/0/18338/coverbig.jpg?v=fd3714856cbd0c5db11cdea2f4de72e9)
Nadine tidak menyangka suami dan mertuanya akan menagih biaya operasi caesar karena dirinya tak bisa melahirkan secara normal. Bahkan, nafkah untuk Nadine yang kecil itu pun disunat untuk melunasinya! Namun, tak disangka dari sanalah jalan rezeki Nadine mulai terbuka dan membuka identitasnya yang sesungguhnya... Nadine berjanji akan membuat pria itu menyesalinya!!!
"Bodoooh! Kenapa malah kamu melahirkan secara caesar, Nadine? Buang-buang uang saja!" maki sang suami pada Nadine dengan suara menggelegar.
Padahal, kondisi wanita itu saja masih lemas pasca operasi yang mempertaruhkan nyawanya. Hanya saja, Damar tampak tak peduli.
Beberapa orang di ruang rawat sampai menengok saking penasaran akan pertengkaran sepasang suami istri itu.
"Air ketubannya sudah kering, Mas. Jadi, harus segera operasi," papar Nadine, "kalau tidak segera dilakukan, maka anak kita tidak akan selamat!"
Dia sungguh berharap suaminya mengerti.
Nadine sudah berjuang saat mengalami pecah ketuban seorang diri di rumah.
Bahkan, Nadine harus meminta seorang tukang ojek pangkalan untuk mengantarkannya ke rumah sakit terdekat. Sepanjang perjalanan, dia menghubungi nomor suaminya berkali-kali. Tapi, tidak dijawab!
Padahal, dari story W******p dari kakak iparnya, Nadine akhirnya tahu bahwa keluarga suaminya ternyata tengah makan-makan di restoran ternama.
Operasi caesar harus segera dilakukan untuk menyelamatkan anak mereka, sehingga tanpa pikir panjang Nadine menandatangani surat persetujuan operasi caesar untuk dirinya sendiri.
Karena itu juga, Nadine harus mengambil jalur umum karena tak ada yang bisa mengurus surat-suratnya bila menggunakan BPJS.
Sayangnya, Nadine kini mendapati Damar yang malah menatapnya tajam. "Alahhhhh! Itu alasanmu saja, kan? Bilang saja, kamu tidak mau merasakan sakit karena melahirkan. Padahal, itu sudah kodratmu sebagai perempuan!"
Mendengar tuduhan sang suami, air mata luruh begitu saja di pipi Nadine yang terlihat pucat.
Sungguh, ia tak percaya jika suaminya tidak mendukungnya setelah melahirkan anak mereka dan malah setega itu padanya hanya karena dia memilih Caesar?
"Tega kamu, Mas! Di mana hati nuranimu? Saat aku menghubungi karena pecah ketuban saja kau tak datang, padahal--"
Belum sempat Nadine menyelesaikan ucapannya, Damar sudah berkata ketus, "Lalu? Siapa yang menandatangani surat persetujuan Caesar? Kamu ke sini sendiri, kan?"
"Iya, Mas. Aku yang menandatangani surat persetujuan untuk melakukan operasi caesar untuk diriku sendiri."
"Bagus! Kalau begitu, uang yang untuk biaya operasi aku masukkan ke dalam list hutangmu kepadaku!" kata Damar kemudian.
Nadine menatap pria itu tak percaya. Tapi, dia pun tak mampu untuk membantah perkataan Damar.
Percuma! Toh, ia sangat hapal jika suaminya itu memiliki sifat yang sangat tak bisa untuk dibantah.
"Jangan khawatir, aku akan mengurus BPJS untuk biaya lahiranku ini meskipun aku melahirkan darah keturunanmu!" kata Nadine pada akhirnya.
Damar berdecih sinis. "Asal kau tahu, tadi, aku sudah mengupayakan untuk itu. Tapi, pihak rumah sakit menolak karena kamu sudah mencantumkannya dengan jalur umum."
"Totalnya 10 juta belum termasuk uang perawatan dan obat-obatan yang terpakai!" kata Damar dengan nafas yang kembang kempis, "aku jadi terpaksa membayarnya tadi!"
Tatapan pria itu semakin tajam. "Ingat, Nadine! Pokoknya biaya lebih operasi caesar tadi akan aku masukkan sebagai utangmu yang wajib kau cicil setiap bulan! Paham?"
Deg!
Nadine terdiam.
Dengan apa, dia harus membayarnya?
Selama ini, Damar hanya memberikanya uang 600.000 untuk kebutuhan rumah tangga.
"Tapi, Mas--"
Lagi-lagi, Damar memotong ucapannya, "Jangan banyak alasan!"
"Kalau kau tak bisa bayar, uang jatah bulanan untukmu akan kupangkas," kata Damar dengan kejamnya.
Nadine sendiri hanya bisa terdiam memerhatikan sang suami yang kini malah asyik memainkan hpnya setelah memakinya.
Sungguh, wanita itu tak mengerti. Anak yang dilahirkan Nadine, bukan hanya miliknya seorang. Tapi, juga milik Damar.
Apakah pria ini layak menjadi ayah anaknya?
****
"Sudah melahirkan, kan? Bagaimana dengan kondisi cucuku? Apakah besok pagi sudah bisa pulang?"
Belum selesai masalah dengan sang suami, Ibu Pratiwi, sang mertua, mendadak datang dengan Sarah dan Santi, ipar Nadine.
Tampak ketiganya heboh mencari cucunya, tapi tak peduli keadaan Nadine sama sekali.
"Mana bisa, Bu? Nadine saja melahirkan secara caesar!" kata Damar ketus, "kita terpaksa nunggu jahitannya kering dulu sampai satu minggu!"
"APA? Caesar? Kenapa bisa begitu?"
Ibu Pratiwi tampak tak terima. Ditatapnya Nadine tajam. "Sudah malas, kok kamu tak tahu diri, sih? Apa maksudmu menghamburkan uang putraku dengan melahirkan secara caesar?"
Telunjuk wanita itu mendarat ke kening Nadine.
Nadine lagi-lagi tidak bisa melawan dan hanya bisa pasrah menerima perlakuan dari sang ibu mertua.
Bukannya dia tak bisa, tapi dirinya masih menjaga adabnya sebagai seorang menantu.
Ia tak mau berlaku kurang ajar kepada sang mertua.
Lagipula dibandingkan pukulan yang sudah terbiasa diterima oleh Nadine kecil dari orang tua angkat yang mengasuhnya, ini tak seberapa.
Dulu, Nadine kecil yang memang yatim piatu, bahkan tidak akan mendapatkan makanan jika dalam sehari dia tidak menghasilkan uang.
Jujur, Damar adalah harapan terakhirnya untuk bisa mengubah kehidupannya yang seperti neraka itu.
Siapa sangka, suaminya itu malah menjadi neraka kedua yang dirasakan Nadine?
Padahal dulu, Damar kekeuh memperjuangkan Nadine meski Ibu Pratiwi tidak pernah setuju dan berusaha menjodohkan pria itu dengan Nabila, seorang wanita karir yang mereka ketahui memiliki penghasilan sendiri dan memiliki jabatan cukup tinggi di perusahaan tempatnya bekerja.
Ibu Pratiwi jugalah yang menghasut Damar untuk tidak memberikan gajinya seutuhnya kepada sang istri.
"Ibu dan saudara perempuanmu masih merupakan tanggung jawabmu, Damar!" katanya waktu itu, sehingga gaji 8 juta yang menjadi 10 juta bila dapat bonus dan lembur itu disunat menjadi 600 ribu/bulan.
Hal ini membuat Nadine terpaksa bekerja sebagai buruh cuci dan juga bersih-bersih rumah tetangga tanpa sepengetahuan Damar untuk menambal kekurangan nafkah.
Selama 3 tahun pernikahan, tabungan Nadine pun terkumpul walau tak seberapa. Hanya saja, kini Nadine bingung.
Dia tak bisa bekerja seperti biasa pasca melahirkan. Padahal, dia punya utang yang harus dibayar ke suaminya.
"Dasar wanita tak ada guna! Kalau membunuh bukanlah dosa, maka saat ini kamu sudah aku bunuh!"
Makian sang mertua membuat Nadine sadar dari lamunan.
Hatinya semakin mencelos karena Damar lagi-lagi tak membelanya.
"Ya, Roob ... haruskah aku bertahan dengan keadaan rumah tangga yang seperti ini?" batin Nadine menjerit memberontak dengan keadaannya yang dialaminya.
Tanpa sadar, air mata luruh kembali hari ini.
Hanya saja, adik iparnya malah tertawa.
Tak peduli jika dia harusnya menghormati Nadine sebagai kakak ipar.
"Udah deh Mbak Nadine! Gak usah sok nangis!" ejek Santi, "nanti kalau ada orang yang melihat, dikiranya kami jahat sama kamu! Padahal, mbak emang benalu! Kasihan banget ponakanku itu punya ibu macam Mbak"
Tangan Nadine sontak mengepal menahan amarah.
Hanya saja, Damar dan keluarganya itu tak menyadarinya.
Bahkan, kesabaran Nadine pun ada batasnya.
"Jika selama ini aku yang kalian hina, aku masih bisa menahan diri. Tapi kali ini, aku sudah memiliki anak yang harus kulindungi. Setelah kepulanganku nanti, aku bersumpah akan memperjuangkan masa depan putraku, meskipun tanpa bantuan mereka!" sumpah Nadine dalam hatinya memperhatikan ipar dan mertuanya yang masih asyik tertawa.
Cerita ini mengisahkan tentang Ketakutan seorang ibu muda berusia 30 tahun yang takut anaknya di rebut paksa dari pelukannya karena memilih sebuah perceraian.Almira memilih perpisahan di usia pernikahannya yang baru berusia 1,5 tahun karena tabiat suami yang selain pelit uang nafkah juga suka selingkuh.Dia memilih mundur dari pernikahan yang tak sehat itu demi kewarasannya, tapi ternyata tak semudah itu melepaskan diri dari suami yang di perjuangkan nya dulu.Iqbal yang mengetahui kelemahan Almira yang takut kehilangan anaknya pun memanfaatkan itu untuk menekan dan mengancamnya agar tak melanjutkan keinginannya untuk. berpisah.Bagaimana kelanjutannya?
Semua orang terkejut ketika tersiar berita bahwa Raivan Bertolius telah bertunangan. Yang lebih mengejutkan lagi adalah bahwa pengantin wanita yang beruntung itu dikatakan hanyalah seorang gadis biasa yang dibesarkan di pedesaan dan tidak dikenal. Suatu malam, wanita iru muncul di sebuah pesta dan mengejutkan semua orang yang hadir. "Astaga, dia terlalu cantik!" Semua pria meneteskan air liur dan para wanita cemburu. Apa yang tidak mereka ketahui adalah bahwa wanita yang dikenal sebagai gadis desa itu sebenarnya adalah pewaris kekayaan triliunan. Tak lama kemudian, rahasia wanita itu terungkap satu per satu. Para elit membicarakannya tanpa henti. "Ya tuhan! Jadi ayahnya adalah orang terkaya di dunia? "Dia juga seorang desainer yang hebat dan misterius, dikagumi banyak orang!" Meskipun begitu, tetap banyak orang tidak percaya bahwa Raivan bisa jatuh cinta padanya. Namun, mereka terkejut lagi. Raivan membungkam semua penentangnya dengan pernyataan, "Saya sangat mencintai tunangan saya yang cantik dan kami akan segera menikah." Ada dua pertanyaan di benak semua orang: mengapa gadis itu menyembunyikan identitasnya? Mengapa Raivan tiba-tiba jatuh cinta padanya?
Novel ini berisi kompilasi beberapa cerpen dewasa terdiri dari berbagai pengalaman percintaan penuh gairah dari beberapa karakter yang memiliki latar belakang profesi yan berbeda-beda serta berbagai kejadian yang dialami oleh masing-masing tokoh utama dimana para tokoh utama tersebut memiliki pengalaman bercinta dengan pasangannya yang bisa membikin para pembaca akan terhanyut. Berbagai konflik dan perseteruan juga kan tersaji dengan seru di setiap cerpen yang dimunculkan di beberapa adegan baik yang bersumber dari tokoh protagonis maupun antagonis diharapkan mampu menghibur para pembaca sekalian. Semua cerpen dewasa yang ada pada novel kompilasi cerpen dewasa ini sangat menarik untuk disimak dan diikuti jalan ceritanya sehingga menambah wawasan kehidupan percintaan diantara insan pecinta dan mungkin saja bisa diambil manfaatnya agar para pembaca bisa mengambil hikmah dari setiap kisah yan ada di dalam novel ini. Selamat membaca dan selamat menikmati!
Firhan Ardana, pemuda 24 tahun yang sedang berjuang meniti karier, kembali ke kota masa kecilnya untuk memulai babak baru sebagai anak magang. Tapi langkahnya tertahan ketika sebuah undangan reuni SMP memaksa dia bertemu kembali dengan masa lalu yang pernah membuatnya merasa kecil. Di tengah acara reuni yang tampak biasa, Firhan tak menyangka akan terjebak dalam pusaran hasrat yang membara. Ada Puspita, cinta monyet yang kini terlihat lebih memesona dengan aura misteriusnya. Lalu Meilani, sahabat Puspita yang selalu bicara blak-blakan, tapi diam-diam menyimpan daya tarik yang tak bisa diabaikan. Dan Azaliya, primadona sekolah yang kini hadir dengan pesona luar biasa, membawa aroma bahaya dan godaan tak terbantahkan. Semakin jauh Firhan melangkah, semakin sulit baginya membedakan antara cinta sejati dan nafsu yang liar. Gairah meluap dalam setiap pertemuan. Batas-batas moral perlahan kabur, membuat Firhan bertanya-tanya: apakah ia mengendalikan situasi ini, atau justru dikendalikan oleh api di dalam dirinya? "Hasrat Liar Darah Muda" bukan sekadar cerita cinta biasa. Ini adalah kisah tentang keinginan, kesalahan, dan keputusan yang membakar, di mana setiap sentuhan dan tatapan menyimpan rahasia yang siap meledak kapan saja. Apa jadinya ketika darah muda tak lagi mengenal batas?
Arga adalah seorang dokter muda yang menikahi istrinya yang juga merupakan seorang dokter. Mereka berdua sudah berpacaran sejak masih mahasiswa kedokteran dan akhirnya menikah dan bekerja di rumah sakit yang sama. Namun, tiba-tiba Arga mulai merasa jenuh dan bosan dengan istrinya yang sudah lama dikenalnya. Ketika berhubungan badan, dia seperti merasa tidak ada rasa dan tidak bisa memuaskan istrinya itu. Di saat Arga merasa frustrasi, dia tiba-tiba menemukan rangsangan yang bisa membangkitkan gairahnya, yaitu dengan tukar pasangan. Yang menjadi masalahnya, apakah istrinya, yang merupakan seorang dokter, wanita terpandang, dan memiliki harga diri yang tinggi, mau melakukan kegiatan itu?
Niat untuk melamar pekerjaan sebagai pengasuh, karena membutuhkan pekerjaan tambahan demi menyambung hidup dan membiayai pengobatan ayahnya, justru mengantarkan Laura pada kegilaan Greyson yang merenggut kesuciannya, dan mengikat untuk menjadi pemuas nafsu. Akankah Laura bersedia menjadi budak pemuas Grey demi sejumlah uang untuk pengobatan ayahnya?
Evelyn, yang dulunya seorang pewaris yang dimanja, tiba-tiba kehilangan segalanya ketika putri asli menjebaknya, tunangannya mengejeknya, dan orang tua angkatnya mengusirnya. Mereka semua ingin melihatnya jatuh. Namun, Evelyn mengungkap jati dirinya yang sebenarnya: pewaris kekayaan yang sangat besar, peretas terkenal, desainer perhiasan papan atas, penulis rahasia, dan dokter berbakat. Ngeri dengan kebangkitannya yang gemilang, orang tua angkatnya menuntut setengah dari kekayaan barunya. Elena mengungkap kekejaman mereka dan menolak. Mantannya memohon kesempatan kedua, tetapi dia mengejek, "Apakah menurutmu kamu pantas mendapatkannya?" Kemudian seorang tokoh besar yang berkuasa melamar dengan lembut, "Menikahlah denganku?"