/0/2988/coverbig.jpg?v=2ea9a5fc84ee8a4515366b1f927eded2)
Kisah persahabatan tiga siswa di SMA 15 yang kaya akan tawa dan hal_hal absurd khas remaja . Kisah yang sejatinya berasal dari kehidupan nyata seorang remaja bernama; Vlomontleus
Kisah persahabatan tiga siswa di SMA 15 yang kaya akan tawa dan hal_hal absurd khas remaja . Kisah yang sejatinya berasal dari kehidupan nyata seorang remaja bernama; Vlomontleus
SMA! Ada yang bilang masa ini sebagai momentum pencarian jati diri, fase labil dalam proses kematangan seorang remaja menuju dewasa atau sebagian orang lagi menganggapnya sebagai proses pengenalan diri terhadap pilihan masa depan.
Menurut gue (sejauh apa yang pernah gue alami) Masa SMA adalah proses awal mengenal visi masa depan (kawin trus beranak pinak), awal mengenal fisika kuantum atau pelajaran paling membunuh di dunia (sejak tulisan ini gue kerjain tertulis lebih dari ribuan orang tewas di jepang gara-gara pelajaran yang satu ini), serta awal kita mengenal apa yang dinamakan OSIS (Hah?).
SMA juga adalah masa di mana kita belajar memahami sebuah hubungan, baik itu hubungan kita dengan keluarga, teman maupun sahabat maupun dengan tumbuhan peliharaan kita. Secara garis besar Masa SMA adalah awal kita menuju 'hidup yang sebenarnya' di mana realita dunia mulai menujukan eksistensinya, dan di masa ini juga kita memulai apa yang namanya menjadi seorang dewasa dengan cara absurd yang aneh.
Dan di satu sisi gue setuju banget dengan petikan lirik dari lagu Metalica yang mengatakan bahwa 'Masa-masa paling indah, masa-masa di sekolah'..... Karena gue yakin sekolah akan Indah pada waktunya... Lho?
PERKENALAN
Nama Gue, Evan Ananda. Panggil aja Evan. Gue lahir di Jakarta 18 Februari 1994. Gue berasal dari keluarga baik-baik, tinggi badan 173cm (setelah narik tinggi di RS sebanyak 189 kali), wajah ga tampan-tampan amat cuman mirip Amat dikit (A-mat Damon, lo tau kan? aktor Hollywood itu lho) Gue juga menjadi anak tunggal sejak kakak laki-laki gue meninggal dalam sebuah kecelakaan saat gue masih duduk di bangku kelas 6 SD (alasan mengapa gue ga punya en ga tau bawa motor). Gue adalah orang yang menyukai segala jenis musik kecuali dangdut, namun gue fans banget ama bang Rhoma bahkan ampe biskuitnya gue demen. Gue fans berat Chelsea en Madrid.
Ketika gue lulus dari bangku SMP, gue memutuskan untuk masuk SMA 15 untuk lanjutin sekolah gue. But, masuk ke sekolah tersebut ga semudah membalikan telapak kaki (Coba aja, pasti susah kan?) Sempat terjadi perdebatan panjang, sengit dan menegangkan antara gue ama bokap pas mau milih SMA mana yang mesti jadi tempat berlabuh gue.
Singkat cerita kayak gini:
Suatu malam ketika guntur lagi bergemuruh di langit (akibat Zeus yang lagi terserang pilek), papa nangkring depan tipi sambil geleng-geleng palanya yang sedikit botak itu.
"Ma! ini tipi kenapa ga di matiin aja?" nyeru ke arah dapur.
"Tanggung pah, si Diego lagi mau nyerang bangsa serigala tuh!" mama nyahut dengan kepala yang nongol dari celah lemari penyimpan bubuk-bubuk masak.
Papah hanya gelengin kepala sambil mandang dalam ke arah gue yang membeku di sebelahnya. "liat tuh nyokap! suka aja nonton acara ga mutu.."
Saat itu gue hanya ngangguk (setuju) sambil mandang ke arah tipi di mana si Diego lagi ngerang ga jelas bersama gigi taring plastik yang biasa dijual mas-mas depan sekolah.
"Padahal seandainya saja Diego mau ngulur waktu buat nyerang bangsa serigala pasti ceritanya jadi lebih menarik." bokap lanjutin kalimatnya tanpa dosa sambil masang tampang serius dengan tangan mengusap pelan ke arah dagu. Pose yang sangat mengharukan
Gue mangap.
Malam itu sebenarnya adalah malam paling menentukan masa depan gue. Bokap awalnya nyaranin gue masuk STM, tapi dengan gaya cool khas nak geol getoh gua bilang ....:
"Maaf pah, Evan ga mau jadi om-om HOMO yang duduk bengong di bengkel buat benerin mesin bajaj. Apalagi kalau bannya tiba-tiba pecah en mesti ditiup manual? OGGEOAAAAHH!" tegas gue.
Bokap hanya senyum sambil ngangguk. Gue yakin dia nerima alasan RASIONAL gue buat nolak masuk STM. Dengan tangannya yang berada di pundak gue bokap terus melayangkan senyum bangga itu. Senyum yang terus merekah sampai ucapan lirih itu keluar dari dalam mulutnya.
"Papah lulusan STM, nak."
Gue membeku sejenak dengan tatapan berkedip-kedip. "Setidaknya anak STM jago lempar batunya, Pah!" gue ngeles.
Uang jajan gue emang di potong, plus gue ga boleh main PS selama dua bulan. Tapi setidaknya gue masuk ke SMA kesukaan gue. SMA 15 Jakarta... yeeaaahhhh!!!
Bagaimna sebenarnya para paria hidup dalam kesejahteraan sekalipun melepas diri dari materi? Sangat sulit untuk dinalar, tapi begitulah para paria membuka tabir dan hakekat kehidupan.
BERISI ADEGAN 21++ Rendi Satria, pria berusia 28 tahun yang memiliki postur tubuh yang ideal juga wajah yang tampan, hal itu menjadi daya pikatnya sangat kuat dan banyak perempuan yang terpesona akan ketampanannya. Namun Rendi sudah memiliki kekasih, yaitu Lisna. Perempuan yang sangat ia cintai. Akan tetapi kedua orangtua Lisna tidak menyetujui hubungan mereka lantaran sat itu Rendi tidak memiliki pekerjaan tetap. Suatu hari Rendi ditawari pekerjaan untuk menjadi gigolo oleh tantenya sendiri. Maka dari itu Rendi bersedia demi bisa membuktikan kepada kedua orangtua Lisna. Lantas apakah yang akan terjadi dengan Rendi? Alangkah dia benar-benar menikahi pujaan hatinya? Simak dan ikuti kisahnya.
Hidup itu indah, kalau belum indah berarti hidup belum berakhir. Begitu lah motto hidup yang Nayla jalani. Setiap kali ia mengalami kesulitan dalam hidupnya. Ia selalu mengingat motto hidupnya. Ia tahu, ia sangat yakin akan hal itu. Tak pernah ada keraguan sedikitpun dalam hatinya kalau kehidupan seseorang tidak akan berakhir dengan indah. Pasti akan indah. Hanya kedatangannya saja yang membedakan kehidupan dari masing – masing orang. Lama – lama Nayla merasa tidak kuat lagi. Tanpa disadari, ia pun ambruk diatas sofa panjang yang berada di ruang tamu rumahnya. Ia terbaring dalam posisi terlentang. Roti yang dipegangnya pun terjatuh ke lantai. Berikut juga hapenya yang untungnya cuma terjatuh diatas sofa panjangnya. Diam – diam, ditengah keadaan Nayla yang tertidur senyap. Terdapat sosok yang tersenyum saat melihat mangsanya telah tertidur persis seperti apa yang telah ia rencanakan. Sosok itu pelan – pelan mendekat sambil menatap keindahan tubuh Nayla dengan jarak yang begitu dekat. “Beristirahatlah sayang, pasti capek kan bekerja seharian ?” Ucapnya sambil menatap roti yang sedang Nayla pegang. Sosok itu kian mendekat, sosok itu lalu menyentuh dada Nayla untuk pertama kalinya menggunakan kedua tangannya. “Gilaaa kenyel banget… Emang gak ada yang bisa ngalahin susunya akhwat yang baru aja nikah” Ucapnya sambil meremas – remas dada Nayla. “Mmmpphhh” Desah Nayla dalam tidurnya yang mengejutkan sosok itu.
Megan dipaksa menggantikan kakak tirinya untuk menikah dengan seorang pria yang tanpa uang. Mengingat bahwa suaminya hanyalah seorang pria miskin, dia pikir dia harus menjalani sisa hidupnya dengan rendah hati. Dia tidak tahu bahwa suaminya, Zayden Wilgunadi, sebenarnya adalah taipan bisnis yang paling berkuasa dan misterius di kota. Begitu dia mendengar desas-desus tentang hal ini, Meagan berlari ke apartemen sewaannya dan melemparkan diri ke dalam pelukan suaminya. "Mereka semua bilang kamu adalah Tuan Fabrizio yang berkuasa. Apakah itu benar?" Sang pria membelai rambutnya dengan lembut. "Orang-orang hanya berbicara omong kosong. Pria itu hanya memiliki penampilan yang mirip denganku." Megan menggerutu, "Tapi pria itu brengsek! Dia bahkan memanggilku istrinya! Sayang, kamu harus memberinya pelajaran!" Keesokan harinya, Tuan Fabrizio muncul di perusahaannya dengan memar-memar di wajahnya. Semua orang tercengang. Apa yang telah terjadi pada CEO mereka? Sang CEO tersenyum. "Istriku yang memerintahkannya, aku tidak punya pilihan lain selain mematuhinya."
Raina terlibat dengan seorang tokoh besar ketika dia mabuk suatu malam. Dia membutuhkan bantuan Felix sementara pria itu tertarik pada kecantikan mudanya. Dengan demikian, apa yang seharusnya menjadi hubungan satu malam berkembang menjadi sesuatu yang serius. Semuanya baik-baik saja sampai Raina menemukan bahwa hati Felix adalah milik wanita lain. Ketika cinta pertama Felix kembali, pria itu berhenti pulang, meninggalkan Raina sendirian selama beberapa malam. Dia bertahan dengan itu sampai dia menerima cek dan catatan perpisahan suatu hari. Bertentangan dengan bagaimana Felix mengharapkan dia bereaksi, Raina memiliki senyum di wajahnya saat dia mengucapkan selamat tinggal padanya. "Hubungan kita menyenangkan selama berlangsung, Felix. Semoga kita tidak pernah bertemu lagi. Semoga hidupmu menyenangkan." Namun, seperti sudah ditakdirkan, mereka bertemu lagi. Kali ini, Raina memiliki pria lain di sisinya. Mata Felix terbakar cemburu. Dia berkata, "Bagaimana kamu bisa melanjutkan? Kukira kamu hanya mencintaiku!" "Kata kunci, kukira!" Rena mengibaskan rambut ke belakang dan membalas, "Ada banyak pria di dunia ini, Felix. Selain itu, kamulah yang meminta putus. Sekarang, jika kamu ingin berkencan denganku, kamu harus mengantri." Keesokan harinya, Raina menerima peringatan dana masuk dalam jumlah yang besar dan sebuah cincin berlian. Felix muncul lagi, berlutut dengan satu kaki, dan berkata, "Bolehkah aku memotong antrean, Raina? Aku masih menginginkanmu."
Keseruan tiada banding. Banyak kejutan yang bisa jadi belum pernah ditemukan dalam cerita lain sebelumnya.
Cerita rumah tangga dan segala konflik yang terjadi yang akhirnya membuat kerumitan hubungan antara suami dan istri
© 2018-now Bakisah
TOP