/0/21374/coverbig.jpg?v=605fa942c7a1043e0b89785833531853)
Caramel dan Dylan terpilih menjadi pasangan di film series terbaru mereka. Kedua aktris dan aktor itu bagai kucing dan anjing selalu saja bertengkar. Tapi pekerjaan mereka mengharuskan mereka mengikuti kontrak, bahkan berusaha agar seperti pasangan sesungguhnya. Bagaimana perjalanaan kisah mereka apa akhirnya mereka bersama?
"Masa gue dikasih pasangan yang cemen banget gitu sih? Badan kecil begitu, manja banget! Lemah!"
"Tapi itu sudah pilihan produser dan sutradara. Emang pas sama karakter di film series kita nanti."
"Ya udah gue gak bisa milih juga!" seru Dylan kesal mendapat Caramel sebagai pasangan. "Jangan kasih gue stuntman ya gue mau lakuin sendiri semua adegan gue!"
"Iya boleh. Kalo bisa pendekatan ya sama Caramel, kan kalian harus fan service sebagai couple. Begitu kan bunyi di kontraknya. Jangan galak-galak kaya di seri kalian ya." bujuk staff
"Gak janji ya. Kan biar mendalami peran jadi gue harus biasain galak sama dia. Biar gak macem-macem. Fan service sialan! Terpaksa gue lakuin!"
Dari balik pintu Caramel mendengar pembicaraan Dylan yang begitu membencinya. Memang baru kali ini ia di pasangkan dengan Dylan. Dari acara reading memang Dylan tak menunjukan rasa suka dengan Caramel. Ia terlalu mendalami perannya hingga tak pernah baik sikapnya pada Caramel.
"Kenapa sih itu orang galak banget? Kayanya makan semut merah tiap hari." Caramel selalu ngintip dulu kalo mau masuk ruang make up mereka yang jadi satu.
"Ngapain lo di situ? Ngintipin gue?"
"Eh, kok lo di sini. Cepet amat pindahnya. Enggak! Siapa yang mengintip? Cuma berdiri."
"Gak ngaku! Denger ya, kalo bukan karena seri ini gue itu gak akan milih lo jadi pasangan gue. Tapi karena gue aktor jadi gue harus ngikutin peran gue. Apalagi sekarang kita harus terlihat pacaran di depan umum. Jadi jangan kacauin sandiwara kita."
"Iya udah tau! Di kontrak kan jelas selama 1 tahun kita harus terlihat kaya pacaran beneran di depan kamera dan depan fans. Gak usah di kasih tau."
"Bagus kalo udah tau! Gue gak suka cewek manja dan cengeng! Inget gue selalu menghukum orang yang berbuat salah! Jadi persiapkan diri lo! Gue gak segan-segan hukum lo kalo lo gak nurutin apa kata gue!"
"Iy..iya... Gue gak takut lo pukul, gue bisa bales!"
"Oh ya, lo jagoan juga! Boleh kapan-kapan kita adu tinju!"
"Boleh! Siapa takut!"
"Baguuus.. gue suka cewek berani. Dan gak cengeng. Plak!" sambil berlalu dari hadapan Caramel, Dylan menampar pipi Caramel.
"Uhuuk..uhuukk...cccakiieett..." Caramel menangis pada Adel asistennya.
"Eh cup..cup..cup.. jangan nangis, Kalo cowok kan emang gitu mainnya. Bukan nampar beneran itu. Katanya berani tadi.."
"Iya tapi ini cakiieeet! Merah tuh!"
"Iya sini aku tiupin, udah jangan nangis mau take kan? Ayo senyum dulu. Hapus air matanya. Nah kan cakep. Udah make up loh." Adel menjaga Caramel 24 jam seperti baby sitter. Bayi bongsornya ini sebenarnya manja dan cengeng seperti yang di benci Dylan. Tapi profil mereka cocok di seri ini.
"Cut!" Astrada berjalan kearah Dylan. "Dylan jangan beneran ya nanti mukulnya. Jangan nempel. Okey?"
"Kaya pas workshop kan?"
"Jangaaan, kan waktu itu kepukul beneran. Ini bohongan aja yaaa.."
"Gak seru banget sih. Lagian kan kepukulnya pelan!"
"Tapi sakiiit!" teriak Caramel protes.
"Ya udah bales kan ada waktunya bales!"
"Ya udah nanti aku bales kalo pukulnya sakit!"
"Eh ini kok malah berantem beneran. Baikan dulu. Dylan.. cium pipinya Caramel dulu dong.."
"Iiih apan sih." Dylan melotot
"Eh siapa yang mau dicium!" Caramel gengsi
"Ya udah profesional ya seperti pas reading yaaa...okey. Kamera rolling.."
"Plak!" ternyata beneran kepukul dan Caramel memang gak sempet bales karena bukan adegannya.
"Cut!"
"Huuuwaaaaaahhh.. cakiiiieeettt!"
"Cup..cup..cup...iya sini liat oh sini di tiup kasih es yaaa.." bujuk Adel.
"Cengeng! Diem gak!" bentak Dylan.
"Sssh, Dylan jangan gitu dong. Kan harusnya gak kena. Minta maaf gih."
"Ih males!"
"Kan kamu juga salah, kena mukulnya." Adel frustasi misahin mereka berantem
"Istirahat ya scene berikutnya. 1 jam!"
"Sini ikut!" Dylan menarik tangan Caramel keluar rumah tempat syuting. "Naik!"
"Mau kemana? Naik motor ini?" Caramel panik tapi gak berani melawan Dylan.
Mereka naik motor dan pergi menjauh dari tempat syuting dan Dylan menghnetikan motornya di minimarket. Lalu ia menggandeng Caramel masuk ke dalam minimarket itu.
"Mau ice cream kan? Pilih, jangan cengeng! Baru kepukul sedikit mewek! Ambil sesuka lo tapi jangan nangis lagi!"
"Sesuka gue yaa, gue akan ambil banyak! Biar kapok bikin gue nangis!" Caramel mengambil 10 ice cream kesukaannya dan Dylan membayar semuanya. Lalu mereka kembali ke tempat syuting. Terlihat Adel dari jauh sudah menunggu kedatangan mereka berdua. Panik takut ada apa-apa.
Caramel yang kesenangan makan banyak es krim tanpa dosa kembali ke kamar istirahat mereka.
"Dylan dibawa kemana siiiih bikin panik aja.. jangan gitu lagi yaaa." Adel lemas.
"Iya cuma di bawa beli es, awas kalo nangis lagi!"
"Bujukin Caramel toh, kirain kemana udah bikin panik semua kru." Adel bernafas lega.
Syuting hari itu berjalan cukup degdegan karena Dylan berakting sangat meyakinkan, beberapa kali Caramel menahan tangisnya, karena terasa begitu nyata emosi yang di keluarkan oleh Dylan. Yang memang di sini Dylan benci sama Caramel.
"Adel, sepertinya Dylan memang membenciku. Sepanjang syuting tadi aku ketakutan beneran. Dylan galak banget."
"Engga kok dia baik aslinya. Cuma terbawa peran ajah. Sabar ya. Dan turuti yang di perintahkan sutradara. Lalu Dylan tak suka jika tak disiplin. Jadi semuanya harus ontime ya mulai sekarang. Kalao dibangunin pagi jangan susah. Nanti terlambat bisa marah dia."
"Uuugh, kenapa aku dipasangkan dengan dia? Apa sudah terlambat untuk membatalkannya? Kenapa aku tak di kasih pasangan yang lembut seperti Luke?"
"Sudah jangan bilang gitu. Kan sudah tanda tangan kontrak. Dan syuting sudah berjalan. Jangan minta yang aneh-aneh ya sayaaaang." Adel sudah dalam mode yang paling lembut membujuk Caramel yang berhati lembut namun terkadang juga galak.
"Lalu setelah syuting aku masih harus melakukan fanservice? Huuuawaaaa... aku gak tahu akan kuat atau tidaaaaak!" jerit Caramel.
"Sssshhh, nanti ada yang dengeeer. Cup.. cup.. jangan nangis. Tapi semua juga gitu sayang, bukan kamu ajah."
"Tapi mereka dapat pasangan yang sayang beneran dan gak galak kaya dia!"
"Apa aku mendengar seseorang yang menangis?" tiba-tiba suara Dylan memecahkan kesunyian di ruang istirahat yang tadinya hanya ada Adel dan Caramel.
"Oh enggak, gada yang nangis. Kamu salah denger."
"Lalu kenapa hidung ini merah?" Dylan menarik dagu Caramel ke atas, terlihat hidung yang merah dan beringus. "Jorok!"
"Iiih, siapa yang nangis? Aku cuma flu karena ac!"
"Oh yaaa. Baguslah. Karena aku tak suka orang cengeng. Kalo terdengar kau menangis lagi maka hukuman dariku akan menantimu." Bisik Dylan di telinga Caramel, cukup menakutkan dan mengintimidasi
"Eh, besok sudah mulai konferensi pers ya, untuk series kalian yang baru ini. Saya mohon kerja samanya ya Dylan. Tolong bimbing Caramel. Tunjukan kalian memang beneran pasangan yang sedang kasmaran." pinta Adel
"Kau tak usah ragukan aku, tapi tanyakan pada anak cengeng ini."
"Aku gak cengeng! Adel katakan padanyaa!" teriak Caramel sambil menahan tangisnya yang sudah mau tumpah.
"Sudah-sudah yuuk kita tidur siang ajah. Yuuk." ajak Adel memisahkan calon sejoli yang lebih sering gelud ini.
Nickolas Edsel Sanders, cowok pujaan dari Airy Julietta. Cowok tampan dan pinter. Airy dengan semangat mengejar cinta Nick. Tapi Nick selalu menolak dan tanpa memikirkan perasaan Airy selalu berkata kasar dan menyakitkan. Sahabat Airy, Rayna selalu menjadi tepat curhat Airy. Rayna gemas karena Airy tak pernah merasa sakit hati dengan perlakuan Nick. Sampai ada murid baru yang menaruh hati pada Airy, namanya Mark. Rayna lebih suka jika Airy bersama Mark. Hari terakhir mereka menjadi siswa SMA, pada saat perpisahan sekali lagi Airy ingin menyatakan perasaannya pada Nick. Akan kah itu terjadi? Bagaimana kelanjutan hubungan mereka di masa kuliah?
Max tak sengaja membeli dan membawa pulang seorang gadis yang ada di perlelangan. Tapi semenjak itu kehidupannya berubah. Banyak masalah terjadi hingga kehebohan dalam mansion. Ella gadis polos yang kekurangan gizi, membuatnya lebih terlihat bodoh dan tak dewasa sebagaimana umurnya malah bisa membuat Max berubah dari benci menjadi cinta. Ella yang mempunyai banyak kejutan dalam dirinya membuat hangat mansion yang dulu dingin. Perjalanan mereka tak mudah banyak halangan dan rintangan, kelahiran dan kematian. Bisakan cinta mereka bersatu.
Apakah ini yang di sebut takdir? Dihan membutuhkan tempat untuk sembunyi sementara keluarga Rahadian membutuhkan guru untuk mengajar privat kedua anak gadisnya yang nakal tak senang belajar. Akhirnya Dihan menyanggupi untuk menjadi guru privat mereka dengan segala konsekwensinya. Sudah pasti penuh keributan dan kekacauan. Tapi bagaimana cara Dihan menaklukan kedua nona muda nakal itu? Dan bagaimana dengan Dihan, apa yang menngejarnya?
Dua tahun setelah pernikahannya, Selina kehilangan kesadaran dalam genangan darahnya sendiri selama persalinan yang sulit. Dia lupa bahwa mantan suaminya sebenarnya akan menikahi orang lain hari itu. "Ayo kita bercerai, tapi bayinya tetap bersamaku." Kata-katanya sebelum perceraian mereka diselesaikan masih melekat di kepalanya. Pria itu tidak ada untuknya, tetapi menginginkan hak asuh penuh atas anak mereka. Selina lebih baik mati daripada melihat anaknya memanggil orang lain ibu. Akibatnya, dia menyerah di meja operasi dengan dua bayi tersisa di perutnya. Namun, itu bukan akhir baginya .... Bertahun-tahun kemudian, takdir menyebabkan mereka bertemu lagi. Raditia adalah pria yang berubah kali ini. Dia ingin mendapatkannya untuk dirinya sendiri meskipun Selina sudah menjadi ibu dari dua anak. Ketika Raditia tahu tentang pernikahan Selina, dia menyerbu ke tempat tersebut dan membuat keributan. "Raditia, aku sudah mati sekali sebelumnya, jadi aku tidak keberatan mati lagi. Tapi kali ini, aku ingin kita mati bersama," teriaknya, memelototinya dengan tatapan terluka di matanya. Selina mengira pria itu tidak mencintainya dan senang bahwa dia akhirnya keluar dari hidupnya. Akan tetapi, yang tidak dia ketahui adalah bahwa berita kematiannya yang tak terduga telah menghancurkan hati Raditia. Untuk waktu yang lama, pria itu menangis sendirian karena rasa sakit dan penderitaan dan selalu berharap bisa membalikkan waktu atau melihat wajah cantiknya sekali lagi. Drama yang datang kemudian menjadi terlalu berat bagi Selina. Hidupnya dipenuhi dengan liku-liku. Segera, dia terpecah antara kembali dengan mantan suaminya atau melanjutkan hidupnya. Apa yang akan dia pilih?
Semua orang terkejut ketika tersiar berita bahwa Raivan Bertolius telah bertunangan. Yang lebih mengejutkan lagi adalah bahwa pengantin wanita yang beruntung itu dikatakan hanyalah seorang gadis biasa yang dibesarkan di pedesaan dan tidak dikenal. Suatu malam, wanita iru muncul di sebuah pesta dan mengejutkan semua orang yang hadir. "Astaga, dia terlalu cantik!" Semua pria meneteskan air liur dan para wanita cemburu. Apa yang tidak mereka ketahui adalah bahwa wanita yang dikenal sebagai gadis desa itu sebenarnya adalah pewaris kekayaan triliunan. Tak lama kemudian, rahasia wanita itu terungkap satu per satu. Para elit membicarakannya tanpa henti. "Ya tuhan! Jadi ayahnya adalah orang terkaya di dunia? "Dia juga seorang desainer yang hebat dan misterius, dikagumi banyak orang!" Meskipun begitu, tetap banyak orang tidak percaya bahwa Raivan bisa jatuh cinta padanya. Namun, mereka terkejut lagi. Raivan membungkam semua penentangnya dengan pernyataan, "Saya sangat mencintai tunangan saya yang cantik dan kami akan segera menikah." Ada dua pertanyaan di benak semua orang: mengapa gadis itu menyembunyikan identitasnya? Mengapa Raivan tiba-tiba jatuh cinta padanya?
Kaindra, seorang pria ambisius yang menikah dengan Tanika, putri tunggal pengusaha kaya raya, menjalani kehidupan pernikahan yang dari luar terlihat sempurna. Namun, di balik semua kemewahan itu, pernikahan mereka retak tanpa terlihat-Tanika sibuk dengan gaya hidup sosialitanya, sering bepergian tanpa kabar, sementara Kaindra tenggelam dalam kesepian yang perlahan menggerogoti jiwanya. Ketika Kaindra mengetahui bahwa Tanika mungkin berselingkuh dengan pria lain, bukannya menghadapi istrinya secara langsung, dia justru memulai petualangan balas dendamnya sendiri. Hubungannya dengan Fiona, rekan kerjanya yang ternyata menyimpan rasa cinta sejak dulu, perlahan berubah menjadi sebuah hubungan rahasia yang penuh gairah dan emosi. Fiona menawarkan kehangatan yang selama ini hilang dalam hidup Kaindra, tetapi hubungan itu juga membawa komplikasi yang tak terhindarkan. Di tengah caranya mencari tahu kebenaran tentang Tanika, Kaindra mendekati Isvara, sahabat dekat istrinya, yang menyimpan rahasia dan tatapan menggoda setiap kali mereka bertemu. Isvara tampaknya tahu lebih banyak tentang kehidupan Tanika daripada yang dia akui. Kaindra semakin dalam terjerat dalam permainan manipulasi, kebohongan, dan hasrat yang ia ciptakan sendiri, di mana setiap langkahnya bisa mengancam kehancuran dirinya. Namun, saat Kaindra merasa semakin dekat dengan kebenaran, dia dihadapkan pada pertanyaan besar: apakah dia benar-benar ingin mengetahui apa yang terjadi di balik hubungan Tanika dan pria itu? Atau apakah perjalanan ini akan menghancurkan sisa-sisa hidupnya yang masih tersisa? Seberapa jauh Kaindra akan melangkah dalam permainan ini, dan apakah dia siap menghadapi kebenaran yang mungkin lebih menyakitkan dari apa yang dia bayangkan?
Kaluna Evelyn sudah menikah Dengan Eric Alexander Bramastyo selama kurang lebih 10 tahun. Namun, Eric sama sekali tidak mencintai Luna. Ia memiliki kebiasaan yang sering bergonta-ganti wanita. Itulah yang menyebabkan Luna semakin sakit hati, namun ia tidak bisa bercerai dengan Eric karena perjanjian kedua keluarga. Ditengah keterpurukannya, ia mengalihkan rasa sakit hatinya kepada minuman keras. Dan disaat, ia mabuk, ia melakukan kesalahan dengan tidur bersama ayah mertuanya sendiri. Seorang pria dewasa bernama Brian Edison Bramastyo. Yang tidak lain dan tidak bukan, adalah ayah dari Eric sendiri. Brian yang berstatus duda, tidak bisa berkutik ketika Luna mulai menggodanya karena pengaruh minuman keras. Dan setelah kesalahan di malam itu, Luna dan sang papa mertua saling mengulangi kesalahan nikmat yang sama. Brian yang mampu memberikan nafkah batin pada Luna, harus menahan rasa perih karena mengkhianati putranya sendiri, dan menjadi tidak bermoral karena bermain gila dengan sang menantu. Namun apa boleh buat, semua sudah terlanjur dan mereka berdua sama-sama kesepian. Hubungan mereka tetap berlanjut, hingga akhirnya Eric mengetahui hubungan mereka dan menceraikan Luna. Namun, beberapa waktu kemudian, diketahui bahwa alasan Eric menceraikan Luna adalah dia sudah menghamili kekasihnya, yang bernama Bianca. Mereka menjalani hidup masing-masing. Eric pergi jauh dari kehidupan Brian dan Luna. Brian dan Luna pun memilih untuk bersama.
Jatuh cinta bisa terjadi pada siapa saja, tidak terkecuali pada istri orang. Itulah yang terjadi pada Alex Spencer, pria pengangguran yang hidup menumpang pada istrinya, Tracy. Pesona Tessa membuatnya jatuh cinta teramat jauh. Sedang, Tessa merupakan istri Kapten Pasukan Elit Angakat Darat Salvador, Leo Willborwn. Jika dibandingkan dengannya, jelas Leo jauh lebih baik dari segi apa pun. Hanya saja, Tessa sering kesepian saat suaminya pergi bertugas. Kesempatan itu pun Alex gunakan untuk menjerat Tessa dalam hasrat gilanya. Mampukah Tessa menahan derasnya godaan birahi?