/0/18664/coverbig.jpg?v=327f1070479f3e709a32c952a4cf3f13)
Elsa Anindita adalah wanita yang hatinya telah mati. Kemungkinan untuknya bisa kembali mencintai itu adalah hal yang sangat mustahil. Dua kali mengalami gagal menikah dengan orang yang mencintainya, membuat Elsa setuju untuk menikah kontrak dengan Alvaro, pria cacat yang sebenarnya adalah CEO yang sedang menyamar. "Jadi kamu mau menikah dengan tuan saya yang fisiknya tidak sempurna itu?" Tunjuk Gio pada Alvaro. "Iya saya mau, dengan catatan mahar yang akan saya terima adalah 500 juta," jawab Elsa. Hanya dengan meminta bayaran 500 juta saja. Elsa bersedia menikah dengan Alvaro, CEO sukses yang tersandung gosip sebagai pria penyuka sesama jenis. Akankah cinta hadir di antara Elsa dan Alvaro? Lalu bagaimana kalau ternyata, Alvaro itu adalah pria di masa lalu Elsa yang pernah meninggalkan Elsa di pelaminan? Ya... Alvaro adalah Dika.
"Jadi kamu mau mahar sebesar itu untuk pernikahan kamu
dengan anak saya?" tanya seorang wanita paruh baya pada gadis bernama Elsa yang
sedang duduk di hadapannya.
Elsa Anindita adalah gadis cantik yang ingin di nikahi oleh
Glen. Ia meminta uang dalam jumlah yang tak sedikit pada Glen sebagai maharnya.
Elsa membutuhkan uang itu untuk biaya pengobatan bundanya
yang saat ini sedang sakit parah. Uang dari gaji Elsa bekerja tidak bisa
menutupi biaya tagihan itu sehingga Elsa terpaksa memilih jalan menikah dengan
Glen untuk bisa mendapatkan uangnya.
"Iya Bu," jawab Elsa.
Elsa yang benar-benar tak tahu lagi akan bisa mendapatkan
uang sebesar itu dari mana terpaksa harus melakukan hal gila ini.
Dia yang sebenarnya tak ingin menikah dengan Glen
terpaksa setuju saat Glen mengajaknya
menikah, tapi dengan syarat Glen harus mau memberi mahar seperti yang diminta
olehnya.
Elsa tidak mengira kalau ibunya Glen akan mempermasalahkan
hal ini. Sampai-sampai beliau mengajak Elsa bertemu tepat seminggu sebelum hari
pernikahan.
"Tinggalkan anak saya, dan saya akan memberi kamu uang yang
lumayan banyak sebagai gantinya."
"Maksud ibu?" tanya Elsa.
"Memangnya ucapan saya kurang jelas ya? saya mau pernikahan
ini di batalkan. Saya sudah tahu siapa kamu dan rasanya mahar sebesar itu
terlalu banyak untuk kamu. Kamu yang pernah sekali gagal menikah tentunya itu
bisa menjadi pelajaran bagi kamu agar kamu jadi cewek itu tidak materialistis.
"Saya yakin, calon suami kamu dulu itu meninggalkan kamu
karena dia merasa kamu itu tidak pantas untuknya. Dan kalau saya pikir-pikir,
pasti dia itu sudah kenyang dan bosan sama tubuh kamu makanya dia meninggalkan
kamu sendirian di pelaminan.
"So... uang sebesar
itu terlalu banyak untuk gadis yang sudah tidak memiliki keperawanannya. Tapi
tenang saja kamu enggak usah takut. Asal kamu mau meninggalkan anak saya, maka
saya bersedia kok untuk memberi uang gratisan buat kamu. Daripada dia harus
terjebak seumur hidupnya sama kamu, akan lebih baik saya kehilangan uang
recehan itu."
Sakit hati Elsa, mendengar apa yang di katakan oleh ibu dari
pria yang akan menikahinya. Ternyata masa lalu Elsa yang pahit itu masih terus
saja membuat hidup Elsa jadi bahan hinaan dan gunjingan orang-orang termasuk
ibu dari Glen.
"Jadi maksud ibu, pernikahan ini akan ibu batalkan?"
"Tentu saja, saya tidak akan di rugikan dengan batalnya
pernikahan kamu sama Glen, anak saya. Tapi saya justru malah akan terselamatkan
karenanya. Saya akan terselamatkan dari rasa malu. Dan Glen akan terselamatkan
dari penyesalan seumur hidupnya karena menikahi wanita yang bekas dari orang
lain."
Wanita bernama Tri itu lalu mengeluarkan cek senilai puluhan
juta yang sudah di bubuhi tanda tangan. Jika Elsa menerimanya, maka Elsa hanya
tinggal mencairkannya saja ke Bank dan Elsa akan mendapatkan uang puluhan juta
itu secara cuma-cuma.
Tapi tidak, meski keadaannya sedang susah, Elsa merasa tidak
bisa menerima uang itu. Elsa masih memiliki harga diri, sehingga Elsa lebih
memilih untuk menolaknya. Apalagi uang segitu tidak akan cukup untuk Elsa pakai
menutupi biaya tagihan rumah sakit bundanya.
"Tidak usah Bu, ibu pegang saja uang ini," Elsa
mengembalikan cek yang sudah di sodorkan ke arahnya. "Saya memang tidak
mencintai anak Ibu. Dan dia yang memaksa saya untuk menikah. Saya meminta uang
sebesar itu sebagai mahar saya, tapi kalau pernikahan ini tidak jadi saya tidak
punya alasan untuk menerima sepeser pun uang dari ibu," balas Elsa tak kalah
tegas.
"Satu hal lagi, jangan meminta saya untuk menjauhi putra
ibu. Tapi Ibu awasi saja putra ibu itu untuk tidak mendekati saya. Karena di
sini yang mencintai dan menginginkan saya itu adalah putra ibu, bukan saya.
"Karena sudah tak ada lagi yang ingin di bicarakan, maka
dari itu saya pamit."
Elsa tak bisa membiarkan Ibu Tri lebih menghina lagi harga
dirinya. Dia lebih dulu memutuskan untuk pergi dari sana dan tidak melanjutkan
rencana makan siangnya di sana. Elsa memilih restoran lain untuknya makan
siang.
Elsa merasa sangat kesal. Dan saat Elsa merasa kesal, dia
akan merasa lapar hingga ia lupa kalau saat ini ia tidak memiliki uang yang
cukup untuk makan di sebuah restoran mewah.
Elsa duduk di sebuah restoran ternama tempat biasanya Elsa
diajak makan oleh Glen. Ia memesan menu yang harganya lumayan. Dan Elsa
langsung melahapnya dengan sangat rakus ketika makanan pesanannya itu di
hidangkan.
Elsa tak sadar jika ada seorang pria yang saat ini tengah menatapnya. Pria itu terlihat
sangat misterius, dia memakai pakaian rapi seperti seorang boss, tapi dia
memakai topi yang hampir menutupi seluruh wajahnya.
Namanya Alvaro dia itu CEO terkenal. Meski baru dua tahun
dia merambah bisnis di Indonesia. Namun, namanya sudah langsung melambung
tinggi dan sukses menarik perhatian karena kehebatan cara berbisnisnya.
Kecantikan Elsa dan cara Elsa makan sungguh menarik
perhatian si pria misterius itu, tapi ada hal yang jauh lebih menarik lagi saat
kejadian tak terduga terjadi di hadapan Al, sang CEO.
Elsa sudah selesai makan. Dia memanggil pelayan untuk meminta bill dan saat ia merogoh tasnya
untuk mencari dompet, drama seru itu pun di mulai.
"Ya ampun di mana dompetku?" gerutu Elsa. "Apa mungkin
tertinggal di rumah?" ucapnya.
Elsa merasa hari ini adalah hari paling sial baginya, selain
hari di mana ia di tinggalkan dulu saat di pelaminan. Hari ini juga adalah hari
paling buruk dalam hidup Elsa.
Elsa memasang wajah tenang, saat ia tak kunjung menemukan
dompetnya. Di tambah tagihan pembayarannya pun rasanya tidak akan bisa ia bayar
meski dompet itu tidak tertinggal.
Elsa mencoba bernegosiasi dengan si pelayan untuk membiarkan
Elsa mengambil dompetnya yang tertinggal di rumah. Tapi si pelayan tidak
memberikan Elsa sedikit pun keringanan.
"Tolong saya Mbak, dompet saya ketinggalan di rumah, jadi
saya mohon sama Mbak untuk membiarkan saya pulang dulu mengambilnya."
"Maaf Mbak, prosedur restoran kami tidak mengizinkan siapa
pun meninggalkan tempat ini jika dia tidak bisa membayar makanannya."
"Tapi saya bukan mau kabur Mbak, saya hanya mau mengambil
dompet saya yang tertinggal," ungkap Elsa memohon.
"Kalau begitu Mbak bisa meninggalkan kartu identitas Mbak
sebagai jaminan."
"Kartu identitas saya itu ada di dalam dompet Mbak, jadi
saya..._"
"Cukup Mbak!" potong si pelayan mulai kehilangan
kesabarannya. "Saya tidak mau mendengar apa-apa lagi. Sudah banyak orang
semacam Mbak yang beralasan sama seperti Mbak. Pokoknya Mbak harus bayar dulu
baru Mbak bisa pergi dari sini," si pelayan mengira Elsa sedang ingin menipu
dirinya. Ia merasa harus pergi meninggalkan Elsa, tapi Elsa mengajarnya dan tak
sengaja menyenggol Al si pria misterius itu.
Tubuh Elsa yang menyenggol Al, kehilangan keseimbangan ia
hampir terjatuh dan semua isi dalam tas Elsa berhamburan ke atas lantai.
"Maaf, maafkan saya. Saya tidak sengaja," ucap Elsa.
"Mbak enggak punya mata ya?" seru Gio pada Elsa yang sudah
menyenggol bosnya.
Gio adalah asisten pribadi Alvaro. Dia mengomeli Elsa karena
sudah tidak sengaja mengganggu kenyamanan bosnya yang sedang makan siang.
Al mengangkat tangannya, menghentikan Gio yang masih ingin
mengomel pada Elsa.
Elsa terpaksa berhenti mengejar si pelayan, dia lebih fokus
meminta maaf dan memungut semua isi tasnya termasuk surat dari rumah sakit
tadi.
Si pria mistreius itu membantu Elsa memunguti
barang-barangnya dan tak sengaja melihat surat dari rumah sakit yang tertera
angka lumayan besar di atasnya.
Setelah Elsa merapikan semua isi tasnya tak lupa juga Elsa
juga mengucapkan terima kasih dan maafnya pada Alvaro. Ketika Elsa sedang
berterima kasih, Elsa bisa melihat dengan jelas wajah Al yang di tutupi topi
itu. Wajah Al yang cacat, seperti bekas luka bakar.
Tapi Elsa tidak terlalu memedulikannya. Karena menurut Elsa
itu bukan urusannya. Lalu Elsa pun kembali mengejar si pelayan.
Ketertarikan Al semakin bertambah dan langsung meminta Gio
mencari tahu siapa Elsa dan bagaimana kehidupannya.
"Cari tahu siapa gadis itu!" suruh Al.
"Baik Tuan," jawab Gio tanpa bertanya.
Tak harus menunggu lama. Semua informasi Elsa pun bisa Gio
dapatkan. Hanya dengan gambar wajah Elsa saja Gio bisa memuaskan keingintahuan
bosnya. Gio memberikan iPhone yang ada di tangannya yang sudah tertera
informasi tentang Elsa.
Dari tempat duduknya, Alvaro terus menatap Elsa. Al
benar-benar merasa sangat tertarik dan memiliki rencana yang bagus untuk
dirinya dan Elsa. Setelah tahu tentang Elsa, Al merasa kalau Elsa adalah orang
yang tepat yang selama ini sedang di cari olehnya.
"Gio, sepertinya dia bisa kita manfaatkan," ucap Alvaro
menyeringai.
"Baik Tuan, akan saya urus," jawab Gio.
Tanpa Alvaro harus menjelaskan, Gio sudah langsung paham apa
yang harus dilakukannya pada Elsa.
Gio mendekati Elsa yang masih memohon pada si pelayan untuk
bisa membiarkannya pergi mengambil dompet. Tapi sayangnya, si pelayan itu masih
tidak mengizinkan.
"Permisi Mbak, berapa tagihannya. Biar saya bantu bayar,"
ucap Gio.
"Enggak usah Pak, enggak usah. Saya bisa kok membayarnya,
dompet saya itu ketinggalan di rumah jadi saya hanya harus mengambilnya saja."
"Tidak apa-apa. Sekarang biar saya yang bayar saja dulu.
Besok-besok kamu bisa mengganti uang saya. Dan untuk membuat kamu nyaman, ini
kartu nama tuan saya," Gio menunjuk ke
arah Al yang wajahnya tidak terlihat, tapi Elsa tadi sudah sempat melihatnya.
Elsa menerima bantuan dari Gio. Karena merasa sangat
tertolong Elsa pun sampai berkali-kali mengucapkan rasa terima kasihnya.
"Terima kasih ya Pak, terima kasih banyak. Saya pasti akan
menggantinya besok," ucap Elsa sungkan.
"Jangan berterima kasih pada saya. Karena saya hanya
mengikuti perintah dari tuan saya saja," balas Gio. "Kalau kamu mau berterima
kasih, kamu langsung saja temui tuan
saya dan bilang langsung padanya. Itu pasti akan lebih membuatnya senang,"
ungkap Gio.
Elsa tampaknya memang
harus mengucapkan terima kasihnya secara langsung pada Al, dia menghampiri
tempat duduk Al dan berterima kasih. Bahkan Elsa sampai berkali-kali
membungkukkan tubuhnya.
"Terima kasih ya Tuan, terima kasih banyak atas bantuan yang
sudah Tuan berikan untuk saya hari ini," ucap Elsa.
"Silakan duduk dulu," ucap Al hanya suaranya saja yang
terdengar sedangkan wajahnya ia sembunyikan dari balik topi.
Elsa tak mungkin menolak, dia sudah di tolong dan rasanya
akan sangat tidak sopan menolaknya.
"Kenalkan nama saya Alvaro."
"Alvaro?" seru Elsa kaget. "Apa anda Alvaro CEO yang sedang
ramai di perbincangkan?" tanya Elsa.
Elsa sering sekali mendengar nama Alvaro di bicarakan. Baik
kesuksesannya mau pun kemisteriusannya.
"Iya kamu betul, saya Alvaro CEO yang sedang menjadi
tarnding topik itu," jawab Al.
Saat ini bukan hanya kehebatan dan kemisteriusan Al saja
yang menjadi trending topik tapi juga gosip panas tentang kelainan Al yang
sedang ramai dibicarakan. Al di duga sebagai pria penyuka sesama jenis, karena
tak pernah sekalipun Al terlihat menggandeng seorang wanita.
Buru-buru Elsa melihat kartu nama yang sudah di berikan Gio
padanya untuk meyakinkan dirinya bahwa ia sedang tidak di tipu.
"Maaf, kalau saya tidak salah lihat. Sepertinya kamu juga
sedang berada dalam kesulitan ekonomi ya?" tanya Al langsung pada intinya.
"Ah... itu, tadi anda pasti melihat isi dari tas saya kan?"
"Iya, saya melihat surat dari rumah sakit. Apa itu surat
tagihan?" tanya Al.
Elsa bingung, haruskah rasa tak enak karena sudah di tolong
oleh Al membuat Elsa menceritakan apa masalah yang sedang di hadapinya. Tapi
kalau pun tidak cerita, Al yang sudah melihat isi tasnya dan Al yang sudah
melihat dirinya bermasalah saat mau membayar makan, pasti sudah tahu.
"Iya, itu surat tagihan dari rumah sakit yang harus segera
saya bayar untuk biaya pengobatan bunda saya."
"Apa boleh saya menolong kamu?"
Elsa yang menunduk malu karena ketahuan sebagai wanita yang
hidupnya di penuhi masalah, langsung menegakkan kepalanya. Meski ia tak bisa
melihat ekspresi Al dan tak bisa menatap jauh ke dalam mata Al, tapi Elsa
merasakan keseriusan dalam ucapan Al barusan.
"Saya akan memberikan mahar yang bisa membayar semua tagihan
dari rumah sakit atau mungkin lebih, asal kamu mau menikah dengan saya....!!"
Bersambung....
Raisa Aquila Nazara gadis berusia 25 tahun yang sedang mengalami masa sulit. Cantik, pintar, hangat dan menyenangkan Raka Mirza Bramantyo CEO muda berusia 27 tahun. Tampan, cerdas, baik hati, suka menolong, tapi player. Keduanya tak sengaja bertemu dalam sebuah insiden yang sangat menarik. Raisa yang dijebak oleh Helena, ibu dari kekasihnya malah justru berakhir dalam satu kamar dengan Raka. “Apa yang sudah kamu lakukan padaku?” tanya Raisa. “Kamu bertanya apa yang sudah aku lakukan? Memangnya kamu lupa dengan apa yang semalam sudah kita lakukan? “Kamu merayuku, menggoda diriku dan kamu...._” “Cukup!!” Raisa tahu apa yang selanjutnya terjadi antara dirinya dan Raka. Sudah pasti itu adalah hal yang memang seharusnya tidak terjadi. Bagaimanakah selanjutnya perjalanan hidup mereka? Akankah satu malam bersama menjadi awal dari kebersamaan mereka?
Moreno Dava Mahendra adalah laki-laki yang hatinya telah patah. Ditinggalkan untuk selama-lamanya oleh istri yang sangat dicintai membuat Moreno menjadi laki-laki yang dingin dan galak. Walau Ggalak, Moreno tetaplah duda keren incaran banyak wanita. Aira Cecilia Putri gadis yang terpaksa menjadi salah satu penghuni rumah bordil demi melunasi hutang ayahnya adalah wanita yang hatinya bukan miliknya tapi milik orang lain yang telah meninggal dan mendonorkan hatinya pada Cecil. keduanya dijebak oleh rekan bisnis Moreno. Mereka tidur bersama. Dan saat pagi Moreno terbangun ia terkejut karena wajah Cecil yang mirip dengan wajah istrinya. “Kamu harus bertanggung jawab!” “Bartanggung jawab untuk apa?” tanya Cecil. “Kamu harus menikah denganku!” Dari sinilah perjalanan keduanya dimulai. Pahit dan Manis kisah mereka yang telah jatuh cinta tapi tak bisa saling mengungkapkan. Akankah kedua bisa terus bersama?
Di jual oleh ibu tiri pada pria hidung belang, membawa Adelia menemukan cintanya. Adelia yang sudah diracuni dengan obat perangsang terpaksa harus tidur dengan Adityapria yang telah menolongnya dari si pria hidung belang tersebut. One nihgt stand dengan Aditya Membawa Adelia terlibat dalam kontrak pernikahan hingga akhirnya Adelia jatuh cinta pada Adit. Namun di tengah-tengah kehidupan pernikahannya dengan Aditya, justru Aditya diam-diam mengkhianati Adelia. Membuat Adelia tak bisa mempertahankan lagi pernikahannya dan memutuskan untuk bercerai. Di dalam keadaan hancur dan terluka karena pengkhiantan yang telah dilakukan oleh Aditya, Raihan Barra Pradipta datang mengulurkan tangannya pada Adelia. Menawaekan banyak kebahagiaan dan kehidupan yang lebih baik. Akankah Adelia lebih memilih uluran tangan Barra? Atau dia akan lebih memilih kembali pada Aditya yang pernah mengkhiantinya?
Kehidupan rumah tangga Vee dan Damar harus berakhir ketika dirinya mengetahui perselingkuhan suaminya dengan asisten rumah tangga mereka. Bercerai dengan Damar bukan berarti permasalahan telah selesai. Vee mendapatkan teror dari istri baru suaminya dan mengakibatkan dia harus kehilangan orang yang paling disayang. Vee tidak tinggal diam. Dibantu sahabatnya, dia mengungkap kejahatan istri baru mantan suaminya hingga membuat Damar yang tadinya tidak mempercayai ucapan Vee menjadi berbalik percaya. Bagaimana cara Vee mengungkap semua kejahatan mantan asisten rumah tangga yang kini telah menjadi istri Damar? Lantas, apa yang akan dilakukan oleh Damar saat mengetahui kebenarannya?
Ika adalah seorang ibu rumah tangga yang harus berjuang mencari nafkah sendiri karena suaminya yang sakit. Tiba-tiba bagai petir di siang bolong, Bapak Mertuanya memberikan penawaran untuk menggantikan posisi anaknya, menafkahi lahir dan batin.
"Tolong hisap ASI saya pak, saya tidak kuat lagi!" Pinta Jenara Atmisly kala seragamnya basah karena air susunya keluar. •••• Jenara Atmisly, siswi dengan prestasi tinggi yang memiliki sedikit gangguan karena kelebihan hormon galaktorea. Ia bisa mengeluarkan ASI meski belum menikah apalagi memiliki seorang bayi. Namun dengan ketidaksengajaan yang terjadi di ruang guru, menimbulkan cinta rumit antara dirinya dengan gurunya.
Disuruh menikah dengan mayat? Ihh ... ngeri tapi itulah yang terjadi pada Angel. Dia harus menikah dengan mayat seorang CEO muda yang tampan karena hutang budi keluarga dan imbalan 2 milyar! Demi keluarganya, pada akhirnya Angel terpaksa menerima pernikahan itu! Tapi, ternyata mayat pengantin pria itu masih hidup! Apa yang akan terjadi selanjutnya? Baca sampai tamat yah, karena novel ini akan sangat menarik untuk menemani waktu santaimu. Salam kenal para pembaca, saya Yanti Runa. Semoga suka ya.
Selama sepuluh tahun, Delia menghujani mantan suaminya dengan pengabdian yang tak tergoyahkan, hanya untuk mengetahui bahwa dia hanyalah lelucon terbesarnya. Merasa terhina tetapi bertekad, dia akhirnya menceraikan pria itu. Tiga bulan kemudian, Delia kembali dengan gaya megah. Dia sekarang adalah CEO tersembunyi dari sebuah merek terkemuka, seorang desainer yang banyak dicari, dan seorang bos pertambangan yang kaya raya, kesuksesannya terungkap saat kembalinya dia dengan penuh kemenangan. Seluruh keluarga mantan suaminya bergegas datang, sangat ingin memohon pengampunan dan kesempatan lagi. Namun Delia, yang sekarang disayangi oleh Caius yang terkenal, memandang mereka dengan sangat meremehkan. "Aku di luar jangkauanmu."
Kulihat ada sebuah kamera dengan tripod yang lumayan tinggi di samping meja tulis Mamih. Ada satu set sofa putih di sebelah kananku. Ada pula pintu lain yang tertutup, entah ruangan apa di belakang pintu itu. "Umurmu berapa ?" tanya Mamih "Sembilanbelas, " sahutku. "Sudah punya pengalaman dalam sex ?" tanyanya dengan tatapan menyelidik. "Punya tapi belum banyak Bu, eh Mam ... " "Dengan perempuan nakal ?" "Bukan. Saya belum pernah menyentuh pelacur Mam. " "Lalu pengalamanmu yang belum banyak itu dengan siapa ?" "Dengan ... dengan saudara sepupu, " sahutku jujur. Mamih mengangguk - angguk sambil tersenyum. "Kamu benar - benar berniat untuk menjadi pemuas ?" "Iya, saya berminat. " "Apa yang mendorongmu ingin menjadi pemuas ?" "Pertama karena saya butuh uang. " "Kedua ?" "Kedua, karena ingin mencari pengalaman sebanyak mungkin dalam soal sex. " "Sebenarnya kamu lebih tampan daripada Danke. Kurasa kamu bakal banyak penggemar nanti. Tapi kamu harus terlatih untuk memuaskan birahi perempuan yang rata - rata di atas tigapuluh tahun sampai limapuluh tahunan. " "Saya siap Mam. " "Coba kamu berdiri dan perlihatkan punyamu seperti apa. " Sesuai dengan petunjuk Danke, aku tak boleh menolak pada apa pun yang Mamih perintahkan. Kuturunkan ritsleting celana jeansku. Lalu kuturunkan celana jeans dan celana dalamku sampai paha.