aku menjadi seorang pembantu, hanyalah bayang-bayang di antara kemewahan keluarga Hartanta. Mereka tidak pernah tahu siapa aku sebenarnya, dan itulah kekuatanku. Aku tak peduli dengan hinaan, tak peduli dengan tatapan merendahkan. Yang aku inginkan hanya satu: merebut kembali tahta yang seharusnya menjadi milikku. Devan, suami Talitha, melihatku dengan mata penuh hasrat, tak menyadari bahwa aku adalah ancaman bagi dunianya. Talitha, istri yang begitu anggun, justru menyimpan ketertarikan yang tak pernah kubayangkan. Dan Gavin, adik Devan yang kembali dari luar negeri, menyeretku lebih jauh ke dalam pusaran ini dengan cinta dan gairah yang akhirnya membuatku mengandung anaknya. Tapi semua ini bukan karena cinta, bukan karena nafsu. Ini tentang kekuasaan. Tentang balas dendam. Aku relakan tubuhku untuk mendapatkan kembali apa yang telah diambil dariku. Mereka mengira aku lemah, mengira aku hanya bagian dari permainan mereka, tapi mereka salah. Akulah yang mengendalikan permainan ini. Namun, semakin aku terjebak dalam tipu daya ini, satu pertanyaan terus menghantui: Setelah semua ini-setelah aku mencapai tahta-apakah aku masih memiliki diriku sendiri? Atau semuanya akan hancur bersama rahasia yang kubawa?