/0/6665/coverbig.jpg?v=95620bb7883df9f2de35ae8ace74a672)
Satu-satunya hal yang tak bisa Leon terima dari pilihannya sendiri adalah istrinya Attaya harus melayani semua pria, karena dia merahasiakan pernikahan mereka. Dan, dia sendiri bahkan tak bisa menyentuhnya. Karena itulah, berbekal kecemburuan yang tak lagi terbendung, Leon mengunci Attaya di kamarnya, dan memaksanya melayani secara penuh. Attaya terpaksa menikahi Leon karena orang tuanya sakit. Setelah menikah, Attaya sangat terkejut, sebab adik Leon adalah mantan kekasih Attaya. Di sisi lain, orang tua Leon tak mau punya mantu miskin jadi saat pernikahan terbongkar, mereka berusaha keras memisahkan Leon dan Attaya. Akan tetapi justru orang tua Leon makin frustasi saat tahu anak bungsu mereka juga mencintai Attaya. Puncaknya, Leon yang dibakar cemburu setelah bersaing dengan adiknya, membawa Attaya pergi dari rumah. Ia memilih Attaya dibanding harta dan keluarga. Untuk beberapa waktu adik Leon tak bisa menerima, tapi akhirnya dia dijodohkan dengan wanita lain yang juga keturunan konglomerat. Sayang sekali, adik Leon tidak bisa memberi keturunan keluarga, sehingga akhirnya mereka mati-matian meminta Leon kembali. Dan Leon memberi syarat, keluarga besarnya harus menerima Attaya.
"Tu –tuan?" Mata bulat Attaya melebar. Ia tampak terkejut melihat pria tampan itu ada di kamarnya.
Namanya Leon, pria yang terpaksa dinikahi karena Bapaknya sakit.
"Masuklah!" perintah Leon sambil menelan saliva melihat kedatangan Gadis ayu itu.
Attaya adalah gadis itu paling tertutup di rumah ini, tapi mampu membuat Leon tak berdaya menginginkannya.
Bukannya lekas masuk menuruti perintah, Attaya malah membeku. Tak ingin kehilangan kesempatan yang mungkin saja tak Leon dapatkan lagi nanti, lekas diraih tangannya dan menariknya masuk. Menutup pintu kemudian dan menguncinya.
"Tuan, tolong jangan lakukan ini." Suara Attaya menghiba.
"Aku akan mengambil hakku sebagai seorang suami sekarang!" tekan Leon sembari mendorong tubuh Athiyah dengan kasar ke ranjang.
Pria itu tampak benar-benar kesal dan tak bisa menyembunyikan kecemburuan saat Riu -adiknya menyentuhnya. Sampai-sampai sangat ingin merenggut semua milik Athiyah hari ini. Dengan begitu, Athiyah tak akan lagi berani sekadar memandang apalagi jatuh cinta pada pria lain.
Wanita itu pun terjatuh keras, hingga tubuhnya sempat memantul di ranjang. Cepat ia mengangkat kepala, menatap nyalang ke arah Leon.
"Hentikan, Tuan!" teriaknya. "Apa Tuan lupa perjanjian kita sebelum menikah? Tuan tak akan pernah menyentuhku sampai Anda berani mengatakan pada semua orang kalau kita sudah menikah?!"
Leon mengembus kasar. Dalam sekejap apa yang terjadi sebelum akad pernikahan berlangsung berputar dalam benak. Bagaimana Leon menyeringai pada gadis yang bercucuran air mata di samping ranjang pasien di rumah sakit.
"Kita hanya perlu menikah. Dan kita menyembunyikan dari semua orang," ucap Leon hari itu.
Sambil menangis gadis itu menyetujui keinginan Leon. "Sampai saat itu tiba, Tuan juga tak boleh menyentuh saya."
"Apa maksudmu? Tak boleh menyentuhmu? Aku sudah membayarmu. Aku sudah membelimu. Kamu milikku. Kenapa aku tak boleh menyentuhmu?" protes Leon hari itu
"Lalu ... saya adalah istri Tuan, kenapa saya harus menyembunyikannya. Bukankah setelah menikah, keluarga Tuan adalah keluarga saya, Nyonya dan Tuan Bimantara adalah mertua dan orang tua saya?" Gadis itu malah balik protes dan membuatnya tak bisa berkata apa-apa.
Mana siap Leon mengatakan pada keluarganya dalam waktu dekat mengenai pernikahan kami?
"Jika Tuan ingin memiliki saya sepenuhnya, umumkan pernikahan kita. Itu perjanjiannya." Attaya menambahkan keinginan dalam kontrak pernikahan mereka dan pengobatan Bapaknya.
Leon dengan cepat menggeleng. Menepis semua itu. Meski hari itu ia mengiyakan. Tapi ia tak bisa menerimanya.
"Tidak! Aku tak mau melakukan itu Attaya. Ini juga bukan sepenuhnya salahku," ucapnya menggeleng, seiring tangan melepas kancing kemeja.
"Apa salah saya Tuan?" Perempuan itu bangkit dan beringsut sampai ke ujung ranjang hingga tubuhnya terantuk dinding.
"Kamu tak tahu salahmu?" tanya Leon sambil melempar pakaian asal, hingga hanya menyisakan celana melekat di tubuh. Leon tak mengerti apa yang membuat Attaya menolakku
Apa selama ini dia tak memiliki ketertarikan pada pria dengan penampilan sempurna seperti Leon? Tampan, bersih dan kaya raya. Leon bisa memberikan apa pun untuknya, selain keinginannya mengumumkan pernikahan mereka. Karena ini adalah pernikahan haram bagi keluarga Bimantara.
Sambil memegangi pakaian di bagian depan, seolah tak ingin orang lain menyentuh, Attaya menggeleng. "Tidak, Tuan!"
"Jangan melihat pria lain selain aku, Attaya!" tekan Leon sembari mendekat dan memaksanya melakukan malam pertama mereka.
Bersambung
Satu-satunya hal yang tak bisa Leon terima dari pilihannya sendiri adalah istrinya Attaya harus melayani semua pria. Dan, dia sendiri bahkan tak bisa menyentuhnya. Karena itulah, berbekal kecemburuan yang tak lagi terbendung, Leon mengunci Attaya di kamarnya, dan memaksanya melayani secara penuh.
Warning !! Cerita Dewasa 21+.. Akan banyak hal tak terduga yang membuatmu hanyut dalam suasana di dalam cerita cerita ini. Bersiaplah untuk mendapatkan fantasi yang luar biasa..
Novel Cinta dan Gairah 21+ ini berisi kumpulan cerpen romantis terdiri dari berbagai pengalaman romantis dari berbagai latar belakang profesi yang ada seperti ibu rumah tangga, mahasiswa, CEO, kuli bangunan, manager, para suami dan lain-lain .Semua cerpen romantis yang ada pada novel ini sangat menarik untuk disimak dan diikuti jalan ceritanya sehingga bisa sangat memuaskan fantasi para pembacanya. Selamat membaca dan selamat menikmati!
Hidup itu indah, kalau belum indah berarti hidup belum berakhir. Begitu lah motto hidup yang Nayla jalani. Setiap kali ia mengalami kesulitan dalam hidupnya. Ia selalu mengingat motto hidupnya. Ia tahu, ia sangat yakin akan hal itu. Tak pernah ada keraguan sedikitpun dalam hatinya kalau kehidupan seseorang tidak akan berakhir dengan indah. Pasti akan indah. Hanya kedatangannya saja yang membedakan kehidupan dari masing – masing orang. Lama – lama Nayla merasa tidak kuat lagi. Tanpa disadari, ia pun ambruk diatas sofa panjang yang berada di ruang tamu rumahnya. Ia terbaring dalam posisi terlentang. Roti yang dipegangnya pun terjatuh ke lantai. Berikut juga hapenya yang untungnya cuma terjatuh diatas sofa panjangnya. Diam – diam, ditengah keadaan Nayla yang tertidur senyap. Terdapat sosok yang tersenyum saat melihat mangsanya telah tertidur persis seperti apa yang telah ia rencanakan. Sosok itu pelan – pelan mendekat sambil menatap keindahan tubuh Nayla dengan jarak yang begitu dekat. “Beristirahatlah sayang, pasti capek kan bekerja seharian ?” Ucapnya sambil menatap roti yang sedang Nayla pegang. Sosok itu kian mendekat, sosok itu lalu menyentuh dada Nayla untuk pertama kalinya menggunakan kedua tangannya. “Gilaaa kenyel banget… Emang gak ada yang bisa ngalahin susunya akhwat yang baru aja nikah” Ucapnya sambil meremas – remas dada Nayla. “Mmmpphhh” Desah Nayla dalam tidurnya yang mengejutkan sosok itu.
Kulihat ada sebuah kamera dengan tripod yang lumayan tinggi di samping meja tulis Mamih. Ada satu set sofa putih di sebelah kananku. Ada pula pintu lain yang tertutup, entah ruangan apa di belakang pintu itu. "Umurmu berapa ?" tanya Mamih "Sembilanbelas, " sahutku. "Sudah punya pengalaman dalam sex ?" tanyanya dengan tatapan menyelidik. "Punya tapi belum banyak Bu, eh Mam ... " "Dengan perempuan nakal ?" "Bukan. Saya belum pernah menyentuh pelacur Mam. " "Lalu pengalamanmu yang belum banyak itu dengan siapa ?" "Dengan ... dengan saudara sepupu, " sahutku jujur. Mamih mengangguk - angguk sambil tersenyum. "Kamu benar - benar berniat untuk menjadi pemuas ?" "Iya, saya berminat. " "Apa yang mendorongmu ingin menjadi pemuas ?" "Pertama karena saya butuh uang. " "Kedua ?" "Kedua, karena ingin mencari pengalaman sebanyak mungkin dalam soal sex. " "Sebenarnya kamu lebih tampan daripada Danke. Kurasa kamu bakal banyak penggemar nanti. Tapi kamu harus terlatih untuk memuaskan birahi perempuan yang rata - rata di atas tigapuluh tahun sampai limapuluh tahunan. " "Saya siap Mam. " "Coba kamu berdiri dan perlihatkan punyamu seperti apa. " Sesuai dengan petunjuk Danke, aku tak boleh menolak pada apa pun yang Mamih perintahkan. Kuturunkan ritsleting celana jeansku. Lalu kuturunkan celana jeans dan celana dalamku sampai paha.
Livia ditinggalkan oleh calon suaminya yang kabur dengan wanita lain. Marah, dia menarik orang asing dan berkata, "Ayo menikah!" Dia bertindak berdasarkan dorongan hati, terlambat menyadari bahwa suami barunya adalah si bajingan terkenal, Kiran. Publik menertawakannya, dan bahkan mantannya yang melarikan diri menawarkan untuk berbaikan. Namun Livia mengejeknya. "Suamiku dan aku saling mencintai!" Semua orang mengira dia sedang berkhayal. Kemudian Kiran terungkap sebagai orang terkaya di dunia.Di depan semua orang, dia berlutut dan mengangkat cincin berlian yang menakjubkan. "Aku menantikan kehidupan kita selamanya, Sayang."
Warning!!!!! 21++ Dark Adult Novel Aku, Rina, seorang wanita 30 Tahun yang berjuang menghadapi kesepian dalam pernikahan jarak jauh. Suamiku bekerja di kapal pesiar, meninggalkanku untuk sementara tinggal bersama kakakku dan keponakanku, Aldi, yang telah tumbuh menjadi remaja 17 tahun. Kehadiranku di rumah kakakku awalnya membawa harapan untuk menemukan ketenangan, namun perlahan berubah menjadi mimpi buruk yang menghantui setiap langkahku. Aldi, keponakanku yang dulu polos, kini memiliki perasaan yang lebih dari sekadar hubungan keluarga. Perasaan itu berkembang menjadi pelampiasan hasrat yang memaksaku dalam situasi yang tak pernah kubayangkan. Di antara rasa bersalah dan penyesalan, aku terjebak dalam perang batin yang terus mencengkeramku. Bayang-bayang kenikmatan dan dosa menghantui setiap malam, membuatku bertanya-tanya bagaimana aku bisa melanjutkan hidup dengan beban ini. Kakakku, yang tidak menyadari apa yang terjadi di balik pintu tertutup, tetap percaya bahwa segala sesuatu berjalan baik di rumahnya. Kepercayaannya yang besar terhadap Aldi dan cintanya padaku membuatnya buta terhadap konflik dan ketegangan yang sebenarnya terjadi. Setiap kali dia pergi, meninggalkan aku dan Aldi sendirian, ketakutan dan kebingungan semakin menguasai diriku. Di tengah ketegangan ini, aku mencoba berbicara dengan Aldi, berharap bisa menghentikan siklus yang mengerikan ini. Namun, perasaan bingung dan nafsu yang tak terkendali membuat Aldi semakin sulit dikendalikan. Setiap malam adalah perjuangan untuk tetap kuat dan mempertahankan batasan yang semakin tipis. Kisah ini adalah tentang perjuanganku mencari ketenangan di tengah badai emosi dan cinta terlarang. Dalam setiap langkahku, aku berusaha menemukan jalan keluar dari jerat yang mencengkeram hatiku. Akankah aku berhasil menghentikan pelampiasan keponakanku dan kembali menemukan kedamaian dalam hidupku? Atau akankah aku terus terjebak dalam bayang-bayang kesepian dan penyesalan yang tak kunjung usai?