Hati Rosalyn terasa sedikit sakit. Senyum getir tersungging di bibirnya. "Karena dia marah, saya merusakkan barang-barangnya. Dia tidak mencintaiku. Selama ini, aku hanya membohongi diriku sendiri. Setelah proses perceraian selesai, saya akan pulang.
Dia menutup telepon. Air mata mengalir dari sudut matanya.
Selama tiga tahun pernikahannya, Saul hanya menyentuhnya satu kali, pada suatu malam saat dia mabuk dan bertindak sembrono. Setelah itu, tidak ada apa-apa.
Rosalyn selalu berpikir masalahnya ada pada dirinya. Dia bahkan mendengarkan saran seseorang dan menjalani operasi untuk mengembalikan keperawanannya, hanya untuk menyenangkan Saul.
Hari itu, dia memegang tanda terima operasi di depannya, menginjak-injak harga dirinya. "Saul, kalau kamu mau sensasi, aku bisa melakukannya."
Rosalyn telah tenggelam ke dasar.
Tak peduli seberapa keras dia berusaha merayunya, menggunakan segala tipu daya yang dia tahu, dia selalu mendorongnya menjauh di saat kritis dan kembali ke ruang kerjanya.
Sebulan yang lalu, Rosalyn tidak tahan lagi. Dia merasa seperti kehilangan akal sehatnya. Ketika Saul keluar, dia masuk ke ruang kerjanya.
Di sana, dia menemukan kamar tersembunyi dengan tempat tidur. Di atasnya ada robot yang tampak seperti manusia hidup.
Sekilas, ciri-cirinya mirip miliknya. Namun tahi lalat merah yang mencolok pada dadanya memberitahunya bahwa itu bukan dia.
Itu Norene Smith, sahabatnya.
Pada saat itu, Rosalyn hampir hancur. Suami yang dicintainya jatuh cinta pada temannya.
Dia hanya seorang pemeran pengganti.
Rosalyn menebas robot itu dengan marah dan menangis di kamar tidur mereka selama sehari semalam.
Keesokan harinya Saul kembali dan menjadi marah. Para staf rumah tangga berdiri berbaris, diam.
Rosalyn melangkah maju dengan tenang. "Saya berhasil."
Mata Saul menahan amarah yang tertahan. Dia tidak menghukumnya secara langsung tetapi mengirim Margaret, pengasuh yang membesarkannya, ke rumah sakit jiwa.
Rosalyn menghalangi jalan mereka sambil menatap Saul. "Dia salah satu dari sedikit orang yang tersisa!"
Tatapannya dingin. "Kau menyentuh orang yang aku sayangi. Saya membalas dendam terhadap seseorang yang Anda sayangi. "Itu adil."
Bahkan surat-surat cinta yang ditulisnya untuk Saul dibakar satu per satu di depannya.
Pria yang biasanya lembut itu kehilangan kesabarannya untuk pertama kalinya. "Kamu boleh menyentuh siapa pun atau apa pun di dunia ini, tapi bukan dia."
Saul pernah mengucapkan kata-kata itu kepada orang lain, tetapi saat itu, tujuannya adalah untuk melindungi Rosalyn.
Sekarang, dia memperingatkannya untuk melindungi wanita lain.
Rosalyn terjatuh ke lantai, matanya penuh keputusasaan. "Meskipun itu hanya robot?"
Tatapan Saul tak tergoyahkan. "Ya."
Dia terisak tak terkendali, bertanya, "Jika kamu sangat mencintainya, mengapa kamu menikah denganku?"
Ekspresi Saul menjadi rumit. Dia meraih jasnya dari sofa, siap untuk pergi.
Rosalyn mencengkeram lengan bajunya, keras kepala. "Katakan padaku kenapa."
Dia berhenti sejenak, matanya menyipit. "Tiga tahun lalu, dia pergi. "Kaulah orang yang paling dekat dengannya."
Kata-katanya menusuk hati Rosalyn bagai pisau tajam.
Saul adalah anak angkat keluarga Wright. Mereka tumbuh bersama.
Ketika Rosalyn berusia delapan belas tahun, dia terus mengikutinya ke mana-mana. "Saul, aku menyukaimu. "Maukah kau menikah denganku suatu hari nanti?"
Semua orang di lingkungan sosialnya mengatakan dia tidak malu mengejarnya.
Dia mengejarnya selama empat tahun, tetapi Saul tetap acuh tak acuh. Kemudian, pada hari keluarga Wright hendak pindah ke luar negeri, Saul mengiriminya pesan teks. "Rosalyn, ayo kita menikah!"
Untuk itu, Rosalyn menolak meninggalkan negaranya. Dia bersikeras menikahi Saul, meskipun berselisih dengan keluarganya.
Teman dan kerabat mencoba membujuknya.
Mereka mengatakan Saul hanyalah anak angkat yang tidak memiliki kekuasaan dan kekayaan. Dia akan menderita bersamanya.
Dengan status keluarga Wright dan kecantikannya, dia bisa menemukan seseorang yang lebih baik.
Rosalyn mengabaikan mereka semua. Dia menyewa pertunjukan drone terbesar di Willowhaven untuk menyatakan cintanya, menunjukkan tekadnya.
Saat itu, dia mengira Saul tersentuh hatinya. Sekarang dia sadar bahwa dia hanyalah seorang pengganti.
Dia bisa menerima bahwa Saul tidak mencintainya, tetapi dia tidak bisa menjadi bayangan orang lain. Sebulan lalu, dia menyuruhnya menandatangani perjanjian perceraian.
Dia terburu-buru pergi ke luar negeri dan tidak membaca koran.
Sebuah suara dingin yang familiar membuyarkan Rosalyn dari lamunannya. "Norene bercerai dan kembali ke negaranya. Dia tidak punya tempat tinggal, jadi saya menyuruhnya pindah ke sini."
Rosalyn menyeka air mata dari wajahnya dan berbalik menatapnya.
Saul berdiri mengenakan setelan jas yang rapi, wajahnya yang mencolok dan matanya yang memikat menarik perhatian.
Dia menarik napas dalam-dalam dan menatapnya. "Bagaimana jika saya tidak setuju?"
Alisnya sedikit berkerut, nadanya dingin dan tegas. "Rosalyn, aku tidak meminta izinmu."