Unduh Aplikasi panas
Beranda / Romantis / Lyana
Lyana

Lyana

5.0
18 Bab
535 Penayangan
Baca Sekarang

Tentang

Konten

Menceritakan tentang wanita yang harsmus berjuang untuk menghidupi keluarganya di kampung yang bernama Lyana. Hingga pertemuannya dengan lelaki kaya dan juga sombong yang telah menghancurkan masa depan Lyana yang tak lain bernama Justin. Mereka berdua dipertemukan dengan situasi yang buruk, dimana Justin yang kala itu sedang mabuk dan tidak sadarkan diri bahwa dia saat itu tengah memperkosa Lyana.. Bagaimana kisah selanjutnya, akankah Justin mau untuk bertanggung jawab atas perbuatannya atau dia malah lari dari masalah dan meninggalkan Lyana begitu saja.. Jangan lupa terus simak kisah Lyana..

Bab 1 Episode 1

Di sebuah desa, terdapat gadis cantik yang sedang termenung memikirkan tentang kehidupannya yang begitu sangat rumit. Dia bukan memikirkan tentang dirinya sendiri, melainkan tentang nasib Ibu dan juga adiknya, kepergian sang Ayah 5 tahun yang lalu karena kecelakaan membuat gadis itu harus berjuang untuk Ibu dan juga adiknya. Namanya adalah Lyana Aufa Almahyra. Dia biasa di panggil dengan sebutan Lyana, Lyana hanya bekerja di sebuah toko baju kecil di dekat desanya.

Tapi bayaran yang di perolehnya tidak mampu memenuhi kebutuhan sehari harinya, terkadang juga Liana harus berhutang di warung karena keterbatasan ekonomi.

" Ya Allah, berikanlah petunjukmu??" Pinta Lyana berharap akan ada sebuah mukjizat yang turun padanya

Karena hari sudah menjelang sore, Lyana pun kembali ke rumahnya dengan membawa sebuah makanan untuk Ibu dan juga Adiknya.

"Assalamualaikum ," ucap Lyana mengucapkan salam

"Waalaikum sallam" jawab ibu dan juga Adik Liana yang saat ini sedang menunggunya.

"Mbak udah datang??" Tanya Adik Lyana yang bernama Rika

"Iya Rik, mbak udah pulang. Dan ini makanan buat kamu sama ibu," ucap Lyana sambil menyerahkan makanan yang tadi dia beli.

"Alhamdulillah, makasih ya mbak" ucap Rika dengan tersenyum bahagia saat dia mendapatkan makanan dari Lyana.

Rika pun langsung membawa makanan itu kemeja makan dan menghidangkannya untuk ibunya juga.

" Alhamdullilah Bu, mbak bawah makanan. Ayo kita makan Bu," ucap Rika tertawa bahagia

" Alhamdulliah." jawab Ibu dengan rasa syukur

Lyana tersenyum saat melihat ibu dan juga adiknya makan dengan sangat lahap. Tiada kebahagian tersebar bagi Lyana saat meliaht keluarganya bahagia.

" Eh, Lyana. Kamu udah makan apa belum Nak??" Tanya Ibu sambil melihat ke arah Lyana

"Lyana udah makan kok, Bu. Ibu makan saja sama Rika." ucap Lyana tersenyum

Sebenarnya, sejak tadi pagi Liana hanya makan roti yang tadi dia beli di toko. Dan itu pun hanya sepotong roti, tapi bagi Lyana keluarganya adalah yang terpenting.

"Tidak apa, asalkan Ibu dan juga Rika makanan aku sudah ikut kenyang" ucap Lyana dalam hati

Malam hari pun kembali menyapa, saat ini Lyana sedang menatap ke arah luar jendela. Dia sedang memikirkan tentang nasib yang akan dia jalani esok pagi.

" Semoga besok pagi ada rejeki dan bisa membeli obat buat ibu." ucap Liana sambil menatap ke atas langit

Dan tiba tiba pintu kamarnya Lyana terbuka dan terlihat Rika yang sedang mengintip ke arah Lyana.

"Apa mbak sudah tidur??" Tanya Rika sambil mengintip

" Tidak Rika, ada apa ??" Tanya kembali Lyana dan melihat ke arah Rika

Rika pun langsung masuk ke dalam dan menghampiri Lyana.

" Ada apa Rika??" Tanya Lyana kembali pada Rika

"Ada sesuatu yang ingin aku bicarakan sama mbak. Ini tentang uang SPP di sekolah mbak," ucap Rika sambil menundukkan kepalanya

Lyana menelan Saliva dalam, dia hampir saja lupa bahwa dia belum memberikan uang pada Rika untuk membayar SPP nya yang sudah menunggak selama tiga bulan. Lyana mengelus kepala Rika, sambil berusaha menahan air matanya agar tidak terjatuh.

" Maafkan mbak ya Rik, mbak sampai melupakan biaya sekolah kamu. Kamu tenang saja ya dek, mbak akan berusaha untuk mencari pinjaman buat bayar uang SPP mu itu" ucap Lyana sambil berusaha membuat Rika tenang

Rika pun menatap ke arah Lyana dengan wajah tidak tega. Rika tidak tega saat melihat wajah lelah kakaknya dan juga beban yang dia pukul untuk keluarganya.

" Mbak, aku mau berhenti aja sekolah. Aku mau bantu Mbak buat cari uang, aku benar benar tidak tega saat melihat mbak harus bingung mencari biaya buat aku mbak. Lagian aku bisa kok bekerja di pasar, atau di toko baju " kata Rika berusaha membujuk Lyana

" Rika, kamu harus tetap sekolah dek. Bagaimana pun juga, kamu adalah tanggung jawab mbak. Mbak akan berusaha untuk kamu dek, agar kamu bisa sekolah tinggi dan meraih cita cita mu. Jangan seperti mbak, yang tidak memiliki pengetahuan apapun. Hanya kamu harapan mbak dek." ucap Lyana sambil memeluk Rika.

Hari pun berganti dengan begitu cepat, Lyana tidak sengaja bertemu dengan teman lamanya yang bernama Putri. Dan saat ini Putri sedang bekerja di kota, dan putri juga yang mengajak Liyana untuk bekerja bersamanya di kota.

Tanpa berpikir panjang, Lyana pun menyetujuinya untuk ikut Putri di kota. Karena setelah Putri menceritakan tentang pekerjaannya Lyana pun langsung setuju, di tambah lagi bayarannya yang cukup besar bagi Lyana.

" Aku akan ikut Put, tapi aku harus minta ijin dulu sama Ibu ku ya," ucap Lyana bahagia

" Iya Lyana, kamu ijin aja dulu sama ibu kamu. Dan kalau kamu udah di ijinin kamu hubungin aku ya. Ini nomer aku." ucap Putri sambil memberikan selembar kertas yang berisi nomernya.

Lyana pun berjalan dengan langkah cepat agar cepat sampai ke rumahnya. Lyana sudah tidak sabar untuk memberitahukan pada ibunya bahwa dia akan pergi ke kota dan mendapatkan bayaran yang besar. Lyana ingin mengobati ibunya ke dokter, karena sudah 2 tahun ini Lyana tidak bisa membawa ibunya untuk periksa ke dokter. Lyana hanya membelikan obat warung pada ibunya.

"Assalamualaikum," salam Lyana dengan semangat dan terburu buru

"Waalaikum sallam Lyana. Ada apa Nak??" Tanya ibu

"Bu, aku akhirnya aku mendapatkan pekerjaan yang bayarannya lumayan besar Bu," ucap Lyana dengan semangat

" Ah, benarkah Nak, Alhamdulillah," ucap syukur ibu

" Emangnya kamu kerja dimana nak??" Tanya ibu pada Lyana

" Lyana ikut Putri Bu, temen Lyana waktu SMP dulu. Dan Lyana akan bekerja di kot, Bu." ucap Lyana menjelaskan sambil tersenyum lebar.

Ibu Lyana tercengang, dengan ekspresi wajah terkejut saat mendengar penuturan anaknya yang ingin bekerja di kota yang berarti dia akan berpisah darinya.

" Aada apa Bu??"' tanya Lyana menghampiri sang Ibu

" Nak, jika kau bekerja di kota itu berarti kau akan meninggalkan kami berdua?" kata Ibu dengan wajah sedih

" Bu, di sana Lyana akan sering menghubungi Ibu, Lyana juga akan menjaga diri Lyana dengan baik di sana. Bu , Lyana lakukan ini semua karena Lyana ingin Ibu sembuh dan Rika mendapatkan pendidikan yang layak Bu." ucap Lyana dengan wajah sedih

Ibu Lyana pun merasa sangat sedih karena harus melihat anaknya berjuang untuk diri nya dan adik nya yang masih sekolah. Ibu Lyana sangat benci dengan keadaannya yang sekarang, dia lumpuh dan tidak bisa melakukan apapun untuk anaknya. Dia hanya bisa berbaring di ranjang dan bergantung pada anaknya. Sungguh dia selalu berfikir bahwa dia menyusahkan ke dua anaknya.

Tidak seharusnya, anak gadis seperti Lyana harus menanggung beban seberat ini. Terkadang ibu Lyana berfikir untuk segear meninggal karena percuma dia tinggak di sini hanya untuk menjadi beban anak anaknya.

"Maaf ibu Nak, tidak seharusnya kau berjuang untuk Ibu. Maafkan ibu karena selalu menyusahkan mu hiks hiks. Kenapa tidak ambil saja nyawanya Ya Allah agar aku tidak menyusahkan anak anak ku,''tangis Ibu Lyana

"Bu, kenapa kau bicara seperti itu. Ibu sama sekali tidak pernah membuat Lyana susah Bu, ini sudah kewajiban Lyana untuk merawat ibu hiks. Jangan pernah mengatakan untuk pergi Bu, jika ibu pergi. Lyana dan juga Rika akan sangat sedih, karena kami berdua masih membutuhkan Ibu." ucap Lyana mengusap air mata ibunya

Ibu Lyana pun tersadar, apa yang di katakan oleh Lyana adalah benar. Bahwa Lyana dan juga Rika masih membutuhkannya.

" Maafkan ibu Nak, tidak seharunya ibu berkata seperti itu. Hanya saja ibu tidak ingin terus melihatmu seperti ini, ibu tidak ingin terus menjadi beban dalam hidup,Nak." ucap Ibu sambil menangis tersedu sedu

" Bu, ibu tidak akan pernah menjadi beban dalam hidupku. Tapi karena Ibu lah aku memiliki semangat untuk berjuang. Ibu dan juga Rika lah penyemangatku, jadi Ibu jangan pernah katakan hal seperti itu lagi." ucap Lyana pada sang ibu lalu memeluknya dengan erat.

Lina tidak bisa menahan air matanya, dia menangis di pelukan anaknya. Dia sungguh tidak berguna, kenapa dia harus hidup jika hanya menjadi beban dalam keluarganya.

"Ibu benar benar minta maaf padamu. Kau harus menanggung beban seberat ini, tidak seharusnya anak seusiamu merasakan semua beban ini. Ya Allah, lancarkan lah segala urusan anakku, mudahkan lah dia dalam mencari Rizki yang halal bagi Mu Ya Allah " ucap Lina dalam hati dengan penuh harap.

Tidak banyak yang bisa dia lakukan selain berdoa kepada Sang Khaliq. Karena sejatinya, Dia lah yang maha memberi Rizki dan juga musibah. Hanya satu yang selalu Lina yakinkan dalam hatinya, bahwa suatu hari nanti kebahagian akan menghampiri anak anaknya.

Lanjutkan Membaca
img Lihat Lebih Banyak Komentar di Aplikasi
Rilis Terbaru: Bab 18 Episode 18   05-20 16:09
img
1 Bab 1 Episode 1
15/05/2022
2 Bab 2 Episode 2
15/05/2022
3 Bab 3 Episode 3
15/05/2022
4 Bab 4 Episode 4
15/05/2022
5 Bab 5 Episode 5
15/05/2022
6 Bab 6 Episode 6
15/05/2022
7 Bab 7 Episode 7
15/05/2022
8 Bab 8 Episode 8
15/05/2022
9 Bab 9 Episode 9
15/05/2022
10 Bab 10 Episode 10
15/05/2022
11 Bab 11 Episode 11
15/05/2022
12 Bab 12 Episode 12
15/05/2022
13 Bab 13 Episode 13
15/05/2022
14 Bab 14 Episode 14
15/05/2022
15 Bab 15 Episode 15
15/05/2022
16 Bab 16 Episode 16
15/05/2022
17 Bab 17 Episode 17
15/05/2022
18 Bab 18 Episode 18
17/05/2022
Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY