/0/18524/coverbig.jpg?v=bfe2d8e5eba1e499ec610c5753e404ea)
Andres dikenal sebagai orang yang tidak berperasaan dan kejam sampai dia bertemu Corinna, wanita yang satu tindakan heroiknya mencairkan hatinya yang dingin. Karena tipu muslihat ayah dan ibu tirinya, Corinna hampir kehilangan nyawanya. Untungnya, nasib campur tangan ketika dia menyelamatkan Andres, pewaris keluarga yang paling berpengaruh di Kota Driyver. Ketika insiden itu mendorong mereka untuk bekerja sama, bantuan timbal balik mereka dengan cepat berkembang menjadi romansa yang tak terduga, membuat seluruh kota tidak percaya. Bagaimana mungkin bujangan yang terkenal menyendiri itu berubah menjadi pria yang dilanda cinta ini?
Kegelapan malam menyelimuti Kota Driyver layaknya tirai besar.
Cahaya bulan menembus awan, menyinari gang-gang yang sempit.
Corinna Hudson membawa peralatan medis, buru-buru berjalan keluar dari sebuah rumah di gang.
Saat dia mencapai pintu masuk gang, sesosok tubuh ambruk ke arahnya.
Hidungnya menangkap bau darah menyengat yang memancar dari sosok asing itu.
Tanpa pikir panjang, dia menarik diri ke belakang dan sesaat kemudian, dia mengenali bahwa sosok itu adalah seorang pria.
Disertai bunyi gedebuk, pria itu terjatuh ke tanah. Dia pingsan sebelum dia bisa mengucapkan apa pun.
Corinna mendekat dengan hati-hati, mengerahkan tenaganya untuk membalikkan pria itu, dan mengenali wajah di depannya.
Pria itu tidak lain adalah Andres Spencer, pewaris terkenal dari keluarga yang terkemuka di Kota Driyver.
Dia mempertimbangkan risiko dan keuntungan dari campur tangannya. Keputusannya jelas dengan adanya potensi di mana situasi ini bisa menguntungkan untuknya.
Dia memeriksa napas Andres, samar tetapi masih bisa dirasakan.
Pria ini masih hidup, ada harapan untuk menyelamatkannya.
Dia menopang lengan Andres di bahunya dan perlu mengerahkan tenaga besar untuk mengangkat pria yang tidak sadarkan diri itu.
Mereka berjalan ke pintu tersembunyi di gang, pintu yang kemudian Corinna buka dengan sebuah kunci.
Tempat ini merupakan salah satu klinik rahasianya di area kumuh.
Di dalam, dia dengan sigap memindahkan Andres ke meja operasi.
Setelah melepas mantelnya yang basah oleh darah dan mengenakan snelli, dia mensterilkan peralatan bedahnya dan mulai menjalankan operasi.
Beberapa saat kemudian, peluru yang berlumuran darah berdenting saat mengenai nampan logam.
Corinna menghela napas lelah, operasi ini jelas menguras tenaganya. Kemudian dia menjahit luka Andres, memastikan lukanya telah ditangani dengan baik.
Akan tetapi, saat dia selesai ....
Pintu kliniknya dibuka paksa dari luar!
Tiba-tiba, sekelompok pengawal bersenjata berpakaian hitam menyerbu masuk ke dalam ruangan.
Beberapa pengawal segera mengelilingi Andres, yang masih tak sadarkan diri di ranjang operasi, sementara yang lain bergerak untuk mengamankan lokasi.
Seorang pengawal menempelkan laras pistol yang dingin ke pelipis Corinna, suaranya kaku saat dia bertanya, "Apa rencanamu dengan menyandera Pak Andres?"
Meski mendapat ancaman, Corinna tidak sedikit pun memperlihatkan rasa takut.
Dia melirik Andres dan memperhatikan jemarinya yang bergerak.
Sepertinya pria itu perlahan kembali sadar.
Perubahan situasi ini membuat kecemasannya makin berkurang.
Dia mempertimbangkan apa seseorang yang berpengaruh seperti Andres, seseorang yang dihormati di kedua sisi hukum, akan berterima kasih atas campur tangannya.
Rasa sakit melanda tubuh Andres, setiap gerakan kecil menimbulkan rasa nyeri tajam yang membuatnya berkeringat.
"Lepaskan wanita itu." Suara Andres lemah tetapi tetap berwibawa saat berbicara.
"Kalian semua keluar."
Meskipun kondisinya lemah, karisma dalam suaranya tidak terelakkan dan para pengawal tidak ragu-ragu untuk mematuhinya.
Mereka segera pergi, meninggalkan Corinna dan Andres berduaan di dalam klinik tersebut.
Corinna memanfaatkan momen ini untuk duduk di kursi terdekat, menyilangkan kakinya dengan santai.
Dia mengamati Andres dengan lekat, tidak mengucapkan sepatah kata pun.
"Kamu yang menyelamatkanku?" Suara Andres terdengar sedikit curiga.
Corinna hanya menjawab dengan singkat, ketenangannya tidak tergoyahkan.
Andres meringis kesakitan saat menyentuh lukanya. "Sebagai tanda terima kasih, aku bersedia membantumu dalam satu hal. Apa ... yang ingin kamu minta?"
Corinna menyandarkan diri ke belakang, pura-pura memikirkan jawaban atas pertanyaannya.
"Anggap saja aku akan meminta bantuan yang kamu janjikan itu di lain waktu."
Nada suaranya santai, tapi dia sudah mempertimbangkan hubungan ini bisa membuka banyak kemungkinan baru.
Andres terkenal di Kota Driyver, merupakan sosok tangguh yang tidak bisa dianggap remeh.
Mengingat tantangan yang dihadapi Corinna sekarang, tentunya sangat berharga mendapatkan kesempatan bekerja sama dengan seseorang seperti Andres.
"Hubungi aku jika kamu membutuhkan bantuanku," ucap Andres, memberikan kartu nama ke arahnya sambil perlahan bangkit dari tempat tidur.
Corinna menyaksikannya pergi, sebuah senyuman terbentuk di bibirnya.
Menyelamatkan tokoh penting seperti Andres bukanlah bagian dari rencananya, tetapi di sinilah dia, mungkin selangkah lebih maju dari harapannya karena campur tangan ini.
Lenny adalah orang terkaya di ibu kota. Ia memiliki seorang istri, tetapi pernikahan mereka tanpa cinta. Suatu malam, ia secara tidak sengaja melakukan cinta satu malam dengan seorang wanita asing, jadi ia memutuskan untuk menceraikan istrinya dan mencari wanita yang ditidurinya. Dia bersumpah untuk menikahinya. Berbulan-bulan setelah perceraian, dia menemukan bahwa mantan istrinya sedang hamil tujuh bulan. Apakah mantan istrinya pernah berselingkuh sebelumnya?
Istriku Lidya yang masih berusia 25 tahun rasanya memang masih pantas untuk merasakan bahagia bermain di luar sana, lagipula dia punya uang. Biarlah dia pergi tanpaku, namun pertanyaannya, dengan siapa dia berbahagia diluar sana? Makin hari kecurigaanku semakin besar, kalau dia bisa saja tak keluar bersama sahabat kantornya yang perempuan, lalu dengan siapa? Sesaat setelah Lidya membohongiku dengan ‘karangan palsunya’ tentang kegiatannya di hari ini. Aku langsung membalikan tubuh Lidya, kini tubuhku menindihnya. Antara nafsu telah dikhianati bercampur nafsu birahi akan tubuhnya yang sudah kusimpan sedari pagi.
21+ !!! Harap bijak memilih bacaan HANYA UNTUK DEWASA. Untuk menguji kesetiaan pasangan masing-masing akhirnya Arga dan rekan-rekan sekantornya menyetujui tantangan gila Dako yang mengusulkan untuk membolehkan saling merayu dan menggoda pasangan rekan yang lain selama liburan di pulau nanti. Tanpa amarah dan tanpa cemburu. Semua sah di lakukan selama masih berada di pulau dan tantangan akan berakhir ketika mereka meninggalkan pulau. Dan itu lah awal dari semua permainan gila yang menantang ini di mulai...
Seorang gadis SMA bernama Nada dipaksa untuk menyusui pria lumpuh bernama Daffa. Dengan begitu, maka hidup Nada dan neneknya bisa jadi lebih baik. Nada terus menyusui Daffa hingga pria itu sembuh. Namun saat Nada hendak pergi, Daffa tak ingin melepasnya karena ternyata Daffa sudah kecanduan susu Nada. Bagaimana kelanjutan kisahnya?
Kulihat ada sebuah kamera dengan tripod yang lumayan tinggi di samping meja tulis Mamih. Ada satu set sofa putih di sebelah kananku. Ada pula pintu lain yang tertutup, entah ruangan apa di belakang pintu itu. "Umurmu berapa ?" tanya Mamih "Sembilanbelas, " sahutku. "Sudah punya pengalaman dalam sex ?" tanyanya dengan tatapan menyelidik. "Punya tapi belum banyak Bu, eh Mam ... " "Dengan perempuan nakal ?" "Bukan. Saya belum pernah menyentuh pelacur Mam. " "Lalu pengalamanmu yang belum banyak itu dengan siapa ?" "Dengan ... dengan saudara sepupu, " sahutku jujur. Mamih mengangguk - angguk sambil tersenyum. "Kamu benar - benar berniat untuk menjadi pemuas ?" "Iya, saya berminat. " "Apa yang mendorongmu ingin menjadi pemuas ?" "Pertama karena saya butuh uang. " "Kedua ?" "Kedua, karena ingin mencari pengalaman sebanyak mungkin dalam soal sex. " "Sebenarnya kamu lebih tampan daripada Danke. Kurasa kamu bakal banyak penggemar nanti. Tapi kamu harus terlatih untuk memuaskan birahi perempuan yang rata - rata di atas tigapuluh tahun sampai limapuluh tahunan. " "Saya siap Mam. " "Coba kamu berdiri dan perlihatkan punyamu seperti apa. " Sesuai dengan petunjuk Danke, aku tak boleh menolak pada apa pun yang Mamih perintahkan. Kuturunkan ritsleting celana jeansku. Lalu kuturunkan celana jeans dan celana dalamku sampai paha.