/0/24463/coverbig.jpg?v=80b23abd91746862b3fcd3bbf158293a)
WARNING! CERITA KHUSUS DEWASA! 21+!
WARNING! CERITA KHUSUS DEWASA! 21+!
Perkenalkan namaku Devina merupakan seorang admin di salah satu perusahaan di Surabaya. Aku merupakan seorang janda muda beranak satu yang ku titipkan pada mamaku di kota Solo. Umurku masih 24 tahun, usia yang terbilang cukup muda untuk ukuran seorang janda. Berkulit cerah, mulus, langsing dengan tinggi badan 165 cm, berat badan 46 kg, tubuh kurus tinggi langsing dengan ukuran payudara 32b sangatlah idaman untuk setiap pria yang melihatnya. Bahkan cukup banyak juga rekan kerjaku yang menggoda dan berniat mendekatiku.
Aku baru bercerai dengan mantan suamiku sekitar 2 taun lalu ketika anakku berusia 1 taun. Setelah bercerai dengan mantan suamiku Aku memutuskan pindah ke Surabaya untuk mencari nafkah untuk membiayai anakku yang masih kecil. Hanya bermodalkan ijasah SMA, aku nekat melamar kerja disalah satu perusahaan export-import yg cukup besar di kota Surabaya.
######
Aku menjalani hari-hariku seperti Wanita-wanita karir lainnya, dimana bekerja setiap pagi hingga sore alias nine to five. Hidupku memang cukup berat setelah perceraian yang aku alami 2 tahun yang lalu. Aku memang harus hidup berjauhan dengan buah hatiku karena aku sendiri kini yang harus bekerja banting tulang untuk menghidupi dan menafkahi anak semata wayangku. Aku tahu memang cukup banyak pria-pria di lingkungan kantorku yang ingin mencoba mendekatiku, hingga menggodaku, bahkan tak banyak juga yang ingin serius untuk menjalin hubungan denganku, tetapi aku memang belum tertarik untuk memulai kembali hubungan yang serius, setelah mengalami trauma yang cukup hebat menurutku, sehingga sikapku memang lebih dingin setelah perceraian tersebut.
Pada awalnya aku bekerja di perusahaan ini biasa-biasa saja dan lancar tanpa hambatan dan bekerja seperti biasa, layaknya bagian administrasi akutansi pada umumnya. Namun semua berubah ketika pada penghujung tahun, dimana banyak sekali pekerjaan yang harus dikerjakan karena terkejar deadline laporan akhir taun perusahaan, sehingga mengharuskanku bekerja lembur di kantor. Ketika satu-persatu rekan-rekan kerjaku di kantor sudah mulai Bersiap-siap untuk kembali ke rumahnya masing-masing, Aku masih saja disibukan dengan laporan-laporan yang harus ku selesaikan. Ingin rasanya aku beranjak dari meja tempatku bekerja dan ikut pulang dengan mereka, tapi apa daya memang masih cukup banyak laporan yang harus aku kerjakan saat ini. Waktu berlalu begitu cepat sehingga tak terasa jam sudah menunjukan pukul 8 malam, ku lihat sekelilingku sudah tidak ada orang. Aku berniat untuk membuat kopi di dapur kantor, namun baru memasuki koridor aku melihat lampu ruangan atasanku yang tak lain adalah anak dari pemilik perusahaan ini, masih menyala. Aku memang selalu memiliki sifat positif thinking, mungkin ia sedang lembur juga.
"Apa dia ikutan lembur juga ?" Kataku dalam hati, tapi tunggu sebentar suara apa ini ? Aku coba mendekati ruangan atasanku tersebut, bermaksud menguping sebentar karena aku mendengar ada suara-suara seperti desahan orang sedang berhubungan badan. Aku coba mengintip dari kaca ruangan yang memang kebetulan di dalam ruangan terebut di tutupi oleh tirai yang agak sedikit ada celah, sehingga aku bisa mengintip apa yang sedang terjadi di dalam ruangan tersebut. Aku cukup terkejut dengan apa yang ku lihat malam ini di ruangan tersebut, ternyata anak boss ku sedang berhubungan badan dengan salah satu teman kerja ku.
"Oh.. pak enak terusss.. ahhh.. terus pak.. kontol bapak enak banget.." desah si perempuan tersebut.
"Memek kamu juga enak kok sayang.." jawab anak boss ku
"Ohh.. terus pak puasin aku, kontol bapak luar biasa nikmat" desah yang keluar dari mulut santi rekan kerjaku.
Cukup kaget juga aku ketika itu, melihat batang kejantanan milik anak bossku terus mengaduk-aduk liang kemaluan milik teman kerjaku yang memang aku tahu ia sering berpakaian seksi dan menggoda iman teman-teman kerja lelakisetiap ke kantor. Di sela-sela aktifitas mengintipku, Aku tiba-tiba teringat dengan tugas-tugas pembukuan akhir taun yang harus segera ku lanjutkan, akupun bergegas beranjak menuju dapur kantor untuk membuat kopi agar rasa kantuk dan lelahku hilang. Ketika aku selesai membuat kopi, dan bergegas kembali ke meja kerjaku. Tiba-tiba pintu ruangan atasanku tersebut terbuka, tampaklah mereka dua yang sudah kembali mengenakan pakaian masing-masing. Atasanku bernama Andrian dan temanku yang bernama santi tersenyum ketika melihatku.
"Loh, loe kok masih di kantor dev" tanya Santi kepadaku
"Masih nih san, kerjaan masih numpuk gak tau deh kapan kelarnya" jawabku sambil tersenyum lesu
" Semangat ya dev, saya tunggu laporan akhir taunnya" ujar Andrian bossku menyemangatiku
"Iya Pak, akan segera saya selesaikan secepatnya" jawabku lagi
Ketika aku sedang mengerjakan laporan-laporan perusahan yang sebentar lagi akan selesai aku mulai tidak konsentrasi dan kehilangan fokus mengingat kejadian yang aku lihat barusan antara Pak Andrian dan Santi temanku. Memikirkan hal tersebut jujur saja nafsuku mulai bangkit. Ku tengok sekelilingku sudah benar-benar sepi tidak ada seorangpun. Aku mulai membayangkan kejadian yang tadi ku lihat. Tanganku mulai ku masukan ke sela-sela rok kerjaku dan mengusap-usap bibir vaginaku dari luar celana dalam yang ku pakai. Aku yang ketika itu mengenakan rok bahan jeans berwarna denim dan tankop hitam dengan kututupi dengan blazer, cukup memudahkanku untuk bermasturbasi saat itu, tanganku yang satunya ku masukan ke tanktopku dan mulai meremas payudaraku perlahan untuk menambah rasa nikmat yang kurasakan. Aku membayangkan batang kejantanan milik atasanku tersebut keluar masuk dilubang vaginaku, maklum sudah cukup lama juga aku tidak disentuh oleh pria manapun. Sebagai Wanita normal akupun memiliki gairah dan nafsu. Namun ketika aku sedang asik mengelus-elus vaginaku, aku di kagetkan oleh kedatangan satpam yang sedang bertugas keliling mengecek keadaan kantor dan mematikan lampu-lampu ruangan yang tidak terpakai, dan untungnya entah sadar atau tidak sadar posisiku membelakanginya agak jauh sehingga mudah-mudahan ia tidak menyadari kegiatan yang sedang ku lakukan. Aku langsung merapikan pakaianku secara terburu-buru, dan mencoba mengatur nafas seperti orang yang sedang bernafas normal.
"Eh.. Mbak Devina belum pulang mbak ?" tanya si satpam
"Belom nih pak, bentar lagi baru mau pulang nih, lagi mau nyelesain laporan kerjaanku dulu." Jawabku agak panik
"Ya udah silahkan dilanjut ya mbak, semangat kerjanya biar laporannya cepat selesai." Ujarnya menyenmangatiku
"Aku pamit keliling kantor lagi ya mbak. Apa mbak mau aku temenin biar gak diganggu setan" ujarnya memecah suasana
"Ah ga usah pak, saya gak takut yang begitu-begitu. Palingan juga yang ada setannya takut pak, kalo saya suruh bantuin beresin kerjaan hahaha.." ujarku dengan nada bercanda
"Ya wes saya pamit keliling kantor dulu ya mbak" ujarnya seraya meninggalkanku dari ruangan tersebut.
"Sial.." Gerutuku dalam hati karena aku hamper saja orgasme ketika bermasturbasi tadi sebelum kedatangan Satpam tersebut.
Aku yang cukup kesal gagal meraih orgasme tadi, melanjutkan pekerjaan ku yang tertunda tadi, Setelah sekitar bebera waktu akhirnya pekerjaanku selesai, dan aku pun mulai Bersiap-siap memberesekan dan merapikan meja kerjaku. Aku pun Bersiap-siap untuk kembali pulang ke rumah untuk beristirahat dan berniat untuk melanjutkan masturbasi di rumah agar tidak terganggu lagi oleh hal-hal di luar non teknis. Aku mulai beranjak bergegas meninggalkan meja kerjaku dan keluar dari ruanganku. Aku menunggu cukup lama di depan pintu lift yang akan ku naiki, Ruangan kerjaku memang berada di lantai 10 gedung kantor ini, setelah lift mulai menaiki lantai 10, lift itu masih terus beranjak naik ke arah lantai atas.
"Apa masih ada yang bekerja lembur juga ya?" pikirku dalam hati
Liftpun berhenti dilantai 12, dan dugaan ku benar, mungkin masih ada yang bekerja lembur selain aku di lantai tersebut, dan liftpun kembali turun dan terbuka di lantai 10, tempatku menunggu lift tersebut. Setelah terbuka ternyata Pak Anto yang yang berada di dalam lift tersebut, mungkin ia baru selesai berkeliling mengecek keadaan kantor pikirku. Aku pun tersenyum kepada Pak Anto ketika pintu lift terbuka, dan akupun masuk ke dalam lift tersebut. Aku memang tidak banyak bicara ketika di dalam lift tersebut, sampai pada akhirnya Pak Anto membuka topic pembicaraan kami.
"Mbak, tadi Pak Andrian begituan lagi ya sama Mbak Santi ?" Tanya Pak Anto
Oh ya sedikit Gambaran Pak Andrian belum terlalu tua, umurnya masih 30 tahunan, wajahnya cukup tampan khas Chinese pada umumnya, maklum ia memang keturuan Chinese, begitupun aku.
"Ehmm.. maksud Pak Anto gimana ?" Tanyaku bingung
"Itu loh mbak, masa mbak gak tau sih, kan tadi mbak sendiri juga ngintipin mereka toh ? piye sih Mba Devina suka pura-pura aja hehehe" Jawab Pak Anto
"Husss Pak, gak bolehin ngomongin orang kaya gitu ah, biar aja itu urusan mereka, lagian Bapak tau dari mana saya mengintip mereka" tanyaku balik ke pada Pak Anto
Pak Anto ini kira-kira berumur 33 tahun, dari apa yang ku dengar ia sudah memiliki istri dan 2 orang anak yang masih kecil juga. Orangnya cukup tinggi dan berotot, mungkin karena pekerjaannya ia diharuskan tetap menjaga kondisi tubuh dan sering berolahraga, oleh karena itu ia tampak tegap dan berotot.
"Tadi saya niat berkeliling mbak, tapi pas di koridor, saya lihat mbak lagi ngintip ruangannya Pak Andrian, dan saya juga biasanya kalo lagi keliling kantor suka ngintipin mereka" jawabnya sambil tertawa
"Oh iya Mbak, tadi saya juga gak sengaja liat mbak lagi anu.." belum sempat menyelesaikan ucapannya aku langsung memotong ucapan Pak Anto.
"Anu apa Pak ? Orang saya gak ngapa-ngapain kok" Jawabku dengan cukup cepat agar ia tak berpikir yang macam-macam apa lagi kondisi di kantor saat ini hanya tinggal aku berdua saat ini dengan Pak Anto
"Ah, masa sih Mbak orang saya liat sendiri kok mbak, lagi masturbasi tangan mbak juga masuk ke bajunya mbak remes-remes teteknya mbak hehehe" Seraya tersenyum mesum.
"Oh.. Shit !!" gerutuku dalam hati
"Gapapa lagi mbak, gak usah malu sama-sama udah dewasa ini, saya juga sering kok mbak coli di toilet Pos satpam tiap abis ngintip mereka gituan sambil bayangin mbak santi.." sambil memasang muka mesumnya lanjut Pak Anto.
"Ah bapak makin malem makin ngaco aja, mana ada saya masturbasi di kantor, orang kerjaan saya aja banyak pak" Jawabku ketus
"Udah mbak, jangan bohong, orang saya lihat pake mata kepala saya sendiri kok" timpalnya lagi
"Saya bisa kok bantuin mbak, kalo mbaknya mau.." ujarnya lagi
Iapun mulai membalikan tubuhnya dan mulai mendekatiku yang berada di belakangnya, wajahnya mulai mendekati wajahku, kemudia ia berbisi kepadaku.
"Mau aku bantu puasin gak mbak? Saya Jamin mbak bakal puas deh" bisiknya di telingaku sambil mengecup pipiku.
"Pak Jangan ada CCTV, aku gak mau. Nanti jadi bahan omongan" ku dorong tubuh Satpam tersebut.
Ya memang benar ada CCTV di dalam lift dan aku tak mau ini menjadi aibku di kantor ini, terutama aku membutuhkan banyak biaya untuk menafkahi anakku yang masih kecil, dan bisa mengancam pekerjaanku kelak.
"Ya udah mbak gimana kalo kita cari ruangan kosong aja ?" Ajak Pak Anto
"apaan sih pak gak mau ah.." jawabku ketus
"Tenang mbak, masih ada ruangan yang gak ada CCTVnya kok" jawabnya
"Gak mau pak, Saya takut dan gak mau aneh-aneh" jawabku sambil menjauhkan tubuhnya dari dekatku.
Setelah lift sampai di lobby, lenganku ditarik oleh Pak Anto, ia memaksaku untuk ikut dengannya ke salah satu ruangan yang ia sebutkan tidak ada CCTV. Aku memang menolak apalagi aku memilki harga diri yang cukup tinggi. Aku memang belum pernah berhubungan badan dengan lelaki mana pun kecuali mantan suamiku. Sesampainya di ruangan kosong ia langsung mengunci pintu dari dalam. Ia kemudian tiba-tiba mencium bibir, aku hanya diam saja tanpa tau harus berbuat apa, kareka kejadian ini terjadi begitu cepat. Pak Anto mencium bibirku dengan kasar, Pak Anto memang sudah di bakar oleh hawa nafsu, ia pun langsung memeluk dan meremas payudaraku dari luar tanktop yang ku pakai. Pak Anto berupaya memasukan lidahnya ke dalam mulutku dan mencari-cari lidahku, Namun aku tidak membalasnya. Tangan Pak Anto mulai melepaskan blazerku. Aku mulai tersadar ketika tangan Pak Anto mulai menyelinap masuk ke dalam tanktop hitam yang ku kenakan. Aku berusaha menghindar dari ciuman Pak Anto yang cukup panas, dan tanganku mencoba menepis tangannya yang tengah bermain di payudaraku.
"mmhhh.. Pak udah Pak.. Aku gak mau kaya gini Pak.." Kataku pada Pak Anto.
"Nikmatin aja Mbak, saya tau kok mbak juga tadi udah kepengen setelah ngeliat Pak Andrian begituan.." Jawab Pak Anto sambil terus meremas-remas payudaraku
"Jangan ah pak ahhh..." Desahku ketika puting susuku mulai dipelintir oleh jari tangan Pak Anto
Namun aku tetap mencoba menghindar dan menahan tangan Pak Anto dengan tanganku namun apa adayaku, tenaga Pak Anto jelas lebih besar daripada tenagaku.
"Udah mbak, gak usah ngeles wong putingmu aja udah keras gini kok.. heheh sange jg kan mbak ?" Kata Pak Anto sambil terus memainkan tangannya di payudaraku.
"Pak, please jangan di lanjut... mmmhhh" Pak Anto langsung mendaratkan kembali bibirnya di bibirku untuk membungkam penolakanku..
Pak Anto memepetkan tubuhku ke tembok sambil terus mencium bibirku, tangannya yang satu lagi mulai mengelus pahaku, terus naik ke atas hingga ke pangkal pahaku. Tangan Pak Anto tidak berenti disitu saja, tangannya mulai mengelus-ngelus vaginaku dari luar celana dalamku. Ia tahu bahwa memekku sudah basah karna perlakuan tangan dan jari-jarinya di payudaraku tadi, terlebih aku juga tadi sempat mengintip adegan panas yang dilakukan oleh Pak Andrian dan Santi di ruangannya. Aku sudah mulai terbawa oleh hawa nafsu karena permainan tangannya Pak Anto di bagian-bagian sensitif tubuhku. Ciuman Pak Anto mulai turun ke leher sambil tangannya mulai menarik ke atas tanktopku.
"Ahhh.. Geli pakk.. Udah cukup Pak.." tolakku pada aksi Pak Anto, namun ia tau bahwa tubuhku tidak menolak untuk disentuh olehnya sehingga ia tidak menghiraukanku dan tetap melakukan aktifitasnya. Ia mulai melepaskan kaitan BH ku dan menaikan BH ku agar Payudaraku bisa terlihat dengan jelas olehnya.
"Wih mbak, Susu mbak bagus banget biar kecil juga." Puji Pak Anto
Ukuran payudaraku memang tidak begitu besar, namun payudaraku memang masih bulat dan padat, sehingga setiap orang yang melihatnya pasti bisa cukup bernafsu, dan ingin memainkan payudaraku hehe. Pak Anto yang kagum dengan payudaraku langsung mencaplok dadaku dengan mulutnya..
Aku yang sudah terbawa nafsu, hanya mampu merespon dengan desahan-desahan yang malah membuat nafsu Pak Anto semakin bertambah besar.
"sssst ahhhh gelii pak..." desahku ketika iya memainkan putingku dengan lidahnya, sedangkan tangannya yang satu lagi sudah mulai menyusup ke dalam celana dalamku untuk memainkan klitorisku..
"Ohhh Pakk.. enak banget.. terus pak.. terus.." desahku yang mulai tidak karuan.
"Hehehe tadi minta berenti, kok sekarang minta terus mbak ?" tanya Pak Anto kepadaku
"Udah pak terusin aja, jangan bawel" kataku sambil mengelus2 kepalanya Pak Anto agar tetap menjilat dan memainkan putingku yang semakin mengeras.
Tak lama setelah itu iya melepaskan bibirnya dari payudaraku, dan mengambil sebuah matras yang cukup besar untuk alas tidur di ruangan tersebut, tanpa aba-aba aku pun langsung duduk di sebelah Pak Anto yang sudah menungguku dan siap menggarapku. Kini Tanpa ragu, aku langsung mencium bibir Pak Anto dengan ganas, lidah kami saling berbelit dan semakin panas. Tangan Pak Anto mencoba melepas tanktop dan BH ku yang masih menggantung di badanku, aku merespon dengan mengangkat tanganku untuk memudahkannya melepas tanktopku. Pa Anto langsung mendorongku ke matras agar aku berbaring dan kembali mencium bibirku, dan turun terus ke leher, membuatku semakin terangsang, tangannya pun tak tinggal diam , tangan yang kirinya mulai menurunkan celana dalam ku, dan memainkan memekku dengan jari tangannya.
"Ssstt ahhhh.. Pak.. Terus Pak.. ohhh.. teruss.." desahku lirih
Ketika ciumannya mulai sampai ke perut iya melorotkan rok ku sekaligus celana dalamku, ciuman dan jilatanya terus turun ke bawah ke arah memekku.
"Bersih banget mbak, memek mbak gak ada bulunya hehee.." Kata Pak Anto memuji
Aku hanya bisa mendesah dan tidak merespon ucapannya.. hanya bisa terus mendesah nikmat apa lagi ketika lidahnya memainkan klitorisku, sambil jari2nya keluar masuk di memekku. Baru saja sebentar memekku dimainkan oleh Pak Anto, rasanya aku sudah mulai merasakan ingin orgasme.
"OHHH PAK enak banget... Teruss Paakk.."Desahku yang mulai tak karuan karena kenikmatan yang ku dapat dibagian bawah.
"Wangi banget mbak meki mbak, saya suka banget hehe nikmatin mbak.." ujarnya
"Iya Pak... ahhhh terus pak terusss... aku mau keluar Pak..." yang tak lama kemudian aku menggapai orgasme yang pertama dari permainan lidah dan tangan Pak Anto.
Pak Anto dengan lahapnya menyantap semua cairan cintaku yang keluar dari lubang kemaluanku.
"Hehehe enak ya mbak ? Udah crot aja giliran aku ya mbak di bikin enak." Kata Pak Anto kepadaku sambil memberiku waktu beristirahat setelah menggapai orgasme yang pertama dan membuka seluruh pakaian dinasnya..
"Wow, bagus banget badannya.." Pikirku dalam hati, memang jika dilihat dari tampang biasa-biasa saja, tapi badannya sungguh membuatku terpukau apa lagi ketika iya mulai membuka celana panjangnya. Aku penasaran dengan ukuran kontol yang dimiliki oleh satpam ini. Setelah membuka seluruh pakaiannya hingga hanya tersisa celana dalamnya saja,
Pak Anto langsung membaringkan tubuhnya disebelahku dan memelukku.
"Udah istirahatnya mbak? Yuk Mulai lagi ?" Kata Pak Anto berbisik ditelingaku, aku hanya menjawabnya dengan senyuman saja sebagai tanda terima kasih telah memberikanku orgasme tadi.
Pak Anto langsung menyerang bibirku lagi, kami Frech Kiss dengan panasnya, Aku terus mencoba mengimbangi permainan lidahnya. Tangan Pak Anto kembali meremas-remas payudaraku untuk menaikan kembali gairahku, namun kali aku tidak mau kalah dengan Pak Anto. Aku merespon permainan tangan Pak Anto dengan mengelus-elus kejantanannya dari luar celana dalamnya.
"Wow, tegang walau belum begitu keras tapi lumayan besar" Pikirku.
Aku yang mulai tak sabar melepaskan ciuman Pak Anto dibibirku dan pindah bangun dari matras untuk melepaskan celana dalamnya, Pak Anto yang sadar akan service apa yang akan ku berikan iya hanya berbaring siap menerima rangsangan2 yang ku berikan. Aku langsung membuka celana dalam milik Pan Anto, terlihatlah Kontol Pak Anto yang walau belum tegang maksimal, namun cukup besar ukurannya. Langsung ku genggam batang kontol itu dan ku kocok2 dengan tanganku.
"Tanganmu, mulus banget mbak, hehehe.." Kata Pak Anton kepadaku
Aku tidak menjawab dan langsung mencium bibir Pak Anto sambil tangan kiriku terus mengocok-ngocok kontol milik Pak Anto. Ciumanku mulai turun ke lehernya untuk menambah rangsangan-rangsangan kepada Pak Anto, dan terus turun hingga puting susunya, Ukuran kontol Pak Anto yang sedang ku kocok mulai semakin membesar sehingga tanganku, kalo boleh ku tebak ukurannya sekitar 15cm. Terus mendapat rangsangan seperti itu dariku tidak membuat Pak Anto diam saja, tangannya kembali meremas-remas kedua payudaraku, kadang jari2nya memainkan puting susuku juga. Namun tak lama kemudian ia memintaku untuk mengulum penisnya.
"Mbak.. sepongin kontolku dong.." Pinta Pak Anto kepadaku
Namun permintaanya ku tolak karena memang aku belum pernah melakukan oral seks kepada mantan suamiku pun aku tidak pernah melakukan oral seks.
"Maaf Pak, tapi aku gak bisa.. dan belum pernah juga.." Jawabku
"Gpp mbak di coba.." Pinta Pak Anto memelas
"Ga mau pak, aku jijik kalo nyepong gitu.. " Jawabku terkekeh
Sambil aku menaiki tubuh Pak Anto dan mulai menggesek-gesekkan kepala kontol Pak Anto ke bibir vaginaku untuk merangsang memekku agar basah lagi, setelah mulai basah aku langsung memasukan kontolnya ke dalam memekku. Cukup besar sehingga aku harus pelan-pelan ketika memasukan batangnya ke dalama memek milikku. Ketika seluruh batang kontolnya masuk semua ke dalam memekku, Aku langsung menaik turunkan pantatku untuk memberikan kepuasan kepada Pak Anto. Pak Anto terlihat sangat menikmati goyanganku, sehingga iya terlihat merem melek menikmati goyangan-goyanganku. Tangannya langsung menyambar payudaraku, dan meremas-remas payudaraku untuk menambah rasa nikmat yang ku terima darinya. Sekitar 10 menit aku bermain dan bergoyang di atas kontol milik Pak Anto, Pak Anto langsung membalikan posisiku yang semula di atas kini berada dibawahnaya, dan tanpa menunggu lama Pak Anto langsung memaju mundurkan pantatnya dengan cepat sehingga menimbulkan suara Paha dan pantatku beradu.. Plok.. Plok.. Plok..
"Ahhhh Pakk.. Enakk banget... Ohhhh sssshhhhh..." Desahku menerima setiap hujaman kontol milik satpam kantorku ini.
"Gila mbak, memekmu masih sempit gini.. pedahal mbak kan udh punya anak ya ?" Kata Pak Anto.
"mmmhhhh, ahhhh bukan mekiku yang sempit Pak... ahhhh tapi emang kontol bapa aja yang gedeeee... aahhhh terus Pakk puasin memekku" Racau ku tak karuan.
Aku terus mendesah desah nikmat sambil memperhatikan otot-otot tubuh milik Pak Anto yang sedang menggagahiku, berbeda dengan suamiku yang sama sekali tak memiliki otot, hanya memiliki gumpalan-gumpalan lemak. Masih belum ada tanda-tanda dari Pak Anto untu mengeluarkan laharnya, Ia memintaku berganti posisi lagi, kali ini dengan gaya Doggy Style, Aku langsung menungging hanya berpangku pada tangan dan lututku di atas matras, Pak Anto tanpa ingin membuang waktu, iya langsung mengarahkan kontolnya ke dalam memekku. Dengan posisi doggy style rasanya tusukan kontolnya ke dalam memekku semakin dalam, sehingga membuaku benar-benar merasakan kenikmatan.
"sssthhh ahhh pakkk terus Pak, sodokin yang dalem pak kontolmu.." Desahku
"Iya mbak.. nikmatin aja mbak.. Enak mbakk memekmu... ohhh legitt gak kaya memek istriku.." Desah Pak Anto sambil terus menusuk-nusuk mekiku dengan kontolnya yang besar.
"Ohh pakk.. genjot terus pak.. " desahku yang tak lama kemudian Pak Anto menarik pundakku dan menolehkan wajahku untuk mencium bibirku sambil tanganbya meremas-remas payudaraku dari belakang.. Ohhh... sungguh nikmat bukan main bercinta dalam posisi seperti ini..
Setelah puas menciumku, iya membawaku berbaring dengan posisi menyamping, sambil terus memaju mundurkan kontolnya sambil mendekap tubuhku lebih erat sedangkan aku hanya mendesah-desah kenikmatan.
"ohhh... pakk aku gak kuat pak mau keluarrr..."Desahku sambil terus menerima kenikmatan dari Pak Anto
"Sabar mbak, aku juga bentar lagi keluar.." ujarnya
"Ohhh Pakk teruss pak aku keluar Pak.."
"Aku keluarin pejunya di dalem boleh mbak.." tanya Pak Anto
"Sssshhhh jangan Pak, aku gk pake KB, aku takut hamil Pak.."Pintaku memelas
"Ahhhhhhhh.... aku keluar Pak....." Desahku lemas sedangkan Pak Anto masih terus memompa mekiku dengan cepat..
Aku juga merasakan bahwak kontol milik Pak Anto mulai berkedut-kedut seperti akan mengeluarkan spermanya, untung nya Pak Anto langsung mencabut dan mengeluarkan pejunya di perutku, kalo tidak bisa saja aku hamil lagi dan mengandung anak dari Pak Anto. Kami masih dalam posisi berpelukan, Pak Anto mengucapkan terima kasih kepadaku.
"Makasih ya mbak, udah bikin aku puas.." Katanya kepadaku sambil tangannya yang mulai memainkan kembali payudaraku
"Sama-sama mas.. kontol mas juga enak banget.. gede lagi.." jawabku
Iya membalikan mukaku dan mencium bibirku.
"Lain kali main lagi ya mbak.." Ajaknya
"HUss gak ah.. kamu mainnya lama kuat banget... pokonya jangan sampe ada yang tau kejadian malem ini ya mas.. aku gk mau jadi bahan gosip orang-orang kantor.."Kataku
"Pokonya beres Mbak.. ini rahasia kita berdua.. asalkan aku msh dapet jatah aja hehehe"
Setelah melihat jam aku langsung terkaget dan mulai beres-beres karena takut kemalaman sampai kostan. Saat ini jam sudah menunjukan pukul 12 malam. Setelah beres-beres, aku dan Pak Anto langsung bergegas keluar ruangan, untung saja temannya Pak Anto yang jaga di post tidak tahu dan tidak curiga apa yang sudah kami lakukan barusan. Sambil menunggu mobil taksi online yang ku pesan aku ngobrol-ngobrol sebentar dengan kedua satpam tersebut, yang bernama Mas Rian. Tak lama kemudian mobil yang ku tunggu akhirnya datang, dan aku pamitan dengan kedua satpam kantorku.
Keseruan tiada banding. Banyak kejutan yang bisa jadi belum pernah ditemukan dalam cerita lain sebelumnya.
Semua orang terkejut ketika tersiar berita bahwa Raivan Bertolius telah bertunangan. Yang lebih mengejutkan lagi adalah bahwa pengantin wanita yang beruntung itu dikatakan hanyalah seorang gadis biasa yang dibesarkan di pedesaan dan tidak dikenal. Suatu malam, wanita iru muncul di sebuah pesta dan mengejutkan semua orang yang hadir. "Astaga, dia terlalu cantik!" Semua pria meneteskan air liur dan para wanita cemburu. Apa yang tidak mereka ketahui adalah bahwa wanita yang dikenal sebagai gadis desa itu sebenarnya adalah pewaris kekayaan triliunan. Tak lama kemudian, rahasia wanita itu terungkap satu per satu. Para elit membicarakannya tanpa henti. "Ya tuhan! Jadi ayahnya adalah orang terkaya di dunia? "Dia juga seorang desainer yang hebat dan misterius, dikagumi banyak orang!" Meskipun begitu, tetap banyak orang tidak percaya bahwa Raivan bisa jatuh cinta padanya. Namun, mereka terkejut lagi. Raivan membungkam semua penentangnya dengan pernyataan, "Saya sangat mencintai tunangan saya yang cantik dan kami akan segera menikah." Ada dua pertanyaan di benak semua orang: mengapa gadis itu menyembunyikan identitasnya? Mengapa Raivan tiba-tiba jatuh cinta padanya?
Firhan Ardana, pemuda 24 tahun yang sedang berjuang meniti karier, kembali ke kota masa kecilnya untuk memulai babak baru sebagai anak magang. Tapi langkahnya tertahan ketika sebuah undangan reuni SMP memaksa dia bertemu kembali dengan masa lalu yang pernah membuatnya merasa kecil. Di tengah acara reuni yang tampak biasa, Firhan tak menyangka akan terjebak dalam pusaran hasrat yang membara. Ada Puspita, cinta monyet yang kini terlihat lebih memesona dengan aura misteriusnya. Lalu Meilani, sahabat Puspita yang selalu bicara blak-blakan, tapi diam-diam menyimpan daya tarik yang tak bisa diabaikan. Dan Azaliya, primadona sekolah yang kini hadir dengan pesona luar biasa, membawa aroma bahaya dan godaan tak terbantahkan. Semakin jauh Firhan melangkah, semakin sulit baginya membedakan antara cinta sejati dan nafsu yang liar. Gairah meluap dalam setiap pertemuan. Batas-batas moral perlahan kabur, membuat Firhan bertanya-tanya: apakah ia mengendalikan situasi ini, atau justru dikendalikan oleh api di dalam dirinya? "Hasrat Liar Darah Muda" bukan sekadar cerita cinta biasa. Ini adalah kisah tentang keinginan, kesalahan, dan keputusan yang membakar, di mana setiap sentuhan dan tatapan menyimpan rahasia yang siap meledak kapan saja. Apa jadinya ketika darah muda tak lagi mengenal batas?
Dua tahun setelah pernikahannya, Selina kehilangan kesadaran dalam genangan darahnya sendiri selama persalinan yang sulit. Dia lupa bahwa mantan suaminya sebenarnya akan menikahi orang lain hari itu. "Ayo kita bercerai, tapi bayinya tetap bersamaku." Kata-katanya sebelum perceraian mereka diselesaikan masih melekat di kepalanya. Pria itu tidak ada untuknya, tetapi menginginkan hak asuh penuh atas anak mereka. Selina lebih baik mati daripada melihat anaknya memanggil orang lain ibu. Akibatnya, dia menyerah di meja operasi dengan dua bayi tersisa di perutnya. Namun, itu bukan akhir baginya .... Bertahun-tahun kemudian, takdir menyebabkan mereka bertemu lagi. Raditia adalah pria yang berubah kali ini. Dia ingin mendapatkannya untuk dirinya sendiri meskipun Selina sudah menjadi ibu dari dua anak. Ketika Raditia tahu tentang pernikahan Selina, dia menyerbu ke tempat tersebut dan membuat keributan. "Raditia, aku sudah mati sekali sebelumnya, jadi aku tidak keberatan mati lagi. Tapi kali ini, aku ingin kita mati bersama," teriaknya, memelototinya dengan tatapan terluka di matanya. Selina mengira pria itu tidak mencintainya dan senang bahwa dia akhirnya keluar dari hidupnya. Akan tetapi, yang tidak dia ketahui adalah bahwa berita kematiannya yang tak terduga telah menghancurkan hati Raditia. Untuk waktu yang lama, pria itu menangis sendirian karena rasa sakit dan penderitaan dan selalu berharap bisa membalikkan waktu atau melihat wajah cantiknya sekali lagi. Drama yang datang kemudian menjadi terlalu berat bagi Selina. Hidupnya dipenuhi dengan liku-liku. Segera, dia terpecah antara kembali dengan mantan suaminya atau melanjutkan hidupnya. Apa yang akan dia pilih?
WARNING 21+ !!! - Cerita ini di buat dengan berhalu yang menimbulkan adegan bercinta antara pria dan wanita. - Tidak disarankan untuk anak dibawah umur karna isi cerita forn*graphi - Dukung karya ini dengan sumbangsihnya Terimakasih
© 2018-now Bakisah
TOP