/0/3811/coverbig.jpg?v=4062c9f248c6218cd513e238661ff757)
Identitas David dirahasiakan dan ia telah kembali pulang ke Negara asalnya dengan bantuan Pemerintah. Akankah David bisa hidup normal sebagai warga sipil biasa sambil melindungi orang terdekat?
Identitas David dirahasiakan dan ia telah kembali pulang ke Negara asalnya dengan bantuan Pemerintah. Akankah David bisa hidup normal sebagai warga sipil biasa sambil melindungi orang terdekat?
Di dalam sebuah rumah, terlihat dua orang wanita yang tengah duduk bersebelahan. Satu orang wanita muda yang menggunakan pakaian lusuh dan satu orang lagi seorang wanita paruh baya dengan pakaian modis yang tergolong mahal.
"Jadi ... kamu telah mempertimbangkan tawaran yang telah aku berikan?" tanya seorang wanita modis berumur empat puluh tiga tahun kepada seorang Ibu muda berumur dua puluh dua tahun. Wanita paruh baya duduk disebuah kursi usang dengan melipat kedua tangan didada. Ia berprofesi sebagai makelar untuk Human Trafficking
"Saya yakin, Bu," lirih Ibu Muda dengan mata berbinar. Senyum menyeringai di wajah menandakan kepuasan di dalam batinnya. Ia berpikir akan mendapatkan banyak uang dengan cara instan.
"Besok saya akan jemput anak itu, dan ini sebagai uang muka untukmu." Wanita paruh baya itu menyerahkan sebuah amplop kecil berwarna coklat diatas meja. Ia kemudian bangkit berdiri sambil tersenyum melihat ibu muda yang telah ia bayar dengan sebuah cek seharga seratus juta rupiah sebagai uang jaminan. Wanita itu sudah tidak tahan dengan rumah kumuh yang sedang ia kunjungi, sekarang rasanya ia ingin cepat-cepat keluar dari rumah itu.
Tepat di depan pintu berdiri dua penjaga memakai jas berwarna hitam telah menunggunya. Wanita tersebut berhenti didepan pintu memandang lurus kedepan mengeluarkan kacamata hitam di balik mantel kemudian memakainya. Menjentikan jarinya mengisyaratkan agar pengawal mengikuti dirinya meninggalkan lokasi dan segera memasuki mobil mewah maybach exelero terparkir di halaman rumah kumuh itu.
Yuliana, Ibu Muda itu menatap amplop coklat diatas meja dengan girangnya. Dengan cepat ia mengambil dan membuka amplop. Benar saja isi cek didalam amplop membuatnya semakin girang. Ia melihat nominal yang tertulis senilai seratus juta. "Selama ini aku sudah muak hidup dalam kemiskinan, dan sekarang waktunya aku menikmati uang yang banyak seperti teman-temanku yang lainnya," ucap Yuliana bahagia. Matanya memancarkan binar yang sangat indah saat melihat cek di dalam amplop coklat itu.
Kemiskinan membuat Yuliana menjadi buta. Ia melupakan makna dari kehidupan dan membuatnya haus akan harta. Ambisinya untuk memiliki uang yang banyak mendorongnya melakukan hal keji terhadap anak kandungnya sendiri dengan menjualnya pada sindikat perdagangan manusia.
Perasaan bahagia karena menerima sebuah cek membuatnya tidak menyadari ada seorang anak manis yang menarik ujung pakaiannya dengan mengusap matanya. "Ibu...Aku lapar." lirih terucap dari bibir mungil seorang anak laki-laki.
Yuliana memandang seorang anak berusia tujuh tahun dengan paras yang tampan, manis dan juga penurut. Seharusnya sebagai seorang Ibu memiliki rasa tidak tega dalam hatinya tapi, sebaliknya tidak untuk dirinya, kemiskinan dan keserakahan membuatnya buta akan putranya sendiri. "Kamu sudah bangun David? Makanan ada di atas meja dapur, ambil sendiri dan makan sendiri, piringnya jangan lupa dicuci, sisakan untuk ayahmu." tutur Yuliana meninggalkan anaknya memasuki sebuah kamar.
"Ya Ibu..." lirihnya memperhatikan Ibunya yang terlihat girang tanpa sebab yang David ketahui. Anak itu berjalan ke dapur, membuka tudung penutup makanan diatas meja, ia melihat hanya ada sisa lauk tempe satu potong saja. Seperti perintah Ibunya ia membagi tempe menjadi dua bagian. Ia menyisihkan sebagian tempe untuk ayahnya. David makan dengan lahapnya walau hanya dengan lauk seadanya.
Keadaan langit yang mulai gelap, Harry Wicaksono pria berusia tiga puluh satu tahun memasuki kediamannya, dilihat anaknya yang sedang belajar dengan buku berhamburan di lantai. Rasa lelahnya terobati dengan melihat putra kesayangannya. "David...Ayah pulang." Harry tersenyum melihat putra semata wayangnya.
"Ayah ...!" David berlari menghampiri dan memeluk Ayahnya yang telah pulang dari bekerja.
"Pakaian Ayah kotor, Nak!" Harry melepas pelukan anaknya, Ia berdiri mensejajarkan dirinya dengan David. Mengelus kepala anak kesayangannya sambil tersenyum. "Lanjutkan belajarmu! Ayah bersihkan badan dulu." Bisik Harry dengan lembut.
Harry menghirup aroma rambut putranya yang tidak terlalu harum bahkan terbubuhi bau matahari, namun ia sangat menyukainya.
"Baik Ayah." David berlari dengan riang tapi tanpa sengaja menabrak sesuatu.
"Kalau jalan pakai mata! Dasar anak bandel." bentak Yuliana kepada anaknya.
"Maaf Bu, aku tidak sengaja...." Ucap David menyesal, ia menundukkan kepalanya.
"Ah, malas meladeni kamu! Tidak penting," ucap Yuliana ketus kepada David.
"Sudah Bu, jangan memarahi David lagi," ucap Harry menenangkan Yuliana. Ia tidak tega anak semata wayangnya selalu dimarahi oleh ibu kandungnya sendiri.
"Kamu juga! Ayah dan anak sama saja tidak berguna," hina Yuliana pada Harry, "Mana uang untuk belanja besok? Awas! Jangan sampai kurang dan harus lebih! Besok aku mau pergi jalan-jalan bersama temanku ..." Sergah Yuliana pada Suaminya. Tangannya sudah menengadah meminta uang kepada Harry.
"David masuk kamar ... Nanti ayah panggil lagi." Senyum tipis tampak dari wajah Harry.
"....." David berjalan ke kamar diantara rasa takut dan patuh kepada kedua orang tuanya. Di dalam kamar David mendengar perkelahian kedua orang tuanya dan ia merasa sangat terpukul. Ibunya selalu memaki Ayahnya dengan segala hinaan dan makian tiada henti seakan tidak menghormati ayahnya sama sekali.
"Apa ini cuma seratus ribu rupiah?" Yuliana tidak percaya dengan nominal uang Harry berikan.
"Aku hanya punya segitu, Yul," ucap Harry pasrah.
"Bohong!" Yuliana memeriksa seluruh saku di pakaian Harry dan tas Harry. Ia tidak percaya dengan suaminya sendiri.
Konon Naga hanya dongeng bagi penduduk Kamandaria karena sudah ribuan tahun tidak ada satupun yang pernah melihat wujud Naga apalagi Anak Naga yang ditakdirkan menjadi Pendekar Naga untuk menyelamatkan Bumi Karimun yaitu Bumi alih-alih Naga hidup berdampingan dengan manusia. Munculnya Sang Petualang yang bernama Candaka akan mengubah semuanya dari yang hanya dongeng menjadi kenyataan terutama untuk rakyat Kamandaria yang sudah ratusan tahun hidup dalam ketakutan di bawah pemerintahan Raja lalim dan kejam. Mampukah Candaka si Pendekar Naga Biru ini menyelamatkan dan membebaskan rakyat Kamandaria serta duduk di Tahta Kerajaan? Benarkah Naga itu ada? Apakah Candaka berhasil menemukan Kitab 9 Naga yang diagung-agungkan sebagai Kitab Silat paling sakti seantero jagad? Ikuti terus ya petualangan Candaka untuk menemukan jawabannya. Arc 1 : Kebangkitan Iblis Naga Hitam. Arc 2 : Prahara Kerajaan Kamandaria.
Khusus Dewasa yang sudah punya ranjang dan siap mental membaxanya
Hal terakhir yang dia harapkan adalah pertukaran jiwa akan terjadi padanya. Tubuh barunya adalah istri CEO terkenal, seorang gadis yang lahir dengan sendok perak di mulutnya. Dia pikir dia bisa mengambil kesempatan ini untuk menikmati hidup, tetapi yang dia dapatkan hanyalah ketidakpedulian suaminya. Ketika wanita yang dicintai pria itu kembali, pria itu meminta cerai dan dia setuju tanpa ragu-ragu. Namun, malaikat cinta punya rencana lain. Kisah mereka baru saja dimulai sekarang.
Kisah Daddy Dominic, putri angkatnya, Bee, dan seorang dosen tampan bernama Nathan. XXX DEWASA 1821
Kirani dipaksa menikah dengan Devon, seorang preman terkenal. Adik perempuannya mengejeknya, "Kamu hanya anak angkat. Nasibmu benar-benar sial karena menikah dengannya!" Dunia mengantisipasi kesengsaraan Kirani, tetapi kehidupan pernikahannya ternyata disambut dengan ketenangan yang tak terduga. Dia bahkan menyambar rumah mewah dalam undian! Kirani melompat ke pelukan Devon, memujinya sebagai jimat keberuntungannya. "Tidak, Kirani, kamulah yang memberiku semua keberuntungan ini," jawab Devon. Kemudian, suatu hari yang menentukan, teman masa kecil Devon mendatanginya. "Kamu tidak layak untuknya. Ambil seratus miliar ini dan tinggalkan dia!" Kirani akhirnya memahami perawakan sejati Devon, orang terkaya di planet ini. Malam harinya, gemetar karena gentar, dia membicarakan masalah perceraian dengan Devon. Namun, dengan pelukan yang mendominasi, pria itu mengatakan kepadanya, "Aku akan memberikan semua yang kumiliki. Perceraian tidak bisa dilakukan!"
Bayangkan menikah dengan seorang pria miskin hanya untuk menemukan bahwa dia sebenarnya tidak miskin. Katherine tidak tahu apa lagi yang harus diharapkan setelah dia dicampakkan oleh pacarnya dan akhirnya menikah dengan pria lain keesokan harinya. Suami barunya, Esteban, tampan, tetapi dia pikir kehidupan pernikahannya tidak akan istimewa sama sekali. Dia terkejut ketika menemukan bahwa Esteban sebenarnya sangat lengket. Anehnya, semua masalah yang dia temui setelah pernikahan diselesaikan dengan mudah. Ada sesuatu yang ganjil. Dengan curiga, dia bertanya padanya, "Esteban, apa yang terjadi di sini?" Sambil mengangkat bahu, Esteban menjawab, "Mungkin keberuntungan ada di pihakmu." Katherine memercayainya. Bagaimanapun, dia telah menikah dengan Esteban ketika pria itu akan bangkrut. Dialah pencari nafkah keluarga mereka. Mereka terus menjalani hidup sebagai pasangan sederhana. Jadi, tidak ada yang mempersiapkan Katherine untuk kejutan yang dia terima suatu hari. Suaminya yang sederhana tidak sesederhana itu! Dia tidak percaya bahwa dia benar-benar menikah dengan seorang miliarder. Sementara dia masih memproses keterkejutannya, Esteban memeluknya dan tersenyum. "Bukankah itu bagus?" Kathrine punya sejuta pertanyaan untuknya.
© 2018-now Bakisah
TOP