/0/2726/coverbig.jpg?v=cb3c352323081762ad5a8c02ed5a4735)
Sebuah pernikahan yang disiapkan matang oleh Dissa dan Daniel hampir kandas dengan kecintaan Daniel pada profesinya sebagai dokter. Daniel terpilih menjadi dokter relawan karena jiawa penolongnya yang tinggi membuat Daniel menjadi dokter relawan di daerah peperangan Gaza, Palestine. Dissa dan Daniel harus menjalani hubungan LDR. Awalnya, Dissa merasa aman dengan perhatian Daniel melalui kabar yang diberikan Daniel. Semakin hari, Dissa tidak menerima informasi apapun, jangankan satu pesan masuk dari Daniel, Dissa menelpon nomor ponsel Daniel tidak aktif. Entah apa yang terjadi, membuat Dissa khawatir dengan kondisi Daniel, ditambah lagi ada pesan masuk yang dikirim seseorang yang berisi Daniel bersama Jesika. Dissa kaget dengan wanita cantik itu yang pernah menjadi teman baiknya. Dissa yang masih berpikir positif dan seolah itu hanya berita hoax. Tapi, bagaimana bisa percaya jika foto itu benar-benar terjadi dan Dissa berniat mengakhiri acara pernikahannya bersama Daniel dan Dissa tidak mengetahui kenyataan yang sebenarnya yang terjadi pada Daniel. Apakah Dissa mempertahankan acara pernikahannya bersama Daniel? Atau justru Dissa merelakan Daniel bersama wanita yang pernah menjadi teman baiknya?
Dissa Richard adalah anak tunggal dari pemilik perusahaan Industri terkaya nomor dua di dunia. Dissa adalah seorang wanita berumur 24 tahun, dia lulusan dari jurusan manajemen bisnis di kampusnya. Dissa memiliki paras cantik dan tubuhnya yang menarik, dia selalu bersikap dingin kepada siapapun namun sebenarnya dia berhati baik. Ketika Dissa lahir dia selalu dimanja oleh kedua orang tuanya sehingga dia bersikap egois dan tak menghormati orang lain.
Daniel Saputra adalah seorang dokter muda yang berusia 27 tahun, berkat ketampanannya dan kepatuhannya dalam bekerja, dirinya banyak dikagumi oleh semua wanita. Daniel mencintai profesinya sebagai Dokter. Namun, kecintaan itulah yang membuat Daniel melupakan jika ia memiliki Dissa--wanita yang sudah 2 tahun ini menjadi kekasihnya.
Sejak pertemuan yang tak terduga di sebuah hotel ternama, ia menghadiri pesta pernikahan temannya. Dissa bertemu dengan seorang dokter muda yang bernama Daniel yang merupakan teman dari suami temannya. Mereka sempat berbicara dan akhirnya Daniel meminta nomor ponselnya. Hadirnya Daniel mengubah semua sikap Dissa hampir 99% menjadi wanita yang baik, ramah dan pengertian. Hari demi hari Daniel dan Dissa begitu dekat dan mereka berpacaran. Berkat keseriusan cinta Daniel memutuskan untuk menikahi Dissa sebagai istrinya.
***
Hari pernikahan Daniel dan Dissa tinggal beberapa bulan lagi. Mereka mulai menyiapkan banyak hal untuk pernikahan mereka, seperti salon, gedung resepsi, undangan, katering, dll. Saat ini persiapan mereka sudah 80% selesai. Tinggal 20% lagi sebelum hari pernikahan mereka tiba.
Hari ini Daniel dan Dissa pergi ke salon untuk melakukan fitting gaun dan jas pengantin. Berbagai gaun pengantin tersedia di lemari yang cukup besar.
"Menurutmu, gaun yang mana cocok denganku, Dan?" tanya Dissa seraya memeluk lengan Daniel.
Tatapan Daniel menyusuri deretan gaun pengantin di lemari itu. "Aku bingung, Sayang. Semuanya sangat bagus."
Aura-pegawai salon-bertanya kepada Dissa, "Ibu suka gaun yang seperti apa? Biar saya bantu mencarinya."
"Aku suka model yang simpel, tetapi terlihat elegan."
Aura mengangguk. "Oke, saya tahu maksud Ibu. Kebetulan ada beberapa gaun yang masih baru. Jika Ibu tidak keberatan, Ibu bisa ikut saya ke lantai 2. Di sana terdapat banyak pilihan model gaun yang mungkin Ibu sukai."
"Oke, aku setuju." Dissa menoleh ke sampingnya.
"Sayang, aku ikut Aura, ya. Kamu tidak apa-apa, 'kan, sendiri di sini?"
"Tidak apa-apa. Aku akan duduk di sini menunggu kamu," jawab Daniel.
Ketika Dissa dan Aura menaiki tangga, Daniel duduk di kursi tunggu sambil menonton siaran TV. Kebetulan, pemilik salon menyediakan TV agar pengunjung tidak merasa bosan saat menunggu.
Berita hari ini: Perang besar di Gaza mengakibatkan 255 orang terluka parah. Tidak hanya dewasa dan lansia, anak-anak pun ada.
Berita itu membuat hati kecil Daniel tersentuh. Dia melihat anak-anak yang menangis mencari orang tuanya. Entah orang tuanya masih hidup atau sudah meninggal.
"Kasihan sekali anak-anak itu! Jika diberi kesempatan, aku ingin sekali membantu mereka."
Dissa menuruni tangga dengan hati-hati, lalu berdiri di depan Daniel sambil menunjukkan gaun yang dipakainya. "Sayang, gaun ini bagus, tidak?"
Daniel tersenyum. "Apa pun yang kamu pakai pasti bagus di tubuh kamu, Sayang. Pilih yang ini saja. Sama seperti yang kamu inginkan tadi. Simpel, tidak terlalu terbuka, dan terlihat elegan. Aku yakin kamu akan menjadi perempuan tercantik di hari spesial kita nanti."
Respon Daniel membuat pipi Dissa merona. Dia menggenggam tangan Daniel. "Terima kasih, Sayang. Oke, aku akan pilih gaun yang ini. Sekarang giliran kamu yang mencoba jas pengantin. Aku mau lihat cocok atau tidak jas yang kamu pakai dengan gaun aku ini."
Tiba-tiba, ponsel Daniel berdering. "Tunggu sebentar, Sayang. Aku angkat telepon dulu." Daniel sedikit menjauh dari Dissa.
"Halo, Bud!"
"Daniel, apa kamu bisa datang ke rumah sakit sekarang? Owner rumah sakit ingin rapat dengan kita dan dokter lainnya," jawab Budi-rekan kerja Daniel.
"Kenapa mendadak sekali, Bud? Memangnya, ada rapat tentang apa?" tanya Daniel melalui ponselnya.
"Aku juga tidak tahu, Dan. Sebaiknya, kamu segera datang ke sini." jawab Budi.
"Oke, aku pergi ke sana sekarang." Daniel menutup panggilan itu, lalu mendekati Dissa. "Sayang, maafkan aku, ya. Budi memberi tahu bahwa Owner rumah sakit ingin rapat bersama kami sekarang."
Raut wajah Dissa berubah kecewa. "Lalu, bagaimana dengan fitting jas pengantin kamu, Sayang? Kamu belum melakukannya, apalagi tanggal pernikahan kita semakin dekat."
Daniel memegang pundak dan menatap Dissa dengan lembut. "Aku tahu itu, Sayang. Aku tidak bermaksud mengabaikan pernikahan kita. Aku hanya menjalankan tugasku sebagai dokter. Kuharap kamu bisa mengerti pekerjaanku ini."
Dissa menghela napas pendek. "Iya, aku mengerti, Sayang."
Dissa tersenyum lega. "Terima kasih atas pengertianmu, Sayang. Aku semakin cinta padamu."
"Bukankah itu yang membuat cinta kita bertahan hingga sekarang? Dari awal, kita sudah berkomitmen untuk saling mengerti satu sama lain, termasuk tentang pekerjaan kita." Dissa berusaha tersenyum di depan Daniel walau ia kecewa di dalam hati. Lagi-lagi, Daniel meninggalkannya di saat mereka sedang menyiapkan sesuatu untuk hari pernikahan nanti.
Sebelum melangkah pergi, Daniel memberi kecupan manis di dahi Dissa. "Setelah rapat ini selesai, aku akan melakukan fitting jas pengantin di sini. I'm promise! Aku pergi dulu."
"Hati-hati, Sayang. Kabari aku jika kamu sudah selesai rapat. Aku tunggu kamu di sini."
"Oke." Daniel keluar dari salon dan masuk ke mobilnya.
***
"Maaf, rapat ini diadakan secara mendadak. Saya baru mendapat kabar bahwa banyak korban jiwa akibat peperangan di Gaza. Tenaga medis yang tersedia di sana sangat sedikit, sedangkan jumlah korban semakin bertambah. Oleh karena itu, saya ingin dua orang dari kalian bersedia menjadi relawan untuk membantu tenaga medis di sana," tutur Agus selaku ketua tim dokter dan Owner rumah sakit itu.
Tanpa pikir panjang, Daniel mengangkat tangannya. "Saya bersedia menjadi relawan di sana, Dok. Ketika saya melihat berita ini di TV, hati saya tergugah untuk menolong mereka."
"Hatimu sangat mulia, Dokter Daniel," puji Agus.
"Saya terima keputusan Dokter. Bagaimana dengan yang lain?"
Jesika-rekan kerja Daniel-ikut mengacungkan tangan. "Saya juga bersedia menjadi relawan, Dok."
"Anda yakin Dokter Jesika? Keadaan di Gaza saat ini sangat memprihatinkan dan berpontensi akan ada perang susulan. Sangat berbahaya jika Dokter berada di sana."
Tersirat rasa cemas dari pertanyaan owner rumah sakit itu. Wajar saja. Jesika termasuk dokter perempuan yang paling diandalkan di rumah sakit itu.
Jesika mengangguk. "Saya sangat yakin dengan keputusan saya, Dok. Lagipula, ada Dokter Daniel yang menemani saya. Jadi, Dokter Agus tidak perlu khawatir."
"Baiklah. Mulai besok, kalian berdua harus menyiapkan segala keperluan untuk dibawa ke sana. Untuk dokter yang lain, saya harap kalian mau membantu persiapan Dokter Jesika dan Dokter Daniel besok."
"Baik, Dok," sahut Jesika, Daniel, dan dokter yang lainnya.
"Baiklah. Rapat ini selesai. Selamat bertugas kembali. Terima kasih." Owner sakit itu keluar dari ruang pertemuan usai mengakhiri rapat.
Ketika Daniel akan keluar dari ruangan itu, Budi memanggilnya.
"Ada apa, Bud?" tanya Daniel.
"Kamu yakin dengan keputusan kamu tadi, Dan? Bukankah tanggal pernikahanmu dengan Dissa tidak lama lagi?" Budi balik bertanya.
"Aku sangat mencintai pekerjaan mulia ini sejak kecil, Bud. Oleh karena itu, aku akan hadapi apa pun risikonya nanti. Mengenai pernikahanku, aku akan usahakan pulang lebih cepat." ucap Daniel.
"Semoga saja Dissa mengizinkanmu pergi ke sana, Dan."
"Aku harap begitu, Bud."
Di luar ruang pertemuan, Jesika mendengar semua percakapan antara Budi dengan Daniel. Dia tersenyum tipis. "Inilah kesempatanku untuk mendapatkan hatimu, Dan. Kamu dan Dissa tidak akan bisa bersatu." kata Jesika dalam hati.
Novel ini berisi kumpulan beberapa kisah dewasa terdiri dari berbagai pengalaman percintaan panas dari beberapa tokoh dan karakter yang memiliki latar belakang keluarga dan lingkungan rumah, tempat kerja, profesi yang berbeda-beda serta berbagai kejadian yang diaalami oleh masing-masing tokoh utama dimana para tokoh utama tersebut memiliki pengalaman bercinta dan bergaul dengan cara yang unik dan berbeda satu sama lainnya. Suka dan duka dari tokoh-tokoh yang ada dalam cerita ini baik yang protagonis maupun antagonis diharapkan mampu menghibur para pembaca sekalian. Semua cerita dewasa yang ada pada novel kumpulan kisah dewasa ini sangat menarik untuk disimak dan diikuti jalan ceritanya sehingga menambah wawasan kehidupan percintaan diantara insan pecinta dan mungkin saja bisa diambil manfaatnya agar para pembaca bisa mengambil hikmah dari setiap kisah yan ada di dalam novel ini. Selamat membaca dan selamat menikmati!
Kulihat ada sebuah kamera dengan tripod yang lumayan tinggi di samping meja tulis Mamih. Ada satu set sofa putih di sebelah kananku. Ada pula pintu lain yang tertutup, entah ruangan apa di belakang pintu itu. "Umurmu berapa ?" tanya Mamih "Sembilanbelas, " sahutku. "Sudah punya pengalaman dalam sex ?" tanyanya dengan tatapan menyelidik. "Punya tapi belum banyak Bu, eh Mam ... " "Dengan perempuan nakal ?" "Bukan. Saya belum pernah menyentuh pelacur Mam. " "Lalu pengalamanmu yang belum banyak itu dengan siapa ?" "Dengan ... dengan saudara sepupu, " sahutku jujur. Mamih mengangguk - angguk sambil tersenyum. "Kamu benar - benar berniat untuk menjadi pemuas ?" "Iya, saya berminat. " "Apa yang mendorongmu ingin menjadi pemuas ?" "Pertama karena saya butuh uang. " "Kedua ?" "Kedua, karena ingin mencari pengalaman sebanyak mungkin dalam soal sex. " "Sebenarnya kamu lebih tampan daripada Danke. Kurasa kamu bakal banyak penggemar nanti. Tapi kamu harus terlatih untuk memuaskan birahi perempuan yang rata - rata di atas tigapuluh tahun sampai limapuluh tahunan. " "Saya siap Mam. " "Coba kamu berdiri dan perlihatkan punyamu seperti apa. " Sesuai dengan petunjuk Danke, aku tak boleh menolak pada apa pun yang Mamih perintahkan. Kuturunkan ritsleting celana jeansku. Lalu kuturunkan celana jeans dan celana dalamku sampai paha.
Tunangan Lena adalah pria yang menyerupai iblis. Dia tidak hanya berbohong padanya tetapi juga tidur dengan ibu tirinya, bersekongkol untuk mengambil kekayaan keluarganya, dan kemudian menjebaknya untuk berhubungan seks dengan orang asing. Untuk mencegah rencana jahat pria itu, Lena memutuskan untuk mencari seorang pria untuk mengganggu pesta pertunangannya dan mempermalukan bajingan yang selingkuh itu. Tidak pernah dia membayangkan bahwa dia akan bertemu dengan orang asing yang sangat tampan yang sangat dia butuhkan. Di pesta pertunangan, pria itu dengan berani menyatakan bahwa dia adalah wanitanya. Lena mengira dia hanya pria miskin yang menginginkan uangnya. Akan tetapi, begitu mereka memulai hubungan palsu mereka, dia menyadari bahwa keberuntungan terus menghampirinya. Dia pikir mereka akan berpisah setelah pesta pertunangan, tetapi pria ini tetap di sisinya. "Kita harus tetap bersama, Lena. Ingat, aku sekarang tunanganmu." "Delon, kamu bersamaku karena uangku, bukan?" Lena bertanya, menyipitkan matanya padanya. Delon terkejut dengan tuduhan itu. Bagaimana mungkin dia, pewaris Keluarga Winata dan CEO Grup Vit, bersamanya demi uang? Dia mengendalikan lebih dari setengah ekonomi kota. Uang bukanlah masalah baginya! Keduanya semakin dekat dan dekat. Suatu hari, Lena akhirnya menyadari bahwa Delon sebenarnya adalah orang asing yang pernah tidur dengannya berbulan-bulan yang lalu. Apakah kesadaran ini akan mengubah hal-hal di antara mereka? Untuk lebih baik atau lebih buruk?
"Usir wanita ini keluar!" "Lempar wanita ini ke laut!" Saat dia tidak mengetahui identitas Dewi Nayaka yang sebenarnya, Kusuma Hadi mengabaikan wanita tersebut. Sekretaris Kusuma mengingatkan"Tuan Hadi, wanita itu adalah istri Anda,". Mendengar hal itu, Kusuma memberinya tatapan dingin dan mengeluh, "Kenapa tidak memberitahuku sebelumnya?" Sejak saat itu, Kusuma sangat memanjakannya. Semua orang tidak menyangka bahwa mereka akan bercerai.
21+ !!! Harap bijak memilih bacaan HANYA UNTUK DEWASA. Untuk menguji kesetiaan pasangan masing-masing akhirnya Arga dan rekan-rekan sekantornya menyetujui tantangan gila Dako yang mengusulkan untuk membolehkan saling merayu dan menggoda pasangan rekan yang lain selama liburan di pulau nanti. Tanpa amarah dan tanpa cemburu. Semua sah di lakukan selama masih berada di pulau dan tantangan akan berakhir ketika mereka meninggalkan pulau. Dan itu lah awal dari semua permainan gila yang menantang ini di mulai...
Pernikahan tiga tahun tidak meninggalkan apa pun selain keputusasaan. Dia dipaksa untuk menandatangani perjanjian perceraian saat dia hamil. Penyesalan memenuhi hatinya saat dia menyaksikan betapa kejamnya pria itu. Tidak sampai dia pergi, barulah pria itu menyadari bahwa sang wanita adalah orang yang benar-benar dia cintai. Tidak ada cara mudah untuk menyembuhkan patah hati, jadi dia memutuskan untuk menghujaninya dengan cinta tanpa batas.