/0/5072/coverbig.jpg?v=f58873173f1986910223afb6e0f788e4)
"Lepaskan aku, biarkan aku pergi bersama Key.Aku mohon. Jalani saja kehidupan baru mu bersamanya. Anggap saja kami tidak pernah hadir dalam hidupmu." pinta Rachel sambil terus menangis. Tapi Nathan semakin menatapnya dengan tajam, di satu sisi ia merasa tak tega melihat Rachel menangis di hadapannya..Di sisi lain ia juga membenci Rachel karena dengan mudahnya ingin pergi bersama putrinya, meninggalkan Nathan sendiri. "Aku tak akan pernah membiarkanmu kabur kemana pun bersama putriku. Kalian akan selamanya di sisiku. Bukankah kau sudah berjanji padaku saat itu?" Tanya Nathan lagi dengan penuh kemarahan. "Dimana Key? Biarkan aku menemuinya. Tolong bawa Key kesini. Aku ingin bersama putriku." Mohon Rachel lagi. "Tidak! Saat ini kau tak bisa menemui Key. Dia sedang menikmati semua hal yang belum pernah aku berikan untuknya sejak ia lahir ke dunia. Dia senang berada di sini. Bersama Papi-nya. Apakah kau ingin merusak kebahagiaan putrimu sendiri?" Nathan hanya ingin Rachel tidak meninggalkannya lagi, dia tidak benar-benar serius untuk mengurung dan memberi siksaan kepada Rachel. Bagaimana mungkin ia tega melakukan itu kepada wanita yang sangat di cintainya.
Mungkin, hari ini adalah hari yang tak pernah dibayangkan oleh Rachel seumur hidupnya. Lebih tepatnya setelah tujuh tahun belakangan ini.
Sudah satu minggu Rachel berada di kota S karena urusan pekerjaan. Hari ini ia kembali kota D. Tapi, sesampainya di kota D, Rachel tidak langsung pulang ke rumah. Ia terpaksa harus bertemu dulu dengan salah seorang klien-nya di sebuah caffe yang tak jauh dari kantor tempatnya bekerja.
Setelah hampir satu jam mendiskusikan pekerjaan, akhirnya klien merasa puas dengan kesepakatan yang di ajukan Rachel. Setelah itu, klien Rachel memutuskan untuk pergi terlebih dahulu. Tinggallah Rachel di meja itu masih merilex kan badan dan pikirannya. Sambil ditemani segelas lemon tea, Rachel memainkan ponselnya. Melihat beberapa video yang hari ini di kirim kan Putrinya "Keynara."
Terlihat sesekali Rachel tersenyum manis, terdengar pula tawa yang sengaja di tahan. Rachel sangat menikmati waktunya untuk menonton semua video yang di kirim oleh Key, begitu biasanya dia memanggil Putrinya.
Karena rasanya sudah cukup lama ia di sana, Rachel beranjak dari kursi sambil terus memperhatikan ponselnya. Baru saja ia beranjak dari tempat duduknya, tiba-tiba saja seorang pria yang berjalan dengan sangat cepat menabrak tubuhnya yang kecil.
Bruuukkk...
Bunyi suara dua orang itu bertabrakan dan tas Rachel pun jatuh. Membuat beberapa jimat sakti perempuan yg ada di dalamnya berhamburan keluar. Seperti lipstik, bedak, parfum, make up dan sebagainya.
"Sorry, Nona. Apa kau baik-baik saja?" Tanya pria itu pada Rachel. Namun Rachel hanya diam tanpa menoleh sedikit pun. Ia terlalu sibuk mengemasi pernak-pernik yang berserakan itu.
"Sorry, aku sedang buru-buru jadi tidak memperhatikan ada orang berjalan di depanku." kata pria itu lagi sambil membantu Rachel mengemasi isi tas mungilnya yang berantakan. Namun tiba-tiba tangannya berhenti saat memegang dompet kecil yang berisi foto gadis mungil, rambut lurus, tebal dan sangat lucu. Pria ini merasa gadis di dalam foto itu sangat mirip dengannya.
"Ooh, iya. Tidak masalah, aku juga tadi tidak terlalu fokus melihat jalan." sahut Rachel sambil mengambil paksa dompet di tangan pria itu. Setelah dompet berada di tanganny, Rachel melihat ke arah wajah pria yang menabraknya itu. Mereka saling menatap. Entah perasaan apa yang muncul di hati keduanya.
Deeeggg...
Jantung Rachel berdegup sangat kencang "Dia... Dia Nathan?" Rachel bertanya dalam hatinya.
"Apakah saat ini aku sedang bermimpi? Tapi aku bahkan tidak pernah mengingatnya lagi, kenapa tiba-tiba dia hadir di depanku?" Seru Rachel lagi didalam hatinya.
"Kenapa aku merasa, wanita ini sangat tidak asing bagiku? Caranya menatapku, membuat jantungku berdebar." Pria itu pun membathin. Namun, ia bisa menyembunyikan perasaanya.
"Heeii, kenapa kau jadi melamun ? Ini tas milikmu, periksa lah lagi jika ada barang jatuh yang mungkin belum masuk ke dalamnya." ujar pria itu ramah.
Tapi Rachel masih saja terpaku melihat wajah pria yang ada di hadapannya saat ini. Sehingga membuat pria bertambah yakin, dia dan gadis ini pasti saling mengenal. Tapi sayangnya, pria ini gagal untuk bisa mengingat hal- hal yang lebih mendetail tentang Rachel.
Karena ia memang sedang terburu-buru untuk kembali ke kantornya, akhirnya pria itu berkata "Sekali lagi, aku minta maaf. Aku sedang buru-buru saat ini. Aku akan pergi terlebih dahulu, semoga harimu menyenangkan." Pria itu bersiap untuk pergi, namun baru beberapa langkah, ia kembali menoleh ke pada Rachel. "Aku yakin, kita akan segera bertemu kembali. Aku akan mentraktirmu lain kali, Nona." lanjut pria itu tersenyum manis, ia berlalu meninggalkan Rachel yang masih melamun dengan pikiran yang berkecamuk.
"Mungkin kah dia Nathan ? Tapi mana mungkin dia ada di kota ini. Dia kan penerus perusahaan ayahnya, tentu saja dia tak akan keluar dari kota S." lagi-lagi gadis ini bicara sendiri. Lalu memanggil salah satu taxi yang kebetulan lewat.
Di dalam taxi, Rachel terus melamun, memikirkan kejadian yang begitu mendadak tadi.
"Jika memang dia Nathan, mana mungkin dia tidak mengenaliku? Apakah aku banyak berubah tujuh tahun ini? Apakah aku terlihat lebih tua dan jelek semenjak sibuk bekerja dan mempunyai anak?" Lanjutnya dalam hati.
"Aaahh sudah lah, mungkin itu hanya kebetulan. Bukankah di dunia ini ada tujuh orang yang mempunya wajah serupa? mungkin yang tadi salah satunya orang yang mirip dengan pria brengsek itu." sahutnya lagi dalam hati.
Sampai di rumah, Rachel membuka pintu lalu berjalan masuk.
Tiba-tiba seorang gadis kecil berlari ke arahnya. Gadis mungil yang entah mengapa tiba-tiba Rachel merasa sangat mirip dengan pria itu "Nathan". Gadis itu berlari semakin dekat.
"Momy, kenapa Momy lama sekali pulangnya? Key kan bosan di rumah terus sama kak Jihan (pengasuh Key dari bayi)" gerutu si gadis manja itu sambil bergelayut dikaki Rachel.
"Maaf ya, sayang, Momy tadi bertemu teman lama saat perjalanan pulang." ucap Rachel pada putrinya.
"Apakah itu teman sekolah Momy ? Mungkin kah itu seorang paman ?" Selidik Key yang memang memiliki nalar tinggi dan otak cerdas menilai setiap situasinya.
"Oowh sayang Momy. Kau sangat pandai sekali sayang. Sini, biarkan Momy memelukmu. Apakah kau rindu pada Momy? Sudah satu minggu kita tidak bertemu, hem." Rachel menarik Key kedalam dekapannya sambil membelai kepala Putri kesayangannya itu.
"Walau pun setiap saat Key video call dengan Momy, Key tentu saja sangat merindukan Momy yang sesungguhnya dari pada hanya di dalam ponsel." ucap Key lembut.
"Momy juga setiap saat merindukan tuan Putri Momy ini." katanya sambil mencubit gemes pipi Key.
"Oh iyaa, Momy, mana oleh-oleh yang Key minta?" Tagih Key pada Rachel.
"Waah, Momy kira kau melupakannya, haha." Rachel tertawa lepas lalu mengeluarkan satu paket mainan baby doll. Ya begitu lah, apa lagi yang akan di senangi anak-anak seusia Keynara selain boneka dan barbie.
"Thank You Momy, Momy the best. Key tak perlu punya Papi seperti teman-teman lain. Key punya Momy saja sudah sangat bahagia." lalu dia mengecup pipi Rachel dan memeluk Ibunya dengan erat.
Seketika ada rasa getir di hati Rachel, saat mendengar Key mengucapkan kata- kata itu. Rachel terdiam di tempatnya duduk dengan eksperi wajah yang tak bisa di gambar kan.
"Key, yuukk kita main di kamar. Biar kan Momy istirahat dulu. Momy kan baru pulang dari perjalanan jauh." ajak Jihan seolah mengerti keadaan canggung ini.
"Baik. Ayo kak, kita main saja di kamar Key. Daaa Mom, selamat beristirahat." lambai Key sambil berjalan ke kamarnya.
"Aku sudah buatkan Jeruk hangat kak. Silahkan di minum dulu biar kakak tetap fit." ujar Jihan sambil tersenyum.
Memang dari awal Rachel tidak mengizinkan Jihan memanggilnya Nyonya. Ia ingin Jihan merasa nyaman tinggal bersamanya.
Hati Rachel rasanya seperti ter iris-iris setiap kali Key membahas tentang sosok seorang Papi. Rachel selalu merasa iba pada putrinya.
Sekaligus juga mengutuk dengan keras di dalam hati kepada pria brengsek yang meninggalkannya dulu. Tanpa pernah tau bahwa didalam rahimnya telah hadir Key, buah cinta mereka.
Meski itu tanpa pernikahan, Key tidak salah apa-apa. Key tidak berdosa. Mereka yang salah,tapi teganya dia menghilang tanpa jejak. Meninggalkan Rachel bersama kandunganya. Rachel sampai harus pindah dari kota S ke kota D saat itu.
Agar orang orang tidak tau tentang kehamilannya yang tanpa suami. Agar kelak saat anaknya lahir, itu tidak menjadikan bahan olok-olok orang sekitarnya.
Setelah tahun-tahun menyakitkan yang mereka lalui berdua, Rachel akan melakukan segala macam cara agar putrinya itu bahagia, tidak kekurangan cinta dan materi.
Itu sebabnya Rachel harus bekerja keras di perusahaan Property dan Furniture milik orang tua sahabatnya, Bella.
Rachel bahkan harus sering lembur atau keluar kota menemui klien. Biasanya butuh waktu tiga sampai tujuh hari hingga semua kesepakatan menjadi deal.
Tentu saja dengan kerja kerasnya itu Rachel mendapatkan gaji tinggi dan cukup banyak bonus.
Itu semua dia lakukan agar Putrinya, Keynara tidak pernah merasa kekurangan. Maklum saja, Rachel adalah single Mom. Dia harus berjuang sendiri demi kehidupannya dan Key.
Dia juga harus membayar gaji Jihan sebagai seorang baby siter yang menjaga Key saat dia harus bekerja. Jadi biaya hidup mereka tiap bulan tentu tidak sedikit.
Kehidupan yang mereka jalani selama tujuh tahun ini sangat bahagia meski hanya ada Ibu dan Anak. Tapi Rachel tau, dalam hati kecil Key ia slalu merindukan sosok seorang ayah
Dan hari-hari ke depannya tidak akan mudah lagi. Setelah tanpa sengaja ia bertemu Nathan di caffe siang ini.
Percaya atau tidak, Rachel yakin kejadian tadi bukan sekedar kebetulan semata. Tuhan pasti sedang mengujinya lagi. Kali ini Rachel harus siap secara fisik dan mental untuk menghadapi segala macam masalah yang akan datang dikemudian hari.
Terutama sekali, Rachel harus memperkuat benteng pertahanan dan keamanan putrinya. "Keynara."
Roy terjebak bujuk rayu Miranda, sahabat istrinya. Mereka melakukan hubungan terlarang di belakang Lisa, istri sah Roy. Namun, setelah sekian lama mereka bermain di belakang Lisa, Roy menyadari bahwa perasaannya pada Miranda hanya lah sebatas nafsu dan gairah semata. Cintanya tak pernah ada untuk Miranda. Lalu, apakah Lisa akan memaafkan Roy dan Miranda setelah perselingkuhan itu terbongkar? Lalu bagaimana reaksi Miranda saat menyadari bahwa dirinya tengah hamil anak Roy?
Morgan menculik dan menyekap seorang wanita bernama Vallen yang kemudian ia siksa baik secara mental mau pun fisik, dan juga menjadi budak nafsunya. Morgan melakukan semua itu karena ingin membalaskan dendamnya pada sang wanita dan ternyata sang wanita sama sekali tidak mengingat siapa Morgan. Apakah dendam bisa mengalahkan perasaan cinta yang sesungguhnya masih tersimpan di hati Morgan untuk Vallen? Saat kesalah pahaman dan sebuah insiden yang akhirnya membuat mereka saling membenci, adakah kesempatan untuk mereka kembali saling mencintai?
Winda menemukan bukti-bukti, dan merasa bahwa suaminya telah berselingkuh dengan Ibu kandungnya sendiri. Saat Winda berniat untuk mengungkap perselingkuhan itu, ternyata malah dirinya sendiri yang menjadi malas atas perbuatannya. Tapi, sebuah pengakuan besar dari suaminya berhasil menepis semua kecurigaan itu. Lalu, dengan siapakah ternyata suaminya berselingkuh? Sanggupkah Winda menerima kenyataan itu dan memaafkan kesalahan suaminya? Kepada siapa akhirnya Winda akan melabuhkan hatinya?
Hidup itu indah, kalau belum indah berarti hidup belum berakhir. Begitu lah motto hidup yang Nayla jalani. Setiap kali ia mengalami kesulitan dalam hidupnya. Ia selalu mengingat motto hidupnya. Ia tahu, ia sangat yakin akan hal itu. Tak pernah ada keraguan sedikitpun dalam hatinya kalau kehidupan seseorang tidak akan berakhir dengan indah. Pasti akan indah. Hanya kedatangannya saja yang membedakan kehidupan dari masing – masing orang. Lama – lama Nayla merasa tidak kuat lagi. Tanpa disadari, ia pun ambruk diatas sofa panjang yang berada di ruang tamu rumahnya. Ia terbaring dalam posisi terlentang. Roti yang dipegangnya pun terjatuh ke lantai. Berikut juga hapenya yang untungnya cuma terjatuh diatas sofa panjangnya. Diam – diam, ditengah keadaan Nayla yang tertidur senyap. Terdapat sosok yang tersenyum saat melihat mangsanya telah tertidur persis seperti apa yang telah ia rencanakan. Sosok itu pelan – pelan mendekat sambil menatap keindahan tubuh Nayla dengan jarak yang begitu dekat. “Beristirahatlah sayang, pasti capek kan bekerja seharian ?” Ucapnya sambil menatap roti yang sedang Nayla pegang. Sosok itu kian mendekat, sosok itu lalu menyentuh dada Nayla untuk pertama kalinya menggunakan kedua tangannya. “Gilaaa kenyel banget… Emang gak ada yang bisa ngalahin susunya akhwat yang baru aja nikah” Ucapnya sambil meremas – remas dada Nayla. “Mmmpphhh” Desah Nayla dalam tidurnya yang mengejutkan sosok itu.
Setelah dua tahun menikah, Sophia akhirnya hamil. Dipenuhi harapan dan kegembiraan, dia terkejut ketika Nathan meminta cerai. Selama upaya pembunuhan yang gagal, Sophia mendapati dirinya terbaring di genangan darah, dengan putus asa menelepon Nathan untuk meminta suaminya itu menyelamatkannya dan bayinya. Namun, panggilannya tidak dijawab. Hancur oleh pengkhianatan Nathan, dia pergi ke luar negeri. Waktu berlalu, dan Sophia akan menikah untuk kedua kalinya. Nathan muncul dengan panik dan berlutut. "Beraninya kamu menikah dengan orang lain setelah melahirkan anakku?"
CERITA DEWASA GARIS KERAS! Ketika seorang mafia yang keji menaruh dendam pada wanita yang pernah dia cintai karena sebuah penghianatan. Sebuah jerat licik dia persiapkan untuk menghancurkan keluarga kecil dari wanita yang dia cintai itu tanpa rasa iba. Akankah Amanda sanggup mengalahkan arogansi dan kekejihan seorang Dominic Rodrigues. Tanggal satu akhirnya tetap tiba, Amanda harus kembali datang menemui Dom untuk membayar hutang suaminya atau kalau tidak Dom akan kembali memotong jari suami Amanda satu-persatu. "Puaskan aku, aku tidak mau kau hanya berbaring dan tertelungkup seperti batu!" "Ini hanya se*x kita tidak bercinta!" tegas Amanda. "Terserah apa yang kau ucapkan!" Cerita ini akan mengandung banyak misteri, dendam, kebencian dan plot yang kupastikan tidak akan bisa ditebak oleh pembaca. Rasakan sensasi membaca cerita roman dewasa yang lebih menantang. Siapkan jantung yang sehat! (Aku hanya akan menulis cerita dengan karakter wanita-wanita yang tangguh, karena aku ingin semua wanita menjadi hebat!)
"Ada apa?" tanya Thalib. "Sepertinya suamiku tahu kita selingkuh," jawab Jannah yang saat itu sudah berada di guyuran shower. "Ya bagus dong." "Bagus bagaimana? Dia tahu kita selingkuh!" "Artinya dia sudah tidak mempedulikanmu. Kalau dia tahu kita selingkuh, kenapa dia tidak memperjuangkanmu? Kenapa dia diam saja seolah-olah membiarkan istri yang dicintainya ini dimiliki oleh orang lain?" Jannah memijat kepalanya. Thalib pun mendekati perempuan itu, lalu menaikkan dagunya. Mereka berciuman di bawah guyuran shower. "Mas, kita harus mikirin masalah ini," ucap Jannah. "Tak usah khawatir. Apa yang kau inginkan selama ini akan aku beri. Apapun. Kau tak perlu memikirkan suamimu yang tidak berguna itu," kata Thalib sambil kembali memagut Jannah. Tangan kasarnya kembali meremas payudara Jannah dengan lembut. Jannah pun akhirnya terbuai birahi saat bibir Thalib mulai mengecupi leher. "Ohhh... jangan Mas ustadz...ahh...!" desah Jannah lirih. Terlambat, kaki Jannah telah dinaikkan, lalu batang besar berurat mulai menyeruak masuk lagi ke dalam liang surgawinya. Jannah tersentak lalu memeluk leher ustadz tersebut. Mereka pun berciuman sambil bergoyang di bawah guyuran shower. Sekali lagi desirah nafsu terlarang pun direngkuh dua insan ini lagi. Jannah sudah hilang pikiran, dia tak tahu lagi harus bagaimana dengan keadaan ini. Memang ada benarnya apa yang dikatakan ustadz Thalib. Kalau memang Arief mencintainya setidaknya akan memperjuangkan dirinya, bukan malah membiarkan. Arief sudah tidak mencintainya lagi. Kedua insan lain jenis ini kembali merengkuh letupan-letupan birahi, berpacu untuk bisa merengkuh tetesan-tetesan kenikmatan. Thalib memeluk erat istri orang ini dengan pinggulnya yang terus menusuk dengan kecepatan tinggi. Sungguh tidak ada yang bisa lebih memabukkan selain tubuh Jannah. Tubuh perempuan yang sudah dia idam-idamkan semenjak kuliah dulu.
Awalnya, Krystal hanya meminta pertolongan pada Kaivan untuk meminjam uang demi mengobati adiknya yang sakit. Namun, semua niat Krystal tidak bisa gratis begitu saja. Ada harga yang harus dibayar. Menjadi istri kedua dari seorang Kaivan Bastian Mahendra adalah syarat utama yang harus Krystal lakukan. Hubungan rumit layaknya sesuatu hal yang tak mungkin, mampukah Krystal bertahan?
Seto lalu merebahkan tubuh Anissa, melumat habis puting payudara istrinya yang kian mengeras dan memberikan gigitan-gigitan kecil. Perlahan, jilatannya berangsur turun ke puser, perut hingga ke kelubang kenikmatan Anissa yang berambut super lebat. Malam itu, disebuah daerah yang terletak dipinggir kota. sepasang suami istri sedang asyik melakukan kebiasaan paginya. Dikala pasangan lain sedang seru-serunya beristirahat dan terbuai mimpi, pasangan ini malah sengaja memotong waktu tidurnya, hanya untuk melampiaskan nafsu birahinya dipagi hari. Mungkin karena sudah terbiasa, mereka sama sekali tak menghiraukan dinginnya udara malam itu. tujuan mereka hanya satu, ingin saling melampiaskan nafsu birahi mereka secepat mungkin, sebanyak mungkin, dan senikmat mungkin.