Unduh Aplikasi panas
Beranda / Romantis / CEO My Husband
CEO My Husband

CEO My Husband

4.8
17 Bab
1.4K Penayangan
Baca Sekarang

Tentang

Konten

Gimana sih punya bos yang suka ngeselin banget selalu ganggu kehidupan kita jadi gak bisa tenang seperti Tasya yang selalu digangguin oleh bossnya yaitu pak Revan dia adalah seorang CEO yang menggantikan posisi Ayahnya untuk mengurusi semua perusahaannya

Bab 1 part

Tasya melamar kerja di perusahaan Adityaswara kakinya melangkahkan masuk ke dalam perusahaan itu ia menanyai resepsionis apakah ada lowongan pekerjaan atau kah tidak? Semoga saja ada lowongan pekerjaan disini.

"Maaf mbak saya mau nanya apakah ada lowongan pekerjaan disini." Tasya melihat resepsionis yang sedang dandan agar makeup nya tidak luntur mulu

"Centil banget sih." gumam Tasya yang melihat Mbak resepsionis yang masih menghiasi penampilan wajahnya dengan make up dengan satu tangan memegangi kaca.

"Sebentar yah." mbak itu memasukkan semua alat make-up nya ke dalam tasnya.

"Lama banget sih mba cantik kagak jelek iya, astaga kenapa gw jadi ghibahin dia sih nih mulut gak bisa dijaga Napa." Tasya menutup mulutnya dengan satu tangannya untuk menutupi mulutnya untung dia gak dengar kalo dengar bisa gawat dah.

"Masih ada lowongan pekerjaan mba langsung saja menemui pak Revan di ruangannya."

"Ruangannya dimana mba." tanya Tasya.

"Ayo ikuti saya." mbanya menunjukkan ruangan bossnya di lantai 20 gila aja perusahaannya Segede gini mana mewah lagi, mungkin bossnya orang kaya sampai lift terbuka kami pun berjalan menuju ruangannya mba resepsionis hanya mengantarkan Tasya sampai di depan ruangannya saja dia menyuruh Tasya untuk masuk ke dalam kemudian dia pun masuk bismillah semoga bisa diterima di perusahaan ini.

"Permisi Pak." Tasya melihat bossnya yang sudah duduk di kursi kebesarannya dengan wajah dingin dan datar.

"Cukup menarik juga." gumam Revan yang melihat penampilan Tasya dari bawah berbeda dengan karyawan lainnya yang memakai pakaian ketat sekali.

"Kamu yang ingin melamar kerja di sini kan?" tanya Pak Revan.

"Hehe. Iya, Pak. Saya berniat untuk melamar kerja di perusahaan ini, Pak." Tasya pun memberikan berkasnya Kepada bossnya.

"Nilainya cukup Bagus sepertinya kamu orangnya pintar juga."

"Gak juga, Pak"

"Kamu diterima di perusahaan ini sekarang kamu sudah boleh kerja disini."

"Tapi Pak bukannya setiap perusahaan itu nggak langsung kerja yah, mungkin traning dulu gitu Pak?"

"Tidak ada traning-traning mulai sekarang kamu bekerja jadi sekretaris pribadi saya ngerti." tegas Revan.

"Tapi Pak___?"

"Jangan membantah, oh iya kamu bisa tanda tangani ini." Pak Revan menunjukkan sebuah surat perjanjian mengenai kerja kontraknya.

"Ini untuk apa Pak." sembari mengangkat kedua alisnya

"Masih nggak liat juga, lihat ini sebuah kertas perjanjian dimana kamu harus menuruti perintah diperusahaan ini.”

“Nggak bisa begitu dong Pak.”

"Kamu mau tanda tangan atau tidak bekerja disini.”

"Ok saya setuju.” kemudian Tasya pun menandatangani sebuah perjanjian kerja kontraknya tanpa Melihat dulu isi perjanjiannya.

"Meja kerjamu ada diluar pintu ruangan saya dan bawa semua berkas ini.” perintah Revan

"Astagfirullah baru aja masuk kerja udah dikasih tugas segala bisa mati dah gua." batin Tasya melihat tumpukkan berkas di atas meja bossnya.

"Pak saya baru saja melamar kerja disini tapi...!!" Revan pun memotong ucapannya

"Ingat perjanjian yang sudah kamu tanda tangani."

"Memangnya perjanjiannya apa Pak.”

"Apa kamu gak baca dulu perjanjian ini sebelum tanda tangan."

"Emmm... Belum Pak."

"Bodoh sekali kamu ini."

"Kenapa bapak mengatakan itu kepada saya" Tasya tidak terima jika dihina seperti itu.

"Baca saja perjanjiannya." Revan memberikan surat perjanjian tadi untuk menyuruhnya membacanya.

Surat perjanjian

1. Pihak kedua harus menuruti perintah pihak satu.

2. Kontrak kerja selama 2 tahun jika berhenti bekerja pihak kedua harus membayar 100 milyar.

3. Pihak kedua harus mengikuti kemana pihak satu pergi.

4. Pihak pertama harus mencampuri urusan pihak kedua.

5. Pihak kedua tidka boleh mencampuri urusan pihak pertama.

"Apa-apaan ini, Pak? kenapa semua isi perjanjiannya mengenai urusan pribadi, kenapa gak ada mengenai pekerjaan apapun disini." bantah Tasya

"Nggak usah bantah."

"Nggak bisa begitu dong Pak lebih baik saya tidak jadi bekerja disini."

"Yasudah kamu boleh berhenti bekerja disini tapi kamu harus bayar 100 milyar atau kamu saya masukkan ke penjara karena melanggar aturan perjanjian ini."

"Pak nggak bisa gitu dong kenapa malah bawa-bawa polisi sih ini tuh mengenai pekerjaan bukan menyangkut korupsi yah." lawan Tasya dia tidak mau diinjak-injak oleh bossnya.

"Seterah saya tidak perduli lebih baik kamu keluar." usir Revan.

"Tapi urusan kita belum selesai Pak.”

"Bawa berkas ini dan kerjakan dimeja kamu." Tasya pun pasrah dia tidak bisa berbuat apa-apa lagi, lebih baik dia bawa berkas itu dan kerjakan di meja kerjanya kemudian dia pun meninggalkan ruangan bossnya.

"Boss gila." sampai di meja kerja gw melampiaskan semua kekesalan gw tadi di ruangan.

Jam makan siang pun tiba akhirnya bisa istirahat juga kalo tidak bisa mati dah ngurusin tugas ini gak selesai-selesai dari tadi, untung saja bawa bekal coba saja kalo tidak dia harus makan pake apa duit aja gak ada mana harus bayar kost-kostan lagi ribet dah kalo hidup sendiri jauh dari orang tua yang sabar yah mah ini juga aku kerja demi membiayai kehidupan mamah disana Tasya pun berjalan menuju kantin untuk hanya membeli minum saja dan duduk dikursi kosong.

"Oh ini toh yang sekretaris baru." tiba saja datang seorang perempuan berpenampilan seperti bitch berpakaian sexy.

"Nih orang mau kerja apa mau ngeja***y sih pakaiannya gini banget.” batin Tasya yang melirik cara berpakaian wanita yang menghampirinya.

"Ada apa yah." Tasya pura-pura gak tau aja Soalnya dia gak mau cari ribut disini.

"Eh anak baru lu ngapain makan disini." tanya perempuan songong itu yang sudah disampingnya.

"Memangnya kenapa yah ini kan tempat umum jadi siapapun boleh dong makan disini.” jawab Tasya yang heran kenapa sih dipertemukan orang seperti ini gak ada sopan-sopannya baru saja kerja udah banyak musuhnya.

"Songong banget yah lu disini oh iya lu bawa bekal udah kaya anak SD aja hahaha." mereka menertawakan Tasya yang membawa bekal seperti anak SD.

"Memangnya ada larangan yah jika disini tidak diperbolehkan bawa bekal." sindir tasya yang membuat geram dengan tiga perempuan ini.

"Songong banget lu yah enaknya diapain nih cewek." tanya teman satunya.

"Mungkin buly aja kali yah." ledek teman satunya lagi.

"Orang kaya gini harus kasih pelajaran." salah satu diantara mereka bertiga menjatuhkan Bekal milik Tasya ke lantai membuat bekal itu pun jatuh dan berantakan.

"Uppss sorry." dia pun pura-pura menutup mulutnya dengan satu tangannya lagi.

"Huftttt kalian bisa gak sih hargain orang sedikit aja, emangnya gw salah apa sama kalian sampe-sampe makanan gw dibuang hah !!" Tasya sudah tidak tahan dengan mereka bertiga yang tiba-tiba saja menjatuhkan makanannya

"Kenalin gw Dinda pacar dari boss lu gw ingatin sekali lagi jangan kecentilan sama pacar gw.”

"Kecentilan apa sih gw gak tau apa-apa dari tadi dekatin boss lu aja kagak." lawan Tasya yang tidka mau diinjak-injak olehnya dia boleh melakukan apapun semaunya tapi jangan sampai dia menjatuhkan dirinya ditempat umum.

"Karena lu udah berani dekat-dekat dengan pak Revan." semua orang menatap ke arah mereka berempat yang menjadi pusat perhatiannya.

"Kapan gw dekatin hah? sekali lagi gw bilangin gw sama pak Revan hanya sebatas sekretaris dan boss saja yah.”

"Gw gak percaya siapa tau aja lu mau dekatin pak Revan terus ambil hartanya sampai habis.”

"Astaga kenapa pikiran lu sampai situ sih walaupun gw orang miskin sama sekalipun gw gak ada niatan mau mengurasi harta pak Revan.”

"Cabut gaess jangan sampai pak Revan tau.” tiba saja Revan datang sebelum itu Dinda dan gengnya pun berlaku pergi meninggalkan Tasya sendirian.

"Ada apa ini." tanya Revan yang baru saja melihat kotak bekal Tasya sudah berantakan dilantai.

"Ehhmm... Gak ada apa-apa pak tadi cuma kotak bekal saya jatuh saja." pekik Tasya agar bossnya tidak memarahi Dinda dan gengnya itu.

"Dasar ceroboh.” Revan jadi kasihan melihat Tasya yang membersihkan semua makanan yang jatuh dilantai tadi sedangkan Tasya tidak menanggapinya perkataan bossnya tadi dia masih terus fokus membereskannya.

Lanjutkan Membaca
img Lihat Lebih Banyak Komentar di Aplikasi
Rilis Terbaru: Bab 17 part   01-13 18:42
img
1 Bab 1 part
10/01/2022
2 Bab 2 part
10/01/2022
3 Bab 3 part
10/01/2022
4 Bab 4 part
10/01/2022
5 Bab 5 part
10/01/2022
6 Bab 6 part
10/01/2022
7 Bab 7 part
10/01/2022
8 Bab 8 part
10/01/2022
9 Bab 9 part
10/01/2022
10 Bab 10 part
10/01/2022
11 Bab 11 part
10/01/2022
12 Bab 12 part
10/01/2022
13 Bab 13 part
10/01/2022
14 Bab 14 part
10/01/2022
15 Bab 15 part
10/01/2022
16 Bab 16 part
10/01/2022
17 Bab 17 part
10/01/2022
Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY