/0/2936/coverbig.jpg?v=5734329e19ee139c082f1ed1be95f1ea)
Rania, wanita yang baru saja merasakan kebahagiaannya karena menikah dengan lelaki pilihannya yang bernama Adipati. Tapi sebuah kecelakaan pesawat merenggut kebahagiaan Rania yang baru saja mengandung buah cintanya dengan Adi, terlebih Adi dinyatakan hilang. Setelah beberapa bulan usai kecelakaan itu tersebut, Rania melihat sosok mirip suaminya bersama wanita lain. Apakah lelaki itu adalah suaminya yang hilang? Atau lelaki lain yang hanya mirip dengan suaminya?
Seorang wanita bernama Rania tengah bersiap untuk pergi, ia akan menjemput suaminya di bandara, satu minggu yang lalu suaminya melakukan perjalanan bisnis ke luar negeri. Ia membaca kembali pesan singkat yang dikirimkan oleh suaminya.
"Aku akan pulang hari ini. Apa kau mau menjemputku?" Begitulah isi pesan singkat yang di kirimkan suaminya, Adipati Zainuri.
Rania tersenyum mendapati pesan itu dari suaminya lantas langsung membalas, "Iya, aku akan menjemputmu. Aku juga punya sesuatu untukmu. Kembali lah dengan selamat," balas Rania. Tapi Adi tak lagi membalas karena terlanjur mematikan ponselnya karena harus segera masuk ke dalam pesawat dan lepas landas.
Dua jam sudah ia menunggu, wanita yang berprofesi sebagai seorang guru sekolah menengah atas itu pun berulang kali mencoba menghubungi nomor yang tertera di layar ponselnya yang ia beri nama 'suamiku', tapi tak dapat di hubungi. Ia pun berpikir jika suaminya masih belum menyalakan ponselnya, karena mungkin baru saja sampai di bandara.
Terlepas dari pekerjaannya sebagai seorang guru, ia juga tak jarang membantu suaminya mengurus perusahaan. Meski tak banyak yang bisa ia lakukan, tapi ia harus bisa ikut andil dalam kemajuan perusahaan yang telah dirintis oleh ayah mertuanya.
Wanita berusia 27 tahun itu berdandan secantik mungkin untuk menjemput suaminya, tak lupa ia membawa seikat bunga lily putih kesukaan suaminya dan alat pendeteksi kehamilan untuk memberikan Adi sebuah kejutan bahwa ia tengah mengandung anak pertama mereka.
Namun sebelum ia pergi, tiba-tiba sebuah bingkai foto pernikahannya terjatuh dan membuatnya pecah. Ibu mertuanya terkejut saat mendengar suara benda pecah dari dalam kamar Rania, ia pun segera berlari dan masuk ke kamar anaknya khawatir jika terjadi sesuatu pada menantunya.
"Rania, apa kau baik-baik saja?" tanya Sarah, ibu mertuanya dan memastikan jika Rania tak terluka.
"Aku tidak tahu kenapa, tapi tiba-tiba saja benda itu jatuh." Rania dan Sarah segera membersihkan pecahan kaca dari bingkai tersebut. Rania merasa tak enak hati, tapi ia berusaha menepis rasa itu.
"Apa Adi pulang hari ini?" tanya Sarah.
"Iya. Aku akan menjemputnya sekarang," jawab Rania yang terlihat tak sabar ingin bertemu dengan pria yang telah menikahinya 10 bulan yang lalu dan memberitahukan kehamilannya.
"Kau harus hati-hati. Kau sedang hamil. Apa perlu ibu menemanimu?"
"Tidak apa. Aku akan pergi sendiri. Kalau begitu aku pergi dulu." Rania berpamit pergi menuju bandara dengan memakai dress bermotif bunga berwarna merah muda yang semakin menambah kecantikannya.
Sarah lalu membantu Rania berdiri dan mengantarnya ke depan rumah. Sarah sangat menyayangi Rania, ia adalah menantu satu-satunya di keluarga Zainuri, karena Adipati Zainuri atau Adi terlahir sebagai anak tunggal.
***
Sepanjang perjalanan menuju bandara hari itu, sangat macet. Rania tampak sesekali melihat jam yang melingkar di tangannya, ia berpikir bahwa ia sudah sangat terlambat.
Setelah cukup lama dalam perjalanan, akhirnya Rania sampai, Rania pun sedikit berlari saat memasuki bandara, ia sudah tak sabar untuk memberikan kejutan tentang kehamilannya pada Adi, sang suami. Tapi sesampainya di sana, Rania kebingungan mendapati semua orang yang sedang menunggu penumpang pesawat dari Singapura yang sampai di bandara hari itu tengah menangis histeris dan beberapa dari mereka ada yang sampai tak sadarkan diri.
Rania hanya mematung melihat kehisterisan orang-orang yang berada di sana. Rania melihat siaran televisi di bandara yang menyiarkan berita tentang kecelakaan pesawat yang jatuh ke laut pun, hanya bisa terdiam. Rania pun menghampiri salah seorang pekerja bandara yang ada di sana.
"Maaf, ada apa ini?" tanya Rania yang terlihat kebingungan dengan situasi yang ia lihat sekarang.
"Pesawat dari Singapura mengalami kecelakaan."
"Singapura?" tanya Rania lirih. Rania berharap jika pesawat yang jatuh itu bukan pesawat yang membawa Adi dari Singapura.
"Benar. Pesawat yang jatuh hari ini adalah pesawat dari Singapura. Apa ada keluarga anda yang juga berangkat dari Singapura?" tanya petugas itu. Rania menjatuhkan bucket bunga yang ia bawa untuk Adi dan juga alat pendeteksi kehamilan yang akan ia tunjukkan pada suaminya itu.
"Ya...suamiku. Dia pasti selamat, kan?" Rania tak kuasa menahan tangisnya saat mendengar pesawat yang di tumpangi suaminya itu mengalami kecelakaan.
"Siapa nama suami anda? Kami akan beritahukan pada anda jika ada perkembangan yang lebih lanjut."
"Dia, Adipati Zainuri. Aku mohon pastikan dia selamat!" Rania berlutut di hadapan petugas bandara tersebut.
"Kami akan berusaha semaksimal mungkin mengembalikan para korban. Sebaiknya anda menghubungi keluarga yang lain. Saya permisi." Petugas itu bergegas pergi.
Rania terus menatap televisi yang menayangkan berita tentang para tim SAR yang tengah melakukan pencarian korban pesawat itu. Ia masih tak percaya jika suaminya mengalami kecelakaan. Padahal beberapa jam yang lalu Adi masih sempat mengiriminya pesan singkat.
Kini ia tak lagi berlutut, tapi terduduk lemas tak berdaya di lantai karena tak kuat untuk berdiri.
***
Sementara itu di kediaman Zainuri, Sarah mendapat telepon dari seseorang.
"Halo? Iya, Benar ini kediaman Adipati Zainuri," ujar Sarah saat mendengar seseorang berbicara dari balik sambungan teleponnya. "Apa?" Sarah tiba-tiba saja lemas, lalu menjatuhkan telepon yang berada di genggaman tangannya. Bersamaan dengan itu, ia melihat saluran televisi yang menayangkan siaran berita tentang kecelakaan pesawat GT300 yang ditumpangi oleh putera semata wayangnya itu, dengan segera Sarah pergi ke bandara.
Sarah yang juga mendatangi bandara saat mendengar berita kecelakaan Adi pun segera berlari menghampiri Rania yang sedang terduduk di lantai sambil menangis.
Sarah segera memeluk menantu kesayangan nya itu. Ia juga ikut menangis karena kenyataannya Adi adalah anak satu-satunya di keluarga Zainuri menjadi korban kecelakaan dan harus meninggalkannya secepat ini. Ia sangat sedih karena harus kehilangan suaminya 15 tahun yang lalu dan sekarang harus kehilangan putera tercintanya.
Rania hanya bisa menangis dalam pelukan mertuanya itu.
"Bu, Mas Adi akan kembali, kan?" tanyanya dengan nada lirih. Tangisnya kini telah membasahi pundak Sarah.
"Iya. Dia pasti kembali, Rania. Percayalah!" ucapan Sarah sama seperti dia sedang menenangkan dirinya sendiri. Dia sendiripun tak percaya jika anaknya itu akan kembali, tapi ia harus tetap menguatkan menantunya yang tengah mengandung buah cintanya bersama Adi.
***
Hari terus berganti, seminggu sudah kepergian suaminya, namun Rania masih melakukan hal yang sama. Usai mengajar, ia pasti harus pergi ke bandara untuk menjemput Adi. Ia yakin, jika suaminya itu akan pulang.
Sovia, teman sekaligus rekan kerjanya yang sama-sama seorang guru pun menghampiri wanita dengan rambut panjang kecokelatan itu yang hendak pergi ke bandara usai memesan bunga Lily kesukaan suaminya.
"Kau pergi ke bandara lagi?"
"Ya, suamiku akan kembali. Aku pergi dulu."
Rania segera pergi, ia seolah terus menghindar dari orang-orang di sekitarnya. Ia tak ingin mendengar pertanyaan dan pernyataan mereka yang selalu mengatakan jika Adi masih belum di temukan.
Rania terlihat menyedihkan, tapi ia berusaha tegar dan tetap menunggu Adi kembali, ia yakin Adi pasti kembali padanya dan berkumpul bersama keluarga kecilnya yang telah menunggunya.
Hidup itu indah, kalau belum indah berarti hidup belum berakhir. Begitu lah motto hidup yang Nayla jalani. Setiap kali ia mengalami kesulitan dalam hidupnya. Ia selalu mengingat motto hidupnya. Ia tahu, ia sangat yakin akan hal itu. Tak pernah ada keraguan sedikitpun dalam hatinya kalau kehidupan seseorang tidak akan berakhir dengan indah. Pasti akan indah. Hanya kedatangannya saja yang membedakan kehidupan dari masing – masing orang. Lama – lama Nayla merasa tidak kuat lagi. Tanpa disadari, ia pun ambruk diatas sofa panjang yang berada di ruang tamu rumahnya. Ia terbaring dalam posisi terlentang. Roti yang dipegangnya pun terjatuh ke lantai. Berikut juga hapenya yang untungnya cuma terjatuh diatas sofa panjangnya. Diam – diam, ditengah keadaan Nayla yang tertidur senyap. Terdapat sosok yang tersenyum saat melihat mangsanya telah tertidur persis seperti apa yang telah ia rencanakan. Sosok itu pelan – pelan mendekat sambil menatap keindahan tubuh Nayla dengan jarak yang begitu dekat. “Beristirahatlah sayang, pasti capek kan bekerja seharian ?” Ucapnya sambil menatap roti yang sedang Nayla pegang. Sosok itu kian mendekat, sosok itu lalu menyentuh dada Nayla untuk pertama kalinya menggunakan kedua tangannya. “Gilaaa kenyel banget… Emang gak ada yang bisa ngalahin susunya akhwat yang baru aja nikah” Ucapnya sambil meremas – remas dada Nayla. “Mmmpphhh” Desah Nayla dalam tidurnya yang mengejutkan sosok itu.
Dua tahun setelah pernikahannya, Selina kehilangan kesadaran dalam genangan darahnya sendiri selama persalinan yang sulit. Dia lupa bahwa mantan suaminya sebenarnya akan menikahi orang lain hari itu. "Ayo kita bercerai, tapi bayinya tetap bersamaku." Kata-katanya sebelum perceraian mereka diselesaikan masih melekat di kepalanya. Pria itu tidak ada untuknya, tetapi menginginkan hak asuh penuh atas anak mereka. Selina lebih baik mati daripada melihat anaknya memanggil orang lain ibu. Akibatnya, dia menyerah di meja operasi dengan dua bayi tersisa di perutnya. Namun, itu bukan akhir baginya .... Bertahun-tahun kemudian, takdir menyebabkan mereka bertemu lagi. Raditia adalah pria yang berubah kali ini. Dia ingin mendapatkannya untuk dirinya sendiri meskipun Selina sudah menjadi ibu dari dua anak. Ketika Raditia tahu tentang pernikahan Selina, dia menyerbu ke tempat tersebut dan membuat keributan. "Raditia, aku sudah mati sekali sebelumnya, jadi aku tidak keberatan mati lagi. Tapi kali ini, aku ingin kita mati bersama," teriaknya, memelototinya dengan tatapan terluka di matanya. Selina mengira pria itu tidak mencintainya dan senang bahwa dia akhirnya keluar dari hidupnya. Akan tetapi, yang tidak dia ketahui adalah bahwa berita kematiannya yang tak terduga telah menghancurkan hati Raditia. Untuk waktu yang lama, pria itu menangis sendirian karena rasa sakit dan penderitaan dan selalu berharap bisa membalikkan waktu atau melihat wajah cantiknya sekali lagi. Drama yang datang kemudian menjadi terlalu berat bagi Selina. Hidupnya dipenuhi dengan liku-liku. Segera, dia terpecah antara kembali dengan mantan suaminya atau melanjutkan hidupnya. Apa yang akan dia pilih?
Livia ditinggalkan oleh calon suaminya yang kabur dengan wanita lain. Marah, dia menarik orang asing dan berkata, "Ayo menikah!" Dia bertindak berdasarkan dorongan hati, terlambat menyadari bahwa suami barunya adalah si bajingan terkenal, Kiran. Publik menertawakannya, dan bahkan mantannya yang melarikan diri menawarkan untuk berbaikan. Namun Livia mengejeknya. "Suamiku dan aku saling mencintai!" Semua orang mengira dia sedang berkhayal. Kemudian Kiran terungkap sebagai orang terkaya di dunia.Di depan semua orang, dia berlutut dan mengangkat cincin berlian yang menakjubkan. "Aku menantikan kehidupan kita selamanya, Sayang."
Evelyn, yang dulunya seorang pewaris yang dimanja, tiba-tiba kehilangan segalanya ketika putri asli menjebaknya, tunangannya mengejeknya, dan orang tua angkatnya mengusirnya. Mereka semua ingin melihatnya jatuh. Namun, Evelyn mengungkap jati dirinya yang sebenarnya: pewaris kekayaan yang sangat besar, peretas terkenal, desainer perhiasan papan atas, penulis rahasia, dan dokter berbakat. Ngeri dengan kebangkitannya yang gemilang, orang tua angkatnya menuntut setengah dari kekayaan barunya. Elena mengungkap kekejaman mereka dan menolak. Mantannya memohon kesempatan kedua, tetapi dia mengejek, "Apakah menurutmu kamu pantas mendapatkannya?" Kemudian seorang tokoh besar yang berkuasa melamar dengan lembut, "Menikahlah denganku?"
Kisah seorang ibu rumah tangga yang ditinggal mati suaminya. Widya Ayu Ningrum (24 Tahun) Mulustrasi yang ada hanya sebagai bentuk pemggambran imajinasi seperti apa wajah dan bentuk tubuh dari sang pemain saja. Widya Ayu Ningrum atau biasa disapa Widya. Widya ini seorang ibu rumah tangga dengan usia kini 24 tahun sedangkan suaminya Harjo berusia 27 tahun. Namun Harjo telah pergi meninggalkan Widy sejak 3 tahun silam akibat kecelakaan saat hendak pulang dari merantau dan karna hal itu Widya telah menyandang status sebagai Janda di usianya yang masih dibilang muda itu. Widya dan Harjo dikaruniai 1 orang anak bernama Evan Dwi Harjono
BERISI ADEGAN HOT++ Leo pria tampan dihadapan dengan situasi sulit, calon mertuanya yang merupakan janda meminta syarat agar Leo memberikan kenikmatan untuknya. Begitu juga dengan Dinda, tanpa sepengetahuan Leo, ternyata ayahnya memberikan persyaratan yang membuat Dinda kaget. Pak Bram yang juga seorang duda merasa tergoda dengan Dinda calon menantunya. Lantas, bagaimana dengan mereka berdua? Apakah mereka akan menerima semua itu, hidup saling mengkhianati di belakang? Atau bagaimana? CERITA INI SERU BANGET... WAJIB KAMU KOLEKSI DAN MEMBACANYA SAMPAI SELESAI !!