/0/3470/coverbig.jpg?v=b4e4b68400d024c43edc280d29846d09)
Laki-laki yang berusaha untuk mencari jodoh dengan segala tantangan dan perjuangan demi Mendapatkan sebuah kemapanan untuk mencari kehidupan yang lebih baik lagi dan mulai memulai dengan ke Ibu kota untuk mencari pekerjaan dan akhirnya terlena dengan kesibukan pekerjaan yang tidak di rasa umur sudah kepala empat. Laki-laki itu adalah Hasan dan akhirnya memutuskan cepat menikah.
Tidak mudah awalnya untuk menjalani kehidupan yang dilaluinya. untuk sebuah keinginan yang dilandasi rasa ingin memperingan beban orang tua.
Dari pemikiran yang ingin membahagiakan keluarga sering kali mengalah dan mengorbankan kepentingan pribadi demi kepentingan keluarga dan adik adiknya.
Yang selalu di ingat adalah kata kata nasehat dari bapak yang sdh tua tetap semangat bekerja.
Di suatu malam terasa dingin menusuk tulang tulangku rasa sunyi di keheningan tiba tiba teringat nasehat bapak kala itu.
"le bapak tidak bisa memberikan kamu harta, tetapi hanya bisa menyekolahkanmu, tandasnya ketika itu pula bapak melanjutkan nasehatnya.
"harta itu bisa habis
kalau di pakai terus tanpa ilmu, tetapi ilmu itu akan bertambah terus kalau kamu pakai."
Sekejap bangun dari lamunan, ku lihat jam di kamar sudah menunjukkan 00.30 menit. tersadar dan seketika itu aku berdoa untuk almarhum bapak ku.
Pada suatu ketika kelulusanku sudah aku terima,dari beberapa tahapan yang sudah aku tempuh dari mulai kkn skripsi dan ujian pendadaran selesai.
Aku mulai meninggalkan kotaku dari sinilah perjuangan yang sesungguhnya baru dimulai. sudah siap apapun yang terjadi adalah sebuah perjalanan hidup.
Tidak mudah untuk pendatang baru yang masih punya idealis yang tinggi, tanpa koneksi dan tanpa skill ketrampilan sebagai kelulusan yang masih baru. apalagi masa itu memang masih membudaya kolusi dan nepotisme.
Tetapi memang jalan itu tidak semua gelap pasti ada yang terang, usaha tanpa kenal lelah dan selalu berdoa.
Siang itu aku dapat kabar untuk tes wawancara dari temen,yang tempo hari memintaku untuk melamar kerja.
Panggilan akrabnya adalah sigi. "San mau ga melamar kerja di tempat kerja aku?" sambil berjabat tangan kita saling menatap wajah kita berdua. saling tersenyum wajarlah kita sudah lama tidak bertemu. Oh, iya namaku hasan.
"makasih gi, secepatnya aku kirimkan lamarannya." tanpa kita sadari obrolan kita sudah lama dan seketika itu pula aku mohon pamit.
Ternyata tidak semua keinginan akan selalu terwujud, tetapi dari semua yang sudah kita lakukan ada hikmahnya. pada intinya aku tidak diterima di tempat kerja temen, tetapi bekerja di tempat lain.
Di suatu hari masih dalam keramaian kota metropolitan, dan hiru pikuk lalu lintas dikebisingan deru mobil, kepekatan polusi udara yang semakin hitam kelam menenggelamkan pikiranku sesaat.
bahwa hidup di kota besar berat, mulai lah persepsi harus berubah.
dalam hatiku berkata," disinilah mencari uang bukan mencari pekerjaan ".
Ya sambil duduk di trotoar kebetulan belum terlalu panas pagi itu,ada bayangan pohon yang menutupi badanku.
"Berarti kalau cari uang,tidak harus memilih pekerjaan, sedang kalau mencari kerja, memilih milih pekerjaan yang menuntut idealisme".
Satu hisapan rokok sambil merenung menentukan sikap, hari makin siang saat itu pula semangat tumbuh dan aku bergegas pulang ke kontrakan ,yang berukuran kecil cukuplah untuk satu orang.
Hari berikutnya dengan semangat baru untuk mencari uang tidak lagi mencari pekerjaan. Langkah ku semakin percaya diri karena bulan depan sewa kamar harus di bayar, bekerja untuk memenuhi kebutuhan sendiri.
Aku sudah bergabung dengan temen temen yang tempo hari sudah mengajakku bekerja.
"Nah gitu san,semangat kerjaan ini halal tidak usah malu,belum saatnya kamu bergengsi." Sapaan pertama pagi ku oleh fajar,dia dulu kakak angkatan aku waktu di kampus.
"Bisa ga makan kamu di metropolitan,kalau masih gengsi," dari sebelah fajar si ahmad ikut berkomentar.
"Siap broo,perjuangan masih panjang, " teriak ku agak keras sambil tangan kanan mengepalkan ke atas pertanda semangat pagi itu.
Dari sesuatu yang tidak kita sukai,belum tentu akan membawa dalam kondisi yang buruk.tinggal bagaimana kita menjalankan pekerjaan.
Bermula dari niat baik maka akan mendapatkan yang terbaik dari segi pertemanan dan dalam dunia kerja.
Betul sekali pekerjaan ini tidak membutuhkan satu lembarpun kertas lamaran. Tapi segala sesuatu asalkan iklas tulus dan disiplin jujur semua akan menemukan jalannya.
Tidak perlu waktu lama aku dipertemukan dengan seseorang sebagai orang kantor, sedang aku orang diluar struktur kantor. Biasalah kita berjarak.
" kamu hasan ya....? Pertanyaan itu keluar dari perempuan cantik, selama aku bekerja berharap bisa berkenalan dengan dia. namanya mb eva,agak sipit matanya.
"Iya .....mb eh bu," agak gugup aku.
" nanti kita bisa ngobrol sebentar ga,punya waktu ga?," belum sempat aku jawab dia sudah memperhalus bahasa, sambil berdiri di gang tengah menuju loby kantor.
"Siaap bu boos," candaku,sambil senyum pertanda menyanggupinya.
Dari beberapa teman, aku di tunjuk sebagai koordinator non struktural diluar kantor.
posisi itu aku jalani dengan sebaik baiknya, bekerja secara profesional walaupun pekerjaan tidak menuntut untuk dikerjakan secara detail progesif dan manajemen yang rapi.
Dalam hatiku," aku bekerja sesui tuntutan dan kebutuhan karakter,sambil belajar membiasakan diri sendiri bekerja berdasarkan kepuasan hati," inilah caraku berbeda dengan temen yang lain.
Orang yang mau berfikir,bekerja tidak hanya berdasarkan tenaga otot saja harus bisa mengamati estimasi dan evaluasi dari volume pekerjaan, jadi tidak asal bekerja sebagai rutinitas harian.pikirku berusaha untuk selalu menasehati diriku dan selalu memotivasi diri suatu saat pasti berguna yaqinku.
Hari berganti dan pada suatu saat material part ada yang kurang disitulah aku laporkan pada mb eva.
"Siang mb eva mau laporan ada material part yang kurang, " kataku
Mb eva berdiri dari tempat duduknya dan mendekati aku," apa saja yang kurang?" Begitu sampai di dekatku, selembar kertas aku sodorkan.
" begini saja kita keluar cari makan," sambil balik ke tempat duduknya mb eva mengambil tas dan kunci mobilnya .kitapun bergegas pergi.
Saat itu yang tergambar dalam hatiku," bahagia ....tak pernah aku bayangkan bisa sedekat ini satu mobil dengan dia."
Dulu pernah bertemu tapi aku ga sempet menyapanya," apa itu yang namanya mb eva?" Kataku dalam hati.
Memang pada saat itu aku sendiri, Jadi tidak ada teman untuk saling tanya.
Diam diam aku suka dengan penampilan dan senyumnya.
" hai san....ngapain ngalamun,Kita hampir sampai nich"suara mb eva membuat ku sadar,aku lagi berdua sama dia.
"maaf AC nya dingin jadi bikin ngantuk " spontan yang keluar dari mulut ku membuat aku agak grogi.
" bagaimana san kerjaan satu bulan lagi bisa selesai " sambil memesan menu makan mb eva bertanya ke aku.
" kalau melihat scadulprojek seharusnya selesai,karena bulan ini volume pekerjaan tinggal sekitar 20%" timpalku, sesekali aku mencuri curi pandang.
" baguslah berarti on target,tidak kena claim,salut dech buat kamu san."timpal mb eva sambil merespon kerjaku.
"Ya aku tahu dari awal ini proyek mb eva, maka berusaha untuk selesai dengan target"aku tidak mau kalah merespon dia juga.
Akhirnya hidangan sudah siap di meja kitapun bergegas untuk makan.apalagi siang ini beda dengan hari hari kemarin,sungguh sangat panas.tapi hatiku sejuk.
" kalau seperti sekarang kondisi iklim kerja di kantor,kemungkinan kecil aku tidak mungkin bisa direkrut menjadi karyawan,melihat dari level atas sampai karyawan bawah berbau nepotisme, " seketika ucapan ku memecah kebuntuhan.
"Aku juga mau resign han,setelah proyek ini selesai "timpal mb eva.
"Ada apa mb,kenapa resign?" Sedikit kaget dan rasa penasaran ku masih penuh tanya.
Sambil menyingkap kacamata ke atas kepala mb eva semakin kelihatan cantiknya dan berkata " rencana mau import sendiri dan kamu saan bisa gabung dengan aku,yang penting kamu selesaikan pekerjaan ini dulu "
"Siaaap bu boos," raut wajah aku tidak mengexspresikan berlebih datar datar saja.
Mb eva berdiri dari tempat duduknya dan berjalan menuju kasir dan menunjuk meja no 6 dimana kita tadi menyantap hidangan makan siang, yang agak terlambat. Kamipun segera bergegas pulang.
Darah nifas yang mengalir saat melahirkan dan tangisan bayi di setiap malam dilalui sendiri tanpa berkeluh kesah karena ini adalah sebuah pilihan hidupnya Rianti. Sedih dalam diam, menunggu dalam kesetiaan, menangis tanpa air mata, dinginnya malam menyayat sepi. Rindu tak pernah bilang. Tertawa hanya untuk menutup luka. Bila harapan sebatas bualan, kepercayaan yang di khianati tak kan ada lagi pengulangan janji suci.
Pernikahan Abbas yang tinggal menunggu waktu harus terhalang oleh orang tua kandung Linda. Orang Tua kandung Linda, ingin menjodohkan dengan orang lain [David]. Sebagai Balas jasa terhadap pak Wawan. Tetapi pada saat yang sama Linda diculik Hengky yang akhirnya acara pernikahan gagal. Linda menikah dengan Hengky dalam pengasingan. Pernikahan tidak berlangsung lama karena Hengky meninggal dunia. Sedang David masuk penjara dalam kasus tindakan asusila terhadap Viola adiknya Hengky. Disaat Linda sudah kembali, Abbas sudah menikah dengan Jihan anak kandung pak Budi Rahardja yang sejak bayi hilang di culik orang. Kini Abbas bingung, Linda juga tidak bisa Move on dari Abbas, yang sejak SMA sudah mencuri hatinya. Untuk mengetahui apakah Abbas akan menikah dengan Linda, Simak dan baca di Bab- bak akhir di Wasiat Bertahta Cinta.
21+ !!! Harap bijak memilih bacaan HANYA UNTUK DEWASA. Untuk menguji kesetiaan pasangan masing-masing akhirnya Arga dan rekan-rekan sekantornya menyetujui tantangan gila Dako yang mengusulkan untuk membolehkan saling merayu dan menggoda pasangan rekan yang lain selama liburan di pulau nanti. Tanpa amarah dan tanpa cemburu. Semua sah di lakukan selama masih berada di pulau dan tantangan akan berakhir ketika mereka meninggalkan pulau. Dan itu lah awal dari semua permainan gila yang menantang ini di mulai...
Firhan Ardana, pemuda 24 tahun yang sedang berjuang meniti karier, kembali ke kota masa kecilnya untuk memulai babak baru sebagai anak magang. Tapi langkahnya tertahan ketika sebuah undangan reuni SMP memaksa dia bertemu kembali dengan masa lalu yang pernah membuatnya merasa kecil. Di tengah acara reuni yang tampak biasa, Firhan tak menyangka akan terjebak dalam pusaran hasrat yang membara. Ada Puspita, cinta monyet yang kini terlihat lebih memesona dengan aura misteriusnya. Lalu Meilani, sahabat Puspita yang selalu bicara blak-blakan, tapi diam-diam menyimpan daya tarik yang tak bisa diabaikan. Dan Azaliya, primadona sekolah yang kini hadir dengan pesona luar biasa, membawa aroma bahaya dan godaan tak terbantahkan. Semakin jauh Firhan melangkah, semakin sulit baginya membedakan antara cinta sejati dan nafsu yang liar. Gairah meluap dalam setiap pertemuan. Batas-batas moral perlahan kabur, membuat Firhan bertanya-tanya: apakah ia mengendalikan situasi ini, atau justru dikendalikan oleh api di dalam dirinya? "Hasrat Liar Darah Muda" bukan sekadar cerita cinta biasa. Ini adalah kisah tentang keinginan, kesalahan, dan keputusan yang membakar, di mana setiap sentuhan dan tatapan menyimpan rahasia yang siap meledak kapan saja. Apa jadinya ketika darah muda tak lagi mengenal batas?
Warning!!!!! 21++ Aku datang ke rumah mereka dengan niat yang tersembunyi. Dengan identitas yang kupalsukan, aku menjadi seorang pembantu, hanyalah bayang-bayang di antara kemewahan keluarga Hartanta. Mereka tidak pernah tahu siapa aku sebenarnya, dan itulah kekuatanku. Aku tak peduli dengan hinaan, tak peduli dengan tatapan merendahkan. Yang aku inginkan hanya satu: merebut kembali tahta yang seharusnya menjadi milikku. Devan, suami Talitha, melihatku dengan mata penuh hasrat, tak menyadari bahwa aku adalah ancaman bagi dunianya. Talitha, istri yang begitu anggun, justru menyimpan ketertarikan yang tak pernah kubayangkan. Dan Gavin, adik Devan yang kembali dari luar negeri, menyeretku lebih jauh ke dalam pusaran ini dengan cinta dan gairah yang akhirnya membuatku mengandung anaknya. Tapi semua ini bukan karena cinta, bukan karena nafsu. Ini tentang kekuasaan. Tentang balas dendam. Aku relakan tubuhku untuk mendapatkan kembali apa yang telah diambil dariku. Mereka mengira aku lemah, mengira aku hanya bagian dari permainan mereka, tapi mereka salah. Akulah yang mengendalikan permainan ini. Namun, semakin aku terjebak dalam tipu daya ini, satu pertanyaan terus menghantui: Setelah semua ini-setelah aku mencapai tahta-apakah aku masih memiliki diriku sendiri? Atau semuanya akan hancur bersama rahasia yang kubawa?
Karena sebuah kesepakatan, dia mengandung anak orang asing. Dia kemudian menjadi istri dari seorang pria yang dijodohkan dengannya sejak mereka masih bayi. Pada awalnya, dia mengira itu hanya kesepakatan yang menguntungkan kedua belah pihak, namun akhirnya, rasa sayang yang tak terduga tumbuh di antara mereka. Saat dia hamil 10 bulan, dia menyerahkan surat cerai dan dia akhirnya menyadari kesalahannya. Kemudian, dia berkata, "Istriku, tolong kembalilah padaku. Kamu adalah orang yang selalu aku cintai."
Novel ini berisi kompilasi beberapa cerpen dewasa terdiri dari berbagai pengalaman percintaan penuh gairah dari beberapa karakter yang memiliki latar belakang profesi yan berbeda-beda serta berbagai kejadian yang dialami oleh masing-masing tokoh utama dimana para tokoh utama tersebut memiliki pengalaman bercinta dengan pasangannya yang bisa membikin para pembaca akan terhanyut. Berbagai konflik dan perseteruan juga kan tersaji dengan seru di setiap cerpen yang dimunculkan di beberapa adegan baik yang bersumber dari tokoh protagonis maupun antagonis diharapkan mampu menghibur para pembaca sekalian. Semua cerpen dewasa yang ada pada novel kompilasi cerpen dewasa ini sangat menarik untuk disimak dan diikuti jalan ceritanya sehingga menambah wawasan kehidupan percintaan diantara insan pecinta dan mungkin saja bisa diambil manfaatnya agar para pembaca bisa mengambil hikmah dari setiap kisah yan ada di dalam novel ini. Selamat membaca dan selamat menikmati!
Bianca tumbuh bersama seorang ketua mafia besar dan kejam bernama Emanuel Carlos! Bianca bisa hidup atas belas kasihan Emanuel pada saat itu, padahal seluruh anggota keluarganya dihabisi oleh Emanuel beserta Ayahnya. Akan tetapi Bianca ternyata tumbuh dengan baik dia menjelma menjadi sosok gadis yang sangat cantik dan menggemaskan. Semakin dewasa Bianca justru selalu protes pada Emanuel yang sangat acuh dan tidak pernah mengurusnya, padahal yang Bianca tau Emanuel adalah Papa kandungnya, tapi sikap keras Emanuel tidak pernah berubah walaupun Bianca terus protes dan berusaha merebut perhatian Emanuel. Seiring berjalannya waktu, Bianca justru merasakan perasaan yang tak biasa terhadap Emanuel, apalagi ketika Bianca mengetahui kenyataan pahit jika ternyata dirinya hanyalah seorang putri angkat, perasaan Bianca terhadap Emanuel semakin tidak dapat lagi ditahan. Meskipun Emanuel masih bersikap masa bodo terhadapnya namun Bianca kekeh menginginkan laki-laki bertubuh kekar, berwajah tampan yang biasa dia panggil Papa itu, untuk menjadi miliknya.