/0/5005/coverbig.jpg?v=0f4f8f045dd4ae22130337cb39f88c57)
Salsabila Ayu Hanifa seorang gadis desa yang merantau ke Jakarta, berniat untuk melupakan masa lalu dan mencoba merubah nasib. Namun keadaan membuat dia harus menikah dengan seseorang yang tidak dia kenal dan menjalani pernikahan tanpa cinta. Salsa harus menikah dengan Raditya Wijaya seorang pengusaha yang berhati dingin, cuek, dan memperlakukannya bagai seorang pembantu. Bisakah Salsa meluluhkan hati Radit dan menjadi Istri seutuhnya? Ataukah pernikahan mereka akan kandas di tengah jalan?
"Saya terima nikah dan kawinnya Salsabila Ayu Hanifa binti Bapak Hariyadi dengan mas kawin seperangkat alat sholat dan uang tunai sebesar 27.110.900 rupiah dibayar tunai," ucap Raditya sangat lancar dan dengan satu tarikan nafas.
"Bagaimana? Sah?" tanya Pak Penghulu.
"Sah!" ucap seluruh orang yang ada di ruangan ini.
Senyum bahagia terbesit di wajah Bu Risma. Tapi tidak dengan kedua mempelai. Raut kesedihan juga terlihat jelas di wajah Pak Hari dan Bu Sari orang tua Salsa.
Air mata terus mengalir dari netra Salsa, bukan tangis bahagia namun tangis kesedihan akan nasib hidup dia ke depan. Menikah dengan orang yang tidak dia kenal tanpa adanya cinta membuat dia ragu.
"Kamu kenapa Salsa? Sedih karena bapak sama Ibu tidak bisa ke sana?" tanya Pak Hari lewat sambungan telepon yang membuat Bu Risma, Pak Wijaya dan juga Radit menoleh ke arah Salsa.
Tatapan sinis langsung diberikan Radit ke Salsa, sambil bergumam "lebay." Mendengar ucapan sang putra, Bu Risma langsung menatap tajam pada Radit.
"Iya Pak, maaf Pak, Buk. Jika aku sudah membuat kalian sedih dan kecewa. Doa dan restu kalian yang aku butuhkan!" jawab Salsa dengan suara lirih dan mengusap air matanya.
"Bu Risma, Pak Wijaya dan Nak Radit saya nitip Salsa. Tolong jaga dan sayangi dia seperti kami menyayangi dia. Dan kami berharap kalian bisa segera datang ke rumah!" ujar Pak Heri dengan tenang dan tegas.
"Bapak tidak usah khawatir, kami akan menyayangi Salsa dan akan membuat dia bahagia. Dan nanti setelah Salsa sembuh kami akan segera datang menemui kalian!" sahut Bu Risma. "Benar kan Pah, Dit?" tambah Bu Risma ke suami dan juga anaknya.
Pak Wijaya, dan Radit hanya mengangguk sebagai jawaban. Mereka juga tersenyum dengan terpaksa karena sejatinya Pak Wijaya tidak begitu suka dengan keinginan Istrinya.
Salsa orang yang terlalu sensitif, dia tau orang yang benar tulus atau hanya pura-pura. Apalagi dari tatapan sinis yang diberikan Pak Wijaya dan juga Radit, dia sudah bisa mengerti jika mereka tidak suka pada dirinya.
'Andai waktu itu aku tidak menolong beliau, pasti aku tidak akan menikah dengan cara seperti ini' batin Salsa dan mengingat kejadian sebelum kecelakaan.
*** (Satu minggu yang lalu)
"Selamat pagi Jakarta," ucap Salsa saat dia baru saja membuka pintu kost yang semalam dia sewa.
Jam menunjukkan pukul 07.00 saat Salsa sudah rapi dan bersiap untuk melamar kerja. Akan ada lima tempat yang akan didatangi untuk hari ini salah satunya di kantor Wijaya Bakery sebuah perusahaan roti yang terkenal. Berbekal dari alamat yang ada di internet, dia menuju tempat tersebut.
Seorang gadis berparas cantik, manis dan berkulit sawo matang baru saja turun dari angkutan umum. Dia memakai setelan hitam, putih dan juga jilbab putih layaknya orang yang mau melamar kerja.
"Bismilah, semoga aku bisa diterima!" ucap Salsa lirih saat dia menunggu jalanan sepi untuk menyebrang jalan menuju kantor Wijaya Bakery.
"Ahhh, woy... kalau bawa mobil lihat lihat dong!" teriak Salsa saatnya bajunya kotor dan basah karena terciprat air yang ada di genangan.
Mobil itu tidak peduli bahkan pura-pura tidak mendengar teriakan Salsa. Mobil yang dikendarai Raditya Wijaya berhenti sebentar sebelum berbelok menuju gedung yang akan dituju Salsa.
"Dasar gadis gila, teriak teriak di pinggir jalan!" ucap Radit sendiri saat melihat ke arah Salsa.
Salsa yang melihat jalanan sudah lenggang segera menyebrang dan menuju tempat interview. Tatapan cemooh dari peserta lain karena melihat baju yang dia pakai kotor.
"Maaf Mbak, anda kami tolak. Coba lihat pakaian anda!" ucap seorang cowok yang sedang melakukan interview.
"Tapi Pak," sahut Salsa menggantung.
"Tidak ada tapi tapian. Kami mencari orang yang profesional. Masak baru melamar kerja baju anda seperti ini. Silahkan keluar dan cari tempat lain!" kata Andi orang yang sedang melakukan interview.
Dengan marah, dia meninggalkan ruangan itu dan menutup pintu dengan kasar.
Brakkk...
Salsa berjalan menuju kantin, untuk membeli minum dan roti untuk dia makan siang nanti. Tapi siapa sangka orang yang tadi membuat dia menjadi seperti ini juga sedang duduk dan menikmati secangkir kopi.
Byuuur...
Satu gelas jus jeruk yang baru saja Salsa terima dari penjual kantin disiramkan ke wajah tampan Raditya. Semua orang yang ada di kantin melihat ke arah Salsa dan Radit.
"Ini balasan karena gara-gara anda saja gagal interview!" ucap Salsa dan berlalu meninggalkan kantin.
"Hai... dasar cewek gila!" teriak Radit tapi tidak digubris Salsa.
Langkah Salsa semakin cepat untuk menuju keluar kantor Wijaya. Salsa terlihat bingung,arah jalan mana yang harus diambil untuk kembali ke kost. Salsa ingin mengganti baju sebelum melanjutkan mencari pekerjaan lain.
"Pak, maaf mau tanya. Untuk ke alamat ini harus naik angkutan apa ya?" tanya Salsa pada security serta menunjukkan alamat kost yang sekarang ditempati.
"Ini mah deket Mbak, jalan kaki saja. Kalau naik angkot nanti muter. Kamu jalan aja kesamping nanti lurus saja nggak jauh kok!" ucap security itu memberitahu Salsa.
"Makasih Pak, saya permisi dulu!" pamit Salsa dengan sopan.
Berbekal dari informasi Security tadi Salsa berjalan menuju arah yang dimaksud. Dia berjalan sambil marah marah dan menendang batu-batu kecil yang ada di jalan. Tapi betapa terkejutnya dia saat melihat wanita paruh baya yang terlihat cantik, dan elegan sedang menyebrang jalan. Tapi dari sisi lain ada mobil yang melaju kencang mengarah beliau.
"Ibu awas ada mobil..." teriak Salsa sambil berlari menuju orang itu. Dia dengan cepat mendorong wanita tersebut dan berhasil menyelamatkannya. Namun naas dia tidak sempat mengelak dan tumbuhnya melayang dan jatuh terbentur trotoar.
Cittt.... Brakkk...
Mobil itu pergi begitu saja saat tubuh Salsa telah tertabrak. Suara histeris dan minta tolong samar samar masih terdengar di telinga Salsa sebelum dia benar-benar tidak sadarkan diri.
"Sayang... Mama sama Papa pulang dulu, kamu di sini sama Radit dulu. Nanti mama balik lagi!" ucap Bu Risma membuyarkan lamunan Salsa. Hanya anggukkan yang dia berikan. Sebelum mertuanya pergi Salsa mencium tangan mereka dengan penuh takzim, tapi di saat dia mencium tangan Pak Wijaya, beliau memalingkan muka tanda dia tidak suka.
Hanya berdua dengan Radit, membuat dia takut. Apalagi tatapan tajam dari Radit yang membuat Salsa merasa terintimidasi.
"Kenapa kamu harus menerima permintaan Mama? Kamu pasti hanya ingin mengincar harta kami kan? Dasar cewek matre!" kata Radit dengan sinis.
"Jaga bicara anda! Jangan asal nuduh, kenapa juga anda mau? Kalau boleh memilih aku juga tidak mau menikah dengan orang seperti anda!" sahut Salsa dengan nada tak kalah sinis.
"Anda, anda! Aku ini suami kamu! Jangan asal jeplak kalau ngomong. Mau jadi istri durhaka?"
Kisah perjalanan Anggita Anggraini seorang gadis yang sedang mencari seseorang yang bisa mencintai dirinya dengan tulus, menerima semua kekurangan yang ia miliki dan tentunya menerima dia apa adanya. Kegagalan yang selalu Gita alami membuatnya menjadi semakin menutup hatinya. Bahkan Gita pun membuat benteng agar tidak akan merasakan sakit lagi. Mampukah Gita bertemu dengan orang yang ia cari? Mampukah Gita menemukan cinta sejatinya? Dan adakah cinta yang tulus untuk Gita? Ikuti kisah Gita dalam mencari cinta sejati.
Karena sebuah kesepakatan, dia mengandung anak orang asing. Dia kemudian menjadi istri dari seorang pria yang dijodohkan dengannya sejak mereka masih bayi. Pada awalnya, dia mengira itu hanya kesepakatan yang menguntungkan kedua belah pihak, namun akhirnya, rasa sayang yang tak terduga tumbuh di antara mereka. Saat dia hamil 10 bulan, dia menyerahkan surat cerai dan dia akhirnya menyadari kesalahannya. Kemudian, dia berkata, "Istriku, tolong kembalilah padaku. Kamu adalah orang yang selalu aku cintai."
Warning!!!!! 21++ Aku datang ke rumah mereka dengan niat yang tersembunyi. Dengan identitas yang kupalsukan, aku menjadi seorang pembantu, hanyalah bayang-bayang di antara kemewahan keluarga Hartanta. Mereka tidak pernah tahu siapa aku sebenarnya, dan itulah kekuatanku. Aku tak peduli dengan hinaan, tak peduli dengan tatapan merendahkan. Yang aku inginkan hanya satu: merebut kembali tahta yang seharusnya menjadi milikku. Devan, suami Talitha, melihatku dengan mata penuh hasrat, tak menyadari bahwa aku adalah ancaman bagi dunianya. Talitha, istri yang begitu anggun, justru menyimpan ketertarikan yang tak pernah kubayangkan. Dan Gavin, adik Devan yang kembali dari luar negeri, menyeretku lebih jauh ke dalam pusaran ini dengan cinta dan gairah yang akhirnya membuatku mengandung anaknya. Tapi semua ini bukan karena cinta, bukan karena nafsu. Ini tentang kekuasaan. Tentang balas dendam. Aku relakan tubuhku untuk mendapatkan kembali apa yang telah diambil dariku. Mereka mengira aku lemah, mengira aku hanya bagian dari permainan mereka, tapi mereka salah. Akulah yang mengendalikan permainan ini. Namun, semakin aku terjebak dalam tipu daya ini, satu pertanyaan terus menghantui: Setelah semua ini-setelah aku mencapai tahta-apakah aku masih memiliki diriku sendiri? Atau semuanya akan hancur bersama rahasia yang kubawa?
Firhan Ardana, pemuda 24 tahun yang sedang berjuang meniti karier, kembali ke kota masa kecilnya untuk memulai babak baru sebagai anak magang. Tapi langkahnya tertahan ketika sebuah undangan reuni SMP memaksa dia bertemu kembali dengan masa lalu yang pernah membuatnya merasa kecil. Di tengah acara reuni yang tampak biasa, Firhan tak menyangka akan terjebak dalam pusaran hasrat yang membara. Ada Puspita, cinta monyet yang kini terlihat lebih memesona dengan aura misteriusnya. Lalu Meilani, sahabat Puspita yang selalu bicara blak-blakan, tapi diam-diam menyimpan daya tarik yang tak bisa diabaikan. Dan Azaliya, primadona sekolah yang kini hadir dengan pesona luar biasa, membawa aroma bahaya dan godaan tak terbantahkan. Semakin jauh Firhan melangkah, semakin sulit baginya membedakan antara cinta sejati dan nafsu yang liar. Gairah meluap dalam setiap pertemuan. Batas-batas moral perlahan kabur, membuat Firhan bertanya-tanya: apakah ia mengendalikan situasi ini, atau justru dikendalikan oleh api di dalam dirinya? "Hasrat Liar Darah Muda" bukan sekadar cerita cinta biasa. Ini adalah kisah tentang keinginan, kesalahan, dan keputusan yang membakar, di mana setiap sentuhan dan tatapan menyimpan rahasia yang siap meledak kapan saja. Apa jadinya ketika darah muda tak lagi mengenal batas?
Warning!!!!! 21++ Dark Adult Novel Aku, Rina, seorang wanita 30 Tahun yang berjuang menghadapi kesepian dalam pernikahan jarak jauh. Suamiku bekerja di kapal pesiar, meninggalkanku untuk sementara tinggal bersama kakakku dan keponakanku, Aldi, yang telah tumbuh menjadi remaja 17 tahun. Kehadiranku di rumah kakakku awalnya membawa harapan untuk menemukan ketenangan, namun perlahan berubah menjadi mimpi buruk yang menghantui setiap langkahku. Aldi, keponakanku yang dulu polos, kini memiliki perasaan yang lebih dari sekadar hubungan keluarga. Perasaan itu berkembang menjadi pelampiasan hasrat yang memaksaku dalam situasi yang tak pernah kubayangkan. Di antara rasa bersalah dan penyesalan, aku terjebak dalam perang batin yang terus mencengkeramku. Bayang-bayang kenikmatan dan dosa menghantui setiap malam, membuatku bertanya-tanya bagaimana aku bisa melanjutkan hidup dengan beban ini. Kakakku, yang tidak menyadari apa yang terjadi di balik pintu tertutup, tetap percaya bahwa segala sesuatu berjalan baik di rumahnya. Kepercayaannya yang besar terhadap Aldi dan cintanya padaku membuatnya buta terhadap konflik dan ketegangan yang sebenarnya terjadi. Setiap kali dia pergi, meninggalkan aku dan Aldi sendirian, ketakutan dan kebingungan semakin menguasai diriku. Di tengah ketegangan ini, aku mencoba berbicara dengan Aldi, berharap bisa menghentikan siklus yang mengerikan ini. Namun, perasaan bingung dan nafsu yang tak terkendali membuat Aldi semakin sulit dikendalikan. Setiap malam adalah perjuangan untuk tetap kuat dan mempertahankan batasan yang semakin tipis. Kisah ini adalah tentang perjuanganku mencari ketenangan di tengah badai emosi dan cinta terlarang. Dalam setiap langkahku, aku berusaha menemukan jalan keluar dari jerat yang mencengkeram hatiku. Akankah aku berhasil menghentikan pelampiasan keponakanku dan kembali menemukan kedamaian dalam hidupku? Atau akankah aku terus terjebak dalam bayang-bayang kesepian dan penyesalan yang tak kunjung usai?
WARNING 21+‼️ (Mengandung adegan dewasa) Di balik seragam sekolah menengah dan hobinya bermain basket, Julian menyimpan gejolak hasrat yang tak terduga. Ketertarikannya pada Tante Namira, pemilik rental PlayStation yang menjadi tempat pelariannya, bukan lagi sekadar kekaguman. Aura menggoda Tante Namira, dengan lekuk tubuh yang menantang dan tatapan yang menyimpan misteri, selalu berhasil membuat jantung Julian berdebar kencang. Sebuah siang yang sepi di rental PS menjadi titik balik. Permintaan sederhana dari Tante Namira untuk memijat punggung yang pegal membuka gerbang menuju dunia yang selama ini hanya berani dibayangkannya. Sentuhan pertama yang canggung, desahan pelan yang menggelitik, dan aroma tubuh Tante Namira yang memabukkan, semuanya berpadu menjadi ledakan hasrat yang tak tertahankan. Malam itu, batas usia dan norma sosial runtuh dalam sebuah pertemuan intim yang membakar. Namun, petualangan Julian tidak berhenti di sana. Pengalaman pertamanya dengan Tante Namira bagaikan api yang menyulut dahaga akan sensasi terlarang. Seolah alam semesta berkonspirasi, Julian menemukan dirinya terjerat dalam jaring-jaring kenikmatan terlarang dengan sosok-sosok wanita yang jauh lebih dewasa dan memiliki daya pikatnya masing-masing. Mulai dari sentuhan penuh dominasi di ruang kelas, bisikan menggoda di tengah malam, hingga kehangatan ranjang seorang perawat yang merawatnya, Julian menjelajahi setiap tikungan hasrat dengan keberanian yang mencengangkan. Setiap pertemuan adalah babak baru, menguji batas moral dan membuka tabir rahasia tersembunyi di balik sosok-sosok yang selama ini dianggapnya biasa. Ia terombang-ambing antara rasa bersalah dan kenikmatan yang memabukkan, terperangkap dalam pusaran gairah terlarang yang semakin menghanyutkannya. Lalu, bagaimana Julian akan menghadapi konsekuensi dari pilihan-pilihan beraninya? Akankah ia terus menari di tepi jurang, mempermainkan api hasrat yang bisa membakarnya kapan saja? Dan rahasia apa saja yang akan terungkap seiring berjalannya petualangan cintanya yang penuh dosa ini?
Seto lalu merebahkan tubuh Anissa, melumat habis puting payudara istrinya yang kian mengeras dan memberikan gigitan-gigitan kecil. Perlahan, jilatannya berangsur turun ke puser, perut hingga ke kelubang kenikmatan Anissa yang berambut super lebat. Malam itu, disebuah daerah yang terletak dipinggir kota. sepasang suami istri sedang asyik melakukan kebiasaan paginya. Dikala pasangan lain sedang seru-serunya beristirahat dan terbuai mimpi, pasangan ini malah sengaja memotong waktu tidurnya, hanya untuk melampiaskan nafsu birahinya dipagi hari. Mungkin karena sudah terbiasa, mereka sama sekali tak menghiraukan dinginnya udara malam itu. tujuan mereka hanya satu, ingin saling melampiaskan nafsu birahi mereka secepat mungkin, sebanyak mungkin, dan senikmat mungkin.