/0/2379/coverbig.jpg?v=adba1d01cbcd5b022a8de240c185767d)
Keina di usir dari rumah keluarga tiri karena diketahui telah berselingkuh dari Leo, kekasih Kara, anak kandung di keluarga angkat Kei. Namun siapa sangka di tengah jalan malah bertemu dengan pria mabuk dan diperkosa hingga hamil. Kehidupan penuh beban sebenarnya dimulai. Melahirkan tiga anak sekaligus bukan lah hal mudah di saat kondisi ekonomi kritis baginya. Tapi semua terbayar ketika ia mengetahui ketiga anak-anaknya cerdas dan bertalenta. Anna, pandai melukis. Alice, pandai menulis karangan karya. Dan Andre, dia pandai berakting. Siapa sangka pada suatu kebetulan ia bertemu dengan seorang pria, yang diklaim sebagai ayah dari anak-anaknya. Jeremy, CEO perusahaan yang bergerak dalam industri perfilman. Tempat anaknya, Andre akan melakukan syuting film pertamanya bersama Kei.
"Keluar kau dari rumah kami! Perempuan tak tahu diri!"
Teriakan lantang berupa makian di akhirnya itu masih menggema dalam ingatan Keina. Gadis
berpenampilan sederhana yang hanya mengenakan pakaian lengan pendek dan rok di bawah lutut terlihat lusuh, ia berjalan di pinggiran jalan.
Lalu lalang berbagai jenis kendaraan, besar dan kecil di tengah jalan berpohon dan banyak rumput di sisi kiri dan kanannya seakan menganggap Kei sesuatu yang tak berarti. Tiada seorang pun yang peduli padanya.
Kepala tertunduk, sorot mata berlinang air mata itu menatap dalam aspal jalan yang terlihat gelap. Dia menautkan kedua jari telunjuk membentuk lilitan janji jari kelingking.
Air mata membasahi pipi, tersamar hujan deras di malam hari. Pakaian basah, ia mulai kedinginan. Sementara sama sekali tidak mempunyai tempat singgah, setidaknya untuk berteduh sebentar saja.
Rumah yang ia tempati dan tumbuh besar hingga beberapa jam yang lalu telah mengusirnya. Sebagai tanda jika Kei tidak bisa kembali setidaknya menyinggah.
Hanya karena dilihat perpelukan dengan lelaki, Kei diusir. Namun lelaki itu bukan lelaki sembarangan, dia adalah Leo, pria yang digemari adik angkatnya, Kara.
Kecemburuan sebab kakak angkatnya perpelukan dengan pria yang digemarinya padahal baru pagi, awal masuk sekolah kelas sebelas ia memutuskan mengatakan perasaan cinta. Dan diterima.
Belum melakukan apapun terhadap pria itu,
hanya memegang tangan. Dan Kei, Kara rasa sudah mengambil bagian lebih besar itu dari padanya.
Api membara menyapu semua kebaikan yang dilakukan Kei pada Kara menjadi segeganggam debu. Memutuskan otak iblis menguasainya,
Kara mengadu pada ibu dan ayah kandungnya.
"Syukur-syukur kami masih memberi kau makan! Sekarang, apa balasanmu untuk kami, perempuan penghianat! Menyesal aku buat kau jadi putriku!"
Menangis dan meraung minta jangan diusir, tapi tiada yang bisa dilakukan selain mengikuti perintah.
Kekuatan dua bodyguard di rumah itu berkali-kali lebih besar darinya. Kei di campakkan keluar dari rumah itu. Ia di usir, dan berjalan keluar dari lingkungan asri, tempat para orang berada berkumpul.
Hatinya sedih, pilu dan merasa tak berguna merasuk di jiwanya. Kei, merasa di dunia ini dia tidak punya arti.
Berusaha semaksimal mungkin agar orang dalam rumah tempat ia tinggal dan menetap menyukainya.
Kei melakukan segala sesuatu dengan sangat baik. Walau hanya mampu mengemas rumah tiap hari, memasak dan mengurus keperluan adiknya yang manja. Hanya hal kecil itu yang bisa dilakukannya untuk sementara ini.
Kei, sudah terlanjur baik pada perempuan yang sembilan tahun lebih muda darinya itu.
Awalnya, ia memerankan diri sebagai asisten rumah tangga agar mendapatkan hati ayah dan ibu angkatnya, lama kelamaan menjadi pelayan melebihi babu.
Kei tidak di bayar dengan uang, hanya sepiring nasi setiap harinya. Menyebabkan ia sangat kurus dan kekurangan gizi.
Lihatlah, tubuhnya sudah sempoyongan berjalan. Ia tidak sanggup melanjutkan perjalanan yang jujur tidak ia ketahuinya mau bermalam di mana.
Hampir setengah kilometer dia berjalan. Dia meneguk saliva yang terasa mengering, tak mendapat air.
Sesekali menjulurkan lidah menghadap langit, hanya mendapat beberapa tetes saja. Haus, namun pegal pada leher yang melengkung terus-terusan.
Ia tak tahan, Kei yang malang hanya mampu berharap Tuhan masih menolongnya. Memberi sesuatu berharga baginya, setidaknya menemani gadis itu tidak sendirian. Sebab jujur, Kei tidak pernah memiliki teman.
Bahkan semasa ia di panti asuhan selama 6 tahun, anak-anak seusianya menjauhinya, seakan menganggap Kei sebagai sebuah mahluk tak kasat mata.
Hanya ibu penjaga panti menemaninya. Karena dia pendiam dan tak mudah bergabung dengan masyarakat. Ia pemalu.
Bisa dihitung, kurang dari dua ratus orang yang bertemu dengannya. Dan berkenalan, kurang dari lima puluh orang.
Itu pun terjadi karena suatu paksaan. Entah ada seminar khusus anak anak panti, lalu bertemu dan berkenalan dengan orang lain menemuinya, dan mulai berkenalan.
Lelah berat menyerangnya. Kei terpaksa harus duduk di atas batu dan menyeka keringat bercampur air hujan yang menetes dari angkasa.
Di sekitar, terlihat ada banyak orang. Laki-laki dan seorang perempuan cantik berpakaian sangat seksi.
Bahkan ada yang dua sampai tiga, mereka begitu mesra, seakan tak peduli dengan pandangan Kei, sebagai orang risih yang melihatnya.
"Hey perempuan cantik," seorang lelaki mencolek rahang Kei.
Di sekitar lelaki itu terdapat dua wanita bersolek tebal dan sepertinya mempesona bagi lelaki bertubuh gendut dan tampak bergairah namun begitu menjijikan bagi Kei.
Sontak Kei menoleh, ia melemparkan pandangan tak suka. Berdiri, entah mendapat kekuatan dari mana, "Jangan macam-macam, ya!" menepis, dan segera berlari dari sana.
Kei hanya mendengar suara gelak tawa dan ucapan berupa lontaran kuat meremehkan dari mulut pria tua, hidung belang itu.
Rasa takut menguasainya, hingga...
Dugh!
"Awh," ia meringis kesakitan kala kepalanya terbentur sangat kuat, oleh benda keras berakhir kenyal seperti seogok daging hewan di pasaran.
Tapi apa ada pasar mendadak di sini? Seingat Kei tidak ada. Mengingat sembari berlari, gadis itu menunduk sesekali menoleh ke belakang.
Cara utama mengetahuinya hanyalah Kei harus melihat siapa pemilik benda keras berakhir kenyal bertubruk pada kepalanya barusan.
Ia memijit kening yang terasa nyeri itu. Mengangkat kepala, pandangan Kei beradu pada seorang pria berwajah tampan dan dingin yang terlihat sempoyongan berdiri.
Mata memerah, dan racauan sedaritadi Kei dengar tapi dihiraukannya. Terasa bahunya dipegang oleh pria itu, "Temani aku sayang!" menarik tangan Kei.
"L-lepaskan!" Kei mencoba melawan genggaman tangan besar dan kuat serta kokoh pria itu. Namun tak kunjung berhasil.
"T-tolong! Siapapun, tolooongggg!"
Tiada yang prihatin padanya.
Kei tidak mengerti, sedaritadi mencoba melawan. Orang-orang melihatnya karena suara kerasnya itu.
Tapi hanya melempar pandangan takut, entah takut karena apa. Berbisik-bisik dengan pasangan di sampingnya.
"Dia wanita pilihan CEO."
Hanya itu berhasil di dengarnya sebelum Kei di campakkan, masuk ke dalam mobil mewah keluaran tahun ini.
Tak hanya sampai di sana. Pintu di tutup, dan pria itu berada di atasnya. Menatapnya dengan pandangan bergairah. Kei semakin takut menatap netra biru pria berahang tegas tersebut.
"L-lepaskan, tuan... Tolong," pergelangan tangan sudah dikunci, Kei membuang wajah ke samping, air mata membasahi pipi, jatuh ke kursi lembut kepemilikan pria itu.
"Tidak sayang. Tidak, temani aku malam ini!" telunjuk pria itu menyentuh sudut wajah Kei. Mulai dari garis pertengahan rambut hitam legamnya, sampai telinga Kei.
Memperlakukan begitu lembutnya. Namun Kei sangat risih. Tiada yang bisa dilakukan. Ia disekap secara lembut.
Melucuti pakaian Kei. Pria itu melakukan tindakan sebagai pria bajingan. Kei menangis kesegukan saat pria itu sudah tertidur menggatikan posisinya.
Ia keluar dengan langkah kaki terlatih-latih, sudah tidak ada harapan lagi dan kebanggan bagi dirinya. Kei sudah kotor dan dia benci mengakuinya.
Pakaian yang dikenakan pun tampaknya sudah mengering. Sejam lelaki itu melakukan tindakan tak berperikemanusiaannya pada Kei.
Kei juga takut kalau lelaki itu melakukan tindakan kasarnya seperti tadi jika Kei berlama-lama menangisi kebodohannya menjadi wanita lemah.
Diana menikahi Dariel karena anak dalam kandungannya membutuhkan seorang ayah. Dia pikir semuanya akan baik-baik saja setelah ini, tetapi Diana tidak tahu ada masalah besar di depan. Dimana sahabatnya yang sudah 10 tahun sejak lulus dari kelas 2 SMA tidak bertemu pernah lagi dengannya, ternyata adalah istri pertama Dariel. Kebencian itu sangat dalam di lubuk hati Merly karena menganggap Diana telah mengkhianati persahabatan mereka. Hal itu membuat Diana tak pernah tenang di dalam rumah meski Diana sudah meminta maaf bertekuk lutut di kaki sahabatnya sendiri demi anak yang ada di kandungannya. Apa yang akan terjadi pada Diana selanjutnya?
Firhan Ardana, pemuda 24 tahun yang sedang berjuang meniti karier, kembali ke kota masa kecilnya untuk memulai babak baru sebagai anak magang. Tapi langkahnya tertahan ketika sebuah undangan reuni SMP memaksa dia bertemu kembali dengan masa lalu yang pernah membuatnya merasa kecil. Di tengah acara reuni yang tampak biasa, Firhan tak menyangka akan terjebak dalam pusaran hasrat yang membara. Ada Puspita, cinta monyet yang kini terlihat lebih memesona dengan aura misteriusnya. Lalu Meilani, sahabat Puspita yang selalu bicara blak-blakan, tapi diam-diam menyimpan daya tarik yang tak bisa diabaikan. Dan Azaliya, primadona sekolah yang kini hadir dengan pesona luar biasa, membawa aroma bahaya dan godaan tak terbantahkan. Semakin jauh Firhan melangkah, semakin sulit baginya membedakan antara cinta sejati dan nafsu yang liar. Gairah meluap dalam setiap pertemuan. Batas-batas moral perlahan kabur, membuat Firhan bertanya-tanya: apakah ia mengendalikan situasi ini, atau justru dikendalikan oleh api di dalam dirinya? "Hasrat Liar Darah Muda" bukan sekadar cerita cinta biasa. Ini adalah kisah tentang keinginan, kesalahan, dan keputusan yang membakar, di mana setiap sentuhan dan tatapan menyimpan rahasia yang siap meledak kapan saja. Apa jadinya ketika darah muda tak lagi mengenal batas?
Dua tahun setelah pernikahannya, Selina kehilangan kesadaran dalam genangan darahnya sendiri selama persalinan yang sulit. Dia lupa bahwa mantan suaminya sebenarnya akan menikahi orang lain hari itu. "Ayo kita bercerai, tapi bayinya tetap bersamaku." Kata-katanya sebelum perceraian mereka diselesaikan masih melekat di kepalanya. Pria itu tidak ada untuknya, tetapi menginginkan hak asuh penuh atas anak mereka. Selina lebih baik mati daripada melihat anaknya memanggil orang lain ibu. Akibatnya, dia menyerah di meja operasi dengan dua bayi tersisa di perutnya. Namun, itu bukan akhir baginya .... Bertahun-tahun kemudian, takdir menyebabkan mereka bertemu lagi. Raditia adalah pria yang berubah kali ini. Dia ingin mendapatkannya untuk dirinya sendiri meskipun Selina sudah menjadi ibu dari dua anak. Ketika Raditia tahu tentang pernikahan Selina, dia menyerbu ke tempat tersebut dan membuat keributan. "Raditia, aku sudah mati sekali sebelumnya, jadi aku tidak keberatan mati lagi. Tapi kali ini, aku ingin kita mati bersama," teriaknya, memelototinya dengan tatapan terluka di matanya. Selina mengira pria itu tidak mencintainya dan senang bahwa dia akhirnya keluar dari hidupnya. Akan tetapi, yang tidak dia ketahui adalah bahwa berita kematiannya yang tak terduga telah menghancurkan hati Raditia. Untuk waktu yang lama, pria itu menangis sendirian karena rasa sakit dan penderitaan dan selalu berharap bisa membalikkan waktu atau melihat wajah cantiknya sekali lagi. Drama yang datang kemudian menjadi terlalu berat bagi Selina. Hidupnya dipenuhi dengan liku-liku. Segera, dia terpecah antara kembali dengan mantan suaminya atau melanjutkan hidupnya. Apa yang akan dia pilih?
Karena sebuah kesepakatan, dia mengandung anak orang asing. Dia kemudian menjadi istri dari seorang pria yang dijodohkan dengannya sejak mereka masih bayi. Pada awalnya, dia mengira itu hanya kesepakatan yang menguntungkan kedua belah pihak, namun akhirnya, rasa sayang yang tak terduga tumbuh di antara mereka. Saat dia hamil 10 bulan, dia menyerahkan surat cerai dan dia akhirnya menyadari kesalahannya. Kemudian, dia berkata, "Istriku, tolong kembalilah padaku. Kamu adalah orang yang selalu aku cintai."
"Tolong hisap ASI saya pak, saya tidak kuat lagi!" Pinta Jenara Atmisly kala seragamnya basah karena air susunya keluar. •••• Jenara Atmisly, siswi dengan prestasi tinggi yang memiliki sedikit gangguan karena kelebihan hormon galaktorea. Ia bisa mengeluarkan ASI meski belum menikah apalagi memiliki seorang bayi. Namun dengan ketidaksengajaan yang terjadi di ruang guru, menimbulkan cinta rumit antara dirinya dengan gurunya.
Setelah dua tahun menikah, Sophia akhirnya hamil. Dipenuhi harapan dan kegembiraan, dia terkejut ketika Nathan meminta cerai. Selama upaya pembunuhan yang gagal, Sophia mendapati dirinya terbaring di genangan darah, dengan putus asa menelepon Nathan untuk meminta suaminya itu menyelamatkannya dan bayinya. Namun, panggilannya tidak dijawab. Hancur oleh pengkhianatan Nathan, dia pergi ke luar negeri. Waktu berlalu, dan Sophia akan menikah untuk kedua kalinya. Nathan muncul dengan panik dan berlutut. "Beraninya kamu menikah dengan orang lain setelah melahirkan anakku?"
Livia ditinggalkan oleh calon suaminya yang kabur dengan wanita lain. Marah, dia menarik orang asing dan berkata, "Ayo menikah!" Dia bertindak berdasarkan dorongan hati, terlambat menyadari bahwa suami barunya adalah si bajingan terkenal, Kiran. Publik menertawakannya, dan bahkan mantannya yang melarikan diri menawarkan untuk berbaikan. Namun Livia mengejeknya. "Suamiku dan aku saling mencintai!" Semua orang mengira dia sedang berkhayal. Kemudian Kiran terungkap sebagai orang terkaya di dunia.Di depan semua orang, dia berlutut dan mengangkat cincin berlian yang menakjubkan. "Aku menantikan kehidupan kita selamanya, Sayang."