Unduh Aplikasi panas
Beranda / Romantis / Cewek kutu buku itu tunanganku
Cewek kutu buku itu tunanganku

Cewek kutu buku itu tunanganku

4.2
47 Bab
3.5K Penayangan
Baca Sekarang

Tentang

Konten

Sevilla harus kehilangan sang ayah di usianya yang masih sangat muda. Tepat di hari ulangtahunnya, sang ayah meninggal saat perjalanan pulang ke rumahnya. Derita demi derita ia alami, kala perusahaan yang ayahnya rintis bangkrut, dengan sang paman sebagai penyebabnya. Ibunya mengalami gangguan jiwa akibat ini, dan semua aset keluarganya di sita bahkan di jual untuk menutupi kerugian. Kini hanya beberapa rupiah yang tersisa, Sevilla memilih untuk menyewa rumah kecil di pemukiman sempit. Di umurnya yang menginjak 14 tahun, Sevilla harus banting tulang untuk memenuhi kebutuhannya dan juga ibunya. Suatu hari Sevilla tak sengaja menabrak Verrel, Siswa populer yang terkenal jenius dan tampan. Keduanya bahkan sama-sama mengikuti lomba yang sama. Sejak saat itu keduanya dekat, bukan sebagai teman melainkan musuh. Yusha, mantan kekasih Verrel merasa cemburu pada Sevilla. Ia dan teman-temannya pun mengunci Sevilla di gudang sekolah sendirian, hingga Verrel datang menyelamatkannya. Di rumah sakit, Sevilla di rawat. Ayah dan ibu Verrel juga datang menjenguknya, mereka mengaku pernah menjalin persahabatan erat dengan almarhum ayahnya. Dan mereka ingin Sevilla dan ibunya tinggal bersama mereka. Ayah dan ibu Verrel juga mengatakan bahwa almarhum ayah Sevilla ingin menjodohkan Sevilla dengan Verrel. Semenjak kejadian itu, keduanya menjadi semakin akrab. Perasaan khusus mulai tumbuh di hati keduanya, hingga akhirnya keduanya berpacaran saat mereka duduk di bangku kelas satu SMA. Perjalanan cinta mereka yang mulus tiba-tiba saja terhalang dengan kehadiran Alona dan neneknya, Alona yang sangat membenci Sevilla itu, bekerjasama dengan Yusha untuk menculik nya. Mereka menjual Sevilla di situs penjualan wanita. beruntungnya bibi viona, adik ibunya itu mengetahui hal ini dan membeli Sevilla. Sejak hari itu, Verrel menjadi kesepian. Sampai akhirnya ia mendengar dari kakak sepupu Sevilla, bahwa Sevilla telah pergi ke Amsterdam tanpa sepengetahuannya. Johny dan teman-teman Verrel yang lain mengungkap alasan kepergian Sevilla ke Amsterdam, begitu terkejutnya mereka kala kak Lucas, kakak sepupu Sevilla mengungkapkan kalau Verrel dan Sevilla bersaudara tiri.

Bab 1 I lost everything

~Jika ada bunga yang gugur, maka kebahagiaan akan hancur. hidup ini tidak akan berjalan lurus, kalau ada kebahagiaan yang tergerus~ Sevilla flovie.

*****

Hujan deras turut menyambut kedatangan sang ayah ke alam baru. tepat di hari ulang tahunnya, sang ayah mengalami kecelakaan saat hendak pulang ke rumah. Ia masih berharap ayahnya dapat diselamatkan. Namun, apalah daya jika tuhan tak mengabulkan doanya. sang ayah meninggal dunia, setelah dua jam ia berada dalam kondisi koma.

Suasana pagi yang seharusnya cerah, justru berubah sendu, karena hujan deras turun dari langit. Di pagi inilah sang ayah dikebumikan, ibunya seakan tak bisa mengendalikan diri saat tahu kenyataan pahit menimpa hidupnya.

Beban hidup semakin berat ia tanggung. bagaimana tidak? seorang gadis yang baru berusia 15 tahun, baru saja kehilangan seorang ayah yang sangat berharga dalam hidupnya.

Sevilla Flovie, gadis berusia 15 tahun ini harus menerima kenyataan pahit diusia belianya. ia harus menafkahi hidupnya dengan bekerja, belum pendidikan nya yang masih berada dibangku 3 SMP.

Sebenarnya ia adalah anak pemilik salah satu perusahaan terkenal di Jakarta. Tapi, setelah ayahnya meninggal. banyak hal buruk terjadi, sang paman yang di amanati untuk memimpin perusahaan, justru malah membuat perusahaan semakin terpuruk. sang paman dengan tega menguras habis uang perusahaan tanpa sepengetahuan siapapun.

Hal itu membuat sevilla dan ibunya shock, banyak perusahaan lain yang meminta pengembalian biaya investasi. sedangkan mereka, hanya mampu menyerahkan harta benda mereka untuk melunasi semuanya. sang ibu sempat pingsan karena kehilangan semua aset yang dimilikinya.

Hanya tertinggal beberapa rupiah dari uang yang mereka punya. itu pun hanya cukup untuk menyewa sebuah rumah kecil di pemukiman sempit yang mereka temukan.

Walaupun sevilla belum memasuki usia produktif untuk bekerja. Namun, karena niat dan kewajiban nya sebagai tulang punggung keluarga. ia terus berusaha mencari pekerjaan yang mau menerima nya. meskipun itu sulit, dan jarang ada pekerjaan yang mau menerima gadis belia sepertinya.

Hingga di akhir pencarian, ia pun berhasil mendapat pekerjaan sebagai tukang cuci piring disebuah warteg yang lumayan besar. sujud syukur ia lakukan, karena usaha nya tak sia-sia.

Karena gaji di warteg tersebut tak mencukupi kebutuhan nya, ia pun mulai melakukan pekerjaan baru sebagai tukang cuci mobil. semua pekerjaan itu, ia lakukan setelah sekolahnya usai.

Kondisi ibunya semakin hari semakin memburuk, ia terus menerus mengamuk dan menangis seperti orang gila. bahkan banyak tetangga mereka yang terganggu, dan menyuruh mereka untuk pindah. sang ibu pemilik rumah pun merasa terganggu dengan kehadiran mereka. tapi, karena melihat perjuangan sevilla yang tak pantang menyerah, ibu pemilik rumah pun mengizinkan mereka untuk tinggal lebih lama disana.

Penderitaan semakin dirasakan nya, kala banyak teman-temannya yang membulinya bahkan mengejeknya miskin dan cupu. tak heran jika banyak luka memar di salah satu area wajahnya.

Suatu hari, saat sevilla tengah berjalan menuju perpustakaan untuk mengembalikan buku. tak sengaja ia menabrak seseorang, segera ia merapikan bukunya yang jatuh dan melihat siapa yang ia tabrak barusan.

"Eh? kamu bukannya verrel kelas sebelah ya?" ucap Sevilla lirih karena takut pada orang yang kini menatap tajam dirinya.

"Syukurlah kalau lo dah tau siapa gue, lagian lo punya mata gak sih? main jalan-jalan ajah!" ucap Verrel cowok yang ditabrak tadi.

"Maaf aku gak sengaja, kamu baik-baik aja, kan?" ucap Sevilla yang menundukkan kepalanya karena merasa bersalah.

"Gak papa sih, cuman kayaknya sepatu gue kotor deh, bisa gak lo bersihin sepatu gue pake rambut kepang lo yang kuno itu?" ucap Verrel.

"Emm apa gak bisa pake saputangan yah? atau pake tisu?" ucap Sevilla yang berusaha menolaknya.

"No way, sepatu gue ini mahal lho? impor dari Korea nih, nanti kalau tisu atau saputangan nya ada bakteri gimana? lagian kalau rambut kan, lo selalu keramas? Jadi,bersih kan?" ucap Verrel.

"Durjana amat nih orang!" batin Sevilla kesal

"Mau kagak lo? kalau lo gak mau, gue bakal bikin hidup lo menderita termasuk ibu lo yang gila itu!" ucap Verrel. perkataan itu berhasil membuat tangan mungil sevilla mendarat di pipi putih Verrel.

"Berani-beraninya lo tampar gue? lo emang berani ambil resiko yah? hebat-hebat, siap-siap ajah beasiswa 3 bulan lo dicabut!" ucap Verrel.

"Aku gak terima ajah kamu bilang kek gitu sama aku, gak seharusnya kamu ngatain ibuku kek gitu, gimana pun juga kamu seorang anak, dan kamu tentu tahu rasanya kalau seorang anak mendengar ibunya dihina seperti ini!" ucap Sevilla dengan tegas.

"Woww, So Amazing, baru kali ini gue liat cewek cupu sekaligus miskin kek lo, bisa bikin kata-kata sebijak itu, nyontek dimana loh? di Facebook atau Google?" ucap Verrel.

Tanpa menghiraukan ucapan verrel, sevilla pun pergi begitu saja.

"Eh cupu, lo masih utang lap sepatu gua, inget itu!" ucap Verrel pada sevilla yang mengabaikannya.

Sekolah pun usai, sevilla bergegas pergi untuk bekerja. Namun, pak tomi sang wali kelas berhasil menghentikan langkahnya.

"Vil, ikut bapak ke ruangan yah?" ucap Pak Tomi

"Iya pak!" ucap Sevilla yang langsung mengikuti langkah Pak Tomi ke ruangannya.

******

Sesampainya di ruangan...

" Ada apa ya Pak?" ucap Sevilla.

"Gini vil, kamu kan udah banyak bergabung ke klub matematika, niatnya bapak mau ngajuin kamu ikut lomba matematika antar kelas, lumayan lho hadiahnya!" ucap Pak Tomi.

"Boleh pak, kalau boleh tahu hadiahnya apa ya pak?" ucap Sevilla.

"Hadiahnya beasiswa selama 6 bulan, gimana? lumayan kan? jadi, kamu tinggal ngumpulin uang buat bayar sisanya?" ucap Pak Tomi.

"Tapi, aku ngerasa gak yakin pak? soalnya kan, gak cuman aku yang ikutan lomba? pasti si cowok nyebelin itu ikutan juga?" ucap Sevilla.

"Cowok nyebelin siapa? si verrel?" ucap Pak Tomi.

"Iya siapa lagi kalau bukan dia pak?" ucap Sevilla.

"Eh tapi jangan salah, sepandai-pandainya orang, pasti ada titik lemahnya juga kok, kamu gak boleh pesimis gitu dong? harus semangat yah!" ucap Pak Tomi.

"Insyaallah, saya akan berusaha melakukan yang terbaik untuk kelas kita!" ucap Sevilla.

"Ya udah, kamu boleh pulang sekarang!" ucap Pak Tomi.

"Iya pak, makasih Assalamualaikum!" ucap Sevilla.

"Wa’alaikumussalam!" ucap Pak Tomi.

Sevilla segera berlari ke luar sekolah, agar tak telat bekerja.

*****

Sesampainya di warteg, ia tak lupa untuk mengganti pakaian sekolahnya dengan baju biasa yang selalu ia gunakan untuk bekerja. itulah kesehariannya yang ia lakukan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.

"Baru pulang ya, vill?" ucap pemilik warteg.

Lanjutkan Membaca
img Lihat Lebih Banyak Komentar di Aplikasi
Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY