/0/3168/coverbig.jpg?v=771cda34743f776c7e5c4917b3014346)
Pernikahan mereka adalah persatuan, bukan untuk cinta, tetapi demi keuntungan semata. Tidak ada yang terkejut bahwa pernikahan itu berakhir dengan perceraian. Namun, sebelum mereka bahkan dapat mencapai kesepakatan dengan perjanjian perceraian itu, Jennifer melarikan diri dengan anaknya yang belum lahir. Yang dia tidak sangka adalah pria itu menggunakan bisnis keluarganya untuk mendapatkannya kembali. Dia pulang kembali ke rumah setelah lima tahun dengan menggandeng tangan putra mereka. Semua orang bersimpati dengan ibu tunggal itu setelah mendengar berita tentang pernikahan mantan suaminya yang akan datang. Apa yang tidak mereka ketahui adalah calon pengantin itu tidak lain adalah dirinya!
Jennifer Lukito dipanggil kembali ke kediaman Keluarga Lukito dalam keadaan darurat.
Ketika dia melangkah ke ruang tamu, sebuah TV sedang menayangkan laporan mengenai Grup Ganendra. Jennifer berhenti dan melihat ke arah layar LCD berukuran besar itu.
"Pemilihan untuk CEO Grup Ganendra saat ini akan segera dimulai. Saat ini, Jason Ganendra, kepala keluarga Ganendra, belum banyak berbicara mengenai para kandidat. Dilaporkan juga bahwa cucu tertua dari Keluarga Ganendra, Ryan Ganendra, diharapkan bisa menang dalam pemilihan ini. Hasil pemilihan akan segera diketahui setelah proses rapat anggota dewan Grup Ganendra selesai.
Hati Jennifer bergetar ketika nama Ryan disebut.
'Dia...'
"Nona Jennifer, mengapa Anda kembali?" perkataan pelayan tersebut membuyarkan pikiran Jennifer.
Biasanya, di saat seperti ini, dia sedang mengerjakan tugas di kantor.
Jennifer menggelengkan kepalanya dan tersenyum pada pelayan tersebut, "Di mana Ayahku?"
"Tuan Elliot dan Tuan Ganendra saat ini sedang berada di ruang kerja."
Jennifer sedikit mengernyitkan keningnya, merasa kebingungan, "Siapa yang kamu maksud dengan Tuan Ganendra?"
Tidak banyak orang yang memiliki nama keluarga Ganendra di Kota Feris ini, terutama yang memiliki hubungan dekat dengan Ayahnya. Hanya ada satu orang yang mungkin...
"Orang yang saya maksud adalah Tuan Jacob," jawab pelayan itu.
'Ah! Aku juga berpikir begitu.'
Jacob Ganendra adalah paman Ryan yang kedua.
Perasaan gelisah kembali muncul secara tiba-tiba di hati Jennifer. Ayahnya, Elliot Mahendra, memanggilnya kembali ke sini pasti karena suatu alasan.
"Aku akan naik ke kamarku dan mandi untuk menyegarkan diri," setelah berkata demikian, Jennifer segera naik ke lantai atas.
Ketika melewati ruang kerja, Jennifer menghentikan langkahnya di depan pintu dan mencoba mendengarkan sesuatu dengan seksama.
"Aku dapat menjaminmu apabila kamu mau bergabung denganku, kita berdua pasti dapat mengalahkan Ryan dan mengusirnya keluar dari perusahaan. Bahkan jika Ryan memang mampu, dia tidak akan mungkin bisa bertarung melawan Keluarga Ganendra maupun Keluarga Lukito di saat yang bersamaan. Jika perlu, kita bahkan bisa membuatnya menghilang. Seakan-akan dia tak pernah ada."
Jacob yang mengucapkan kalimat itu.
Jennifer membulatkan matanya, dirinya merasa tak percaya. Dia sangat terkejut. Jacob sangat bertekad mengambil alih Keluarga Ganendra untuk dirinya sendiri, bahkan dia juga berniat untuk membunuh Ryan.
Jennifer tidak bisa hanya diam saja dan menyaksikan Ryan berada dalam bahaya.
Jennifer berjinjit dan melangkah kembali ke kamarnya. Setibanya di dalam kamar, Jennifer segera mengeluarkan ponselnya dan mencoba menghubungi sebuah nomor. "Bisakah kamu membantuku untuk menghubungi Ryan? Oke, aku akan menunggu kabarmu."
Setelah mengganti pakaiannya, Jennifer menunggu di dalam kamarnya dengan perasaan cemas.
Beberapa saat kemudian, ponselnya berdering.
"Bagaimana?" tanyanya.
Sebuah suara terdengar dari ujung telepon lainnya. "Tuan Ryan, dia... Saat ini, dia tidak ingin bertemu dengan Anda."
Jennifer tidak merasa kecewa karena hal ini. Jennifer sudah menduganya, tetapi tetap saja dia masih ingin mencobanya lagi.
Bagaimanapun juga, dia harus bisa bertemu dengan Ryan hari ini.
Jennifer tidak akan pernah melupakan adegan berdarah yang terjadi di depan matanya ketika dia masuk ke dalam rumah Keluarga Ganendra. Dia tidak ingin hal tersebut terjadi kepada Ryan.
Tiba-tiba, Jennifer berdiri dan bergegas keluar dari kamar. Dia sudah memutuskan untuk pergi ke rumah Keluarga Ganendra, mencoba mencari Ryan untuk membicarakan apa yang sedang terjadi.
Namun, Jennifer nampak terkejut saat dia bertemu dengan Elliot dan Jacob ketika sedang terburu-buru menuruni anak tangga. Mereka sedang duduk di sofa sambil berbincang-bincang.
"Jen, kamu sudah kembali." Elliot melambaikan tangannya, memberikan isyarat agar Jennifer menghampirinya.
Jennifer menyembunyikan semua emosinya dan dengan patuh berdiri di samping Elliot. "Ayah, Paman Jacob."
"Elliot, kamu sangat beruntung karena memiliki seorang putri yang begitu cantik." Jacob mengamati Jennifer mulai dari atas kepala hingga ke bawah kaki, lalu tersenyum ke arahnya.
Elliot mengangguk, "Jacob, kamulah yang sebenarnya beruntung. Putramu, Franky, adalah pria idaman banyak wanita. Jika ingatanku benar, sepertinya Franky dan Jen lulus dari universitas yang sama. Jen, kalian berteman, 'kan?"
Ketika Jennifer mendengar bahwa topik ini berhubungan dengan Franky Ganendra, dia hanya tersenyum dan tidak menjawab pertanyaan Elliot.
Meskipun Jennfier dan Franky belajar di universitas yang sama, mereka tidak saling mengenal.
Pandangan Elliot terhadap Franky saat ini mungkin saja bisa menjadi salah satu topik selanjutnya yang ingin mereka bicarakan.
Sesuai dengan dugaannya, setelah mendengar perkataan Elliot, Jacob pun menambahkan, "Sepertinya memang begitu. Itu bagus. Jennifer cukup akrab dengan Fran. Hubungan baik yang mereka bangun sebelumnya akan memberikan awalan yang baik bagi keduanya, hal ini juga dapat membantu apabila terjadi suatu masalah yang tidak penting ketika kedua anak itu hidup bersama di masa depan."
"Ya, tentu saja," suara Elliot menggema.
Tiba-tiba saja, Jennifer merasa sangat tidak nyaman. "Ayah, apa yang sedang Ayah bicarakan?"
Jennifer memiliki pemikiran yang sangat mengganggu dirinya, 'Apa mereka ingin menjodohkanku dengan Franky?'
Elliot tersenyum, "Oh, begini masalahnya. Paman Jacob datang kemari karena ingin melamar. Jen, kamu sudah berada di usia yang siap untuk menikah. Ayah berpikir kamu memiliki hubungan yang baik dengan Franky. Jadi, pernikahan ini akan menjadi solusi yang baik untuk semuanya."
Jennifer menatap keduanya seolah-olah mereka berdua sudah gila. Jennifer bahkan nyaris tidak pernah berbicara dengan Franky!
Tentu saja, Jennifer tahu dengan baik bahkan lebih dari siapa pun mengenai alasan sesungguhnya, mengapa Ayahnya ingin sekali menikahkannya dengan Keluarga Ganendra, itu karena dia ingin menggunakan saham yang ditinggalkan oleh Ibunya untuk membantu Jacob berurusan dengan Ryan.
Selama bertahun-tahun, Jennifer sudah berpura-pura menjadi bodoh, tetapi apakah sebenarnya dia benar-benar sebodoh itu?
Jennifer tersenyum tipis, "Aku tidak akan menikah dengannya."
Suara Jennifer cukup pelan dan tegas.
Elliot dan Jacob tidak menyangka Jennifer akan menolaknya. Wajah kedua pria itu langsung terlihat suram.
Elliot mengerutkan kening dan memarahi putrinya dengan suara lantang, "Apa kamu tahu apa yang kamu katakan, Jennifer? Seharusnya ini menjadi kehormatan bagimu karena bisa menikah dengan Franky dan menjadi bagian dalam Keluarga Ganendra. Semua orang tahu reputasimu sekarang di Kota Feris, jadi siapa yang berani untuk menikahimu? Kamu seharusnya tahu diri!"
Perkataan yang keluar dari mulut Elliot terdengar sangat menjijikkan.
Jennifer tertawa dengan sinis, "Ayah, sesuai dengan perkataan Ayah, aku memang memiliki reputasi yang buruk. Jadi, apakah Keluarga Ganendra benar-benar akan mengizinkanku menjadi salah satu bagian dari keluarga mereka?"
Jennfier menatap Jacob dengan tatapan penuh arti, "Paman Jacob, aku pikir Franky juga tidak ingin menikah dengan wanita sepertiku. Jadi kumohon, jangan sakiti putra Paman hanya demi ego Paman sendiri."
Ekspresi wajah Jacob seketika berubah drastis begitu mendengar perkataan Jennifer.
'Dia...'
"Jennifer." Elliot tidak menyangka putrinya bisa bersikap tidak sopan di hadapannya seperti ini. Pria itu memelototinya marah, "Berani sekali kamu? Kamu akan tetap menikah dengan Franky, tidak peduli kamu menginginkannya atau tidak."
Jennifer menatap ke dalam bola mata Ayahnya, "Aku sudah berkata, aku tidak ingin menikah dengannya. Jika Ayah memintaku kembali hari ini hanya karena permasalahan ini, maka sepertinya tidak ada hal lain lagi yang perlu kita bicarakan."
Kemudian, Jennifer berbalik arah dan segera pergi dari sana, berusaha untuk tidak memedulikan perkataan kasar yang diucapkan oleh Ayahnya.
Melihat sosok Jennifer yang semakin menjauh, Elliot masih bisa merasakan amarah yang menyesakkan dadanya. Memikirkan bahwa dirinya sudah dipermalukan oleh putrinya sendiri di depan Jacob, Elliot tidak ingin melakukan apa pun selain memberikan putrinya pelajaran.
Seharusnya makhluk jahat seperti itu tidak usah dilahirkan!
Jacob melirik ke arah Elliot, "Elliot, kurasa kamu sendiri pun tahu betapa pentingnya pernikahan mereka. Kuharap aku bisa mendengar kabar baik sebelum rapat dewan dimulai."
Terkejut, Elliot menatap ke arahnya untuk mengatakan sesuatu, tetapi Jacob sudah berbalik arah dan pergi.
Elliot ditinggalkan sendirian di ruang tamu. Dia menatap ke arah langit-langit rumahnya, amarah yang membara tampak jelas di matanya. Putrinya akan mendapatkan pelajaran dari penghinaan ini.
Setelah lima tahun pernikahan menyakitkan yang tidak memberinya apa-apa selain kesedihan, Daryl diberikan kepada pria lain oleh suaminya sebagai pukulan terakhir. Namun, hal-hal berubah menjadi bahagia ketika seorang anak laki-laki berusia lima tahun datang ke dalam hidupnya, membawa semua senyum dan tawa yang dia butuhkan. Drama terjadi ketika Deryl menjalani tes DNA dan menemukan bahwa bocah lelaki itu adalah hasil dari malam liar yang dia habiskan bersama Zack, sang CEO yang dingin.
Hidup itu indah, kalau belum indah berarti hidup belum berakhir. Begitu lah motto hidup yang Nayla jalani. Setiap kali ia mengalami kesulitan dalam hidupnya. Ia selalu mengingat motto hidupnya. Ia tahu, ia sangat yakin akan hal itu. Tak pernah ada keraguan sedikitpun dalam hatinya kalau kehidupan seseorang tidak akan berakhir dengan indah. Pasti akan indah. Hanya kedatangannya saja yang membedakan kehidupan dari masing – masing orang. Lama – lama Nayla merasa tidak kuat lagi. Tanpa disadari, ia pun ambruk diatas sofa panjang yang berada di ruang tamu rumahnya. Ia terbaring dalam posisi terlentang. Roti yang dipegangnya pun terjatuh ke lantai. Berikut juga hapenya yang untungnya cuma terjatuh diatas sofa panjangnya. Diam – diam, ditengah keadaan Nayla yang tertidur senyap. Terdapat sosok yang tersenyum saat melihat mangsanya telah tertidur persis seperti apa yang telah ia rencanakan. Sosok itu pelan – pelan mendekat sambil menatap keindahan tubuh Nayla dengan jarak yang begitu dekat. “Beristirahatlah sayang, pasti capek kan bekerja seharian ?” Ucapnya sambil menatap roti yang sedang Nayla pegang. Sosok itu kian mendekat, sosok itu lalu menyentuh dada Nayla untuk pertama kalinya menggunakan kedua tangannya. “Gilaaa kenyel banget… Emang gak ada yang bisa ngalahin susunya akhwat yang baru aja nikah” Ucapnya sambil meremas – remas dada Nayla. “Mmmpphhh” Desah Nayla dalam tidurnya yang mengejutkan sosok itu.
Kulihat ada sebuah kamera dengan tripod yang lumayan tinggi di samping meja tulis Mamih. Ada satu set sofa putih di sebelah kananku. Ada pula pintu lain yang tertutup, entah ruangan apa di belakang pintu itu. "Umurmu berapa ?" tanya Mamih "Sembilanbelas, " sahutku. "Sudah punya pengalaman dalam sex ?" tanyanya dengan tatapan menyelidik. "Punya tapi belum banyak Bu, eh Mam ... " "Dengan perempuan nakal ?" "Bukan. Saya belum pernah menyentuh pelacur Mam. " "Lalu pengalamanmu yang belum banyak itu dengan siapa ?" "Dengan ... dengan saudara sepupu, " sahutku jujur. Mamih mengangguk - angguk sambil tersenyum. "Kamu benar - benar berniat untuk menjadi pemuas ?" "Iya, saya berminat. " "Apa yang mendorongmu ingin menjadi pemuas ?" "Pertama karena saya butuh uang. " "Kedua ?" "Kedua, karena ingin mencari pengalaman sebanyak mungkin dalam soal sex. " "Sebenarnya kamu lebih tampan daripada Danke. Kurasa kamu bakal banyak penggemar nanti. Tapi kamu harus terlatih untuk memuaskan birahi perempuan yang rata - rata di atas tigapuluh tahun sampai limapuluh tahunan. " "Saya siap Mam. " "Coba kamu berdiri dan perlihatkan punyamu seperti apa. " Sesuai dengan petunjuk Danke, aku tak boleh menolak pada apa pun yang Mamih perintahkan. Kuturunkan ritsleting celana jeansku. Lalu kuturunkan celana jeans dan celana dalamku sampai paha.
Livia ditinggalkan oleh calon suaminya yang kabur dengan wanita lain. Marah, dia menarik orang asing dan berkata, "Ayo menikah!" Dia bertindak berdasarkan dorongan hati, terlambat menyadari bahwa suami barunya adalah si bajingan terkenal, Kiran. Publik menertawakannya, dan bahkan mantannya yang melarikan diri menawarkan untuk berbaikan. Namun Livia mengejeknya. "Suamiku dan aku saling mencintai!" Semua orang mengira dia sedang berkhayal. Kemudian Kiran terungkap sebagai orang terkaya di dunia.Di depan semua orang, dia berlutut dan mengangkat cincin berlian yang menakjubkan. "Aku menantikan kehidupan kita selamanya, Sayang."
Warning!!!!! 21++ Dark Adult Novel Aku, Rina, seorang wanita 30 Tahun yang berjuang menghadapi kesepian dalam pernikahan jarak jauh. Suamiku bekerja di kapal pesiar, meninggalkanku untuk sementara tinggal bersama kakakku dan keponakanku, Aldi, yang telah tumbuh menjadi remaja 17 tahun. Kehadiranku di rumah kakakku awalnya membawa harapan untuk menemukan ketenangan, namun perlahan berubah menjadi mimpi buruk yang menghantui setiap langkahku. Aldi, keponakanku yang dulu polos, kini memiliki perasaan yang lebih dari sekadar hubungan keluarga. Perasaan itu berkembang menjadi pelampiasan hasrat yang memaksaku dalam situasi yang tak pernah kubayangkan. Di antara rasa bersalah dan penyesalan, aku terjebak dalam perang batin yang terus mencengkeramku. Bayang-bayang kenikmatan dan dosa menghantui setiap malam, membuatku bertanya-tanya bagaimana aku bisa melanjutkan hidup dengan beban ini. Kakakku, yang tidak menyadari apa yang terjadi di balik pintu tertutup, tetap percaya bahwa segala sesuatu berjalan baik di rumahnya. Kepercayaannya yang besar terhadap Aldi dan cintanya padaku membuatnya buta terhadap konflik dan ketegangan yang sebenarnya terjadi. Setiap kali dia pergi, meninggalkan aku dan Aldi sendirian, ketakutan dan kebingungan semakin menguasai diriku. Di tengah ketegangan ini, aku mencoba berbicara dengan Aldi, berharap bisa menghentikan siklus yang mengerikan ini. Namun, perasaan bingung dan nafsu yang tak terkendali membuat Aldi semakin sulit dikendalikan. Setiap malam adalah perjuangan untuk tetap kuat dan mempertahankan batasan yang semakin tipis. Kisah ini adalah tentang perjuanganku mencari ketenangan di tengah badai emosi dan cinta terlarang. Dalam setiap langkahku, aku berusaha menemukan jalan keluar dari jerat yang mencengkeram hatiku. Akankah aku berhasil menghentikan pelampiasan keponakanku dan kembali menemukan kedamaian dalam hidupku? Atau akankah aku terus terjebak dalam bayang-bayang kesepian dan penyesalan yang tak kunjung usai?
Dua tahun setelah pernikahannya, Selina kehilangan kesadaran dalam genangan darahnya sendiri selama persalinan yang sulit. Dia lupa bahwa mantan suaminya sebenarnya akan menikahi orang lain hari itu. "Ayo kita bercerai, tapi bayinya tetap bersamaku." Kata-katanya sebelum perceraian mereka diselesaikan masih melekat di kepalanya. Pria itu tidak ada untuknya, tetapi menginginkan hak asuh penuh atas anak mereka. Selina lebih baik mati daripada melihat anaknya memanggil orang lain ibu. Akibatnya, dia menyerah di meja operasi dengan dua bayi tersisa di perutnya. Namun, itu bukan akhir baginya .... Bertahun-tahun kemudian, takdir menyebabkan mereka bertemu lagi. Raditia adalah pria yang berubah kali ini. Dia ingin mendapatkannya untuk dirinya sendiri meskipun Selina sudah menjadi ibu dari dua anak. Ketika Raditia tahu tentang pernikahan Selina, dia menyerbu ke tempat tersebut dan membuat keributan. "Raditia, aku sudah mati sekali sebelumnya, jadi aku tidak keberatan mati lagi. Tapi kali ini, aku ingin kita mati bersama," teriaknya, memelototinya dengan tatapan terluka di matanya. Selina mengira pria itu tidak mencintainya dan senang bahwa dia akhirnya keluar dari hidupnya. Akan tetapi, yang tidak dia ketahui adalah bahwa berita kematiannya yang tak terduga telah menghancurkan hati Raditia. Untuk waktu yang lama, pria itu menangis sendirian karena rasa sakit dan penderitaan dan selalu berharap bisa membalikkan waktu atau melihat wajah cantiknya sekali lagi. Drama yang datang kemudian menjadi terlalu berat bagi Selina. Hidupnya dipenuhi dengan liku-liku. Segera, dia terpecah antara kembali dengan mantan suaminya atau melanjutkan hidupnya. Apa yang akan dia pilih?
"Tolong hisap ASI saya pak, saya tidak kuat lagi!" Pinta Jenara Atmisly kala seragamnya basah karena air susunya keluar. •••• Jenara Atmisly, siswi dengan prestasi tinggi yang memiliki sedikit gangguan karena kelebihan hormon galaktorea. Ia bisa mengeluarkan ASI meski belum menikah apalagi memiliki seorang bayi. Namun dengan ketidaksengajaan yang terjadi di ruang guru, menimbulkan cinta rumit antara dirinya dengan gurunya.