/0/20433/coverbig.jpg?v=db3f9e27a89789e456713cd4e92c1571)
Saat mengetahui bahwa dirinya bukan putri kandung keluarga Brantley, Hailey dipaksa menerima kondisi bahwa dia harus menggantikan sang kakak, dan menikahi seorang miliader tua demi membalas budi. Namun di hari pernikahan semua orang terkejut, ternyata miliader tua itu adalah pemuda yang tampan. Kemudian, saat malam pernikahan tiba, Hailey gemetar ketakutan setelah Mathias mendorongnya ke dinding dan berkata bahwa dia tahu kalau Hailey bukan putri pertama keluarga Brantley!
Di sebuah gereja yang megah, pernikahan antara keluarga Cameron dan keluarga Brantley sedang dipersiapkan dengan sempurna. Dekorasi megah menghiasi setiap sudut ruangan, dengan rangkaian bunga putih, menciptakan suasana yang elegan dan romantis. Para tamu undangan yang datang dari berbagai penjuru tampak antusias, mengenakan pakaian terbaik mereka dan bersiap untuk menyaksikan momen bersejarah ini.
"Anna, apa kamu dengar rumor soal putra keluarga Cameron?" tanya seorang wanita bernama Kathy.
Wanita dengan rambut pirang itu menganggukkan kepalanya. "Ya, aku sudah mendengarnya. Bahkan ini sudah menjadi rahasia umum jika putra keluarga Cameron terlihat tua dan buruk rupa."
"Aku heran bagaimana bisa keluarga Brantley mau saja memberikan putri sulungnya untuk menikah dengan pria seperti itu." Kathy berkomentar kembali.
Anna mendengus sinis. "Aku yakin pasti karena uang. Karena keluarga Cameron sangatlah kaya. Sehingga mereka tidak peduli harus menjual putrinya."
Kedua wanita itu hanya tertawa sinis karena menggosipkan kedua keluarga yang menjadi tuan rumah dalam acara itu.
Di sudut aula, para pekerja sibuk menyelesaikan sentuhan terakhir. Beberapa di antaranya menata kursi, sementara yang lain memastikan bunga-bunga tetap segar. Suara musik lembut terdengar dari arah panggung, menambah keanggunan suasana. Namun keadaan ini berbanding terbalik dengan keadaan di kamar pengantin wanita.
"Evangeline hilang!" Teriakan itu datang dari Penelope, ibu dari mempelai wanita, yang keluar dengan wajah pucat.
Dua orang yang bertugas sebagai penata rias pun tampak ketakutan tapi kemudian mereka menganggukkan kepalanya. Bahkan salah satu wanita menyerahkan selembar kertas kecil yang merupakan surat yang sengaja ditinggalkan oleh Evangeline.
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
Untuk Dad dan Mom
Maafkan aku! Karena aku tidak bisa menikah dengan pria yang kabarnya sudah tua dan sangat buruk rupa.
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
Seketika tubuh Penelope lemas karena mengenali tulisan putrinya. Tiba-tiba pintu ruangan itu terbuka. Tampak George Branley melangkah masuk.
"Penelope, Apa maksudmu dia hilang?" tanya George.
Penelope, dengan napas tersengal, menjawab, "Evangeline benar-benar kabur. Dia hanya meninggalkan surat kecil ini. Aku sedang menyuruh orang untuk mencarinya. Kamu lihat sendiri, Suamiku. Gaun pengantinnya masih ada di sana, tapi dia tidak ada di kamarnya."
George mengusap rambutnya dengan gusar. "Sial! Apa yang harus kita lakukan? Kita harus segera menemukan Evangeline. Pernikahan ini harus tetap berjalan. Kalau tidak kita akan tamat, Penelope."
Penelope, menghampiri suaminya yang tampak sangat tertekan. Dia menyentuh bahu George dengan lembut membuat pria itu menoleh ke arah istrinya.
"George, ada apa?" tanya Penelope dengan suara lembut tapi penuh kekhawatiran.
George menatap istrinya dengan mata yang penuh kecemasan. Terlihat jelas ketakutan membayangi mata pria itu.
"Penelope, ini buruk sekali. Putri kita menghilang. Jika kita tidak menemukannya, kehidupan kita akan hancur," katanya dengan suara yang bergetar.
Penelope terkejut mendengar kabar itu. "Apa maksudmu? Apa hubungannya Evangeline menghilang dengan kehidupan kita yang hancur? Apakah kamu menyembunyikan sesuatu dariku, George? Katakan padaku!"
George menelan ludah, mencoba menemukan kata-kata yang tepat untuk menjelaskan situasinya. "Orang yang akan menikah dengan Evangeline adalah orang yang sangat berkuasa, Penelope. Meskipun dia tidak seperti yang kita harapkan secara fisik, tapi dia memegang kendali atas kekayaan dan kekuasaan yang sangat besar."
Penelope mengernyit. "Tapi apa hubungannya dengan kita? Kenapa kau begitu panik, George?"
George menggenggam tangan Penelope erat-erat. "Penelope, pernikahan ini bukan hanya tentang cinta atau kehormatan keluarga. Pernikahan ini adalah satu-satunya cara kita untuk melunasi utang bisnis sebesar 100 juta dolar. Tanpa pernikahan ini, kita akan kehilangan segalanya. Kita akan bangkrut."
Mata Penelope melebar saat mendengar jumlah utang yang fantastis itu. "100 juta dolar? George, mengapa kau tidak pernah memberitahuku sebelumnya?"
George menggelengkan kepala dengan putus asa. "Aku tidak ingin kau khawatir. Aku berpikir aku bisa mengatasi ini sendiri. Namun sekarang, Evangeline hilang, dan semua rencana kita bisa hancur berantakan."
Penelope menarik napas dalam-dalam, mencoba menenangkan suaminya. "Kita harus menemukannya, George. Kita harus mengerahkan semua orang untuk mencarinya. Jangan panik, kita masih punya waktu."
George mengangguk, meski hatinya masih diliputi ketakutan. "Kau benar. Kita harus tetap tenang dan fokus. Aku akan meminta semua orang untuk membantu mencari Evangeline. Kita tidak boleh gagal."
Dengan semangat baru, George dan Penelope mulai bergerak, mengorganisir pencarian besar-besaran untuk menemukan Evangeline. Mereka tahu bahwa nasib mereka bergantung pada keberhasilan pernikahan ini.
Di tengah kekacauan, Hailey Brantley baru saja masuk ke kamar pengantin. Ia belum sempat menyapa orang tuanya tapi tiba-tiba saja Penelope menghampirinya dengan ekspresi tegang.
"Hailey, kamu harus membantu kami!" panggil Penelope dengan suara penuh kecemasan.
Hailey bingung melihat ibunya. "Ada apa, Mom? Kenapa kamu tampak panik? Dan aku harus membantu apa?"
Penelope menarik napas dalam-dalam, mencoba menenangkan dirinya sebelum menjelaskan. "Tadi Evangeline menghilang. Kami tidak bisa menemukannya di mana pun. Karena acara pernikahan ini sangat penting dan harus tetap berjalan, karena itu kau harus segera memakai gaun pengantinnya dan bersiap untuk menggantikan kakakmu menikah."
Hailey terkejut. "Apa? Aku menikah? Namun, Mom, aku tidak tahu apa-apa tentang ini! Kenapa aku harus menggantikannya?"
Penelope meremas tangan Hailey dengan kuat. "Tidak ada waktu untuk menjelaskan semuanya sekarang. Kau harus melakukannya, Hailey. Jika tidak, kita semua akan hancur. Kau harus menggantikannya dan menikah dengan Mathias Cameron."
Hailey merasa kepanikan mulai menjalar di tubuhnya. "Tapi, Mom, ini gila! Aku tidak bisa menikah dengan seseorang yang tidak aku cintai, yang bahkan bukan tunanganku!"
Penelope menatap putrinya dengan mata yang penuh desakan. "Hailey, ini bukan tentang cinta atau keinginan pribadi. Ini tentang menyelamatkan keluarga kita. Sekarang, cepat! Pergi dan ganti pakaianmu. Ini adalah perintah! Tidak ada waktu lagi untuk membantahnya."
Merasa tak berdaya dan bingung, Hailey akhirnya mengikuti perintah ibunya. Ia berlari menuju ruang ganti dan menemukan gaun pengantin yang seharusnya dikenakan oleh Evangeline. Dengan bantuan beberapa asisten, Hailey cepat-cepat mengganti pakaiannya dan didandani sebagai pengantin wanita. Hailey tampak cantik mengenakan gaun putih panjang yang tampak sederhana tapi mampu membuat wanita itu terlihat berkilau. Penata rias juga menggelung rambut blonde Hailey ke belakang kepalanya.
Setelah selesai, Penelope masuk ke dalam ruangan, melihat Hailey yang sudah siap. Penelope tampak mengagumi penampilan putrinya yang tampak begitu cantik. Wajah Penelope melembut sejenak, dan dia mendekati putrinya. Kedua penata rias tadi pun beranjak pergi membiarkan sang ibu bersama dengan mempelai wanta.
"Hailey, Mom minta maaf," kata Penelope dengan suara yang nyaris berbisik. "Meskipun kau bukan putri yang aku lahirkan, tapi aku menyayangimu. Jadi, sudah sepantasnya kau melakukan ini untuk balas budi, kan?"
Tubuh Hailey membeku mendengar ucapannya. Terutama setelah dia mengetahui fakta jika dirinya bukanlah anak kandung keluarga Brantley.
Hidup Amber hancur dalam satu malam. Lahir sebagai putri keluarga kaya, dalam sekejap berubah menjadi bukan siapa-siapa. Amber yang merasa putus asa, dia pergi ke klub malam, dan berakhir mabuk. Siapa sangka di kala dia ingin masuk ke kamar hotel, dia salah masuk kamar. Dia masuk ke kamar Julian Kingston-pria tampan penuh pesona-tapi terkenal kejam. Empat tahun berlalu, takdir mempertemukan Amber kembali dengan Julian. Kali ini berbeda, karena kondisinya Amber telah melahirkan anak kembar-darah daging dari Julian Kingston. Wanita itu terjebak dalam situasi rumit. Lantas bagaimana kelanjutan kisah Amber dan Julian?
Naya Agustin, "aku mencintaimu, tapi cintamu untuknya. Aku istrimu, tapi kenapa yang memberi segalanya ayah mertuaku?" Kendra Darmawan, "kau Istriku, tapi ayahmu musuhku. Aku mencintamu, tapi sayang dosa ayahmu tak bisa kumaafkan." Rendi Darmawan, "Jangan pedulikan suamimu, agar aman dalam dekapanku."
BACAAN KHUSUS DEWASA Siapapun tidak akan pernah tahu, apa sesungguhnya yang dipikirkan oleh seseorang tentang sensasi nikmatnya bercinta. Sama seperti Andre dan Nadia istrinya. Banyak yang tidak tahu dan tidak menyadari. Atau memang sengaja tidak pernah mau tahu dan tidak pernah mencari tahu tentang sensasi bercinta dirinya sendiri. Seseorang bukan tidak punya fantasi dan sensasi bercinta. Bahkan yang paling liar sekalipun. Namun norma, aturan dan tata susila yang berlaku di sekitranya dan sudah tertanam sejak lama, telah mengkungkungnya. Padahal sesungguhnya imajinasi bisa tanpa batas. Siapapun bisa menjadi orang lain dan menyembunyikan segala imajinasi dan sensasinya di balik aturan itu. Namun ketika kesempatan untuk mengeksplornya tiba, maka di sana akan terlihat apa sesungguhnya sensasi yang didambanya. Kisah ini akan menceritakan betapa banyak orang-orang yang telah berhasil membebaskan dirinya dari kungkungan dogma yang mengikat dan membatasi ruang imajinasi itu dengan tetap berpegang pada batasan-batasan susila
Gaza dan Clara terpaksa menikah karena suatu kejadian. Mereka menjalani rumah tangga dengan terpaksa, hingga keduanya menyadari jika mereka telah jatuh cinta sedari awal. Namun, masalah demi masalah muncul ketika mereka telah menyatakan cinta satu sama lain.
Warning!!!!! 21++ Dark Adult Novel Aku, Rina, seorang wanita 30 Tahun yang berjuang menghadapi kesepian dalam pernikahan jarak jauh. Suamiku bekerja di kapal pesiar, meninggalkanku untuk sementara tinggal bersama kakakku dan keponakanku, Aldi, yang telah tumbuh menjadi remaja 17 tahun. Kehadiranku di rumah kakakku awalnya membawa harapan untuk menemukan ketenangan, namun perlahan berubah menjadi mimpi buruk yang menghantui setiap langkahku. Aldi, keponakanku yang dulu polos, kini memiliki perasaan yang lebih dari sekadar hubungan keluarga. Perasaan itu berkembang menjadi pelampiasan hasrat yang memaksaku dalam situasi yang tak pernah kubayangkan. Di antara rasa bersalah dan penyesalan, aku terjebak dalam perang batin yang terus mencengkeramku. Bayang-bayang kenikmatan dan dosa menghantui setiap malam, membuatku bertanya-tanya bagaimana aku bisa melanjutkan hidup dengan beban ini. Kakakku, yang tidak menyadari apa yang terjadi di balik pintu tertutup, tetap percaya bahwa segala sesuatu berjalan baik di rumahnya. Kepercayaannya yang besar terhadap Aldi dan cintanya padaku membuatnya buta terhadap konflik dan ketegangan yang sebenarnya terjadi. Setiap kali dia pergi, meninggalkan aku dan Aldi sendirian, ketakutan dan kebingungan semakin menguasai diriku. Di tengah ketegangan ini, aku mencoba berbicara dengan Aldi, berharap bisa menghentikan siklus yang mengerikan ini. Namun, perasaan bingung dan nafsu yang tak terkendali membuat Aldi semakin sulit dikendalikan. Setiap malam adalah perjuangan untuk tetap kuat dan mempertahankan batasan yang semakin tipis. Kisah ini adalah tentang perjuanganku mencari ketenangan di tengah badai emosi dan cinta terlarang. Dalam setiap langkahku, aku berusaha menemukan jalan keluar dari jerat yang mencengkeram hatiku. Akankah aku berhasil menghentikan pelampiasan keponakanku dan kembali menemukan kedamaian dalam hidupku? Atau akankah aku terus terjebak dalam bayang-bayang kesepian dan penyesalan yang tak kunjung usai?
[ Mature Content ⛔ ] [ 21 + ] Penulis : penariang Genre : Romance - Adult Sub - Genre : Sick Love with Angst *** Zhou Zui Yu mengalami kegagalan pernikahan sebanyak dua kali. Tepat sebelum hari pernikahannya dilangsungkan, semua tunangannya akan mundur dengan alasan dia terlalu membosankan. Masyarakat kelas atas menyebutnya sebagai "Burung Gagak" karena kesannya yang penyendiri dan pendiam. Namun, suatu hari, seorang tuan muda bernama Ming Yu dari negara tetangga tiba-tiba saja datang untuk mengajukan lamaran pada Zhou Zui Yu setelah semua rumor yang tersebar. Hingga membuat semua orang tercengang. "Berhentilah, aku tidak berniat menikah dengan siapapun." "Lalu bagaimana jika aku berusaha lebih keras? Maukah kamu memberiku kesempatan?" Secuil kisah, tentang seberapa keras tuan muda Ming Yu berusaha merebut hati keras Zhou Zui Yu. Sampai-sampai melupakan status mulianya sebagai tuan muda terhormat.
Novel Cinta dan Gairah 21+ ini berisi kumpulan cerpen romantis terdiri dari berbagai pengalaman romantis dari berbagai latar belakang profesi yang ada seperti ibu rumah tangga, mahasiswa, CEO, kuli bangunan, manager, para suami dan lain-lain .Semua cerpen romantis yang ada pada novel ini sangat menarik untuk disimak dan diikuti jalan ceritanya sehingga bisa sangat memuaskan fantasi para pembacanya. Selamat membaca dan selamat menikmati!