/0/19118/coverbig.jpg?v=c9bc8588f6105db0f06ab602e2e00f03)
Astrid Mandala, seorang gadis yang dikhianati kekasihnya menjelang hari pernikahan. Terpaksa meninggalkan kampung halaman, demi menutupi rasa sakit dan malu akibat gagalnya pernikahan. Di kota besar, Astrid yang diterima kerja di sebuah perusahaan periklanan. Bertemu dengan Ronald Chaniago, seorang pemuda pecandu narkoba, yang juga merupakan putra dari pemilik perusahaan di mana Astrid bekerja. Sebuah tasbih menjadi satu-satunya benda yang diperhatikan Ronald. Pemuda yang telah kehilangan sebagian kewarasannya akibat narkoba. Tasbih yang tak pernah lepas dari genggaman tangan Astrid, tentunya. Akankah tasbih ini mempertemukan hati Ronald dan Astrid kededannya?Atau justru Ronald harus berakhir akibat over dosis?
"Astrid, ikut aku!"
"Hey, ada apa ini? Jangan tarik-tarik hey, sakit!" rintih gadis yang dipanggil Astrid itu.
"Kau harus berjanji bahwa kau akan sanggup bertahan, ok!" Novi sang sahabat yang tengah bersemangat hendak menunjukkan sesuatu pada sang gadis.
Astrid hanya bisa pasrah. Percuma melawan Novi, wanita pecicilan yang tidak ada anggun-anggunnya sedikit pun.
"Ada apa sih?" kesal Astrid menatap sebal sang sahabat. Sayangnya wajah Novi, sama sekali tidak bersahabat. Aneh sekali memang.
"Dengar!" Novi memegang kedua bahu sang sahabat. Tatapan matanya menunjukkan bahwa dirinya sedang tidak becanda. "Kau harus kuat! Kau masih muda dan kau sangat cantik. Ingat!" tegasnya, menatap tajam Astrid.
"Jangan membuat aku takut, please ada apa sih?" tanya Astrid penasaran.
"Ini mengenai si Arman," ucapnya. Tatapan matanya menyiratkan bahwa Astrid sudah siap menerima kabar dari calon suaminya yang tinggal beberapa minggu lagi akan melangsungkan pernikahan dengannya.
"Ada apa dengan mas Arman?" Astrid semakin penasaran dengan teka teki Novi.
"Ikut saja," lanjutnya. Tangannya menuntun tangan Astrid agar mengikutinya.
"Tapi mas Arman sedang tidak berada dirumahnya, Vi!" beritahunya.
"Ha ha ha, tidak ada di rumah? Kata siapa?" ejek Novi.
"Dia semalam pamit akan mengantar barang ke daerah Subang," jawab Astrid apa adanya.
"Hah, gila! Ngantar barang apa ambil barang?" ucap Novi, emosi.
"Hey, kau marah-marah terus. Nanti cepet tua, ada apa sebenarnya?" tanya Astrid lagi.
"Sudahlah, kita lihat saja apa benar si brengsek itu tengah PERGI ANTAR BARANG seperti yang dibilangnya kepadamu, Trid!"
Astrid sedikit takut dengan wajah Novi kali ini. Novi telah menikah dengan Dedi selama lima tahun, sayangnya mereka belum di karuniai keturunan. Sementara Astrid, di usianya yang baru dua puluh dua tahun ini belum menikah.
Rencananya, dua minggu lagi dirinya akan dipersunting Arman subagja, sang kekasih, seorang duda anak satu dengan propesi sopir truk. Meski demikian, Astrid yang masih gadis tidak pernah mempermasalahkan status Arman yang jelas lebih tua sepuluh tahun darinya.
Arman Subagja, terkenal sebagai pria yang sopan, supel dan ramah pada siapa saja. Pertemuan pertama kali dengan Astrid saat sang gadis pulang kerja dan kehujanan. Arman yang kebetulan melewati jalan yang sama dengan Astrid berinisiatif mengajak gadis itu pulang bareng dengannya.
Dari obrolan yang nyambung, kemudian semakin seringnya pertemuan keduanya. Akhirnya, Arman menyatakan perasaannya pada Astrid. Berhubung keluarga Astrid yang memegang teguh agama, maka Pak Badri selaku ayahand Astrid meminta Arman untuk menikahi dulu anak gadisnya itu.
Layaknya pria sejati, Arman tidak menolak. Bahkan dia dengan semangat menggembar gemborkan rencana pernikahannya dengan Astrid.
"Sekali lagi ku tekankan padamu, Trid. Kuatkan mental, ok!" Untuk kesekian kalinya Novi mengingatkan sahabatnya itu.
Astrid hanya terdiam, hanya ingin menyaksikan apa yang akan ditunjukkan Novi kepadanya. Tidak dipungkirinya, hatinya cukup berdebar-debar. Mengingat Novi begitu menggebu penuh amarah. Astrid tidak bisa memastikan apa yang sebenarnya terjadi. Dia pun tidak mau menduga-duga.
Begitu sampai dirumah yang dituju, Astrid merasa aneh dengan perangai saudara-saudara Arman saat melihat kedatangannya. Semakin menambah rasa curiga di hatinya. Tapi Astrid tetap bertahan untuk tidak mencari tahu terl;ebih dahulu. Biar saja Novi yang akan menunjukkan kepadanya sebuah kebenarannya.
"Lihat!" tunjuk Novi pada seorang wanita asing yang tengah berbadan dua yang sedang menjemur pakaian Arman dan pakaian perempuan yang sepertinya pakaian milik wanita itu.
"Cari siapa?" tanya wanita tersebut.
"Mana si Arman sialan itu?" tanya Novi garang.
"Ada apa dengan mas Arman, ya?" tanya wanita itu lagi, bingung.
Astrid sendiri susah payah menahan derai air matanya. Sedikitnya dia mulai paham dengan apa yang sedang ditunjukkan Novi kepadanya. Bayangan pesta pernikahan dua minggu mendatang sirna sudah.
Arman yang mendengar keributan di luar rumahnya, segera melihat apa yang terjadi. Betapa kagetnya Arman saat melihat Astrid berdiri di belakang Novi yang sedang berkacak pinggang di depan rumahnya. Matanya sudah berkaca-kaca, Arman segera berjalan mendekat ke arah sang kekasih.
"Astrid?"
Sayangnya, Astrid langsung pergi begitu saja. Tidak mau mendengar apapun penjelasan dari sang kekasih yang nyatanya telah tega berkhianat. Hati mungilnya cukup terluka dengan apa yang telah dilihatnya.
"Astrid tunggu!"
Arman yang mencoba mengejar Astrid di cegah oleh Novi. Meski perempuan, tapi tenaga Novi tak main-main. Tubuh tinggi kekar Arman dibanting hanya dengan satu kali hentakan saja.
"Bang Arman!" pekik wanita hamil itu. Berusaha menolong Arman terjungkal dengan bokong yang menyentuh tanah terlebih dahulu.
"Siapa mereka Bang?" tanya sang wanita yang masih terdengar telinga Novi yang tajam.
"Bajingan!" jawab Novi sambil mendelik ke arah pasangan itu. Kakinya segera melangkah meninggalkan kedua orang tersebut membawa amarah yang membuncah.
***
Di tempat kerjanya, Astrid tampak melamun. Dirinya yang dipercaya sebagai kepala gudang terlihat termenung seorang diri di ruangannya. Tidak menyangka bahwa kisah cintanya lagi-lagi berakhir tragis.
"Astagfirullah," keluhnya. Menarik napas terasa berat.
Terbayang ramainya ocehan para tetangga jika tahu dirinya membatalkan rencana pernikahannya. Dirinya yang terlanjur di cap sebagai perawan tua, tentu akan menambah daftar panjang ejekan orang-orang kepadanya.
"Trid, Astrid!"
Novi menggedor-gedor pintu ruangan Astrid. Tentu dia khawatir jika Astrid akan berbuat nekad. Mengingat rencana sang sahabat yang akan segera melepas masa lajangnya.
"Sebentar," teriak Astrid yang tidak mau suasana kantor tambah gaduh dengan teriakan sang sahabat yang memanggil dirinya.
Astrid segera membukakan pintu, dan ia segera mendapatkan pelukan hangat sang sahabat. Hal itu semakin membuat dirinya merasa pedih tak terkira.
Setelah sekian lama saling berpelukan untuk saling mengautkan. Novi perlahan melepaskan sang sahabat, "lupakan dia. Kau pasti akan mendapatkan lelaki yang lebih baik dari pada si bajingan itu," ucapnya berusaha menguatkan Astrid yang diketahui sedang rapuh.
Astrid mengangguk menyetujui ucapan sang sahabat. Seharusnya dirinya bersyukur, hal ini diketahui sebelum mereka sah menjadi suami istri. Tidak terbayang jika hal ini terbongkar setelah mereka menikah. Apakah dirinya rela jika harus menjalani hidup dengan seorang madu.
"Aku tahu," jawabnya sambil menundukkan kepalanya.
Walau bagaimana, tetap saja hatinya potek mengetahui fakta ini. Terlebih warga dan bahkan teman-teman sekantornya sudah pada tahu rencana mereka dua minggu ke depan.
"Nov ... Aku sepertinya kan mengundurkan diri dari sini," ungkapnya sambil menunduk. Demi apapun juga, Astrid tak mampu menatap wajah sang sahabat. Dirinya pasti akan dianggap sebagai wanita yang lemah.
"Apa?"
Benar kan, Novi kaget dengan keputusan yang diambil Astrid saat ini. Pasti Novi akan menolak dan tidak akan mengijinkan dirinya memutuskan mundur dari jabatannya saat ini. Bukan hanya karena tidak mau tahu urusan hati Astrid, melainkan karena Astrid selangkah lagi akan mendapatkan fasilitas dari kantornya itu.
Koko Bandi selaku pemilik perusahaan tempat Astrid bekerja, tengah menyiapkan sebuah rumah untuk Astrid di dekat kantornya.
Mengingat kinerja Astrid yang totalitas selama ini, sehingga sang Bos tak segan mengeluarkan dana yang tidak sedikit. Bukan hanya itu saja, Astrid pun akan diberikan inventaris berupa sebuah mobil. Agar jika sewaktu-waktu dirinya harus mengantarkan sendiri hasil produksi ke para konsumennya.
Selama ini memang sering kejadian, orderan yang membludak membuat Astrid turun tangan membantu para kurir mengantarkan sendiri pesanan para konsumennya. Tiga kurir nyatanya sering tidak cukup untuk mengirimkan pesanannya. Astrid sering mengantarkan pesanan yang diprediksi tidak akan terkirim oleh para kurir, menggunakan mobil Koko Bandi, tentunya.
"Jangan gila, trid!" bentak Novi.
Novi orang pertama yang akan menggagalkan rencana sang sahabat. Tentunya, dia tak mau jika harus bekerja sama dengan selain Astrid. Di kantornya, banyak sekali yang menginginkan jabatan Astrid. Tentu saja, mereka tergiur kala melihat bagaimana pedulinya Koko Bandi kepada Astrid.
"Aku gak akan kuat, Nov!" isak Astrid yang sudah tidak bisa membendung kesedihannya. Tubuhnya meluruh mengiringi setiap isakan yang menyayat hati.
Astrid sudah tidak mampu lagi menguasai dirinya. "Kita pulang aja, yuk! Tenangin diri dulu," ajak Novi. Walau bagaimanapun, dia tidak tega melihat sahabatnya patah hati seperti ini.
Astrid mengangguk setuju, dirinya segera berkemas. Tidak lupa meminta ijin terlebih dahulu kepada sang Bos. Meski dirinya tidak berada di tempat, tapi baik Astrid maupun Novi tahu diri. Sehingga setelah mendapat ijin, barulah mereka pun segera pergi meninggalkan kantornya.
"Astrid!"
Setelah memutuskan hubungan dengan keluarganya yang terjerat kasus korupsi, Magnus bekerja pada keluarga Montgomery, sebuah perusahaan lokomotif terbesar di dunia. Dan dia harus menikah dengan Cressa, putri bungsu Montgomery yang pemarah. Bersama, Magnus dan Cressa punya tujuan masing-masing dalam pernikahan itu. Namun, perlahan-lahan Cressa mengungkap jati diri Magnus yang sebenarnya. Magnus bukan anak koruptor semata, lalu siapa sebenarnya dia?
Tunangan Lena adalah pria yang menyerupai iblis. Dia tidak hanya berbohong padanya tetapi juga tidur dengan ibu tirinya, bersekongkol untuk mengambil kekayaan keluarganya, dan kemudian menjebaknya untuk berhubungan seks dengan orang asing. Untuk mencegah rencana jahat pria itu, Lena memutuskan untuk mencari seorang pria untuk mengganggu pesta pertunangannya dan mempermalukan bajingan yang selingkuh itu. Tidak pernah dia membayangkan bahwa dia akan bertemu dengan orang asing yang sangat tampan yang sangat dia butuhkan. Di pesta pertunangan, pria itu dengan berani menyatakan bahwa dia adalah wanitanya. Lena mengira dia hanya pria miskin yang menginginkan uangnya. Akan tetapi, begitu mereka memulai hubungan palsu mereka, dia menyadari bahwa keberuntungan terus menghampirinya. Dia pikir mereka akan berpisah setelah pesta pertunangan, tetapi pria ini tetap di sisinya. "Kita harus tetap bersama, Lena. Ingat, aku sekarang tunanganmu." "Delon, kamu bersamaku karena uangku, bukan?" Lena bertanya, menyipitkan matanya padanya. Delon terkejut dengan tuduhan itu. Bagaimana mungkin dia, pewaris Keluarga Winata dan CEO Grup Vit, bersamanya demi uang? Dia mengendalikan lebih dari setengah ekonomi kota. Uang bukanlah masalah baginya! Keduanya semakin dekat dan dekat. Suatu hari, Lena akhirnya menyadari bahwa Delon sebenarnya adalah orang asing yang pernah tidur dengannya berbulan-bulan yang lalu. Apakah kesadaran ini akan mengubah hal-hal di antara mereka? Untuk lebih baik atau lebih buruk?
Warning!!!!! 21++ Dark Adult Novel Ketika istrinya tak lagi mampu mengimbangi hasratnya yang membara, Valdi terjerumus dalam kehampaan dan kesendirian yang menyiksa. Setelah perceraian merenggut segalanya, hidupnya terasa kosong-hingga Mayang, gadis muda yang polos dan lugu, hadir dalam kehidupannya. Mayang, yang baru kehilangan ibunya-pembantu setia yang telah lama bekerja di rumah Valdi-tak pernah menduga bahwa kepolosannya akan menjadi alat bagi Valdi untuk memenuhi keinginan terpendamnya. Gadis yang masih hijau dalam dunia dewasa ini tanpa sadar masuk ke dalam permainan Valdi yang penuh tipu daya. Bisakah Mayang, dengan keluguannya, bertahan dari manipulasi pria yang jauh lebih berpengalaman? Ataukah ia akan terjerat dalam permainan berbahaya yang berada di luar kendalinya?
Sayup-sayup terdengar suara bu ustadzah, aku terkaget bu ustazah langsung membuka gamisnya terlihat beha dan cd hitam yang ia kenakan.. Aku benar-benar terpana seorang ustazah membuka gamisnya dihadapanku, aku tak bisa berkata-kata, kemudian beliau membuka kaitan behanya lepas lah gundukan gunung kemabr yang kira-kira ku taksir berukuran 36B nan indah.. Meski sudah menyusui anak tetap saja kencang dan tidak kendur gunung kemabar ustazah. Ketika ustadzah ingin membuka celana dalam yg ia gunakan….. Hari smakin hari aku semakin mengagumi sosok ustadzah ika.. Entah apa yang merasuki jiwaku, ustadzah ika semakin terlihat cantik dan menarik. Sering aku berhayal membayangkan tubuh molek dibalik gamis panjang hijab syar'i nan lebar ustadzah ika. Terkadang itu slalu mengganggu tidur malamku. Disaat aku tertidur…..
"Ada apa?" tanya Thalib. "Sepertinya suamiku tahu kita selingkuh," jawab Jannah yang saat itu sudah berada di guyuran shower. "Ya bagus dong." "Bagus bagaimana? Dia tahu kita selingkuh!" "Artinya dia sudah tidak mempedulikanmu. Kalau dia tahu kita selingkuh, kenapa dia tidak memperjuangkanmu? Kenapa dia diam saja seolah-olah membiarkan istri yang dicintainya ini dimiliki oleh orang lain?" Jannah memijat kepalanya. Thalib pun mendekati perempuan itu, lalu menaikkan dagunya. Mereka berciuman di bawah guyuran shower. "Mas, kita harus mikirin masalah ini," ucap Jannah. "Tak usah khawatir. Apa yang kau inginkan selama ini akan aku beri. Apapun. Kau tak perlu memikirkan suamimu yang tidak berguna itu," kata Thalib sambil kembali memagut Jannah. Tangan kasarnya kembali meremas payudara Jannah dengan lembut. Jannah pun akhirnya terbuai birahi saat bibir Thalib mulai mengecupi leher. "Ohhh... jangan Mas ustadz...ahh...!" desah Jannah lirih. Terlambat, kaki Jannah telah dinaikkan, lalu batang besar berurat mulai menyeruak masuk lagi ke dalam liang surgawinya. Jannah tersentak lalu memeluk leher ustadz tersebut. Mereka pun berciuman sambil bergoyang di bawah guyuran shower. Sekali lagi desirah nafsu terlarang pun direngkuh dua insan ini lagi. Jannah sudah hilang pikiran, dia tak tahu lagi harus bagaimana dengan keadaan ini. Memang ada benarnya apa yang dikatakan ustadz Thalib. Kalau memang Arief mencintainya setidaknya akan memperjuangkan dirinya, bukan malah membiarkan. Arief sudah tidak mencintainya lagi. Kedua insan lain jenis ini kembali merengkuh letupan-letupan birahi, berpacu untuk bisa merengkuh tetesan-tetesan kenikmatan. Thalib memeluk erat istri orang ini dengan pinggulnya yang terus menusuk dengan kecepatan tinggi. Sungguh tidak ada yang bisa lebih memabukkan selain tubuh Jannah. Tubuh perempuan yang sudah dia idam-idamkan semenjak kuliah dulu.
Maya dan Adrian, serta sahabat mereka Sinta dan Rizky, tampaknya memiliki segalanya: karier yang sukses, rumah yang nyaman, dan kehidupan sosial yang aktif. Namun, di balik fasad kebahagiaan mereka, hubungan mereka masing-masing mengalami ketegangan dan kekosongan yang menyedihkan. Suatu malam, dalam upaya untuk menyegarkan hubungan mereka yang hambar, Maya dan Sinta memutuskan untuk mengusulkan sesuatu yang ekstrem: "fantasi tukar pasangan ranjang." Awalnya, ide ini tampak gila dan di luar batas kenyamanan mereka. Namun, dengan dorongan dan desakan dari pasangan mereka, Maya dan Adrian, serta Sinta dan Rizky, setuju untuk mencoba. Ketika fantasi tersebut menjadi kenyataan, keempatnya merasakan perasaan canggung, kebingungan, dan kecemasan yang tak terduga. Namun, dalam perjalanan mereka melalui pengalaman ini, mereka mulai menggali lebih dalam tentang hubungan mereka, mengungkapkan kebutuhan dan keinginan yang mungkin terlupakan, serta menyembuhkan luka-luka yang telah terbuka dalam pernikahan mereka. Dalam prosesnya, mereka menghadapi konflik, kecemburuan, dan ketidakpastian yang tidak terelakkan. Namun, mereka juga menemukan keintiman yang lebih dalam, pemahaman yang lebih besar tentang satu sama lain, dan kesempatan untuk memperbaiki hubungan yang hampir putus asa. Novel "Fantasi Tukar Pasangan Ranjang" menawarkan pandangan yang tajam tentang kompleksitas hubungan manusia, dengan sentuhan humor, kehangatan, dan kisah cinta yang penuh dengan emosi. Di tengah fantasi yang menggoda, mereka menemukan keberanian untuk menghadapi kenyataan, menerima kekurangan masing-masing, dan membangun kembali fondasi cinta mereka dengan cara yang lebih kuat dan lebih tulus.