/0/19491/coverbig.jpg?v=d8744bf87038fea925508c42c8adb688)
Dikira kang cendol biasa ternyata miliarder. pertemuan yang tak terduga menjadi takdir yang indah. apakah putri akan mengetahui identitas Irpan?
Dikira kang cendol biasa ternyata miliarder. pertemuan yang tak terduga menjadi takdir yang indah. apakah putri akan mengetahui identitas Irpan?
Namaku Putri. Aku berkerja di pabrik kompeksi di desaku.
Hari ini aku sengaja pulang lebih cepat karena ingin memberikan bahagia untuk adik-ku. Walaupun dia hanya adik tiriku. Tapi, aku sudah menganggap-nya lebih dari adik kandung.
Tak sabar rasanya aku ingin menyampaikan kabar bahagia ini. Aku melihat reaksi wajah bahagia di wajah Mega~ Adik tiriku.
Aku akan menunjukkan gaun pengantin indah, dan foto cincin kuno berbetuk ular yang sangat cantik ini padanya.
Foto cincin cantik ini yang akan di sematkan di jari manisku, tepat di hari pernikahan kami nanti.
Entah mengapa, saat sudah akan sampai di rumah justru rasa tak nyaman dan firasat buruk menghampiri. Namun aku tak menghiraukan itu. Jelas aku ingin segera menemui Mega. Namun, saat aku sampai depan warung Bu Saudah, aku tidak sengaja melihat Mega dan Kang Satria tengah duduk di sana dengan membelakangi ku.
Aku mundur dan bersembunyi di balik pohon rindang besar depan warung Bu Saudah. Sehingga Satria, dan Mega~adik tiriku itu tidak mengetahui keberadaanku di sini.
Aku ingin tahu apa yang tengah di bicarakan oleh mereka berdua.
Mereka yang nampak akrab, dan apa ini romantis seperti sepasang kekasih tengah bercanda tawa.
Aku terkejut bukan main saat melihatnya mereka berciuman bibir di hadapanku. Wanita itu dengan liar melahap bibir lelaki yang akan menjadi suamiku dalam waktu empat hari lagi.
Aku langsung mengeluarkan ponsel di dalam tas, dan merekam aktivitas mereka..
"Lima hari lagi, ritual itu di lakukan. Kamu sabar." ujar Satria.
'Hah, ritual apa?" Batinku.
"Kamu janji ya, setelah malam satu suro semuanya akan berakhir."
"Pasti Sayang. Kalau bukan karena harus menumbalkan gadis perawan yang lahir di malam suro, aku juga tidak akan sudi menikahi Kakakmu."
"Setelah semua selesai. Kita akan bahagia dengan kekayaan yang melipahkan Kang?" tanya Mega.
"Bahkan kita akan sangat kaya, jika ada satu tumbal lagi yang nanti ikut di korbankan." jawab Satria sambil menatap wajah Mega.
"M-maksud Akang?" tanya Mega takut-takut.
"Kalau kita dapat dua tumbal," jawab Satria santai.
"Maksud kamu dapat dua tumbal gadis perawan suro begitu?" tanya Mega lagi.
"Iya, dengan begitu keluargaku akan lebih kaya raya."
"Kamu nikahin satu gadis aja aku cemburu, ini mau dua sekaligus."
"Kan aku cuma bilang misalnya, Sayang."
"Baguslah nanti jika Kak Putri mati aku gak ada saingan lagi. Karena musuhku nanti akan menjadi persembahan Dewi ular," ucap Mega dengan nada puas.."Benar, Sayang."
Saat obrolan mereka masih berlangsung. Tubuhku lemas bagai daging yang tidak bertulang.
"Kang ke rumahku yuk! Mumpung gak ada siapa-siapa di rumah nih," ajak Mega lalu mereka berdua dengan bahagia pergi dari sana.
Aku melihat Mega celingukan setelah itu keduanya masuk ke dalam rumah. Aku memukul-mukul dadaku yang teramat sakit akan penghianat mereka.
Setelah beberapa menit menangis, aku menguatkan hati berjalan pulang. Entah apa yang mereka lakukan di dalam sana selama aku menangis tadi.
Aku menghapus air mataku, lalu mengetuk pintu rumah dengan sangat kencang. Agar mereka tahu bahwa aku sudah berada di depan rumah.
"Assalamualaikum." Aku masuk dengan mengucapkan salam.
Tak ada yang menyahut salamku, mungkinkah mereka tengah belingsatan mencari pakaian masing-masing yang berserakan di lantai itu, atau tengah mencari tempat persembunyian untuk lelaki biadab itu.
"Waalaikumsalam, Kak Putri sudah pulang?" tanya Mega dengan nafas ngos-ngosan.
"Kamu habis ngapain Mega, kok sampe badan kamu keringatan gitu?"
"Oh, ini aku habis olahraga." jawabnya.
"Di kamar?" tanyaku wajah Mega langsung menegang.
"Aku tadi lihat kamu abis di kamar, jadi artinya kamu olahraga di sana." tambahku yang membuat Mega bernafas lega.
"Iya kak."
Aku sengaja tidak menunjukan sikap yang berbeda kepada Mega.
Aku ingin dia mengetahui bahwa semuanya belum terbongkar.
Walaupun hatiku saat hancur melihat senyuman dan peluh keringatnya.
"Kak Putri tumben pulang cepat?" tanya Mega.
"Aku ingin menunjukan ini," ucapku sambil menunjukan foto gaun dan cincin pada Adik tiriku.
"Wah bagus banget semuanya. Kak Putri pasti beruntung menjadi istri dari Kang Satria," ucap Mega sambil tersenyum bahagia.
Aku acungi jempol atas aktingnya selama ini. Jika aku belum mengetahui rencana busuk mereka, mungkin saat ini aku akan menjadi orang terbodoh sampai akhir hayatku. Senyuman Mega, dan hatinya benar-benar susah kutebak.
"Mega kita mengobrol di kamarmu. Ada banyak sekali yang mau aku ceritakan tentang hari ini," ucapku yang membuat wajahnya panik.
"Bagaimana kalau ceritanya di kamar Kak Putri?" tanya Mega.
Jelas Adik tiri jalangku ini tak ingin aku masuk ke kamarnya, karena masih ada pria bej*t itu di dalamnya.
"Kalau kamu lagi gak mau dengarin cerita Kakak, gak apa-apa besok aja ceritanya." Aku pura-pura merajuk pada Mega.
Aku kembali keluar dari rumah. Berjalan dengan air mata yang terus mengalir, rasa sakit yang berlapis menyelimuti hati.
Di satu sisi ada rasa bersyukur karena aku mengatahuinya sekarang. Jika aku mengatahuinya saat sudah menjadi istri Kang Satria, dapat di pastikan saat itu juga aku sudah tidak bernyawa.
Tuhan maha tahu. Dia memberikan petunjuk pada hambanya tentang mana yang buruk, dan mana yang terbaik untuknya.
Detik ini semua terbongkar, dan aku putuskan akan membatalkan pernikahanku dengan Kang Satria.
Aku menepuk jidatku. Percuma aku membatalkan karena yang di incar oleh lelaki itu adalah darah perawanku.
Kang Satria pasti akan terus ngincarku sampai kapanpun, dan akan melakukan apa saja agar bisa mendapatkan apa yang dia inginkan.
Aku terus memikirkan cara agar terlepas dari mereka.
Aku kan memikirkan itu di rumah, kalau di jalan begini aku merasa seperti orang gil*.
Namun sedetik kemudian aku mengurungkan niatku. Aku tidak ingin kembali kerumah itu sebelum Ayah dan ibu tiriku pulang.
Ayah dan Ibu tiriku pergi untuk menjemput Nenek dari Ayah. Beliau ingin bisa menghadiri acara pernikahanku nanti.'Yaa Allah, walaupun ini sangat menyakitkan, namun aku bersyukur engkau telah memberikan petunjuk atas doa-doaku' ucap syukurku dalam hati.
Sebelumnya aku selalu merasa gelisah. Apa pilihanku tepat? Apa Kang Satria adalah pria terbaik, yang akan menuntunku ke surga bersama? Apa dia bisa membimbingku menjadi lebih baik? Robbi hablii milladunka zaujan toyyiban, wayakuuna shoohiban, lii fiiddiini wa dunyaa wal aakhiroh.
'Ya Tuhanku, berikanlah kepadaku suami yang terbaik dari sisi-mu, suami yang juga menjadi sahabatku dalam urusan agama, dunia dan akhirat'
Aku selalu melantunkan doa itu, di setiap saat hatiku gelisah, aku takut akan memilih pasangan yang salah. Maka aku serahkan semuanya pada Allah.
Allah maha tahu, mana yang buruk dan mana yang terbaik untukku.
Detik ini semua terbongkar, dan aku putuskan akan membatalkan pernikahanku dengan Kang Satria.
Mungkin ini semua jawaban dari doa-doaku.Aku yang terus berjalan tanpa arah. Tiba-tiba di datangi oleh dua pemuda.
"Neng, sendirian aja?" tanya seorang salah satu pemuda itu sambil mencolek daguku.
"Gak, Bang. Sama malaikat," ceplosku, malas menanggapi mereka.
Kedua pemuda itu tertawa terbahak-bahak mendengar jawabanku.
"Bisa aja, Neng. Tapi, ngomong-ngomong sama malaikat apa?" tanya preman satu lagi sambil mencolek daguku.
"Izrail, kenapa? Abang mau di cabut nyawanya?" tanyaku yang membuat keduanya tertawa kembali.
"Neng ikut kita yuk!" ajak mereka.
"Kemana, Bang?" tanyaku sok polos.
"Pokoknya kita bakalan seneng-seneng deh, Neng." ucap preman itu sambil menyeringai.
"Gak ah, Bang. Makasih!" balasku
Namun belum sempat menghindar tanganku sudah di cengkram kuat oleh mereka. Lalu di tarik oleh keduanya menuju semak-semak belukar yang gelap.
"Lepasin Bang!" pintaku sambil mencoba menyingkirkan tangan kasar mereka.
"Udahlah, Neng. Ikut Abang aja gak usah sok jual mahal," ucap mereka dengan suata yang terdengar menjijikan di telingaku.
"Too---looongg!" teriakku sambil memberontak.
Bersambung.
Aisyah sebagai istri dari Ryan, yang selalu menyediakan telur mata sapi setiap hari untuk suaminya, dia merasa belum bisa menjadi istri yang baik, maka dari itu Aisyah menyetujui permintaan mertuanya untuk sang suami menikahi janda kaya raya di desa. biarlah dia menderita, asal ibu dan suami bisa bahagia, dengan menikahi Marni, maka keluarga nya tak lagi kesusahan untuk mencari sesuap nasi, keadaan suaminya pun bisa berkecukupan dengan makanan yang layak dan enak. Tidak seperti saat ini hanya bisa memakan satu telur mata sapi, yang selalu ia sediakan setiap hari. bagaimana kisah rumah tangga Aisyah? yuk lanjut baca ceritanya 🤗 kunjungi ig : Lutviana Novel
Di Bilang Burik, miskin dan jelek. Bahkan para tetangga dan saudara sering menyebutnya siluman, karena wajahnya yang hitam bertompel, namun dengan tubuhnya putih, begitu kontras dengan wajah. Istrinya pun bahkan pernah mengira bahwa suaminya memanglah silum@n zebra. Namun semua itu hanyalah penyamaran. Nyatanya saat mereka mengetahuinya. Semua orang langsung MATI KUTU, tak menyangka bahwa pria yang selama ini, mereka hina ternyata seorang Sultan. sang CEO yang menyamar untuk meraih cinta gadis desa Kenapa pria Sultan itu harus menyamar? YANG PENASARAN LANGSUNG BACA SEMUA CERITANYA, DAN JANGAN LUPA SUBSCRIBE KASIH BINTANG 5 TAP LOVE DAN KOMENTAR 🤗
WARNING 21+‼️ (Mengandung adegan dewasa) Di balik seragam sekolah menengah dan hobinya bermain basket, Julian menyimpan gejolak hasrat yang tak terduga. Ketertarikannya pada Tante Namira, pemilik rental PlayStation yang menjadi tempat pelariannya, bukan lagi sekadar kekaguman. Aura menggoda Tante Namira, dengan lekuk tubuh yang menantang dan tatapan yang menyimpan misteri, selalu berhasil membuat jantung Julian berdebar kencang. Sebuah siang yang sepi di rental PS menjadi titik balik. Permintaan sederhana dari Tante Namira untuk memijat punggung yang pegal membuka gerbang menuju dunia yang selama ini hanya berani dibayangkannya. Sentuhan pertama yang canggung, desahan pelan yang menggelitik, dan aroma tubuh Tante Namira yang memabukkan, semuanya berpadu menjadi ledakan hasrat yang tak tertahankan. Malam itu, batas usia dan norma sosial runtuh dalam sebuah pertemuan intim yang membakar. Namun, petualangan Julian tidak berhenti di sana. Pengalaman pertamanya dengan Tante Namira bagaikan api yang menyulut dahaga akan sensasi terlarang. Seolah alam semesta berkonspirasi, Julian menemukan dirinya terjerat dalam jaring-jaring kenikmatan terlarang dengan sosok-sosok wanita yang jauh lebih dewasa dan memiliki daya pikatnya masing-masing. Mulai dari sentuhan penuh dominasi di ruang kelas, bisikan menggoda di tengah malam, hingga kehangatan ranjang seorang perawat yang merawatnya, Julian menjelajahi setiap tikungan hasrat dengan keberanian yang mencengangkan. Setiap pertemuan adalah babak baru, menguji batas moral dan membuka tabir rahasia tersembunyi di balik sosok-sosok yang selama ini dianggapnya biasa. Ia terombang-ambing antara rasa bersalah dan kenikmatan yang memabukkan, terperangkap dalam pusaran gairah terlarang yang semakin menghanyutkannya. Lalu, bagaimana Julian akan menghadapi konsekuensi dari pilihan-pilihan beraninya? Akankah ia terus menari di tepi jurang, mempermainkan api hasrat yang bisa membakarnya kapan saja? Dan rahasia apa saja yang akan terungkap seiring berjalannya petualangan cintanya yang penuh dosa ini?
Yahh saat itu tangan kakek sudah berhasil menyelinap kedalam kaosku dan meremas payudaraku. Ini adalah pertama kali payudaraku di pegang dan di remas langsung oleh laki2. Kakek mulai meremas payudaraku dengan cepat dan aku mulai kegelian. “ahhhkkk kek jangannnhh ahh”. Aku hanya diam dan bingung harus berbuat apa. Kakek lalu membisikkan sesuatu di telingaku, “jangan berisik nduk, nanti adikmu bangun” kakek menjilati telingaku dan pipiku. Aku merasakan sangat geli saat telingaku di jilati dan memekku mulai basah. Aku hanya bisa mendesah sambil merasa geli. Kakek yang tau aku kegelian Karena dijilati telinganya, mulai menjilati telingaku dengan buas. Aku: “ahhkkk ampunnn kek, uddaahhhhh.” Kakek tidak memperdulikan desahanku, malah ia meremas dengan keras payudaraku dan menjilati kembali telingaku. Aku sangat kegelian dan seperti ingin pipis dan “crettt creettt” aku merasakan aku pipis dan memekku sangat basah. Aku merasa sangat lemas, dan nafasku terasa berat. Kakek yang merasakan bila aku sudah lemas langsung menurunkan celana pendekku dengan cepat. Aku pun tidak menyadarinya dan tidak bisa menahan celanaku. Aku tersadar celanaku sudah melorot hingga mata kakiku. Dan tiba2 lampu dikamarku menyala dan ternyata...
Sayup-sayup terdengar suara bu ustadzah, aku terkaget bu ustazah langsung membuka gamisnya terlihat beha dan cd hitam yang ia kenakan.. Aku benar-benar terpana seorang ustazah membuka gamisnya dihadapanku, aku tak bisa berkata-kata, kemudian beliau membuka kaitan behanya lepas lah gundukan gunung kemabr yang kira-kira ku taksir berukuran 36B nan indah.. Meski sudah menyusui anak tetap saja kencang dan tidak kendur gunung kemabar ustazah. Ketika ustadzah ingin membuka celana dalam yg ia gunakan….. Hari smakin hari aku semakin mengagumi sosok ustadzah ika.. Entah apa yang merasuki jiwaku, ustadzah ika semakin terlihat cantik dan menarik. Sering aku berhayal membayangkan tubuh molek dibalik gamis panjang hijab syar'i nan lebar ustadzah ika. Terkadang itu slalu mengganggu tidur malamku. Disaat aku tertidur…..
BERISI ADEGAN HOT++ Leo pria tampan dihadapan dengan situasi sulit, calon mertuanya yang merupakan janda meminta syarat agar Leo memberikan kenikmatan untuknya. Begitu juga dengan Dinda, tanpa sepengetahuan Leo, ternyata ayahnya memberikan persyaratan yang membuat Dinda kaget. Pak Bram yang juga seorang duda merasa tergoda dengan Dinda calon menantunya. Lantas, bagaimana dengan mereka berdua? Apakah mereka akan menerima semua itu, hidup saling mengkhianati di belakang? Atau bagaimana? CERITA INI SERU BANGET... WAJIB KAMU KOLEKSI DAN MEMBACANYA SAMPAI SELESAI !!
21+ !!! Harap bijak memilih bacaan HANYA UNTUK DEWASA. Untuk menguji kesetiaan pasangan masing-masing akhirnya Arga dan rekan-rekan sekantornya menyetujui tantangan gila Dako yang mengusulkan untuk membolehkan saling merayu dan menggoda pasangan rekan yang lain selama liburan di pulau nanti. Tanpa amarah dan tanpa cemburu. Semua sah di lakukan selama masih berada di pulau dan tantangan akan berakhir ketika mereka meninggalkan pulau. Dan itu lah awal dari semua permainan gila yang menantang ini di mulai...
© 2018-now Bakisah
TOP