/0/3628/coverbig.jpg?v=4af50d1d5e4b3d2007fe98937bce14c6)
Pernikahan dengan kontrak eksklusif? Mungkin itu terdengar aneh bagi sebagain orang. Namun, tidak untuk Cristal dan Taraka. Dengan tujuan yang sama yaitu balas dendam pada Devano, suami Cristal, mereka sepakat untuk menjalani itu pernikahan tanpa cinta itu. Seiring berjalannya waktu, sebuah rasa pun tumbuh di hati Cristal. Namun, tidak dengan Taraka. Hati dan cintanya masih untuk Emely. Mampukan Cristal meluluhkan hati Taraka? Akankah kontrak itu bisa dihapus dan berganti cinta?
"Emely," teriak Taraka saat melihat seorang wanita jatuh dari lantai lima ke lantai dasar.
Seketika laki-laki itu berlari dan melihat seorang wanita yang tergeletak di tanah sudah tak bernyawa dengan luka di kepala.
Taraka langsung memeluk wanita itu. "Emely, kenapa Kamu meninggalkanku," teriaknya dengan rasa sakit yang begitu luar biasa.
Sepasang pengantin yang hendak menikah pun tertunda karena tragedi ini.
"Ada apa ini?" tanya Tarisa, Kakak dari Taraka.
"Emely.... Emely...." Taraka hanya menyebut nama kekasihnya meraung-raung dengan air mata yang terus-terusan mengalir tanpa henti.
Tarisa pun menelepon ambulans dan pernikahannya pun tertunda karena tragedi ini. Semua orang pun ke rumah sakit untuk melakukan pemeriksaan pada wanita yang tadi bunuh diri.
Seorang laki-laki terlihat tak suka dengan karena pernikahannya tertunda.
Taraka terus saja menangis dan dengan sabar Tarisa pun mengusap lembut pundak adiknya. Tak ada yang tau kenapa Emely melakukan ini?
"Keluarga pasien Cassandra Emely," panggil dokter setelah memeriksa pasien.
Taraka, Tarisa dan calon suami Tarisa, Devano pun menghampiri dokter itu.
"Pasien dinyatakan bunuh diri karena tak ada unsur pembunuhan sama sekali dilihat dari tubuhnya tak ada tanda-tanda kekerasan. Sangat disayangkan pasien sedang hamil muda dan janinnya pun hancur karena benturan keras ke tanah," ucap dokter yang bernama Kelsa.
Seketika Tarakan pun ambruk menangis sejadi-jadinya. Karena Emely tak pernah mengatakan ini dan ia benar-benar tak tau apa yang terjadi padanya.
Tarisa yang mendengar itu pun meneteskan air matanya. Karena melihat kesedihan adiknya yang begitu pilu dan lirih. Wanita itu tau kalau Taraka sangat mencintainya.
"Kita urus pemakaman Emely terlebih dahulu tak baik jika lama-lama dibiarkan," ucap Devano sembari menepuk punggung Tarisa.
Tarisa pun menoleh dan menganggukan kepalanya dan mengajak adiknya untuk bersiap untuk mengubur jasad Emely.
Setelah mengurus semuanya Emely pun di makamkan di TPU setempat. Orang tuanya berada di luar negeri dan sehingga pemakaman pun dilakukan tanpa orang tua Emely.
Semuanya bersedih karena Emely dikenal sebagai gadis yang baik dan juga periang tapi, tak ada yang menduga bisa-bisanya Emely melakukan ini.
Taraka menangis sejadi-jadinya di atas batu nisan Emely. Ia benar-benar sudah tak bisa melihatnya lagi. Semuanya berkabung atas kematian yang tak terduga.
***
Di tempat lain seorang wanita sekuat tenaga berlari dari kejaran beberapa orang yang berusaha menangkapnya. Tanpa lelah ia terus-menerus berlari menghindar tanpa alas kaki berharap ada yang menolongnya.
Namun, tak ada yang menolongnya. Semua orang yang melihatnya hanya menonton saja tanpa berbuat sesuatu. Dalam pikiran wanita ini sekarang bagaimana caranya untuk melarikan diri dan tak tertangkap lagi.
Wanita ini pun bersembunyi di samping mobil yang sedang terparkir. Beberapa kali ia menghembuskan napas panjang. Ia mendudukkan kepalanya melihat dirinya yang benar-benar mirip orang gila.
Keduanya lecet-lecet bahkan sampai berdarah karena sedari tadi ia melarikan diri. Ini kali ketiga wanita ini kabur dari tempat yang seharusnya bukan tempatnya.
Air matanya terus-menerus keluar dan segera ia hapus kembali. Secara pelan-pelan ia melihat sekitar, situasi benar-benar aman. Sebenarnya ia sendiri tak tau mau ke mana tapi, ia harus kabur dari sana.
Saat meraba pintu mobil ternyata mobil tak terkunci. Wanita ini pun buru-buru masuk dan bersembunyi di bagasi belakang. Ia pun melipat tubuhnya agar ia masuk dan menutupnya kembali dengan rapat.
Ia pun berbaring dengan kondisi kaki di lipat sembari mendengarkan beberapa langkah kaki yang ada tepat di samping mobil itu. Wanita itu mencoba menutup matanya dan menutup mulutnya sendiri berharap ia tak ketahuan.
***
Taraka masih bersedih air matanya terus-menerus mengalir tanpa henti.
"Taraka," panggil Tarisa sembari menepuk punggungnya.
Taraka pun menoleh.
"Ayo, Kita pulang," ajaknya.
"Tidak Kak, Kakak pulang saja duluan. Aku masih mau di sini kasihan Emely jika Aku tinggalkan Dia akan sendiri," jawab Taraka menolak ajakan kakaknya.
"Sayang, semua orang sudah pulang. Ayo, kita adakan doa bersama agar jiwa Emely tenang," ungkap Tarisa.
Mendengar ucapan Kakaknya Taraka pun beranjak bangun. Ia mau pulang terlihat sedari tadi Devano berada di belakang Kakak beradik ini. Tersenyum melihat Taraka dan Tarisa.
Supir sudah menunggu sedari tadi. Tarisa pun meminta supir membawa mobil Taraka pulang ke rumah dan Taraka sendiri bersama Tarisa dan Devano yang menyetir.
Taraka seseorang yang tak mau benda kesayangan di sentuh orang lain karena itu ia lebih suka menyetir sendiri dibandingkan memakai supir. Tapi, kali ini Taraka menurut saja karena ia benar-benar tak bisa menyetir.
Sesekali Devano melihat Taraka dan Tarisa di bangku belakang berusaha menahan kekesalan yang ia rasakan karena pernikahannya diundur.
Tak ada percakapan di dalam mobil. Benar-benar merasakan duka yang mendalam. Devano pun fokus menyetir sembari memikirkan rencana selajutnyanya.
Beberapa saat kemudian mereka pun sampai di rumah. Beberapa kerabat yang masih berkumpul pun yang awalnya menyambut kebahagiaan kini menjadi luka yang mendalam.
Taraka tersenyum masam ketika beberapa orang mengatakan bela sungkawa padanya. Tak ada yang mengerti perasaannya saat ini rasanya kehilangan seseorang yang begitu ia cintai.
Begitu banyak pertanyaan di dalam hatinya? Kepada siapa ia meminta jawaban untuk semua tanya dalam hatinya.
Doa bersama pun dilakukan dikediaman Taraka dan Tarisa. Semuanya khusu memanjatkan doa untuk mendiang Cassandra Emely atau Emely.
Setelah acara doa bersama Taraka pun masuk kamar Emely. Hampir satu bulan ia tinggal di kamar ini.
"Emely, kenapa Kamu melakukan ini? Apa yang sebenarnya terjadi padamu?" tanyanya sendiri.
Sekali lagi Taraka meneteskan air matanya. Pria ini benar-benar tak bisa menerima kenyataan ini.
"Emely, kenapa Kamu meninggalkanku. Aku sangat mencintaimu. Sekarang bagaimana Aku hidup tanpamu?"
"Emely..."
Taraka tersungkur di bawah ranjang tempat tidur kamar tamu. Pria itu menundukkan kepalanya merasakan sakit hati yang teramat sangat sakit.
"Tuhan, kenapa Kau membuatku merasakan perasaan kehilangan seperti ini? Jika saja Aku mampu memutar waktu, Aku ingin mengembalikan waktu untuk mengembalikan Emely padaku," gumannya sendiri dalam tangisnya yang begitu perih.
Taraka pun menyandarkan kepalanya ke tempat tidur sambil menghadap bantal. Air matanya terus-menerus mengalir tanpa henti.
Taraka pun mengangkat kepalanya saat melihat sesuatu yang terselip di balik bantal. Ia pun beranjak bangun dan berjalan dua langkah untuk melihat sesuatu di balik bantal.
Taraka pun duduk di samping batal dan mengulurkan tangannya untuk mengambil sesuatu.
Namun, Taraka langsung menyembunyikan kembali saat seseorang membuka pintu kamar itu.
"Taraka, Kamu di sini?" tanya Tarisa berjalan mendekati Taraka dan duduk di sampingnya.
"Ayo, Kita makan?" ajak Tarisa sembari mengelus tangan adiknya.
Taraka pun menggelengkan kepalanya.
Bersambung....
Seorang gadis SMA bernama Nada dipaksa untuk menyusui pria lumpuh bernama Daffa. Dengan begitu, maka hidup Nada dan neneknya bisa jadi lebih baik. Nada terus menyusui Daffa hingga pria itu sembuh. Namun saat Nada hendak pergi, Daffa tak ingin melepasnya karena ternyata Daffa sudah kecanduan susu Nada. Bagaimana kelanjutan kisahnya?
Arga adalah seorang dokter muda yang menikahi istrinya yang juga merupakan seorang dokter. Mereka berdua sudah berpacaran sejak masih mahasiswa kedokteran dan akhirnya menikah dan bekerja di rumah sakit yang sama. Namun, tiba-tiba Arga mulai merasa jenuh dan bosan dengan istrinya yang sudah lama dikenalnya. Ketika berhubungan badan, dia seperti merasa tidak ada rasa dan tidak bisa memuaskan istrinya itu. Di saat Arga merasa frustrasi, dia tiba-tiba menemukan rangsangan yang bisa membangkitkan gairahnya, yaitu dengan tukar pasangan. Yang menjadi masalahnya, apakah istrinya, yang merupakan seorang dokter, wanita terpandang, dan memiliki harga diri yang tinggi, mau melakukan kegiatan itu?
Warning !! Cerita Dewasa 21+.. Akan banyak hal tak terduga yang membuatmu hanyut dalam suasana di dalam cerita cerita ini. Bersiaplah untuk mendapatkan fantasi yang luar biasa..
Kedua orang yang memegangi ku tak mau tinggal diam saja. Mereka ingin ikut pula mencicipi kemolekan dan kehangatan tubuhku. Pak Karmin berpindah posisi, tadinya hendak menjamah leher namun ia sedikit turun ke bawah menuju bagian dadaku. Pak Darmaji sambil memegangi kedua tanganku. Mendekatkan wajahnya tepat di depan hidungku. Tanpa rasa jijik mencium bibir yang telah basah oleh liur temannya. Melakukan aksi yang hampir sama di lakukan oleh pak Karmin yaitu melumat bibir, namun ia tak sekedar menciumi saja. Mulutnya memaksaku untuk menjulurkan lidah, lalu ia memagut dan menghisapnya kuat-kuat. "Hhss aahh." Hisapannya begitu kuat, membuat lidah ku kelu. Wajahnya semakin terbenam menciumi leher jenjangku. Beberapa kecupan dan sesekali menghisap sampai menggigit kecil permukaan leher. Hingga berbekas meninggalkan beberapa tanda merah di leher. Tanganku telentang di atas kepala memamerkan bagian ketiak putih mulus tanpa sehelai bulu. Aku sering merawat dan mencukur habis bulu ketiak ku seminggu sekali. Ia menempelkan bibirnya di permukaan ketiak, mencium aroma wangi tubuhku yang berasal dari sana. Bulu kudukku sampai berdiri menerima perlakuannya. Lidahnya sudah menjulur di bagian paling putih dan terdapat garis-garis di permukaan ketiak. Lidah itu terasa sangat licin dan hangat. Tanpa ragu ia menjilatinya bergantian di kiri dan kanan. Sesekali kembali menciumi leher, dan balik lagi ke bagian paling putih tersebut. Aku sangat tak tahan merasakan kegelian yang teramat sangat. Teriakan keras yang tadi selalu aku lakukan, kini berganti dengan erangan-erangan kecil yang membuat mereka semakin bergairah mengundang birahiku untuk cepat naik. Pak Karmin yang berpindah posisi, nampak asyik memijat dua gundukan di depannya. Dua gundukan indah itu masih terhalang oleh kaos yang aku kenakan. Tangannya perlahan menyusup ke balik kaos putih. Meraih dua buah bukit kembarnya yang terhimpit oleh bh sempit yang masih ku kenakan. .. Sementara itu pak Arga yang merupakan bos ku, sudah beres dengan kegiatan meeting nya. Ia nampak duduk termenung sembari memainkan bolpoin di tangannya. Pikirannya menerawang pada paras ku. Lebih tepatnya kemolekan dan kehangatan tubuhku. Belum pernah ia mendapati kenikmatan yang sesungguhnya dari istrinya sendiri. Kenikmatan itu justru datang dari orang yang tidak di duga-duga, namun sayangnya orang tersebut hanyalah seorang pembantu di rumahnya. Di pikirannya terlintas bagaimana ia bisa lebih leluasa untuk menggauli pembantunya. Tanpa ada rasa khawatir dan membuat curiga istrinya. "Ah bagaimana kalau aku ambil cuti, terus pergi ke suatu tempat dengan dirinya." Otaknya terus berputar mencari cara agar bisa membawaku pergi bersamanya. Hingga ia terpikirkan suatu cara sebagai solusi dari permasalahannya. "Ha ha, masuk akal juga. Dan pasti istriku takkan menyadarinya." Bergumam dalam hati sembari tersenyum jahat. ... Pak Karmin meremas buah kembar dari balik baju. "Ja.. jangan.. ja. Ngan pak.!" Ucapan terbata-bata keluar dari mulut, sembari merasakan geli di ketiakku. "Ha ha, tenang dek bapak gak bakalan ragu buat ngemut punyamu" tangan sembari memelintir dua ujung mungil di puncak keindahan atas dadaku. "Aaahh, " geli dan sakit yang terasa di ujung buah kembarku di pelintir lalu di tarik oleh jemarinya. Pak Karmin menyingkap baju yang ku kenakan dan melorotkan bh sedikit kebawah. Sayangnya ia tidak bisa melihat bentuk keindahan yang ada di genggaman. Kondisi disini masih gelap, hanya terdengar suara suara yang mereka bicarakan. Tangan kanan meremas dan memelintir bagian kanan, sedang tangan kiri asyik menekan kuat buah ranum dan kenyal lalu memainkan ujungnya dengan lidah lembut yang liar. Mulutnya silih berganti ke bagian kanan kiri memagut dan mengemut ujung kecil mungil berwarna merah muda jika di tempat yang terang. "Aahh aahh ahh," nafasku mulai tersengal memburu. Detak jantungku berdebar kencang. Kenikmatan menjalar ke seluruh tubuh, mendapatkan rangsangan yang mereka lakukan. Tapi itu belum cukup, Pak Doyo lebih beruntung daripada mereka. Ia memegangi kakiku, lidahnya sudah bergerak liar menjelajahi setiap inci paha mulus hingga ke ujung selangkangan putih. Beberapa kali ia mengecup bagian paha dalamku. Juga sesekali menghisapnya kadang menggigit. Lidahnya sangat bersemangat menelisik menjilati organ kewanitaanku yang masih tertutup celana pendek yang ia naikkan ke atas hingga selangkangan. Ujung lidahnya terasa licin dan basah begitu mengenai permukaan kulit dan bulu halusku, yang tumbuhnya masih jarang di atas bibir kewanitaan. Lidahnya tak terasa terganggu oleh bulu-bulu hitam halus yang sebagian mengintip dari celah cd yang ku kenakan. "Aahh,, eemmhh.. " aku sampai bergidik memejam keenakan merasakan sensasi sentuhan lidah di berbagai area sensitif. Terutama lidah pak Doyo yang mulai berani melorotkan celana pendek, beserta dalaman nya. Kini lidah itu menari-nari di ujung kacang kecil yang menguntit dari dalam. "Eemmhh,, aahh" aku meracau kecil. Tubuhku men
Warning!!!!! 21++ Dark Adult Novel Aku, Rina, seorang wanita 30 Tahun yang berjuang menghadapi kesepian dalam pernikahan jarak jauh. Suamiku bekerja di kapal pesiar, meninggalkanku untuk sementara tinggal bersama kakakku dan keponakanku, Aldi, yang telah tumbuh menjadi remaja 17 tahun. Kehadiranku di rumah kakakku awalnya membawa harapan untuk menemukan ketenangan, namun perlahan berubah menjadi mimpi buruk yang menghantui setiap langkahku. Aldi, keponakanku yang dulu polos, kini memiliki perasaan yang lebih dari sekadar hubungan keluarga. Perasaan itu berkembang menjadi pelampiasan hasrat yang memaksaku dalam situasi yang tak pernah kubayangkan. Di antara rasa bersalah dan penyesalan, aku terjebak dalam perang batin yang terus mencengkeramku. Bayang-bayang kenikmatan dan dosa menghantui setiap malam, membuatku bertanya-tanya bagaimana aku bisa melanjutkan hidup dengan beban ini. Kakakku, yang tidak menyadari apa yang terjadi di balik pintu tertutup, tetap percaya bahwa segala sesuatu berjalan baik di rumahnya. Kepercayaannya yang besar terhadap Aldi dan cintanya padaku membuatnya buta terhadap konflik dan ketegangan yang sebenarnya terjadi. Setiap kali dia pergi, meninggalkan aku dan Aldi sendirian, ketakutan dan kebingungan semakin menguasai diriku. Di tengah ketegangan ini, aku mencoba berbicara dengan Aldi, berharap bisa menghentikan siklus yang mengerikan ini. Namun, perasaan bingung dan nafsu yang tak terkendali membuat Aldi semakin sulit dikendalikan. Setiap malam adalah perjuangan untuk tetap kuat dan mempertahankan batasan yang semakin tipis. Kisah ini adalah tentang perjuanganku mencari ketenangan di tengah badai emosi dan cinta terlarang. Dalam setiap langkahku, aku berusaha menemukan jalan keluar dari jerat yang mencengkeram hatiku. Akankah aku berhasil menghentikan pelampiasan keponakanku dan kembali menemukan kedamaian dalam hidupku? Atau akankah aku terus terjebak dalam bayang-bayang kesepian dan penyesalan yang tak kunjung usai?
Menikahi single mom yang memiliki satu anak perempuan, membuat Steiner Limson harus bisa menyayangi dan mencintai bukan hanya wanita yang dia nikahi melainkan anak tirinya juga. Tetapi pernikahan itu rupanya tidak berjalan mulus, membuat Steiner justru jatuh cinta terhadap anak tirinya.