David punya firasat kalau Reta berselingkuh. Ia buktikan itu.
David punya firasat kalau Reta berselingkuh. Ia buktikan itu.
Ivana berlari ke dalam rumah, di tanganya ada surat kelulusanya. Dia lulus predikat bagus. Walau tidak rangking satu Tapi rangking tiga dari seluruh siswa. Ivana merasa bersyukur juga bahagia. Setidaknya bisa mengurangi beban orang tuanya. Ivana menemui ayah dan Ibunya dengan wajah ceria.
"Assalamulaikum ...." sapa Ivana ceria.
"Walaikum salam ...." balas orang tua Ivana kompak. Ivana langsung memeluk Ibunya.
"Ibu ... aku lulus," Ivana menyerahkan surat tanda kelulusan kepada Ibunya.
"Alhamdulilah." ucap Ibu bersyukur. Mata Ibu berbinar- binar karena bahagia. Tapi bayangan masa depan melintas di pikiran Ivana. Impian menjadi pramugari sudah lama dalam benaknya.
"Ayah, Ibu ... Ivana ingin kuliah pramugari, apa boleh?" Tanya Ivana menatap orang tuanya bergantian. sendu wajah mereka mendengar permintaan putri sulungnya.
Ivana ingin menjadi Pramugari di Maskapai luar negeri. Cita- citanya menjadi Pramugari di Maskapai Dubay.
Mereka menghembuskan nafas pelan, ternyata anaknya sudah dewasa. memikirkan masa depanya sendiri dan keluarganya.
"Baiklah kejarlah cita - citamu Anaku, Ayah akan berusaha mencari uang untuk biaya Diklat kamu,"
"Kapan pendaftaranya Nak?"
"Bulan depan Ayah," ucap Ivana tak percaya Ayahmya menyetujui impianya.
"Belajar yang rajin, siapkan segalanya untuk ujian nanti,"
" Baik Ayah," Ivana melangkah ke dalam kamar. Brosur Diklat Pramugari di tanganya ia Ciumi.
"Makasih Ya Allah,"
Merasa Ini adalah jalan menuju impianya.
Ia masuk kamar Melepas jilbab dan baju seragamnya. Ia gantungkan di capstok. Segera mengambil air wudhu. Masuk ke kamar mandi di kamar pribadinya. Walau orang tua Ivana dari kalangan rakyat biasa saja, tapi Ayah Ivana membuatkan kamar mandi di kamar masing- masing putrinya. Tujuanya agar mereka tak berebut untuk sekedar mandi.
Ivana Menghamparkan sajadah menghadap kiblat. Saat bahagia terucap bibir Alhamdulilah, dan hati harus menghadap Sang Pemilik Kehidupan. Rokaat demi rokaat di jalani khusyuk. Terimakasih atas Anugerah hari ini. Lulus ujian dengan predikat baik juga orang tuanya tak keberatan meraih impian menjadi pramugri.
Selesai sholat ia gantungan baju. Membuka buku pelajaran kembali. Ia Harus mempersiapkan ujian masuk Diklat walaupun masih satu bulan lagi, Ivana ingin mempersiapkan dengan matang.
Sebulan Kemudian..
Tok ... tok...
"Van, ini Ayah,"
Ivana meresleting kopernya, segera bangkit menuju pintu. Lelaki paruh baya bermata teduh berdiri di depan pintu.
"Kamu sedang packing Nak?" Tanya Ayah.
"Iya Ayah, besok sudah pendaftaran,"
"Ayah antar ya?"
"Nggak usah Ayah, aku ingin mandiri,"
"Baiklah kalau tak mau di antar sampai Jogya, tapi Ayah Harus mengantarmu sampai Terminal !"
"Iya Ayah," kali ini Ivana mengalah mengantarnya sampai Terminal.
Ivana terdiam sesaat matanya menangkap Amlop coklat di tangan Ayahnya. Ingin bertanya tapi bibirnya kelu.
"Ini Nak, Ayah ada sedikit uang untuk biaya Diklat kamu kalau kurang Ayah bisa jual sapi peninggalan nenek kamu,"
Ivana terdiam sesaat. Memikirkan dari mana Ayahnya mendapat uang sebanyak itu?
Ivana menerima uang dari tangan Ayahnya dengan tangan gemetar. Di bukanya Amlop coklat itu. Uang senilai sepuluh juta rupiah.
"Makasih Ayah," ucap Ivana terbata. Bulir bening mengalir dari pelupuk matanya Ivana terharu. Berjanji dalam hati akan sungguh- sungguh belajar.
"Iya. Tapi belajar yang rajin jangan lupa sholat, tetep jaga diri !"
"Baik Ayah," ucap Ivana menunduk tanpa melihat wajah Ayahnya. Begitulah Ayah Ivana seorang yang bijak tapi tegas.
Ayah bangkit dari duduk, sebelum pergi mencium puncuk kepala putrinya. Merasakan kasih sayang Ayahnya. Air mata kembali meluncur, tapi segera di usap. Malu ketahuan Ayahnya.
"Udah jangan nangis, besok Ayah antar ke Terminal. Udah besar nangis!"
Ivana menganguk, bertekad membanggakan orang tua.
Bersambung..
‘Ikuti terus jatuh bangun perjalanan Sang Gigolo Kampung yang bertekad insyaf, keluar dari cengkraman dosa dan nista hitam pekat. Simak juga lika liku keseruan saat Sang Gigolo Kampung menemukan dan memperjuangkan cinta sucinya yang sangat berbahaya, bahkan mengancam banyak nyawa. Dijamin super baper dengan segala drama-drama cintanya yang nyeleneh, alur tak biasa serta dalam penuturan dan penulisan yang apik. Panas penuh gairah namun juga mengandung banyak pesan moral yang mendalam.
Bella menggeliat di bawah tubuh Bram, kedua tangannya mencengkeram erat sprei yang sudah kusut. Nafasnya terengah, bibirnya tak berhenti mengeluarkan desahan. "Ahh... Bram... ahhh... lebih dalam..." suara itu pecah, bercampur antara kenikmatan dan keputusasaan. Tubuhnya bergetar setiap kali Bram menghantam, membuatnya semakin terhanyut. "Ahh... enak sekali... jangan berhenti..." rintih Bella, matanya terpejam, wajahnya memerah diliputi panas yang semakin membakar. Bram hanya terkekeh rendah, melihat bagaimana istrinya tenggelam dalam permainan mereka. Semakin Bella mendesah, semakin cepat gerakannya, membuat kamar itu penuh dengan suara ranjang yang berderit, bercampur dengan panggilan dan rintihan Bella yang semakin tak terkendali.
BACAAN KHSUSU DEWASA (21++) Namaku Pras. Umurku delapan belas. Dan aku suka wanita yang usianya dua kali lipat dariku. Mereka elegan, tenang, berpengalaman... dan jauh dari drama anak sekolah. Aku pikir ini hanya fase. Ternyata aku ketagihan. Tapi hidup nggak segampang fantasi. Ketika rasa suka berubah jadi candu, dan kenyataan tidak seindah khayalan, aku mulai bertanya-apa aku hanya mencari pelarian, atau... sesuatu yang selama ini tidak pernah aku dapatkan dari rumah? "Ketagihan STW" adalah cerita tentang nafsu, kehilangan, dan pertumbuhan-diceritakan dari sudut pandang remaja yang terlalu cepat dewasa.
PEMUAS TANPA BATAS (21+) Tak pernah ada kata mundur untuk tigas mulia yang sangat menikmatkan ini.
"Paman enghh sakit hmppp," rintih Shila saat Sam mulai menghujam dirinya. "Sssttt pelankan suaramu sayang, ayah dan ibumu akan dengar!" bisik Sam lirih.
Hidup itu indah, kalau belum indah berarti hidup belum berakhir. Begitu lah motto hidup yang Nayla jalani. Setiap kali ia mengalami kesulitan dalam hidupnya. Ia selalu mengingat motto hidupnya. Ia tahu, ia sangat yakin akan hal itu. Tak pernah ada keraguan sedikitpun dalam hatinya kalau kehidupan seseorang tidak akan berakhir dengan indah. Pasti akan indah. Hanya kedatangannya saja yang membedakan kehidupan dari masing – masing orang. Lama – lama Nayla merasa tidak kuat lagi. Tanpa disadari, ia pun ambruk diatas sofa panjang yang berada di ruang tamu rumahnya. Ia terbaring dalam posisi terlentang. Roti yang dipegangnya pun terjatuh ke lantai. Berikut juga hapenya yang untungnya cuma terjatuh diatas sofa panjangnya. Diam – diam, ditengah keadaan Nayla yang tertidur senyap. Terdapat sosok yang tersenyum saat melihat mangsanya telah tertidur persis seperti apa yang telah ia rencanakan. Sosok itu pelan – pelan mendekat sambil menatap keindahan tubuh Nayla dengan jarak yang begitu dekat. “Beristirahatlah sayang, pasti capek kan bekerja seharian ?” Ucapnya sambil menatap roti yang sedang Nayla pegang. Sosok itu kian mendekat, sosok itu lalu menyentuh dada Nayla untuk pertama kalinya menggunakan kedua tangannya. “Gilaaa kenyel banget… Emang gak ada yang bisa ngalahin susunya akhwat yang baru aja nikah” Ucapnya sambil meremas – remas dada Nayla. “Mmmpphhh” Desah Nayla dalam tidurnya yang mengejutkan sosok itu.
© 2018-now Bakisah
TOP
GOOGLE PLAY