/0/19315/coverbig.jpg?v=1dbd347670cb3efe93492a8db385e9c5)
Aria, seorang wanita karier sukses, tidak menyangka bahwa pertemuannya dengan Raka di sebuah konferensi bisnis akan mengubah hidupnya. Ketertarikan instan mereka berubah menjadi malam yang penuh gairah, namun kebahagiaan mereka singkat. Aria terkejut mengetahui bahwa Raka adalah CEO dari perusahaan tempat dia bekerja, dan merasa dikhianati. Ketegangan di tempat kerja semakin meningkat ketika kesalahpahaman dan manipulasi dari rekan kerja mereka, Mira, memperburuk hubungan mereka. Aria, merasa tersakiti oleh dugaan perselingkuhan Raka, merencanakan balas dendam yang hampir menghancurkan karir Raka.
Aria memandangi cermin besar di kamar hotelnya. Gaun merah elegan yang dipakainya membingkai tubuhnya dengan sempurna, memberikan kesan anggun dan percaya diri. Rambut hitam panjangnya ditata dengan rapi, mengalir lembut di bahunya. Di balik penampilan luarnya yang tenang, jantungnya berdegup kencang. Konferensi bisnis internasional ini adalah kesempatan besar baginya untuk membuktikan diri.
Aria adalah seorang wanita karier sukses yang bekerja sebagai manajer proyek di salah satu perusahaan teknologi terkemuka. Dia telah menghabiskan bertahun-tahun bekerja keras untuk mencapai posisinya sekarang. Konferensi ini adalah momen penting untuk memperluas jaringan, mencari mitra bisnis baru, dan tentunya, menarik perhatian para eksekutif senior.
Saat dia melangkah keluar dari kamarnya dan menuju ke ruang konferensi, dia merasakan getaran kegembiraan bercampur gugup. Aula besar itu sudah penuh dengan para profesional dari berbagai negara, semua sibuk berbicara dan bertukar kartu nama. Aria mengambil napas dalam-dalam dan melangkah masuk, siap untuk memulai hari yang panjang.
***
Raka duduk di salah satu meja bulat, mengamati kerumunan di sekitarnya. Sebagai CEO dari sebuah perusahaan teknologi besar, dia sudah terbiasa dengan acara-acara seperti ini. Namun, hari ini terasa berbeda. Ada sesuatu yang membuatnya merasa gelisah, seolah-olah dia sedang menunggu sesuatu yang tak terduga.
Raka adalah pria tampan dengan postur tinggi dan wajah yang tegas. Matanya tajam, menunjukkan kecerdasan dan ketegasan yang membuatnya sukses dalam dunia bisnis. Namun, di balik penampilan luar yang kuat, ada kerentanan yang jarang diketahui orang. Dia telah menghadapi banyak tantangan dalam hidupnya, termasuk tekanan dari keluarganya untuk menikah dan meneruskan garis keturunan mereka.
Saat matanya menyapu ruangan, dia melihat seorang wanita yang menarik perhatiannya. Gaun merah yang dia kenakan membuatnya berdiri keluar dari kerumunan. Raka tidak bisa menahan senyum kecil saat melihat cara dia membawa dirinya dengan penuh percaya diri. Ada sesuatu tentangnya yang membuat Raka ingin mengenalnya lebih dekat.
***
Aria mengambil segelas sampanye dari pelayan yang lewat dan memutuskan untuk mencari tempat duduk. Saat dia berjalan melewati kerumunan, matanya bertemu dengan seorang pria yang duduk sendirian di salah satu meja. Tatapan mereka bertemu sejenak, dan dia merasakan ada sesuatu yang mengalir di antara mereka. Pria itu tersenyum padanya, dan Aria merasa wajahnya memerah.
"Mau bergabung?" Pria itu menawarkan, suaranya dalam dan ramah.
Aria ragu sejenak, tetapi kemudian mengangguk. "Tentu, terima kasih."
Dia duduk di kursi di sebelahnya dan menyesap sampanyenya. "Saya Aria," katanya, memperkenalkan diri.
"Raka," jawab pria itu, mengulurkan tangan untuk berjabat tangan.
Mereka berjabat tangan, dan Aria merasakan kehangatan dari sentuhan tangan Raka. "Jadi, apa yang membawa Anda ke konferensi ini?" tanya Aria, mencoba memulai percakapan.
"Saya di sini untuk melihat perkembangan terbaru di industri teknologi," jawab Raka. "Perusahaan saya selalu mencari inovasi baru yang bisa kami adopsi."
"Ah, sama seperti saya," kata Aria. "Saya bekerja sebagai manajer proyek di Tech Innovate. Kami juga sangat tertarik dengan perkembangan terbaru di bidang ini."
Raka tersenyum. "Tech Innovate, ya? Saya pernah mendengar banyak tentang perusahaan Anda. Kalian cukup terkenal dengan produk-produk inovatif kalian."
Aria merasa bangga mendengar pujian itu. "Terima kasih. Kami memang berusaha untuk selalu berada di garis depan teknologi."
Percakapan mereka mengalir dengan lancar, dan Aria merasa semakin nyaman berbicara dengan Raka. Mereka membahas berbagai topik, dari teknologi terbaru hingga hobi pribadi mereka. Raka ternyata seorang penggemar berat hiking, sementara Aria suka menghabiskan waktu luangnya dengan membaca buku dan menonton film.
Namun, saat mereka semakin akrab, Aria merasa ada sesuatu yang aneh. Ada momen-momen ketika Raka terlihat canggung, seolah-olah dia menyembunyikan sesuatu. Aria mencoba mengabaikan perasaan itu dan menikmati malam itu.
***
Malam semakin larut, dan konferensi berlanjut ke sesi cocktail di area rooftop hotel. Lampu-lampu kota yang berkilauan menciptakan suasana yang magis. Aria dan Raka memutuskan untuk melanjutkan obrolan mereka di luar.
"Indah sekali pemandangannya," kata Aria sambil melihat ke arah cakrawala kota.
"Memang, tempat ini selalu membuat saya merasa tenang," jawab Raka.
Mereka berdiri di tepi balkon, berbicara tentang impian dan aspirasi mereka. Raka berbicara tentang tekanan yang dia rasakan dari keluarganya untuk menikah dan melanjutkan bisnis keluarga. Aria berbicara tentang ambisinya untuk memimpin proyek besar yang bisa mengubah dunia.
Tanpa mereka sadari, malam semakin larut dan suasana semakin intim. Percakapan mereka semakin dalam, dan Aria merasa ada koneksi yang kuat dengan Raka. Mereka berdua tertawa, berbagi cerita, dan akhirnya, tanpa sadar, saling mendekat.
Raka memandangi Aria dengan tatapan yang penuh arti. "Aria, aku merasa ada sesuatu yang istimewa tentang kamu," katanya dengan lembut.
Aria merasakan detak jantungnya semakin cepat. "Aku juga merasa begitu, Raka."
Tanpa banyak kata, Raka mendekat dan mencium Aria dengan lembut. Ciuman itu terasa hangat dan penuh perasaan. Mereka berdua terhanyut dalam momen itu, melupakan segala hal di sekitar mereka.
***
Keesokan paginya, Aria terbangun dengan perasaan campur aduk. Dia menatap langit-langit kamar hotelnya, mencoba mengingat kembali apa yang terjadi semalam. Dia dan Raka telah menghabiskan malam bersama, dan perasaan hangat masih terasa di hatinya. Namun, dia juga merasa sedikit cemas. Apakah ini hanya satu malam yang akan mereka lupakan, atau ada sesuatu yang lebih?
Saat dia bersiap-siap untuk hari kedua konferensi, ponselnya berdering. Itu pesan dari Raka.
"Good morning, Aria. Aku berharap bisa melihatmu lagi hari ini. Bisakah kita bertemu untuk sarapan?"
Aria tersenyum dan mengetik balasan. "Pagi, Raka. Tentu, aku akan segera ke restoran hotel."
Dia merasa senang dengan undangan itu. Mungkin ini adalah awal dari sesuatu yang baru dan indah.
***
Aria memasuki restoran hotel dan melihat Raka sudah duduk di meja, menunggunya. Dia tersenyum dan melambai padanya.
"Pagi, Raka," sapa Aria sambil duduk.
"Pagi, Aria. Kamu terlihat cantik pagi ini," kata Raka dengan senyum yang hangat.
"Terima kasih. Kamu juga terlihat segar," jawab Aria sambil tersenyum malu.
Mereka memesan sarapan dan mulai berbicara tentang rencana mereka untuk hari itu. Namun, suasana menjadi canggung ketika mereka mulai membahas malam sebelumnya.
"Aria, tentang semalam... Aku ingin memastikan bahwa kamu merasa nyaman dengan apa yang terjadi," kata Raka dengan hati-hati.
Aria merasakan jantungnya berdegup kencang. "Aku merasa baik-baik saja, Raka. Aku hanya tidak ingin ada kesalahpahaman di antara kita."
Raka mengangguk. "Aku juga merasa begitu. Aku benar-benar menikmati waktu bersamamu dan aku berharap ini bisa menjadi awal dari sesuatu yang lebih."
Aria tersenyum. "Aku juga berharap begitu, Raka."
Namun, di tengah percakapan mereka, sebuah pesan masuk ke ponsel Raka. Dia melihatnya sejenak dan wajahnya berubah serius.
"Maaf, Aria. Aku harus segera pergi. Ada sesuatu yang mendesak di kantor," kata Raka dengan nada cemas.
Aria merasa sedikit kecewa, tapi dia mengerti. "Tentu, Raka. Kita bisa bertemu lagi nanti."
Raka tersenyum dan berdiri. "Terima kasih, Aria. Aku akan menghubungimu nanti."
Aria mengangguk dan menatap Raka pergi dengan perasaan campur aduk. Dia berharap bahwa pertemuan mereka bukan hanya sekadar kebetulan, tapi ada sesuatu yang lebih di antara mereka.
***
Sepanjang hari, Aria merasa sulit untuk fokus pada sesi konferensi. Pikirannya terus melayang pada Raka dan malam indah yang mereka habiskan bersama. Namun, dia juga merasa ada sesuatu yang mengganjal. Kenapa Raka tiba-tiba pergi dengan tergesa-gesa? Apakah ada sesuatu yang dia sembunyikan?
Saat konferensi berakhir untuk hari itu, Aria kembali ke kamarnya dengan perasaan lelah dan bingung. Dia berharap Raka akan menghubunginya, tapi hingga malam tiba, tidak ada pesan atau panggilan darinya.
Aria memutuskan untuk mencoba melupakan kekhawatirannya dan bersiap-siap untuk menghadiri gala dinner yang diadakan malam itu. Dia mengenakan gaun hitam elegan dan menata rambutnya
dengan rapi. Dia berharap malam ini akan memberikan kesempatan untuk bertemu dengan Raka lagi dan mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi.
Saat dia memasuki aula gala, dia melihat Raka sedang berbicara dengan beberapa orang. Namun, saat mata mereka bertemu, Raka terlihat canggung dan segera mengalihkan pandangannya.
Aria merasa hatinya tenggelam. Apakah dia melakukan sesuatu yang salah? Ataukah ada sesuatu yang lebih dari ini semua? Dia mencoba untuk tidak terlalu memikirkannya dan menikmati malam itu, tapi pikirannya terus kembali pada Raka dan perasaan tidak nyaman yang mulai mengganggunya.
***
Malam itu, saat acara gala hampir berakhir, Aria memutuskan untuk menghadap Raka dan mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi. Dia mendekati Raka yang sedang berdiri sendirian di sudut ruangan.
"Raka, bisakah kita bicara sebentar?" tanya Aria dengan nada yang lembut namun tegas.
Raka terlihat ragu sejenak, tapi kemudian mengangguk. "Tentu, Aria. Apa yang ingin kamu bicarakan?"
Mereka berjalan ke luar ruangan, mencari tempat yang lebih tenang. Aria menatap Raka dengan serius. "Raka, aku merasa ada sesuatu yang kamu sembunyikan dariku. Kenapa kamu tiba-tiba pergi tadi pagi? Dan kenapa kamu terlihat canggung saat melihatku di sini?"
Raka menghela napas dan menunduk sejenak sebelum menjawab. "Aria, ada banyak hal yang terjadi di hidupku saat ini. Aku tidak ingin membuatmu khawatir, tapi aku juga tidak ingin ada kesalahpahaman di antara kita."
Aria merasa hatinya berdebar. "Apa yang sebenarnya terjadi, Raka? Aku ingin tahu yang sebenarnya."
Raka menatap mata Aria dengan penuh penyesalan. "Aku tidak bisa menjelaskannya sekarang, Aria. Tapi aku berjanji akan memberitahumu semuanya saat waktunya tepat."
Aria merasa frustasi tapi mencoba untuk mengerti. "Baiklah, Raka. Aku akan menunggumu. Tapi aku berharap kamu bisa lebih terbuka padaku."
Raka mengangguk dan menggenggam tangan Aria. "Terima kasih, Aria. Aku berjanji akan memberitahumu semuanya segera."
Malam itu berakhir dengan perasaan yang campur aduk di hati Aria. Dia berharap Raka bisa menepati janjinya dan membuka diri. Namun, perasaan tidak nyaman itu tetap menghantuinya, membuatnya bertanya-tanya apakah dia bisa mempercayai Raka sepenuhnya.
***
Malam semakin larut, dan Aria kembali ke kamarnya dengan perasaan yang tak menentu. Dia menatap ke luar jendela, melihat lampu-lampu kota yang berkilauan. Pikirannya terus berputar, mencoba memahami apa yang sebenarnya terjadi antara dia dan Raka.
Malam itu, dia tidur dengan perasaan cemas dan berharap bahwa semua akan menjadi lebih jelas esok hari. Namun, dia tidak tahu bahwa malam itu hanyalah awal dari serangkaian peristiwa yang akan mengubah hidupnya selamanya.
Lucas Demian adalah racun-yang memikat sekaligus mematikan. Sekali terjerat pesonanya, melarikan diri bukan lagi pilihan. Selama ini, Lucas selalu memegang kendali, membuat para perempuan tunduk tanpa perlawanan. Namun, di balik aura sempurnanya, Lucas menyimpan rahasia kelam: mimpi liar yang selalu menghantuinya. Hidup Lucas berubah saat ia dipindahkan ke tim baru dan bertemu Isabella, salah satu karyawannya yang pendiam namun menyimpan ribuan luka. Ada sesuatu pada Isabella yang membuatnya yakin-dia adalah wanita dalam mimpinya. Namun, keyakinan saja tak cukup. Lucas harus tahu pasti, dan untuk itu, ia bersedia melakukan apa saja. Dari menyelamatkan Isabella dari kekacauan hidupnya hingga menjadikan dirinya pusat dunia perempuan itu, Lucas bertekad menjadikan Isabella miliknya. Tapi obsesi adalah pedang bermata dua. Akankah Lucas berhasil menjerat Isabella ke dalam genggamannya, atau justru kehilangan kendali atas dirinya sendiri?
Naya, seorang penulis muda yang tengah mengalami kebuntuan ide, memutuskan untuk pindah ke sebuah kota kecil yang selalu diselimuti hujan. Di kota yang sepi namun penuh dengan atmosfer magis itu, Naya berharap menemukan inspirasi untuk novel terbarunya. Tak disangka, di sebuah kafe lokal yang sering dia kunjungi, Naya bertemu dengan Arga, seorang barista yang pendiam dan misterius. Ada sesuatu tentang Arga yang membuat Naya penasaran—seolah-olah dia menyembunyikan sebuah rahasia besar. Ketika Naya mulai jatuh cinta pada Arga, sebuah fakta mengejutkan terungkap: Arga ternyata adalah seorang penulis terkenal yang telah lama menghilang dari dunia publik karena sebuah skandal besar. Terombang-ambing antara cintanya yang semakin dalam dan keinginan untuk mengungkap kebenaran, Naya dihadapkan pada pilihan sulit. Apakah dia akan membeberkan identitas asli Arga demi keadilan, atau justru melindungi rahasia lelaki yang telah berhasil mengisi kembali hatinya?
Di balik topeng CEO wanita yang dingin dan tegas, tersembunyi seorang penari erotis berbakat. Daniel, karyawan baru yang pendiam, menemukan rahasia mengejutkan tentang bosnya. Cinta terlarang mekar di antara mereka, namun dapatkah mereka mengatasi perbedaan dan menjaga rahasia mereka?
Ketika Alyssa Hartanto kehilangan kedua orang tuanya akibat kehancuran bisnis keluarga yang dipicu oleh pengusaha kejam, Damian Valente, dia bersumpah untuk membalas dendam. Menyamar sebagai asisten pribadi di rumah Damian, Alyssa berencana menghancurkan hidup pria yang telah menghancurkan keluarganya. Namun, seiring berjalannya waktu, kebencian mereka berubah menjadi ketertarikan yang rumit. Di tengah percikan gairah dan perasaan yang membingungkan, Alyssa harus memilih antara dendam dan cinta, antara masa lalu yang kelam dan masa depan yang penuh harapan.
Novel Romansa Dewasa Perkantoran Memiliki kemampuan unik tak selamanya membuat orang menjadi lebih bahagia. Raihana Calistya Zianisa, wanita yang memiliki kemampuan membaca pikiran orang lain hanya dengan melihat mata, harus menghadapi kenyataan pahit. Setiap pria yang mendekati rupanya hanya berpura-pura, dan memanfaatkan karirnya yang cemerlang. Sehingga sangat sulit baginya untuk menemukan cinta yang tulus. Akan tetapi, semua nampak berubah ketika ia menemukan seorang pria sederhana yang memiliki pikiran baik terhadapnya. Tanpa ia sangka, rupanya pria tersebut adalah CEO di perusahaan tempatnya bekerja yang bosan dengan kekayaan dan memilih hidup sederhana demi menemukan cinta. Bagaimana jika keduanya bertemu? Akankah mereka menemukan cinta sejati?
Mengandung Adegan Dewasa 21+ Sonya Anastasya bersumpah tidak akan mengulangi kesalahan adiknya, Tania, menikah dengan pria yang salah. Di mana pernikahannya menjadi satu kesengsaraan yang panjang dan memilukan. Bagi Sonya semua pria adalah buaya darat. Tukang omong yang pandai merayu. Dan itu juga berlaku untuk Dokter Tomy Surya Atmaja, walaupun dia seorang yang tampan dan sangat memesona. Apalagi Dokter Tomy sudah memiliki istri dan seorang putri, yang tak lain dan tak bukan merupakan murid Sonya sendiri. Namun, kejadian tak sengaja pada malam itu berhasil membuat Sonya merasakan kenikmatan. Hasrat di dalam jiwanya terlanjur membara. Meskipun Sonya tahu jika perasaan itu adalah sebuah kesalahan dan terlarang. Tapi, siapa yang sanggup menolak cinta?
Warning!!!!! 21++ Dark Adult Novel Ketika istrinya tak lagi mampu mengimbangi hasratnya yang membara, Valdi terjerumus dalam kehampaan dan kesendirian yang menyiksa. Setelah perceraian merenggut segalanya, hidupnya terasa kosong-hingga Mayang, gadis muda yang polos dan lugu, hadir dalam kehidupannya. Mayang, yang baru kehilangan ibunya-pembantu setia yang telah lama bekerja di rumah Valdi-tak pernah menduga bahwa kepolosannya akan menjadi alat bagi Valdi untuk memenuhi keinginan terpendamnya. Gadis yang masih hijau dalam dunia dewasa ini tanpa sadar masuk ke dalam permainan Valdi yang penuh tipu daya. Bisakah Mayang, dengan keluguannya, bertahan dari manipulasi pria yang jauh lebih berpengalaman? Ataukah ia akan terjerat dalam permainan berbahaya yang berada di luar kendalinya?
Warning!!!!! 21++ Dark Adult Novel Aku, Rina, seorang wanita 30 Tahun yang berjuang menghadapi kesepian dalam pernikahan jarak jauh. Suamiku bekerja di kapal pesiar, meninggalkanku untuk sementara tinggal bersama kakakku dan keponakanku, Aldi, yang telah tumbuh menjadi remaja 17 tahun. Kehadiranku di rumah kakakku awalnya membawa harapan untuk menemukan ketenangan, namun perlahan berubah menjadi mimpi buruk yang menghantui setiap langkahku. Aldi, keponakanku yang dulu polos, kini memiliki perasaan yang lebih dari sekadar hubungan keluarga. Perasaan itu berkembang menjadi pelampiasan hasrat yang memaksaku dalam situasi yang tak pernah kubayangkan. Di antara rasa bersalah dan penyesalan, aku terjebak dalam perang batin yang terus mencengkeramku. Bayang-bayang kenikmatan dan dosa menghantui setiap malam, membuatku bertanya-tanya bagaimana aku bisa melanjutkan hidup dengan beban ini. Kakakku, yang tidak menyadari apa yang terjadi di balik pintu tertutup, tetap percaya bahwa segala sesuatu berjalan baik di rumahnya. Kepercayaannya yang besar terhadap Aldi dan cintanya padaku membuatnya buta terhadap konflik dan ketegangan yang sebenarnya terjadi. Setiap kali dia pergi, meninggalkan aku dan Aldi sendirian, ketakutan dan kebingungan semakin menguasai diriku. Di tengah ketegangan ini, aku mencoba berbicara dengan Aldi, berharap bisa menghentikan siklus yang mengerikan ini. Namun, perasaan bingung dan nafsu yang tak terkendali membuat Aldi semakin sulit dikendalikan. Setiap malam adalah perjuangan untuk tetap kuat dan mempertahankan batasan yang semakin tipis. Kisah ini adalah tentang perjuanganku mencari ketenangan di tengah badai emosi dan cinta terlarang. Dalam setiap langkahku, aku berusaha menemukan jalan keluar dari jerat yang mencengkeram hatiku. Akankah aku berhasil menghentikan pelampiasan keponakanku dan kembali menemukan kedamaian dalam hidupku? Atau akankah aku terus terjebak dalam bayang-bayang kesepian dan penyesalan yang tak kunjung usai?
Arga adalah seorang dokter muda yang menikahi istrinya yang juga merupakan seorang dokter. Mereka berdua sudah berpacaran sejak masih mahasiswa kedokteran dan akhirnya menikah dan bekerja di rumah sakit yang sama. Namun, tiba-tiba Arga mulai merasa jenuh dan bosan dengan istrinya yang sudah lama dikenalnya. Ketika berhubungan badan, dia seperti merasa tidak ada rasa dan tidak bisa memuaskan istrinya itu. Di saat Arga merasa frustrasi, dia tiba-tiba menemukan rangsangan yang bisa membangkitkan gairahnya, yaitu dengan tukar pasangan. Yang menjadi masalahnya, apakah istrinya, yang merupakan seorang dokter, wanita terpandang, dan memiliki harga diri yang tinggi, mau melakukan kegiatan itu?
Dua tahun setelah pernikahannya, Selina kehilangan kesadaran dalam genangan darahnya sendiri selama persalinan yang sulit. Dia lupa bahwa mantan suaminya sebenarnya akan menikahi orang lain hari itu. "Ayo kita bercerai, tapi bayinya tetap bersamaku." Kata-katanya sebelum perceraian mereka diselesaikan masih melekat di kepalanya. Pria itu tidak ada untuknya, tetapi menginginkan hak asuh penuh atas anak mereka. Selina lebih baik mati daripada melihat anaknya memanggil orang lain ibu. Akibatnya, dia menyerah di meja operasi dengan dua bayi tersisa di perutnya. Namun, itu bukan akhir baginya .... Bertahun-tahun kemudian, takdir menyebabkan mereka bertemu lagi. Raditia adalah pria yang berubah kali ini. Dia ingin mendapatkannya untuk dirinya sendiri meskipun Selina sudah menjadi ibu dari dua anak. Ketika Raditia tahu tentang pernikahan Selina, dia menyerbu ke tempat tersebut dan membuat keributan. "Raditia, aku sudah mati sekali sebelumnya, jadi aku tidak keberatan mati lagi. Tapi kali ini, aku ingin kita mati bersama," teriaknya, memelototinya dengan tatapan terluka di matanya. Selina mengira pria itu tidak mencintainya dan senang bahwa dia akhirnya keluar dari hidupnya. Akan tetapi, yang tidak dia ketahui adalah bahwa berita kematiannya yang tak terduga telah menghancurkan hati Raditia. Untuk waktu yang lama, pria itu menangis sendirian karena rasa sakit dan penderitaan dan selalu berharap bisa membalikkan waktu atau melihat wajah cantiknya sekali lagi. Drama yang datang kemudian menjadi terlalu berat bagi Selina. Hidupnya dipenuhi dengan liku-liku. Segera, dia terpecah antara kembali dengan mantan suaminya atau melanjutkan hidupnya. Apa yang akan dia pilih?
Disuruh menikah dengan mayat? Ihh ... ngeri tapi itulah yang terjadi pada Angel. Dia harus menikah dengan mayat seorang CEO muda yang tampan karena hutang budi keluarga dan imbalan 2 milyar! Demi keluarganya, pada akhirnya Angel terpaksa menerima pernikahan itu! Tapi, ternyata mayat pengantin pria itu masih hidup! Apa yang akan terjadi selanjutnya? Baca sampai tamat yah, karena novel ini akan sangat menarik untuk menemani waktu santaimu. Salam kenal para pembaca, saya Yanti Runa. Semoga suka ya.
Haris dan Lidya sedang berada di ranjang tempat mereka akan menghabiskan sisa malam ini. Tubuh mereka sudah telanjang, tak berbalut apapun. Lidya berbaring pasrah dengan kedua kaki terbuka lebar. Kepala Haris berada disana, sedang dengan rakusnya menciumi dan menjilati selangkangan Lidya, yang bibir vaginanya kini sudah sangat becek. Lidah Haris terus menyapu bibir itu, dan sesekali menyentil biji kecil yang membuat Lidya menggelinjang tak karuan. “Sayaaang, aku keluar laghiiii…” Tubuh Lidya mengejang hebat, orgasme kedua yang dia dapatkan dari mulut Haris malam ini. Tubuhnya langsung melemas, tapi bibirnya tersenyum, tanda senang dan puas dengan apa yang dilakukan Haris. Harispun tersenyum, berhasil memuaskan teman tapi mesumnya itu. “Lanjut yank?”