/0/2581/coverbig.jpg?v=bf135e0dac2a4579df7bca333fac9bb5)
Sang Raja penguasa benua Danirmala yang bernama Alfina bereinkarnasi kembali untuk yang kedua kalinya di dunia lain. Peperangan melawan Demon Lord terkuat membuat Al harus mengorbankan ingatan bahkan nyawanya agar bisa melindungi Ratu dan rakyatnya. Bagaimana perjalanan Al di Reinkarnasi keduanya yang hanya memiliki ingatan sampai masa SMA nya? Ikuti perjalanan Al hanya di *Reinkarnasi Ke-dua di Dunia Lain* Baca juga "Penguasa Dewa Naga' di toko sebelah
"Aaaaa gila! Dari kemarin mimpi cewek kembar 4 mulu dan sekarang mimpi jatuh dari langit?"
Aku berada di atas lautan yang luas dan sangat jauh dari pulau. Ada pulau yang terlihat, namun sangat jauh sekali karena hanya telihat sangat kecil padahal posisiku dari ketinggian. Hanya terlihat lautan biru yang sangat luas dan tidak ada satu kapal pun yang terlihat.
"Woi! Kenapa realistis sekali? Angin ini, lalu aroma lautnya begitu terasa. Bagaimana bisa? Mati aku! Ini jauh sekali dari daratan!" Aku panik sekali karena jatuh dari tempat yang tinggi dan dengan cepat meluncur ke bawah. Agar tidak terjadi cidera saat terjun di air, aku meringkuk dengan memegang kakiku dan aku arahkan kaki duluan yang di bawah.
Cedlung brussh
Aku masuk ke dalam laut, sangat jauh sekali hingga tekanan air terasa cukup keras di tubuhku. Air laut yang dingin, terasa sangat asin di lidahku dan begitu perih saat aku membuka mata. Air laut yang berada di bawahku begitu luas dan sangat gelap, saat aku lihat ke atas, ternyata hanya sedikit cahaya yang tembus sampai sini. Aku segera berenang menuju permukaan, namun tidak bisa menggapai permukaan kembali, padahal aku yang bisa berenang dengan lancar. Tubuhku lemas, kepalaku pusing, dadaku sesak dan perlahan pucat karena kehabisan oksigen. Tidak lama kemudian, tubuhku dengan sendirinya berusaha menghirup udara, namun yang masuk ke dalam tubuhku hanyalah air. Karena hal itu, alhasil kesadaranku mulai menghilang.
....
"Woi bangun bangun!" teriak seseorang dengan suara cewek sambil menyenggol lenganku. Saat aku bangun, terlihatlah seorang gadis berusia 17 an tahun yang berdiri di sampingku sambil menyilangkan lengannya. Kepalaku terasa pusing, hidungku bagian dalam terasa sakit karena kemasukan air.
"Woyy! Hallo?" Dia menyadarkanku yang sedang terpana dengan parasnya yang begitu cantik.
Cinta pada pandangan pertama? Hahaha gila diriku ini.
"Ehhhh aku masih hidup!?" Aku teringat momen terakhir kali saat aku tenggelam.
"Selamat datang di surga, tuan!" Gadis itu sedikit menunduk sambil memperbaiki rambutnya yang menjuntai ke bawah. Wajahnya yang tirus, matanya hijau cerah dihiasi bulu mata yang lentik, bibirnya tipis yang berwarna merah muda alami.
"Permisi, neraka di sebelah mana ya? Kelihatannya saya salah masuk," ucapku menanggapi candaannya.
"Ngomong-ngomong, bisa kau tutupi itu dulu?" Dia berdiri kembali lalu menunjuk ke arah selangkanganku.
"Ehh, kemana pakaianku?" Aku melihat tubuhku yang benar-benar telanjang bulat, dengan panik aku tutupi kemaluanku dengan kedua tanganku. Aku baru ingat, bahwa sudah telanjang saat terjun dari langit tadi.
"Lah, itu kan pakaianmu, kenapa tanya kepadaku?" Segera dia balik badan.
"Lia!?" ucapku kaget saat melihat papan status yang ada di atas kepalanya. Aku juga baru menyadari, tulisan dan bahasa yang kami gunakan untuk berbicara tadi bukanlah bahasa dari dunia asalku.
Nama: Lia
Ras : Manusia
Umur : 16 tahun
Jumlah sihir : 126
Kekuatan : 879
Kecepatan : 1,2ms
"Bagaimana bisa kau tau namaku?" Dia berbalik badan dengan kagetnya.
"Aku pun bingung, kenapa bisa muncul tulisan nama, ras, umur, hahh jumlah sihir?" Sambil aku tunjuk tulisan yang ada di atasnya. Tentu itu membuatku kaget, malahan aku sempat berfikir ulang, apa benar ini berada di surga?
"Mmm, sihir apa yang kau gunakan? Setahuku, sihir penafsiran tidak dapat menjelaskan nama seseorang." Lia mikir keras karena setahu dia tidak ada sihir seperti ini.
"Mana aku tahu, muncul begitu saja!" Aku jawab dengan nada agak tinggi karena merasa aneh. Apa kemungkinan aku reinkarnasi di dunia sihir? Lalu penyebabnya apa? Apa aku sudah mati? Walau ada ingatan kehidupanku, namun ingatan terakhir kali masih buram.
"Ngomong-ngomong, ini di mana?" Aku lihat-lihat sekitar, pantai pasir putih yang cukup luas, tapi tidak aku lihat adanya sampah plastik sedikitpun.
"Desa nelayan bagian paling ujung dari kerajaan Lamris, lalu dari mana asalmu?" Lia berjongkok di depanku, sepertinya dia sudah merasa pegal berdiri.
"Aku tidak tahu, tidak ada ingatanku," ucapku ngeles, mana mungkin aku beritahu dari dunia lain kan?
"Hmm kalau begitu, untuk saat ini sebaiknya ikut saja ke rumahku." Dia berdiri lagi sambil mengulurkan tangan untuk membantuku berdiri, namun tidak aku raih. Mana mungkin kan aku raih, kedua tanganku digunakan untuk menutupi badanku.
"Lalu pakaianku?" tanyaku bingung, aku hanya telanjang bulat dengan kedua tangan menutupi selangkanganku.
"Cari apalah buat menutupinya, lagi pula itumu juga kecil, jadi tidak sulit menutupinya." Menunjuk ke arah selangkanganku lagi sambil tertawa kecil.
"Ini efek kedinginan, coba saja kalau sudah normal, kamu pasti akan tercengang!" Aku segera berdiri sendiri, aku panik karena Lia sudah mulai berjalan menjauh.
"Iya iya, buruan ikut aku!" Dia berhenti dan menengok sebentar.
Aku tengok kanan kiri, untung saja ada pohon pisang dan langsung aku ambil daunnya untuk menutupiku.
"Kasihan sekali kau pohon, maaf ya aku ambil daunmu," pohon yang masih lumayan kecil dan sendirian di pasir pantai. Mungkin pohon ini memang ditakdirkan untukku, terima kasih banyak pohon.
"Tunggu aku!" teriakku panik, segera aku lilitkan melingkar seperti rok di perutku sampai menutupi bagian bawah tubuhku. Karena daunnya cukup kecil, jadi hanya bisa menutupi bagian di atas lutut. Setelah selesai melilitkan daun di tubuhku, aku segera berlari mengejar Lia.
....
Tidak jauh dari pantai, ada desa nelayan yang cukup kecil. Bangunan rumah di sini seperti rumah panggung yang di bagian bawahnya digunakan untuk barang-barang menangkap ikan. Walau hanya ada belasan warga, namun aku sangat malu karena mereka melihat ke arahku semua. Setiap kali aku melangkahkan kakiku, benda itu berayun menyentuh pahaku. Rasanya begitu tidak nyaman, ada sesuatu yang menggantung bebas.
"Ada apa dengan orang gila itu?" mungkin begitu pikir mereka.
"Buruann di mana rumahmu?" Aku menarik lengan baju milik Lia, seperti anak kecil meminta jajan kepada orang tuanya.
"Sabar, itu ada di sana." Lia menunjuk sebuah rumah yang cukup kecil, terbuat dari kayu dan beratapkan seng. Ada nenek-nenek di depan rumah itu dengan ekspresi kaget melihatku, tentu saja karena aku bugil.
"Lia siapa dia?" Nenek itu tergesa-gesa menghampiri kami, dia menatapku dari ujung kepala hingga ujung kaki.
"Aku tadi menemukannya terdampar di pinggiran pantai. Oh iya, siapa namamu?" Lia dengan santainya berjalan menuju rumahnya.
"Namaku Al," dengan perasaan malu, canggung harus bagaimana.
"Ayo masuk, lalu basuhlah tubuhmu dulu. Saya carikan pakaian untukmu, Lia antar tuan Al ke kamar mandi." Nenek itu mendorongku untuk segera masuk ke rumahnya.
"Siall, rumah panggung dan aku harus menaiki tangga itu dengan keadaan seperti ini?" batinku.
Dengan hati-hati aku menaiki tangga, semoga saja tidak ada orang yang melihat pusaka milikku. Rumah dengan 2 kamar, ruang tamu dan dapur di bagian belakang. Dari pintu depan, langsung ada lorong sampai ke belakang rumah yang menuju ke dapur dan kamar mandi.
"Kemarilah! Buruan mandi, baumu seperti ikan." Lia tunjukkan kamar mandi yang berada di belakang rumah.
"Uhh bener juga," aku baru menyadarinya karena dari tadi hanya perasaan bingung dan malu saja.
....
Selesainya mandi, nenek itu sudah membawakan handuk dan pakaian yang cukup besar untukku.
"Ini pakailah, mungkin sedikit kebesaran." Nenek meletakkan pakaian di depan pintu kamar mandi lalu segera pergi.
"Terima kasih banyak." Segera aku ambil pakaiannya saat nenek sudah pergi.
Sedikit kebesaran? Ini besar banget, aku jadi seperti jamet. Ahh biarlah, daripada bugil, lagian udara di sini panas.
....
Akara, seorang anak yang memiliki ambisi kuat untuk menjadi master aura terkuat menemui titik tumpulnya. Saat pembukaan aura ranah, ia tidak dapat memadatkan energinya, bahkan satu bintang energipun. Pemadatan aura ranah yang seharusnya dapat dilakukan setiap orang, namun tidak dengan dirinya. Ejekan dan tatapan yang mengasihaninya, membuat Akara kesal dan malah tambah memantapkan dirinya. Persetan dengan bakat, persetan dengan takdir! Gelar master aura terkuat akan aku miliki bagaimanapun caranya! Semua itu bukan karena bakat, tapi dengan kerja keras dan strategi yang matang.. Kalian yang dianggap jenius yang berbakat, akan aku buat tidak berkutik melawanku! Akan aku buat takdirku sendiri! Walaupun harus melawan Dewa sekalipun, pasti akan aku lakukan dan akan aku lampaui! Perkataan emosional dari seorang bocah, namun ternyata bukan isapan jempol belaka. Mereka tidak tau siapa dirinya sebenarnya. Orang yang bahkan ditakuti oleh seorang Dewa sekalipun. Masa lalu dan masa depan mampu ia kendalikan dengan mudahnya. Lalu kenapa dia ada di dunia ini? Siapakah dia sebenarnya yang saat ini hanya dianggap sebagai sampah? Penguasa Dewa Naga, tidak hanya menjadi pemimpin para Naga, namun juga para Dewa Naga yang eksistensinya ditakuti di berbagai alam semesta.
Seto lalu merebahkan tubuh Anissa, melumat habis puting payudara istrinya yang kian mengeras dan memberikan gigitan-gigitan kecil. Perlahan, jilatannya berangsur turun ke puser, perut hingga ke kelubang kenikmatan Anissa yang berambut super lebat. Malam itu, disebuah daerah yang terletak dipinggir kota. sepasang suami istri sedang asyik melakukan kebiasaan paginya. Dikala pasangan lain sedang seru-serunya beristirahat dan terbuai mimpi, pasangan ini malah sengaja memotong waktu tidurnya, hanya untuk melampiaskan nafsu birahinya dipagi hari. Mungkin karena sudah terbiasa, mereka sama sekali tak menghiraukan dinginnya udara malam itu. tujuan mereka hanya satu, ingin saling melampiaskan nafsu birahi mereka secepat mungkin, sebanyak mungkin, dan senikmat mungkin.
Karena sebuah kesepakatan, dia mengandung anak orang asing. Dia kemudian menjadi istri dari seorang pria yang dijodohkan dengannya sejak mereka masih bayi. Pada awalnya, dia mengira itu hanya kesepakatan yang menguntungkan kedua belah pihak, namun akhirnya, rasa sayang yang tak terduga tumbuh di antara mereka. Saat dia hamil 10 bulan, dia menyerahkan surat cerai dan dia akhirnya menyadari kesalahannya. Kemudian, dia berkata, "Istriku, tolong kembalilah padaku. Kamu adalah orang yang selalu aku cintai."
Bianca tumbuh bersama seorang ketua mafia besar dan kejam bernama Emanuel Carlos! Bianca bisa hidup atas belas kasihan Emanuel pada saat itu, padahal seluruh anggota keluarganya dihabisi oleh Emanuel beserta Ayahnya. Akan tetapi Bianca ternyata tumbuh dengan baik dia menjelma menjadi sosok gadis yang sangat cantik dan menggemaskan. Semakin dewasa Bianca justru selalu protes pada Emanuel yang sangat acuh dan tidak pernah mengurusnya, padahal yang Bianca tau Emanuel adalah Papa kandungnya, tapi sikap keras Emanuel tidak pernah berubah walaupun Bianca terus protes dan berusaha merebut perhatian Emanuel. Seiring berjalannya waktu, Bianca justru merasakan perasaan yang tak biasa terhadap Emanuel, apalagi ketika Bianca mengetahui kenyataan pahit jika ternyata dirinya hanyalah seorang putri angkat, perasaan Bianca terhadap Emanuel semakin tidak dapat lagi ditahan. Meskipun Emanuel masih bersikap masa bodo terhadapnya namun Bianca kekeh menginginkan laki-laki bertubuh kekar, berwajah tampan yang biasa dia panggil Papa itu, untuk menjadi miliknya.
Firhan Ardana, pemuda 24 tahun yang sedang berjuang meniti karier, kembali ke kota masa kecilnya untuk memulai babak baru sebagai anak magang. Tapi langkahnya tertahan ketika sebuah undangan reuni SMP memaksa dia bertemu kembali dengan masa lalu yang pernah membuatnya merasa kecil. Di tengah acara reuni yang tampak biasa, Firhan tak menyangka akan terjebak dalam pusaran hasrat yang membara. Ada Puspita, cinta monyet yang kini terlihat lebih memesona dengan aura misteriusnya. Lalu Meilani, sahabat Puspita yang selalu bicara blak-blakan, tapi diam-diam menyimpan daya tarik yang tak bisa diabaikan. Dan Azaliya, primadona sekolah yang kini hadir dengan pesona luar biasa, membawa aroma bahaya dan godaan tak terbantahkan. Semakin jauh Firhan melangkah, semakin sulit baginya membedakan antara cinta sejati dan nafsu yang liar. Gairah meluap dalam setiap pertemuan. Batas-batas moral perlahan kabur, membuat Firhan bertanya-tanya: apakah ia mengendalikan situasi ini, atau justru dikendalikan oleh api di dalam dirinya? "Hasrat Liar Darah Muda" bukan sekadar cerita cinta biasa. Ini adalah kisah tentang keinginan, kesalahan, dan keputusan yang membakar, di mana setiap sentuhan dan tatapan menyimpan rahasia yang siap meledak kapan saja. Apa jadinya ketika darah muda tak lagi mengenal batas?
Warning!!!!! 21++ Aku datang ke rumah mereka dengan niat yang tersembunyi. Dengan identitas yang kupalsukan, aku menjadi seorang pembantu, hanyalah bayang-bayang di antara kemewahan keluarga Hartanta. Mereka tidak pernah tahu siapa aku sebenarnya, dan itulah kekuatanku. Aku tak peduli dengan hinaan, tak peduli dengan tatapan merendahkan. Yang aku inginkan hanya satu: merebut kembali tahta yang seharusnya menjadi milikku. Devan, suami Talitha, melihatku dengan mata penuh hasrat, tak menyadari bahwa aku adalah ancaman bagi dunianya. Talitha, istri yang begitu anggun, justru menyimpan ketertarikan yang tak pernah kubayangkan. Dan Gavin, adik Devan yang kembali dari luar negeri, menyeretku lebih jauh ke dalam pusaran ini dengan cinta dan gairah yang akhirnya membuatku mengandung anaknya. Tapi semua ini bukan karena cinta, bukan karena nafsu. Ini tentang kekuasaan. Tentang balas dendam. Aku relakan tubuhku untuk mendapatkan kembali apa yang telah diambil dariku. Mereka mengira aku lemah, mengira aku hanya bagian dari permainan mereka, tapi mereka salah. Akulah yang mengendalikan permainan ini. Namun, semakin aku terjebak dalam tipu daya ini, satu pertanyaan terus menghantui: Setelah semua ini-setelah aku mencapai tahta-apakah aku masih memiliki diriku sendiri? Atau semuanya akan hancur bersama rahasia yang kubawa?
Dua tahun setelah pernikahannya, Selina kehilangan kesadaran dalam genangan darahnya sendiri selama persalinan yang sulit. Dia lupa bahwa mantan suaminya sebenarnya akan menikahi orang lain hari itu. "Ayo kita bercerai, tapi bayinya tetap bersamaku." Kata-katanya sebelum perceraian mereka diselesaikan masih melekat di kepalanya. Pria itu tidak ada untuknya, tetapi menginginkan hak asuh penuh atas anak mereka. Selina lebih baik mati daripada melihat anaknya memanggil orang lain ibu. Akibatnya, dia menyerah di meja operasi dengan dua bayi tersisa di perutnya. Namun, itu bukan akhir baginya .... Bertahun-tahun kemudian, takdir menyebabkan mereka bertemu lagi. Raditia adalah pria yang berubah kali ini. Dia ingin mendapatkannya untuk dirinya sendiri meskipun Selina sudah menjadi ibu dari dua anak. Ketika Raditia tahu tentang pernikahan Selina, dia menyerbu ke tempat tersebut dan membuat keributan. "Raditia, aku sudah mati sekali sebelumnya, jadi aku tidak keberatan mati lagi. Tapi kali ini, aku ingin kita mati bersama," teriaknya, memelototinya dengan tatapan terluka di matanya. Selina mengira pria itu tidak mencintainya dan senang bahwa dia akhirnya keluar dari hidupnya. Akan tetapi, yang tidak dia ketahui adalah bahwa berita kematiannya yang tak terduga telah menghancurkan hati Raditia. Untuk waktu yang lama, pria itu menangis sendirian karena rasa sakit dan penderitaan dan selalu berharap bisa membalikkan waktu atau melihat wajah cantiknya sekali lagi. Drama yang datang kemudian menjadi terlalu berat bagi Selina. Hidupnya dipenuhi dengan liku-liku. Segera, dia terpecah antara kembali dengan mantan suaminya atau melanjutkan hidupnya. Apa yang akan dia pilih?