Namun impian itu tidak akan pernah terjadi pada Mentari. Sejak kecelakaan yang menimpa dirinya bebrapa hari yang lalu, rahim Mentari harus diangkat karena mengalami benturan yang cukup hebat mengakibatkan pendarahan yang terus terjadi, sehingga hal itu akan mengancam nyawa Mentari seketika itu juga. Dan akhirnya pengangkatan rahim itu terpaksa dilakukan. Betapa hal tersebut menjadi cobaan terberat dalam hidupnya.
Ditambah lagi, dia juga telah mengetahui perselingkuhan yang dilakukan Dimas kekasih nya. Itu membuat Mentari menjadi emosi lalu dia melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi sambil menangis. sehingga kecelakaan itu menimpa dirinya
Setelah mengetahui kecelakaan yang dia alami, Mentari berpikir Dimas benar-benar menyesal dengan penghianatan yang telah dia perbuat lalu kasihan terhadap Mentari. Sikapnya yang begitu perhatian dan terlihat penuh penyesalan membuat Mentari percaya kalau dirinya telah meninggalkan wanita selingkuhannya itu.
Namun setelah beberapa bulan berlalu Mentari berniat kembali melakukan segala aktivitas kantor yang sempat ditinggalkannya beberapa bulan masa cutinya. Mentari mencoba mengalihkan kesedihannya Dia harus lebih kuat dan tegar untuk apa yang tengah dia alami kini. Dia merasa sedikit tenang karena masih merasa ada Dimas yang selalu berada disampingnya. Yang selalu memberikannya support untuk tetap semangat menjalani hidup.
Tetapi ternyata semua hanya sandiwara saja. Lagi-lagi Mentari melihat dengan mata kepalanya sendiri Dimas masih bersama dengan wanita itu. Mentari lalu memergoki mereka dan meminta penjelasan yang masuk akal dari mereka berdua.
Tetapi apa yang dia dapat? Cacian dan hinaan kasar dari wanita itu yang merendahkan dirinya sebagai wanita. Mentari tidak habis pikir seorang wanita dapat mengatakan hal yang dapat melukai hati wanita lain. 'Apakah dia tidak pernah berpikir jika dirinya berada diposisi Mentari bagaimana hancurnya' bisik Mentari dalam hatinya.
Menjadi seorang wanita yang tidak lagi sempurna, hal itu sangatlah sulit diterima Mentari bahkan wanita lain diluar sana.
'Aku pikir mas Dimas akan membela ku dan mencegah wanita itu untuk tidak menyakiti ku. Tetapi tidak, Mas Dimas juga seolah tidak perduli dan mengabaikan ku. Seolah dia juga tidak ingin bersama ku lagi. Sebab aku yang sekarang ini adalah wanita yang tidak sempurna sepeeti yang Dimas ingini.' Betapa pedih hati Mentari setelah dia melihat Dimas yang sepertinya tidak perduli lagi kepadanya.
"Maafkan Aku Mentari. Aku harus meninggalkan mu. Aku menginginkan wanita yang sempurna yang dapat memberikan ku keturunan. Aku juga tidak ingin wanita yang berwajah cacat seperti mu." ucap Dimas dengan santainya.
"Selama beberapa bulan ini, aku pikir kau dengan setia mau menemani ku. Memberikan perhatian mu sebagai tanda kau memberiku semangat untuk hidup. Mas?!" Jawab Mentari sambil menangis.
"Cih! Kau jangan terlalu naif mentari. Lelaki mana yang akan mampu bertahan dengan wanita yang tidak sempurna seperti dirimu. Lihat dan berkacalah. wajah mu yang cacat karena luka juga dirimu yang tidak akan bisa memperoleh keturunan. Siapa yang akan mau?" teriak Dimas geram.
Kata-kata Dimas benar-benar menyayat hati Mentari. Dia tidak menyangka dengan apa yang barusan dikatakan Dimas. Setidaknya jika Dimas tidak menginginkan Mentari lagi dan akan kembali ke pelukan wanita itu. Dimas tidak perlu melontarkan kata-kata yang membuat hatinya sakit. Mentari pastinya akan melepaskannya. Batinnya dalam hati
Mentari bergeming dan tidak dapat bersuara lagi. Hanya air mata yang mengalir terus dari matanya. Air mata yang mewakilkan kesedihan dan kekecewaannya. Dia hanya bisa berkata dalam hatinya.
'Aku tau aku bukan wanita yang sempurna. Aku akan melepas mu dengan Ikhlas, mas. Semoga kau selalu berbahagia bersama wanita itu dan kalian memiliki apa yang kalian inginkan selalu.'
Mereka telah meninggalkan Mentari yang mematung sendiri dan hanya bisa menangis sedih. Mentari mengikhlaskan Dimas meninggalkan nya. Ini mungkin sudah menjadi suratan Tuhan dalam kisah hidup Mentari tetapi Mentari yakin semua akan indah pada waktunya. Dia harus tegar, semua pasti ada rencana Tuhan yang tidak dapat dia tebak namun rencana itu indah buat dirinya.
Bersambung.